"Proletariat tentu saja lebih suka mencapai kekuasaan dengan jalan damai. Namun. banyak sekali bukti sejarah yang menunjukkan bahwa kelas-kelas yang reaksioner tidak pernah menyerahkan kekuasaannya secara sukarela dan bahwa mereka selalu menggunakan kekerasan untuk menindas gerakan masa revolusioner dan memprovokasi perang sipil. Kemudian menggantikannya dengan perjuangan bersenjata."
The proletarian Revolution and Kruschev's Revisionism." March 31. 1964 http://www.marx2mao.com/other/prkk64.html.
Istilah revisionis diterapkan pada orang atau organisasi yang menganggap diri sendiri menegakkan prinsip-prinsip Marxis atau secara korektif menyesuaikannya. Namun. ternyata memajukan ideologi dan pendirian yang mencerabut Marxisme dari hakekat revolusionernya. Dalam masyarakat kapitalis. Garis politik revisionis.
1.Menerapkan reformasi sebagai tujuan dalam dirinya sendiri ketimbang mengaitkan perlawanan dan perjuangan rakyat untuk reformasi dengan keterputusan revolusioner dari hubungan milik dan politik.
2.Pikiran Utopis. Mengingkari kekerasan kelas-kelas yang berkuasa dalam mempertahankan kekuasaannya. Secara lebih umum. revisionisme mengingkari bahwa negara adalah alat kelas penguasa. Inilah yang menyebabkan pandangan bahwa transisi damai menuju sosialisme adalah mungkin dan perdamaian internasional yang abadi adalah mungkin di era imperialisme.
Istilah Utopis dimaknakan cita-cita atau khayal tentang kemajuan sosial atau suatu tentang suatu masyarakat dimasa depan yang tidak berdasarkan atas perkembangan dari keadaan-keadaan yang sedang berlaku. "Menurut buku Utopi. Sir Thomas Moore = Suatu rencana yang tidak nyata. yang tidak bisa dipraktikkan."
Berlangsungnya cara produksi kapitalis tidak cukup dengan terpenuhinya kebutuhan bahan baku produksi dan tenaga kerja serta terealisasinya nilai-lebih dalam konsumsi. Tetapi jauh lebih dalam lagi reproduksi kondisi produksi dan reproduksi kapital juga terkait dengan persoalan membentuk kesadaran melalui berbagai sarana sosialisasi yang mewartakan kedalam benak satu generasi kegenerasi kegenerasi berikutnya. tentang segala kewajaran dunia sosial dalam kapitalisme.
Didalam Discipline and Punish. Michel Foucault mengajukan pandangan bahwa dibawah kapitalisme peningkatan kekuatan produktif semata akan tidak cukup untuk menjaga akumulasi dan ekspansi kapital. Kapitalisme memerlukan metode baru terus-menerus untuk menata proses akumulasi manusia sebagai sumber daya melalui apa yang disebut Foucault sebagai "teknologi pendisiplinan". Akumulasi kapital dan akumulasi sumber daya manusia tidak bisa dipisahkan. Menurutnya. tidaklah mungkin pemecahan masalah akumulasi tenaga kerja dibereskan tanpa pertumbuhan sarana produksi dan repsoduksi yang memungkinkan keberlangsungan hidup dan pemanfaatan tenaga kerja manusia. Dengan kata lain mutasi-mutasi teknologis sarana produksi. pembagian kerja. dan penerapan tekhnik-tekhnik pendisiplinan tubuh serta pikiran merupakan satu-kesatuan yang memungkinkan kapitalisme tetap hidup sebagai sebuah sistem totaliter (Foucault. 1978.216-28).
Tekhnik pendisiplinan seperti apa yang harus berkembang dalam masyarakat kapitalis ? Tentu saja yang melampaui penghisapan feodala masa lalu. yaitu yang meresapkan pengawasan sampai ketulang sum-sum kesadaran sehari-hari. Foucault menyebutnya Panoptisisme. Tekhnik ini lebih jauh lebih manusiawi. halus. elegan. dan canggih. Ketimbang tekhnik-tekhnik zaman feodal. Tubuh tidak dikurung secara fisik. tidak dilecut. dicambuk atau dihancurkan. Tetapi ia disusupi miliaran menara pengawas ghaib yang menuntun tubuh untuk patuh bahkan sebelum ia menyadarinya.
Jika kau tidak mampu mengaum seperti Harimau. Maka, garanglah kau seperti Singa. Berlarilah kau sekencang kuda dan bertahanlah laksana gajah yg siap mendobrak garis pertahanan. Serta Lantangkan suaramu bak Srigala yang siap menerkam Mangsa.
Kau bukan elang yang mampu terbang ataupun Buaya yang bisa hidup di Air (Amphibie). Lagi-lagi jangan kau penjarakan dirimu didunia yg Formal. Ala terminologis. Karena itu pembodohan alias kemerdekaanmu direnggut oleh moncong senjata.
Akibatnya kepalamu akan dipenggal dengan seorang algojo yg telah siap mengasah Samurainya. Satu refleksi katakan Revolusi atau Mati.
Setiap orang maupun binatang. Tidak akan pernah berkeinginan nyawanya dikubur hidup-hidup. Apalagi dirantai oleh sistem yg banyak merenggut jutaan umat manusia dimuka bumi. Saatnya untuk bangkita dan lawan.
Tidak ada manusia yg diciptakan dimuka bumi ini diciptakan menunggu keajaiban seperti kadal yg sedang memanggil hujan. Maupun seperti kucing yg senantiasa lepas dari binatang yg luar. Waktu makan dikasi, pas tidak ada yea mencuri.
Kenapa kau bangga pada dirimu. Padahal, kau hanya segumpal darah. Apa yg kamu takutkan mereka makan nasi. Alias bukan makan batu. Lagi-lagi hanya malas yg kau jadikan alasan, bebaskan dirimu skrg juga dari penyakit manai virus yg mematikan.
Samping kanan dan kiri tidak akan pernah butuh dengan Idealismu. Disana yg akan dihargai hanya kerja dan kerja. Jadinya kau malas. Mati lah kau buang aja nyawamu kelaut.
Negara ini terlalu kejam membuat kita lapar kawan. Susah tempat tidur dan susah melangsak lainnya. Tidakkah cukup itu dijadikan sampel hidupmu. Apa perlu harus pakai proposal. Saya rasa Rakyat tidak butuh dengan embel2 yg kamu miliki.
Jadikan gurumu adalah kitab (Tuhan). atau jadikan gurumu buku (kampus). Prakteknya Ribuan persoalan yang akan kau pikul dari pertama kuliah sampe selesai kuliah. "Mati karena diam dalam penindasan adalah sebuah pengkhianatan atas kelahiranmu n rahim ibumu.
Pernah kau menelaah secara sederhana ibarat meriam yang siap mengantarkan gardunya kemedan perang. Maksudnya kau harus menjadi garda terdepan yg tidak gentar dengan problematika dilapangan nantinya.
Terakhir tunjukkan : "Torang semua basodara, Luka mereka luka kita semua, derita mereka derita kita juga".
Sisi kanan dan kiri terlihat nelayan dan petani yang sedang melakukan aktivitas.
Semangka dan melon melengkapi sejuta keindahan pertanian serta pantai bak berlian dihiasi pasir maupun material besi.
Sekilas ini memberikan kebahagiaan dan senyuman untuk berpose didepan kamera,
Berdiri tegap dan action yang semestinya tidak pantas dilakukan.
Ada sisi yang lebih ekstrim dibalik keindahan yang dilihat.
bukan makhluk yang seram maupun binatang buas yang dipertantang.
Tapi, sekilas selayang pandang bangunan ala kolonial berdiri dibalik sejuta keindahan yang terlihat.
Tambang yang jelas - jelas merampas hak dan martabat ini telah dipertontonkan.
Rakyat bukan lagi dilindungi yang menjadi kewajiban kekuasaan, dengan kewajiban dan kekuasaan yang ada mereka mengangkangkan kedaulatan rakyat di eksploitasi kepada bandit-bandit "comprador capitalism."
Seharusnya 7 setan desa segera bertobat.
apakah kebahagiaan anak-anak yang kecil belia
harus kehilangan segalanya.
orang tua ronta di plintir keperadaban penjara kesengsaraan dihari Tua.
Melankolis bukanlah jawaban untuk menyatakan berhenti,
Retorika memang sudah mampu untuk angkat bicara.
proses dialektika, sepaling tidak dengan seperti ini sedulur borjuasi bisa musnah bisa mendengar dan melihat.
"dalam masyarakat komunis masingmasing orang tidak terbatas pada bidang kegiatan ekslusif. Melainkan dapat mencapai kecakapan dalam bidang apapun. Masyarakat mengatur produksi umum. Dengan memungkinkan hal ini saya kerjakan hari ini. hal itu besok. pagi hari berburu. siang hari memancing ikan. sore hari memelihara ternak. sesudah makan mengkritik." (Mew 3.33)
Februari 1848 - Pemikiran perjuangan kelas yang dikemukakan oleh Marx dan Engels :
"Sejarah dari semua masyaraka yang ada sampai saat ini merupakan cerita dari perjuangan kelas. Kebebasan dan perbudakan. bangsawan dan kaum jelata. tuan dan pelayan. kepala serikat kerja dan para tukang. dengan kata lain. penekan dan yang ditekan. berada pada posisi yang selalu bertentangan satu sama lainnya. dan berlangsung tanpa terputus."
"Sejarah dari semua masyarakat yang ada hingga saat ini adalah sejarah perjuangan kelas. Orang bebas dan budak. bangsawan dan rakyat biasa. tuan dan hamba. pemimpin perusahaan dan orang luntang-lantung. Singkat kata. Penindas yang tertindas selalu bertentangan satu sama lain. yang berlangsung tak putus-putusnya dalam satu pertarungan yang kadang-kadang terbuka. Suatu pertarungan yang setiap kali berakhir. baik dalam rekonstruksi masyarakat pada umumnya secara revolusioner maupun dalam keruntuhan umumnya dari kelas-kelas yang berceksok itu."
"Manusia membuat sejarahnya sendiri tetapi mereka tidak membuatnya sesuka mereka; mereka tidak membuatnya dalam keadaan yang dipilih oleh mereka sendiri. tetapi dalam keadaan yang langsung dihadapi. diberikan dan ditularkan dari masa lampau."
APEC tahun ini mengambil tema “Resilient Asia Pacific-Engine of Global Growth”. Dari hasil pertemuan ini, para pemimpin APEC menyepakati beberapa hal strategis.
Pertama, para pemimpin menyepakati untuk memperkuat agenda Bogor Goals. Untuk itulah, para pemimpin APEC bersepakat untuk memperkuat, mendorong, dan membuka kesempatan bagi seluruh pemangku kepentingan berpartisipasi dalam agenda APEC dan saling memberikan keuntungan bagi semua.
Kedua, para pemimpin APEC sepakat meningkatkan intra-APEC untuk infrastruktur, membangun kapasitas, dan memfungsikan perdagangan multilateral. “Referensi terhadap perdagangan multilateral ini adalah pengenalan pada perdagangan di antara anggota APEC yang membawa keuntungan lebih pada ekonomi dan kesuksesan dalam kerja sama multilateral di kawasan,” kata Presiden SBY.
Ia menyebutkan, para pemimpin APEC mendorong hal ini dengan membuat kesepakatan perdagangan multilateral yang dapat diangkat dalam pertemuan WTO di Bali pada Desember 2013.
Ketiga, para pemimpin APEC setuju untuk meningkatkan konektivitas institusi dan sumber daya manusia di antara anggota APEC. Untuk itulah, dibuat konektivitas yang menitikberatkan pada investasi dan infrastruktur.
Para pemimpin APEC menyampaikan bahwa hal ini akan mengurangi biaya produksi dan transportasi, serta memperkuat bahan baku dan memperkuat iklim usaha di antara anggota APEC. Di waktu yang sama, pembangunan infrastruktur akan menciptakan peluang pekerjaan.
Keempat, para pemimpin APEC memastikan pertumbuhan yang kuat, inklusif, dan berkelanjutan. Para pemimpin APEC bersepakat untuk memfasilitasi dan memperkuat Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), serta perempuan pegusaha dan muda.
Kelima, memperkuat ketahanan pangan. Tujuan dari agenda ini adalah menghadapi tantangan pertumbuhan dan perubahan iklim. "Dengan pertemuan di Bali ini, para pemimpin mulai melihat permasalahan ini secara menyeluruh,” ungkap Presiden.
Keenam, para pemimpin APEC bersepakat untuk meningkatkan sinergi dan melengkapi dengan kerja sama multilateral yang lain seperti East Asia Summit dan G-20. Hal ini menjadi sangat penting karena dunia ini dibentuk dengan berbagai arsitek ekonomi yang berbeda.
Ketujuh, kerja sama di dunia usaha antarnegara APEC sangat penting untuk mencapai free and open trade investment. Terkait meningkatkan keikutsertaan Usaha Kecil dan Menengah, kaum muda dan perempuan, Presiden SBY mengatakan bahwa pelaku usaha UMKM merupakan tulang punggung perekonomian Indonesia.
Pendirian marx tentang hakikat manusia sangat menentukan jawaban yang diberikannya terhadap masalah. seperti apakah negara itu? dan apakah sejarah itu? dipaparkan oleh Louis o. Kattsoff tentang hakikat manusia dalam penyelesaian materialisme historis yaitu :
1. Hakikat manusia adalah berubah-ubah. Manusia selalu berubah secara dialektis dan historis.
2. Hakikat manusia adalah tingkah laku. Manusia ialah apa yang mereka kerjakan.
3. Hakikat manusia adalah menguasai dan merencanakan. Manusia mengubah sejarah dengan tekhnologinya dan ia juga mengubah dirinya sendiri.
4. Hakikat manusia ditentukan oleh alat-alat produksi.
Revolusi Kuba menyumbangkan tiga pelajaran dasar dalam hal memimpin gerakan revolusioner di Amerika. Ketiga hal tersebut adalah :
1. Tekanan rakyat dapat memenangkan perang melawan tentara
2. Tidaklah penting menunggu sampai semua persyaratan untuk mengadakan revolusi tersedia. Pemberontakan sendiri akan dapat menciptakannya.
3. Daerah pedalaman Amerika yang masih terbelakang menjadi daerah pangkal perlawanan.
Dari ketiga dalil diatas. dua poin pertama memanglah kontradiktif dengan gaya perlawanan para revolusioner/pseudorevolusioner yang memilih tinggal diam dan menyingkir dengan dalil. Tentara profesional tak mungkin dapat dilawan. Mereka memilih duduk menunggu hingga seluruh persyaratan yang diperlukan terpenuhi tanpa berusaha mempercepat pengadaannya. Karena itulah. Awalnya masalah ini menjadi subyek diskusi dikuba. Sampai faktalah yang menjawab semua kerugian itu. Mungkin. diamerika hal ini masih tetap didiskusikan hingga kini.
Pemikiran opurtunis dari Karl Kautsky dan para pengikutnya. Kautsky (1854-1938) menyandang reputasi sebagai kawan lama engels. Ia termasuk pendiri Internasionale II dan pembela Marxisme dimasa awal dalam menghadapi revisionisme Benstein. Akan tetapi. makin mendekatnya tugas praktik dan revolusi makin bimbanglah kautsky dengan lihai ia menutupi penolakannya terhadap marxisme revolusioner dengan menggunakan tetek-bengek sofis dan ungkapan-ungkapan "Marxis". Ia menjadi duri dalam daging pada revolusi Oktober di rusia 1917.
Louis Auguste Blanqui (1805-1881). Seorang revolusioner Prancis. Karya-karya klasik Marxisme. Leninisme disamping memandang blanqui sebagai seorang revolusioner yang terkemuka dan penganut sosialisme. Bersamaan itu mengkritik ia karena separatismenya dan cara - cara aktivitasnya yang bersifat komplotan. Blanquisme mengharapkan pembebasan umat manusia dari perbudakan upah. bisa dicapai bukan melalui perjuangan kelas. yang ditolaknya. Melainkan melalui komplotan dari minoritas kecil kaum intelektual. Dengan mempersiapkan kebangkitan massa pada saat syarat revolusi tengah mematang. Mereka berusaha mensubstitusikan diri sebagai aksi-aksi sadar kaum proletar.
Pengikut-pengikut Proudhon (1809-1865) yang mengkritik kepemilikan kapitalis besar dari cara pandang Marxis (atau proletariat). Melainkan dari cara pandang borjuasi kecil. Mereka berusaha mengekalkan kepemilikan pribadi yang kecil dengan penciptaan bank-bank "rakyat" dan lain-lain. Reformasi Utopis. Mengombinasikan hal ini dengan pandanga kaum Anarkis tentang negara. Serta suatu penyangkalan terhadap revolusi proletar. Marx membuktikan bahwa pemikiran-pemikiran Proudhon dalam bukunya proverty of philoshopy (filsafat kemiskinan) adalah salah. dan aliran proudhonis sepenuhnya dikalahkan oleh Marxisme secara luas dalam Internasionale I.
Catatan Kaki:
Nur Sayyid kristeva. MA
"Negara Marxis dan Revolusi Proletariat". Hal 913-914
Adam smith seorang filsuf dari ahli ekonomi terkemuka diinggris. Smith lahir di Skotlandia dan meneruskan pendidikan tingginya di Glasgow dan Oxford. Dia menulis buku yang berjudul An Inquiry into the Nature and Causes Of the Wealth of Nations. Teori utama dari buku the weallth of nation :
"Kapital harus digunakan untuk produksi dan distribusi kekayaan tanpa campur tangan pemerintahan apapun. Atau perdagangan bebas (free-trade). Dalam pandangan Smith. Produksi dan perdagangan (distribusi) bisa maju dan meningkat kalau dijalankan oleh industri dan pengusaha swasta (private) serta minimalisasi peraturan dan kendali pemerintahan. Sementara itu. Invisible Hand (tangan halus. seperti makhluk halus) adalah konsep Smith tentang unsur pengatur dari tatanan ekonomi yang bebas. Dalam hal ini. Setiap individu yang mengejar dan memenuhi kebutuhannya sendiri. Akan mencapai kesejahteraan umum. Pemikiran Smith dan ekonom borjuasi lainnya dikritik oleh Engels dan Marx."
Berbicara tentang gerakan
mahasiswa maka kita harus mengerti tentang gerakan beserta sejarah gerakan mahasiswa
itu sendiri. Gerakan mahasiswa merupakan salah satu gerakan yang dipelopori
oleh mahasiswa yang mengintegralkan dalam sebuah wadah perlawanan. Dalam buku
gerakan massa karya timur mahardika disebutkan gerakan berasosiasi dengan berbagai tindakan yang dilakukan untuk
respon atau reaksi atas kondisi tertentu (realitas sosial).
Dalam sejarahnya gerakan mahasiswa
atau pemuda diawali sebelun pra revolusi 1945, pada waktu itu gerakan masih
bersifat primordialisme. Yang pertama, muncullah trikoro darmo yang masih bersifat kedaerahan, kemudian indicji party yang dibuat orang-orang
pribumi di Negeri Belanda. Dan juga Boedi Oetomo yang didirikan 1908, walaupun
masih bersifat kedaerahan tetapi mempunyai kekuatan dalam membangun organisasi
pemuda ataupun mahasiswa..
Setelah pemerintahan orde lama runtuh
(ORLA) yang ambil kekuasaan rezim soeharto mahasiswa merasa kegelisahan, tahun
1967 ketika UU PMA (penanaman modal asing) dibuka selebarnya-lebarnya bagi
investasi modal untuk masuk ke Indonesia dengan dukungan soeharto. Maka
Freeport yang masih berdiri di papua saat ini, atau perusahaan asing yang
bertahan dan mengekploitasi sumber daya alam kita untuk keuntungan mereka
adalah produk soeharto yang sekarang mau diberi pengampunan oleh pemerintah
SBY-BOEDIONO yang juga merupakan produk orde baru. Malapetaka lima belas
januari (MALARI) tahun 1974 memberikan pengalaman pada kita, ketika mahasiswa
untuk menuntut untuk mencabut UU PMA tersebut ternyata diobrak-abrik oleh
rezim, karena kekuatan mahasiswa belum bisa menyatu bersama rakyat dalam
melakukan perjuangan agar bisa lepas dari penindasan dan ketidakadilan. Akibat
kegagalan mahasiswa dalam kasus MALARI tersebut maka di keluarkanlah
normalisasi kehidupan kampus dan badan koordinasi kampus (NKK/BKK) yang
dikeluarkan oleh menteri pendidikan Daoud Yousup.
Memuncaknya kembali gerakan mahasiswa
mei 1998, ratusan ribu mahasiswa turun kejalan untuk menuntut turunnya
kekuasaan soeharto. Dalam sejarah GM di manapun posisi mereka terhadap penguasa
selalu kritis,. Biasanya gerakan dimulai dengan tuntutan-tuntutan demokratis,
seperti tuntutan kebebasan berorganisasi, kebebasan demonstrasi, mogok,
kebebasan pers, dan lain-lain. Awalnya mereka "menyerang" sistem
otoritarian di dalam kampus, kemudian gerakan bergeser dengan menyerang sistem
kapitalisme militeristik.
Peran dan posisi mahasiswa, ada
pendapat yang mengatakan bahwa posisi mahasiswa adalah posisi yang strategis
dan peran yang dimilikipun sangat menentukan, adapula yang mengatakan bahwa
posisi mahasiswa tidaklah penting sedangkan peranannya pun hanyalah sebagai
alat pembantu kekuatan sesungguhnya, maka kemudian kita coba melihat peran dan
posisi mahasiswa, kata peran adalah sesuatu yang harus dilakukan sedangkan
posisi adalah sebuah jabatan untuk kemudian dijadikan alat untuk melaksanakan
perannya karena itulah berbicara kita tentang peran dan posisi adalah dua buah
kata yang tidak dapat dipisahkan karena keduanya saling membutuhkan dan dari
dua kata peran dan posisi tersebut kemudian ditambahkan dengan kata mahasiswa
dan membentuk suatu tingkat yang cukup istimewa didalam masyarakat karena
jabatan dan tugas yang diembannya. Posisi mahasiswa yang dimaksudkan adalah
sebagai bagian dari kaum intelektual karena kehadiran mereka dikalangan warga
masyarakat yang berkecimpung dengan ilmu pengetahuan dan dilingkungan orang
yang menerapkan ilmu sebagai alat kepentingan, sedangkan peran yang dimaksudkan
adalah dengan hadirnya mereka di jabatan tersebut maka mereka dapat
melaksanakan perannya sebagai kekuatan korektif terhadap penyimpangan yang
terjadi didalam berbagai aspek kehidupan masyarakat luas akan persoalan yang
ada dan menumbuhkan kesadaran itu untuk menerima alternative perubahan yang
dikemukakan atau didukung oleh mahasiswa itu sendiri sehingga masyarakat
berubah kearak kemajuan.
Posisi mahasiswa yang selalu di dengungkan
katanya mahasiswa sebagai agent of change
(agen perubahan) mengalami proses dekonstruksi, karena mahasiswa dibenturkan
pada dua persoalan antara interen dan eksterennya sendiri. Dimana persoalan
interen yang dihadapi adalah bagaimana dia memikirkan biaya kuliah yang masih
bergantung kepada orang tuanya, persoalan perkuliahan ini yang menjadi hambatan
didalam berproses melaksanakan perannya dalam melihat realitas social, makanya
kemudian banyak yang mempertanyakan tentang posisinya sebagai agent of change, maka ada beberapa
solusi alternatif untuk posisi mahasiswa salah satunya adalah sebagai social
control dimana mahasiswa tetap respon akan permasalahan-permasalahan yang
terjadi dimasyarakat. Ketika kita tahu akan peran dan fungsi kita sebagai
mahasiswa dan jelas kita punya tanggung jawab yang sangat besar dalam perubahan
bangsa ini, maka kita harus satukan perjuangan kita untuk sebuah perubahan
tersebut dalam suatu wadah yaitu organisasi sebagai alat perjuangan kita karena
Siapa yang akan melakukan perubahan kalau kita tidak memualinya.
"Orang-orang
pesimis akan berkata, bahwa seluruh dunia ini adalah sebuah penjara,
kamar-kamar para mahasiswa adalah seperti sel-sel dalam penjara."
Logika tidak dapat dipisahkan
dalam kehidupan keseharian kita, untuk mencapai sebuah kebenaran seseorang
harus menggunakan logika, tanpa menggunakan sebuah alat yang disebut logika
dalam kehidupannya. Maka, manusia akan semakin jauh dari kebenaran. Dalam definisi
verbal, terdapat berbagai macam definisi tentang logika, namun hampir semua
definisi menyimpulkan, Logika adalah aturan berpikir benar. Logika berasal dari
kata Yunani kuno logos yang berarti hasil pertimbangan akal pikiran yang diutarakan
lewat kata dan dinyatakan dalam bahasa. Jika, dikaitkan dengan logika
pergerakan ini. Maka, kita akan lebih jauh mengenal terlebih dahulu, menelaah
lebih jauh studi logika dialektik.
Logika dialektik mengajarkan,
bahwa sebab kemajuan dan perkembangan dalam masyarakat didasarkan atas
interaksi antara tiga kekuatan berikut: Tesis, Antitesis dan Sintesis. Secara
sangat sederhana dapat diterangkan, konflik atau ketegangan dialektik antara
kekuatan penguasa dan rakyat dalam suatu masyarakat akan membentuk Tesis dan
antitesis dari masyarakat tersebut. Ini juga berlaku dalam artian luas, antara
kekuatan pembela status quo dengan kekuatan pro-reformasi atau sikap
konservatif dengan kaum progressif, kaum tertindas dengan pemeras yang menindas
dan lain-lain. Logika dialektik ini menganggap prinsip kontradiksi sebagai
penyebab semua kejadian. Dalam kajian analisis kelas dikatakan kondisi kelas
proletariat dengan kelas borjuasi adalah kondisi kelas yang tidak bisa
didamaikan. Kelas proletariat menginginkan kesejahteraan. Serta, kelas borjuasi
ingin memperkaya diri sendiri dengan menindas kelas proletariat. Akhirnya kelas
borjuasi beragam cara melakukan penghisapan terhadap kaum proletariat.
Sebaliknya kaum proletariat mengorganisir diri melawan status quo yang
dipertahankan oleh kaum borjuasi seperti yang digambarkan pada revolusi Kuba. Setelah
kita mengenal logika dialektik. Selanjutnya penyaji akan mengajak kawan-kawan
untuk mengenal logika formal yang sering diidentitaskan oleh rezim penguasa
(aturan-aturan berfikir borjuis).
Logika formal adalah cara
berpikir yang didominasi oleh hukum identitas, hukum kontradiksi dan hukum tak
ada jalan tengah (excluded middle). Preposisinya rumusan analisisnya seperti
ini :
1.A
sama dengan A (hukum identitas)
2.A
tidak sama dengan B (kontradiksi)
3.Dan
A tidak mungkin menjadi B (hukum tiada jalan tengah),
A tetap
A, B tetap B (absolut).
Hubungannya dengan logika
dialektik. Tentunya, direalitas sosial. Logika kedua ini sangat saling
bertentangan. Karena logika dialektik muncul sebagai kritik terhadap logika
formal. Kemudian, Logika dialektik menjadi lawan yang revolusioner terhadap
logika formal.
Melihat skema penindasan yang
begitu banyak memakan korban. Tentunya dalam identitas perjuangan dibutuhkan
klarifikasi keberpihakan. Keberpihakannya apakah ke proletariat ataukah ke
borjuasi. Dengan kepastian pilihan keberpihakan. Tentunya kawan-kawan akan
sangat mudah memahami logika formal maupun logika dialektik secara menyeluruh.
Sebelumnya penyaji akan memancing alur maupun fikiran kawan-kawan dengan
menguji beberapa pertanyaan. Apakah benar orang belajar harus memakai seragam ?
Pertanyaan berikutnya, kenapa harus ada orang miskin dan kaya. Apa yang membuat
dia miskin, apakah dia malas bekerja atau memang itu dikarenakan suatu takdir ?
Sebagai kaum intelektual yang
revolusioner tentunya pertanyaan tersebut akan terjawab nantinya. Ketika, kawan
– kawan memahami sepenuhnya kerja-kerja penindasan yang bersandarkan pada logika
formal.
Mengapa mahasiswa harus bergerak
? Melihat situasi politik yang didominasi kepentingan para elit penguasa yang
berselingkuh dengan komprador kapitalisme. Penggusuran maupun pemiskinan
terhadap rakyat. Sudah sepantasnyalah kita nyatakan : “berbareng bergerak merebut kedaulatan, wujudkan demokrasi tuntaskan
revolusi, bersatu kita menggempur, bercerai kita menghimpun” (Jargon
Sekber).