Sekolah Retorika

“Quantilianus, tidak ada anugerah yang lebih indah, yang diberikan oleh dewa, daripada keluhuran bicara.”
A. Pengertian

Sekolah asal kata dari schola, scholae dan schola dalam terjemahan bahasa yunani yang bermakna waktu luang. Sedangkan retorika atau bahasa Inggris disebut rhetoric bersumber dari bahasa Latin rhetoricha yang berarti ilmu bicara. Singkat kata penyaji makalah hanya mengajak kawan-kawan untuk mengenal retorika yakni ilmu bicara dengan kesempatan waktu luang yang dimliki oleh kita semua yakni mahasiswa.

Pada abad ke 5 sebelum Masehi untuk pertama kali dikenal suatu ilmu yang mengkaji proses pernyataan antar manusia sebagai fenomena social. Ilmu ini dinamakan dalam bahasa Yunani “rhetorhike” yang dikembangkan di Yunani Purbakala. Kemudian, abad-abad berikutnya dikembangkan di Romawi dalam bahasa Latin “retorika” (dalam bahasa inggris “rhethoric” dalam bahasa Indonesia “retorika” ).

1. Socrates; Retorika adalah demi kebenaran dengan dialog sebagai tekniknya, karena dengan dialog kebenaran akan timbul dengan sendirinya.

2. Georgias; Retorika adalah ilmu yang mempelajari dan menelaah pernyataan manusia.


3. Protagoras; Retorika adalah kemahiran berbicara bukan demi kemenangan, melainkan keindahan bahasa.

4. Plato; Retorika adalah sebuah metode pendidikan dalam rangka mencapai kedudukan dalam pemerintahan dan dalam rangka upaya mempengaruhi rakyat.


5. Aristoteles; Retorika adalah seni persuasi, suatu uraian yang harus disingkat, jelas dan meyakinkan dengan keindahan bahasa yang disusun untuk hal-hal yang memperbaiki (corrective), memerintah (instructive), mendorong (suggestive) dan mempertahankan (defensive).

6. Cicero; kecakapan retorika menjadi ilmu, sistematika retorika mencakup dua tujuan pokok yang bersikap “suassio” (anjuran) dan “dissuasio” (penolakan).




B. Sejarah Retorika

1. Retorika dizaman Yunani

Para ahli komunikasi berpendapat bahwa retorika sudah ada sejak zaman manusia ada. Tetapi retorika sebagai seni komunikasi mulai dipelajari pada abad ke 5 SM. Ketika kaum Sofis di Yunani mengembara dari tempat ke satu ke tempat yang lain untuk mengajarkan pengetahuan mengenai politik dan pemerintahan dengan penekanan pada kemampuan berpidato. Kemudian, ditandai juga dengan berdirinya sekolah retorika pada tahun 392 Masehi Oleh Sokrates yang menekankan pada pidato-pidato politik. Kemudian, Demmosthenes (384-322) pada zaman yunani yang sangat termashur disebabkan kegigihannya mempertahankan kemerdekaan Athena dari ancaman Raja Philippus dari Macedonia. Selanjutnya, Syracuse sebuah koloni Yunani dipulau Sicilia. Bertahun-bertahun koloni itu diperintah para tiran. Tiran, dimanapun dan zaman apapun, senang menggusur tanah rakyat. Kira-kira tahun 465 SM, rakyat melancarkan revolusi. Dictator ditumbangkan dan demokrasi ditegakkan. Pemerintah mengembalikan lagi tanah kepada rakyatnya.

Disinilah kemusykilan terjadi. Untuk mengambil haknya, pemilik tanah harus sanggup meyakinkan dewan juri dipengadilan. Waktu itu, tidak ada pengacara dan tidak ada sertifikat tanah. Setiap orang harus meyakinkan mahkamah dengan pembicaraan saja. Sering orang tidak berhasil memperoleh kembali tanahnya, hanya karena ia tidak pandai bicara.1jalaluddin rakhmat. Retorika Modern Pendekatan Praktis. (Bandung: Remaja Rosdakarya. 2009) hal. 2-3

2. Retorika dizaman Romawi Kuno

Marcus Tulis (106-43 SM) adalah pengembang retorika yang terkenal dengan suaranya dan bukunya yang berjudul de Orator. Sebagai orator yang ulung, Cicero mempunyai suara yang berat mengalun pada suatu saat keras menggema diwaktu lain merayu bahkan kadang-kadang pidatonya disertai cucuran air mata.

3. Retorika dizaman Modern

Abad ke 17 di Eropa muncul tokoh-tokoh yang dikenal sebagai orator kenamaan antara lain Oliver Cromwell dan Lord Bollingbroke (Inggris). Tokoh retorika lain di Inggris adalah Henry Bollingbroke. Kemudian, abad ke 20 yang terkenal di Inggris adalah Sir Wiston Chur-chil pada saat dunia berkecamuk. Churchil terkenal karena keberhasilannya dalam menggerakkan bangsa inggris yang mula-mula anti perang untuk melawan Nazi Jerman sehingga terbangkitlah keberanian rakyat Inggris. Jerman Adolf Hitler (Pemimpin Nazi), Jeans Jaures abad ke 20 dari Perancis. Di Amerika Serikat ada Abraham Lincoln.

C. Pembagian Retorika

1. Monologika; Monologika adalah ilmu tentang seni berbicara secara monolog, dimana seorang yang hanya biacara. Bentuk-bentuk yang tergolong dalam monologika adalah pidato, kata sambutan, kuliah, makalah, ceramah dan deklamasi.

2. Dialogika; Dialogika adalah ilmu tentang seni berbicara secara dialog, dimana dua orang atau lebih berbicara atau mengambil bagian dalam satu proses pembicaraan. Bentuk dialogika yang penting adalah diskusi, Tanya jawab, perundingan, percakapan dan debat.

3. Pembinaan Teknik Berbicara; Efektivitas monologika dan dialogika tergantung juga pada tekhnik bicara. Teknik bicara merupakan syarat bagi retorika. Oleh karena itu pembinaan teknik bicara merupakan bagian yang penting dalam retorika. Dalam bagian ini lebih diarahkan pada pembinaan tekhnik bernafas, tekhnik mengucap, bina suara, tekhnik membaca, dan bercerita.



Untuk Dia


My Lovely. Jika, ditanya kenapa seorang Demonstran itu Dramatis. Bukan karena sok Alay ke Koreaan Selatan, Boy Band, dan sok Intelektual dan Revolusioner.

Tapi, itu dikarenakan relaksasi kehidupan yang serba kontradiksi, kejam, konkrit, objektif dan menjadi fase historis ketika hal yang positif telah ia lakukan.

Mungkin dunia yang ia hadapi sangat berbeda dengan aktivitas manusia yang sepantasnya. Karena juga kesehariannya taring-taring dan duri-duri kehidupannya yang sering mengancam gerak-gerik dimana ia akan melangkah.

Jadi hal yang wajar seorang Demonstran bukan menjadi orang yang lantang bila berhadapan dengan My Lovely_nya. Tapi, karena ia diajarkan dalam mengenal identitas diri keadilan, penindasan, dan kebenaran harus Setia. Sebaliknya dengan My Love_nya.

"Setiaku Untukmu....
Mimpiku hanya Untukmu....
Selebihnya tidak akan ada kata henti-hentinya....
Aku berteriak dalam hatiku...."Me to Love You. My Lovely"


Thanks atas segalanya....

Semoga tidak akan pernah bosan dengan perilakuku yang Dramatis. Tujuannya hanya satu.
Asalkan My Lovely Senang & Bahagia.



From


My Love_ly
------------------------------------------------------------------------------------
"aktivis dilukiskan sebagai individu yang sulit dipahami oleh ibunya sendiri. Dalam artikata ia melawan kebiasaan lazim yang pernah hidup dalam keluarga dan tidak mau untuk menjadi pekerja yang menghabiskan hidupnya dalam rutinitas." (Ben Anderson dalam Cerpen Thailand Karya Whitayakon Chiangkuah)
----------------------------------------------------------

Lagi-lagi Rakyat Dimarjinalisasikan 637 Hektar Lahan Rakyat Digusur

Paguyuban Wahana Tri Tunggal Longmarch Tolak Bandara Temon

LONGMARCH - Ratusan warga yang tergabung dalam paguyuban Wahana Tri Tunggal melakukan aksi longmarch menuju Baklai Desa Palihan, kecamatan Temon, sembari membawa berbagai spanduk dan poster penolakan bandara, kemarin (21/11).

Penolakan atas Bandara Internasional di Kulonprogo
=======================


Master Plan Bandara Kulonprogo
(JIBI/Harain Jogja/Dok)
Kami Rakyat !!!!

“Silakan bangun bandara di laut atau di mana, asal jangan di atas lahan kami. Sampai kiamat, kami akan menolak!” kata juru bicara Wahana Tri Tunggal, Martono, pada 2 Mei 2013. Ada sekitar 600 warga setempat yang menyatakan menolak meski pemerintah memberi ganti rugi. “Ya, silakan bagi warga yang menerima. Tapi, kami yang menolak, ya, tetap menolak dengan ganti rugi apapun,” kata Martono, "Kalau pemerintah nekad, kami lebih nekad!”.

http://www.tempo.co/read/news/2013/05/28/058483925/Bangun-Bandara-Baru-Yogya-Gusur-Ratusan-Keluarga

Harapan Rakyat !!!!

Aksi berjalan kaki para warga desa Glagah, Sindutan dan Palihan itu dimulai dari titik kumpul di Gereja Palihan menuju Balai Desa Palihan, kecamatan Temon. Lalulintas di jalan Purworejo-Yogyakarta sempat terhenti beberapa menit ketika rombongan warga melintas. Warga kemudian masuk ke dalam Balai Desa ditemui perangkat desa, camat Temon, Kapolsek dan Danramil.

Sesepuh WTT, Sarijo, mengatakan bahwa warga tetap berkomitmen menolak rencana hadirnya bandara internasional di wilayah Temon. Pihaknya meminta pemerintah desa lebih peka terhadap aspirasi penolakan dari warga tersebut.

"Masyarakat sudah semakin was-was dengan rencana itu. Kami menolak pembangunan bandara itu dan tidak ingin tergusur dari tanah kami," kata dia.

Kesimpangsiuran informasi seputar proyek tersebut yang terjadi selama ini juga sangat meresahkan warga. Hal itu diperparah dengan sikap diam pemerintah yang tak juga kunjung memberi penjelasan pada warga. Warga lainnya, Sudirman, mengatakan bahwa belakangan ini beredar kabar menyesatkan bahwa warga yang menolak pembangunan tersebut nantinya akan diciduk petugas.

Hal ini jelas sangat mengintimidasi warga dan membuat warga tertekan. Dia menyayangkan sikap pemerintah Kabupaten Kulonprogo dan jajarannya yang terkesan tidak memberi penjelasan apapun terhadap warga.
"Lihat saja di pertemuan ini. Bupati, Sekda, atau yang mewakilinya tidak ada yang hadir. Seolah-olah melemparkan tanggungjawab pada bawahannya karena tidak mau ditekan," serunya.

Dia menegaskan, masyarakan setempat tidak membutuhkan bandara. Karena, kehadiran bandara tersebut nantinya hanya menguntungkan pihak-pihak tertentu saja. Sementara, rakyat kecil justru menderita dan kehilangan tanahnya. "Kalau bupatinya pintar, tanpa bandara pun Kulonprogo bisa maju," imbuhnya.

http://jogja.tribunnews.com/2013/11/22/paguyuban-wahana-tri-tunggal-longmarch-tolak-bandara-temon/

Click here to see a large version


Click here to see a large version









Pusat strategis Proyek Bandara
13640996891924089397
Lahan Pertanian yang akan dijadikan Bandara
1364099917404506847

Pernyataan Kepala Daerah Setempat
(MP3EI, JMI Magasa Iron & PT Angkasa Pura)
---------------------------------

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Meski gelombang penolakan warga terus meningkat, Pemda DIY tidak akan turun tangan dan ikut mengintervensi proses sosialisasi pembangunan megaproyek bandara di Kulonprogo. Proses sosialisasi tentang bandara sepenuhnya merupakan tanggungjawab Pemkab Kulonprogo. Sedangkan Pemda DIY bertugas dalam kepengurusan perizinannya.

“Kan sudah ada Pokja-pokjanya sesuai dengan SK Gubernur. Pemda DIY tidak akan action apapun,” ucap Kepala Bappeda DIY Tavip Agus Rayanto dijumpai di kantornya, Rabu (15/1/2014).

Baginya, respon penolakan warga ialah hal lumrah karena proyek bandara ini memang bukanlah proyek padat karya yang serta merta menyerap tenaga kerja dari warga setempat. Bandara tentu lebih membutuhkan tenaga kerja teknis dengan dukungan teknologi tinggi. Karenanya, dalam proses sosialisasi itupun, Pemkab harus memikirkan peran warga setempat setelah bandara ini jadi. Tidak sekedar tanahnya dibeli saja. Tapi bagaimana agar masyarakat sekitar ini juga punya peran dan diuntungkan atas keberadaan bandara.

“Atau hanya jadi penonton?” tuturnya.

Sosialisasi yang belum optimal, jelas menjadi penyebab utama adanya penolakan itu. Masih ada sejumlah warga yang belum menerima informasi terkait pembangunan bandara secara utuh. Otomatis, mereka yang belum terinformasi inilah yang menolak keras.

“Kalau sosialisasi intensif, lama-lama nanti penolakannya juga berkurang seperti kasus rencana pembangunan PT JMI dulu,” tandasnya.

Seperti diketahui, sejumlah warga yang tergabung dalam Paguyuban Wahana Tri Tunggal (WTT) bersikeras menolak pembangunan bandara baru itu dengan mencabut patok-patok pembatas lahan yang telah dipasang. Mereka bahkan meminta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) ikut turun tangan mengawasi proyek ini. Hal itu karena adanya kecurigaan WTT terhadap sikap Pemda yang bersikeras menjalankan proyek yang terang-terangan ditolak warga itu.

Menanggapi hal itu, Tavip justru kebingungan. KPK tidak selayaknya mengintervensi Pemda DIY dalam pelaksanaan pembangunan bandara. Sebab, tidak ada sepeserpun APBD DIY yang dialokasikan untuk proyek bandara.

“Kalau menyangkut KPK, itu artinya ada penyimpangan uang. Padahal Pemda tidak pegang uang apapun. Dalam APBD juga tidak ada alokasi untuk bandara. Saya jadi tim saja tidak dapat apa-apa, honor juga tidak ada,” jelas Tavip.

Termasuk untuk pembebasan lahannya pun, anggaran sepenuhnya berasal dari PT Angkasa Pura selaku pemrakarsa proyek bandara serta para investor-investornya.

Sebelumnya, Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X juga pernah menegaskan bahwa pihaknya tidak akan mengintervensi proses sosialisasi ke warga. Sebab, itu adalah kewenangan Pemkab Kulonprogo. Namun HB X menegaskan bahwa megaproyek bandara internasional harus terealisasi.

“Pembangunan bandara ini sudah masuk dalam Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI), sudah jadi program nasional. Jadi harus bisa terealisasi,” ucap HB X dijumpai di kantornya di Gedhong Wilis Kepatihan, Senin (13/1/2014).

Kepala Bappeda DIY Tavip Agus Rayanto membenarkan hal itu.

“Suka tidak suka, proyek bandara ini memang dibutuhkan. Sebab, bandara Adisutjipto sudah tidak representatif melihat dari kondisi kepadatannya dan seringnya dipakai latihan AU,” ucap Tavip, sehari sebelum mengikuti pertemuan dengan Kemenhub RI di Jakarta.

Tak mau ikut campur sosialisasi ke warga, Pemda DIY justru tengah focus menyelesaikan permasalahan antara PT Angkasa Pura selaku pemrakarsa bandara yang bersinggungan dengan PT Jogja Magasa Iron (JMI) yang akan membangun pabrik pengolahan bijih besi (pig iron) di lokasi yang berdekatan dengan bandara.

“Pemda DIY itu tugasnya membantu menyelesaikan kesepakatan antara PT Jogja Magasa Iron (JMI) dengan PT Angkasa Pura di Jakarta besok (hari ini, Red) bersama dengan Kemenhub RI,” papar Tavip.

Sesuai perencanaan awal, pembangunan fisik bandara seharusnya bisa dimulai pada tahun 2015. Artinya, proses sosialisasi, pengukuran hingga pembebasan lahannya dan berbagai masalah lainnya harus sudah selesai tahun ini. Tapi Pemda DIY nampaknya tidak mungkin saklek dengan tata kala itu. Mereka harus melihat perkembangan kondisi social di sana. Terlebih, Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X meminta agar dua proyek besar yang sama-sama akan dibangun di Kulonprogo ini bisa operasional semua. Tidak ada yang digagalkan. Sebab, keduanya berpotesi medongkrak pertumbuhan ekonomi di tanah menoreh itu.

“Ya makanya, besok itu kita lihat hasil pertemuan dan keputusannya dari Kementerian Perhubungan di Jakarta. Sebab, dokumen Kawasan Keselamatan Operasional Penerbangan (KKOP) nya juga masih menunggu hasil teknis pertemuan besok itu,” paparnya.

Dalam pertemuan itu, rencananya akan dipaparkan tentang rincian teknis atas kesepakatan lisan yang telah dibuat PT Angkasa Pura dengan PT JMI bersama Gubernur. Yakni kesiapan PT JMI memundurkan pabriknya serta kesiapan Angkasa Pura menggeser landasannya.

“Itu kan baru komitmen lisan, makanya akan di-breakdown dalam pertemuan itu,” tandasnya. 

Invasi Asing Pemodal yang Seenak dan Semaunya
-----------------------------------------

Kulonprogo, CyberNews. Berbagai megaproyek yang akan dibangun di pesisir selatan Kulonprogo perlu sinergis agar tidak saling berbenturan, seperti antara rencana penambangan pasir besi dengan pembangunan bandara. PT Jogja Magasa Iron (JMI) diminta tidak membangun cerobong dengan ketinggian lebih dari 45 meter agar tidak mengganggu ruang penerbangan.

Permintaan itu disampaikan Sekretaris Perusahaan PT Angkasa Pura I Miduk Situmorang dalam rapat koordinasi dengan Pemkab Kulonprogo yang juga dihadiri pihak investor JVK dari India, di Gedung Binangun kompleks Pemkab, Senin (26/9). Menurutnya, ruang penerbangan di sekitar bandara harus bebas dari bangunan-bangunan tinggi. Ruang itu terbagi dalam tiga zonasi, yakni zona I ketinggian bangunan harus di bawah 45 meter, zona II di bawah 100 meter, dan zona III di bawah 150 meter.

“Cerobong dengan ketinggian 45 meter di zona I akan mengganggu penerbangan. Sehingga kami meminta agar cerobong tidak lebih dari ketinggian itu,” katanya usai rapat.

Mengenai lokasi pembangunan bandara, Minduk menyatakan belum bisa memastikan karena harus menunggu hasil studi terlebih dulu. Dalam proses pembangunan bandara, PT Angkasa Pura bekerjasama dengan JVK, investor dari India yang akan mendanai studi. Perusahaan itu dinilai telah berpengalaman dalam pengelolaan bandara yang ada di daerah pemukiman berpenduduk padat.

Minduk mengatakan, mengingat mendesaknya kebutuhan untuk peningkatan pelayanan, pembangunan bandara akan lebih baik bila dilakukan lebih cepat dengan tetap sesuai prosedur.

“Sehingga memang pembangunan bandara sangat diperlukan,” katanya. Pihaknya optimistis pembangunan bandara pengganti Bandara Adisucipto Yogyakarta sudah bisa terealisasi pada 2015 mendatang.

Sementara Sekretaris daerah (Sekda) Kulonprogo, Budi Wibowo mengatakan, megaproyek yang akan dibangun di pesisir selatan Kulonprogo memang perlu sinergis dan saling mendukung. Terkait permintaan PT Angkasa Pura agar PT JMI tidak membangun cerobong asap lebih dari 45 meter, menurutnya tidak masalah. Pihaknya telah berkoordinasi dengan PT JMI dan perusahaan itu bersedia menyesuaikan. “PT JMI tidak keberatan dengan permintaan itu,” imbuhnya.

http://m.suaramerdeka.com/index.php/read/news/2011/09/26/97489


Refleksi :

"Apakah memang Rakyat tidak pernah untuk menjadi seorang yang merdeka menghuni ditanahnya sendiri. Mereka digusur diinjaki oleh kekuatan para pemodal yang selalu saja memberikan sejuta pemimpi. Bagi mereka, Tani adalah ranjang kehidupan mereka untuk makan dan minum. Tanah adalah tempat peristirahatan mereka yang layak untuk mereka tempati. Kalo udah digusur penguasa dan pemodal yang bisa ketawa dan senyum menikmati atas sejuta penderitaan rakyat yang gigit jari dan menikmati kebisingan pesawat pulang pergi. Sekalipun mereka tidak punya keinginan untuk naik pesawat."

Dimana rezim penguasa komprador kapitalisme berkuasa. Maka, disitulah Revolusi atau Mati diteriakkan


Refleksi seorang Vanguard intelektual rakyat berselasih ditempat pelarian Pangeran Diponegoro (Goa Selarong) yang informasi sejarah menyatakan dia pernah diintimidasi dan dikejar-kejar oleh kolonial belanda. Ketika memasuki pintu gerbang tempat wisata sejarah tersebut. Mata tertuju dengan sosok patung Pangeran Diponegoro yang berdiri gagah. Keris dipinggang, Sorban yang dililitkan dileher, seolah-olah refleksi "serang" , serta ayunan kaki kuda gambaran kendaraan yang dia gunakan.

Selintas pesan yang pernah dia ungkapkan :

"Pesan untuk anak-anakku tercinta,
Anakku,...Jadilah kau Macan Galak....!!!!
Tapi, jangan "Clhutak". Jangan kau makan bangkai,
Apalagi bangkai busuk persembahan....
Karena Taringmu akan patah dan lepas.
Sehingga kau tidak bisa mengaum dengan Garang....!!!!

Apapun isi pesannya. Hanya satu perihal yang membuat seorang demonstran tergila-gila beragitasi dab berproganda. Seorang sastrawan Prmoedya Anantoer pernah mengatakan :

“Orang boleh pandai setinggi langit. Tapi, selama ia tidak menulis, ia akan hilang didalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian”.

Berangkat dari pernyataan tersebut. Disinilah awal penulis Blog ini ingin menyampaikan sesuatu perihal yang penting. Tapi, tetap menggunakan bahasa rakyat. “wong tani” alias non jenis-jenis tulisan serba-serbi kampus yang akademik. Agar, mempermudah pembaca untuk memahami isi pesan informasi yang disampaikan.

Kelanjutan penulisan. Sang penulis sempat dikejutkan dengan getaran gempa dikamar kost-kostannya. Pukul 13:34 WIB = 25 Januari 2013 (pusat gempa Kebumen-Jateng). Direstui atau tidak tulisannya. Tapi, yang jelas sekarang memang musiman musibah. Banjir yang terjadi di Subang, Jakarta dan sekitarnya. Bahkan, tidak lengang dari kita. Informasi letusan gunung merapi sinabung Sumatera Utara yang mengakibatkan ribuan masyarakat untuk tinggal dipengungsian.

Pakar BMKG mengatakan, hujan yang mengakibatkan banjir. Tidak lain dan tidak bukan dikarenakan persoalan resapan curah air hujan yang masih kurang. Sehingga, mengakibatkan air tergenang dan mendatangkan banjir. Itu tandanya, mengharuskan pemerintah daerah setempat untuk mengurangi kepadatan bangunan kota yang harus diimbangi dengan proses penghijauan. Pertanyaannya, apa ia pemilik bangunan ingin dipindahkan ? kayaknya hanya penggusuran “wong kecil” saja pemerintah tanggap dan cepat. Kalo, pemilik modal. Kayaknya negoisiasinya panjang bahkan lebar-selebarnya.

Persoalan letusan merapi. Ini tidak bisa lepas dari kajian Vulkanologi itu sendiri. Yang memang, bila dianalisis dari sisi historisnya kebelakang. Terbentuknya benua dan samudera yang mengakibatkan magma itu keluar. Endingnya, magma itu mampet. Keluar dan melakukan ledakan yang disebut cairannya lahar atau Wedus Gembel. Apalagi, geografis Indonesia yang berada diposisi garis khatulistiwa. Kemudian, gunung merapi memang banyak yang aktif diindonesia. Dalam catatan sejarah terngiang ditelinga kita dilaut Sunda (Krakatau) yang historisnya dia pernah meledakkan gunungnya sekuat tiga kali lipat dari Nagasaki dan Hiroshima. Alasannya, itu memang karena dia terlalu mampet. Jadi, sekali meletus, pastinya luar biasa. Kesimpulannya dia harus sering meletus. Agar, magmanya tidak mampet terlalu lama. Kemudian, menjadi kewajiban kita untuk melakukan solidaritas terhadap tragedy kemanusiaan bencana alam dimanapun itu terjadi. “save pengungsi bencana”

Ada yang lebih menarik. Jika anda, tidak ingin bencana itu terjadi dari ulah tangan manusia dengan sengaja melegislasikan kebijakannya untuk kepentingan para pemodal dan rezim penguasa.

Pidato pembukaan presiden republic Indonesia pada pertemuan Chief Executive Officer (CEO) APEC, Nusa Dua, Bali 6 oktober 2013.

“akhirnya, dalam kapasitas saya sebagai kepala pemasaran perusahaan Indonesia Chief Sales Person of Indonesia Inc. Saya mengundang anda untuk memperbesar bisnis dan kesempatan investasi di Indonesia.”
Pidato tersebut, tidak lain dan tidak bukan adalah proyek MP3EI yang ditawarkan langsung oleh presiden Indonesia kepada pemilik modal.

MP3EI adalah Master Plan, Percepatan, Pembangunan, Ekonomi Indonesia. Yang mencakup tiga elemen utama yaitu :

1. Mengembangkan potensi ekonomi diwilayah di 6 (enam) koridor ekonomi Indonesia, yaitu koridor ekonomi sumatera, koridor ekonomi jawa, koridor ekonomi Kalimantan, koridor ekonomi Sulawesi, koridor ekonomi bali, nusa tenggara-Kepulauan Maluku.

2. Memperkuat konektivitas nasional yang terintegrasi secara local dan terhubung secara global (locally integrated, globally connected)

3. Memperkuat SDM dan IPTEK nasional untuk mendukung pengembangan program utama disetiap koridor ekonomi.

Kemudian, 8 program utama yang akan dijual kepara pemodal dan 22 kegiatan ekonomi utama yang akan digadaikan keasing.

1. Pertanian
2. Pertambangan
3. Energy
4. Industry
5. Kelautan
6. Pariwisata
7. Telematika
8. Pengembangan kawasan strategis===

1. Telematika
2. Perkapalan
3. Tekstil
4. Makanan dan minuman
5. Besi baja
6. Alutsista
7. Kelapa sawit
8. Karet
9. Kakao
10. Peternakan
11. Perkayuan
12. Minyak dan gas
13. Batu bara
14. Nikel
15. Tembaga
16. Bauksit
17. Perikanan
18. Pariwisata
19. Pertanian pangan
20. Jabodetabek-area
21. KSN selat sunda
22. Peralatan transportasi

Mengutip kalimat “it is better to die free than to live in slavery”. Ethiopia must be free, blackman must bee free”. 350 tahun kita dijajah colonial belanda dan tiga setengah tahun kita bekerja di Romusha jepang. Tentunya harapan besar yang sama apa yang diharapkan bangsa Ethiopia. Tapi, haruskah kekayaan alam kita tergadaikan begitu saja oleh MP3EI. Saya ajak anda membolak-balik data berikut :




Tontonlah Video Berikut :

1.

2.

3.

========================================================================
Tentunya juga MP3EI yang berisi kepentingan otak penguasa dan para pemodal sangat bertentangan konstitusi yang berlaku diindonesia. Bunyi pasal 33 UUD 1945 sebagai berikut .

1. Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas azas kekeluargaan.

2. Cabang-cabang produksi yang penting bagi Negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh Negara.

3. Bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh Negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.

4. Perekonomian nasional diselenggarakan berdasar atas demokrasi ekonomi dengan prinsip kebersamaan, efisiensi berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan, kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional.

5. Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan pasal ini diatur dalam undang-undang.

Demikian pasal 33 ayat (1), (2), (3), (4), dan (5) Undang-undang Dasar 1945.

Penjelasan pasal 33 menyebutkan bahwa “dalam pasal 33 tercantum dasar demokrasi ekonomi, produksi dikerjakan oleh semua, untuk semua dibawah pimpinan atau penilikan anggota-anggota masyarakat. Kemakmuran masyarakat-lah yang diutamakan, bukan kemakmuran orang seorang”. Selanjutnya dikatakan bahwa “Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung dalam bumi adalah pokok-pokok kemakmuran rakyat. Sebab itu harus dikuasai oleh Negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat”.

Sehingga, sebenarnya secara tegas Pasal 33 UUD 1945 beserta penjelasannya, melarang adanya penguasaan sumber daya alam ditangan orang-seorang. Dengan kata lain monopoli, oligopoli maupun praktek kartel dalam bidang pengelolaan sumber dayya alam adalah bertentangan dengan prinsip pasal 33.

==================================================================

"Sekali lagi pesan dari kaum se-intelektual jagad raya yang setia berteriak pada Kedaulatan Rakyat. Sebarkan dan bumingkan isu tersebut sebagai petisi atas merajalelanya Kapitalisme yang menjajah, membunuh segala Kehidupan Rakyat."

=========

My Lovely Yang Tersayang

Sayang …
Andaikan kamu dekat dengan aku…
Ingin rasanya ku membicarakan sesuatu.
Tapi, sementara waktu kamu jauh…
Bukan berarti jarak yang membuat aku tidak mampu bicara…
Tapi, karena perasaanku denganmulah membuat tanganku bergerak menulis dan mengungkapkan sesuatu…

Hemz, sungguh. Kamu mampu membuat aku gila. Gila dengan rasa penasaranku terhadapmu. Emang, dunia semakin aneh. Walaupun, rasa itu datang didunia online hanya di akun facebook. Tapi, sudah seribu kata kuungkapkan kata Cinta. Luar biasa…Sayang…

Kamu champion sayang…
Jika kamu Real Madrid. Saya FC Barcelona. Hehehe. Kamu pasang Cristhiano Ronaldo untuk menendang segala kebodohanku mengenal banyak hal apa itu Cinta ?

Memang, sebelumnya aku sangat tabu dengan dunia yang mampu merelaksasikan kalimat 5 kata yang semua manusia berharap cinta itu benar-benar ada.

Ibarat Adam dan Hawa yang tidak mau merasa dipisahkan antara satu dengan yang lain.
Termasuk aku….sayang….
Jika, kamu menginginkan aku yang pertama dan terakhirmu….
Aku siap My Lovely….
Asalkan kamu menerima dan mau mengkritikku atas semua kekuranganku….
Kuharap kamu tulus menjadikan aku fans terberatmu….
Disetiap saat, detik, bahkan kapan, dan dimanapun.

Sekali lagi Makasih My Lovely….atas semuanya….


From


====My Lovely====

Bertani atau Mati, "Lawan Perusahaan Tambang"


Hari demi hari…
Petani menjadi serba salah…
Serba kalah…
Dan serba tidak memiliki hak…

Hak atas kemerdekaan hidup…
Hak atas tempat tinggal…
Serta hak untuk bercocok tanam…
Namun, ketika alat traktor itu datang,
Mereka resah, didera begitu banyak pertanyaan…
Apakah, seorang Tani diharuskan menjadi orang yang terbelakang, termarjinalisasikan, serta teralienalisasikan oleh kemerdekaan penguasaan lahan.

Ternyata,
Mulut mereka dibungkam,
Kekritisan mereka dipenjarakan,
Serta, kaki dan tangan mereka dipasung…
Tanpa ada kejelasan Hak Asasi Kemanusiaan.

Memang,
Seorang Tani sekolahnya dilahan,
Cangkul dan parang dijadikan tombak pengetahuan.
Tapi, ketika perusahaan tambang itu datang…
Itulah awal matinya keadilan kerakyatan…

Ini bukanlah takdir kawan…
Maupun takaran rezeki yang harus diempu oleh kaum Tani.
Namun, inilah ketertindasan manusia atas manusia yang masih berlaku.
Jika, penggusuran lahan, pendiskriminalisasian, dan pemiskinan masih ada dibumi pertiwi dan seantero…

350 tahun kita dijajah oleh colonial Belanda,
Tiga setengah tahun kita dipaksa bekerja di Romusha Jepang,
Kemudian hari, kita masih dibelenggu oleh kekuatan perang perusahaan tambang…
Yang terus mengekspansi, mengeksploitasi, dan memprivatisasi lahan yang seharusnya dimiliki oleh kaum Tani dan anak negeri.

Alam dicemari,
Gunung diledaki,
HAM dikebiri,
Hukum dimata mereka, hanyalah sebuah mimpi,
Mimpi yang termanifestasi untuk kepentingan penguasa dan pemilik modal ujung negeri.

Lalu, kaum Tani milik siapa ?
Dimana mereka harus mengadu ?
Siapa yang harus melindungi mereka ?

Lagi-lagi rakyat dijadikan Boneka…
Boneka mati yang tak bernyawa…
Turun kejalan adalah menjadi jawaban.
Walaupun, tameng dan senjata telah dipersiapkan menghadang…
Segera mencabut nyawa-nyawa manusia yang tidak berdosa.

Jika ditanya siapa yang harus bertanggung jawab atas tambang Kulon Progo ?
Lapindo ? Diskriminasi Petani Kebumen ? Sertifikat Hak atas Tanah di Banjarnegara ?
Semuanya…Relaksasinya hanya nihil, mustahil kemerdekaan alat produksi yang dikuasai oleh perusahaan tambang mampu mendatangkan kalimat “sejahtera” bagi kaum Tani.

Lagi-lagi…
Lawan dan lawan adalah studi konkrit,
Mengintensifitaskan identitas perlawanan kaum Tani terhadap tambang.
Agar, tambang tidak merajalela, mengikis, dan membunuh kehidupan sekian juta umat manusia dimuka bumi………………

------------------------------------------------------------------------
“Hidup Rakyat…
Bertani atau Mati
Hidup Rakyat yang anti tambang”
--------------------------------------------------------------------------------

Selagi, penindasan membunuh keberadaan Kedaulatan Rakyat.
Maka, selama bulu kudukku berdiri…
Bukan, berarti takut. Tapi, rela menyerahkan nyawa dan jatidiri mengabdi meluluhlantahkan
Perlawanan. Kirimkan rudal suara “LAWAN” Tambang yang membunuh dan menindas.
(kalimat sejati Vanguard Kedaulatan Rakyat)

=====19 Januari 2014, dibaca di Nol Kilemeter. Solidaritas Mahasiswa Yogyakarta menolak Tambang===




Refleksi 2014 "My Country Indonesia"


Pesta kembang api menjadi simbol bagi pergantian tahun baru yang dirayakan hampir semua orang indonesia bahkan seluruh dunia. Sebagai tanda menyambut tahun yang akan datang. namun, terlepas dari hal itu banyak perihal penting yang menjadi refleksi ditahun baru 2014 yang seharusnya mereka tahu. Pertama, Penggusuran dan Perampasan Lahan. Kedua, Naiknya Harga Barang. Ketiga, proyeksi Free Trade.

Penggusuran dan perampasan lahan memang tidak pernah usai untuk diliput oleh media. Kasus yang terjadi di Suku Anak Dalam Jambi beberapa minggu yang lalu pengusiran mereka dan keluarganya secara paksa dari lahannya. Kulon Progo bercokolnya PT JMI Magasa Iron yang mengancam pertanian serta kehidupan masyarakat yang ada dipesisir Kulon Progo. Banjar negara dengan HGU PT Pakisadji Banyumas yang telah habis masa kontraknya 2011. Namun, setela h diduduki oleh masyarakat yang ada disana sekitar 22 Tahun yang lalu. Ketika, ingin dijadikan hak milik oleh warga dipersulit oleh pemerintah daerah. Tentunya, penggusuran dan perampasan lahan yang terjadi menjadi cerminan kondisi realitas yang tidak berpihak pada kedaulatan rakyat terus saja dipinggirkan.

Gas elpiji 12 kg yang naik dengan harga Rp 130,000,-. Kebijakan BPJS yang baru saja digulirkan, MP3EI laksana disajikan seperti makanan yang akan diproyeksikan dipenjuru pulau yang ada diindonesia. Kemudian, banyak problematika yang nantinya merongrong ditahun 2014. Khususnya di Indonesia.

Salah satu persoalan yang harus menjadi refleksi kita bersama bahwa Indonesia masih tersangkut Hutang Nov 2013. 2354,54 Triliun terus Naik (34,26) Persen. Total Aset 18% dikuasai oleh asing. Dibidang Perbankan 50% juga dikuasai oleh asing. Kekayaan Migas 75% dikuasai oleh asing. Telekomunikasi 70% dikelola oleh asing. .Kekayaan Emas dan tembaga 85% dikuasai asing. Serta Kemiskinan 65 Juta jiwa yang masih diterpa kelaparan dan tidak punya tempat tinggal dan pekerjaan. APBN -P- 1,726,19 Triliun (yang diperuntukkan belanja birokrasi pemerintah). Ditahu 2004-2013 saja tidak bisa kita lupakan bahwa 618 Konflik masalah pertanaham yang ada diindonesia dengan lahan yang digusur seluas 2,399.31449 Hektar. Kemudian membuat para petani dijadikan Korban sebanyak 731,342 KK. Ada yang 366 orang Luka ringan. Kemudian, 63 orang Luka berat. Setelah itu juga terjadi Penyusutan keluarga tani. 31,17 Juta (2003) menjadi 26,13 Juta (2013)= 500 KK pertahun. Ini menunjukkan bahwa Indonesia akan dipaksakan untuk dijadikan negara basis industrial yang sengaja menghilangkan identitas kedaulatan rakyat baik buruh, petani dan elemen masyarakat lainnya. Persoalan didunia pendidikan juga tidak lepas terbersit dari telinga kita semua dengan ditetapkan kebijakan UU PT (undang-undang Perguruan Tinggi) yang berujung privatisasi dan liberalisasi dunia pendidikan. MEA yang dicanangkan 2015. Serta WTO dan Apec yang baru saja diadakan pertemuan dibali beberapa bulan yang lalu. Berangkat dari realitas yang ada mengharuskan kita untuk melakukan Refleksi atas penggesuran penindasan yang terjadi ditahun 2013 yang lalu. Ada perihal penting yang menjadi tombak untuk menutup kran penindasan ini terjadi. Hanya ada satu kata “LAWAN”. Lawan yang dituangkan dalam bentuk teoritik ke praksis social. “Hidup kaum Intelektual yang Berlawan ……….!!!! 

Vilma Espin

Vilma Espin bernama lengkap VIlma Espin Guillois yang terlahir pada tgl 7 April 1930 di Santiago de Cuba. Ia lahir dari keluarga pengacara, ayahnya adalah seorang pengara untuk keluarga Bacardi. Vilma kemudian mengenyam pendidikan di Universidad Santiago de Oriente dan setelah lulus memilih belajar di MIT, Boston, jurusan teknik kimia. Vilma menjadi salah satu perempuan Kuba yang mengenyam pendidikan tinggi di jurusan Kimia. Selama kuliah di MIT, ia banyak terlibat dalam aktivitas pengorganisiran dan pada tahun 1956 ia meninggalkan kuliahnya di MIT setelah bertemu dengan Frank Pais di Havana, salah seorang pimpinan revolusi yang melawan kudeta 1952 yang akhirnya mengantarkan Batista kembali berkuasa. Frank Pais lah yang memberi pengaruh besar bagi seorang Vilma Espin untuk juga terjun di dunia aktivis melawan kediktatoran di Kuba.
Pertemuannya dengan Frank Pais mengantarkan Vilma Espin sebagai pemimpin gerakan perjuangan di provinsi Oriente. Perannya tidaklah kecil, Vilma bertugas membawa pesan antara gerakan dan Gerakan 26 Juli yang dipimpin oleh Fidel Castro yang telah pindah ke Meksiko guna merancang invasi di masa depan.
Selama satu tahun pula, Vilma Espin menjadi wakil Pais di Santiago dan mengambil alih posisi Pais setelah Pais terbunuh oleh polisi ketika terlibat dalam aksi massa di jalan. Dengan menggunakan nama bawah tanah “Deborah”, Vilma Espin menjadi kunci gerakan bawah tanah yang berkomunikasi dengan Fidel Castro. Tugasnya di bawah tanah ini adalah pekerjaan yang berbahaya. Lebih berbahaya dari bergerilya karena resikonya yang besar. Vilma harus mengatur dan memastikan pengiriman obat-obatan, uang dan senjata ke pegunungan berjalan lancar dan aman. Ia juga bisa bertindak tegas pada orang yang dicurigai sebagai informan atau mata-mata penguasa. Pada pertengahan tahun 1958, Santiago menjadi tempat yang tidak aman bagi Vilma, sehingga ia harus pergi ke pengunungan dengan pasukan bersenjata yang dipimpin oleh Raul Castro.
Vilma kemudian membantu perjuangan di pegunungan Sierra Maestra setelah gerakan 26 juli kembali ke Kuba dengan yacht Granma. Tugas pembawa pesan diserahkan pada Vilma, karena ia menguasai bahasa Inggris dan kadang menjadi interpreter ketika jurnalis Amerika datang ke pegunungan untuk menulis tentang perjuangan gerilya Kuba Kemudian, Ia dan Raul Castro menikah pada 1959. Pernikahannya dengan Raul Castro ini berlangsung 4 bulan setelah Batista terguling dan Castro bersaudara menjadi penguasa. Meski kemudian, ia akhirnya bercerai dengan Raul Castro namun mereka tetap muncul bersama dan pemerintah Kuba tidak pernah menanyakan status pernikahan mereka. Di acara pemakaman Vilma, tampak mata Raul Castro penuh dengan air mata. Seorang teman menyebut Vilma sebagai seorang gadis yang sederhana, namun kepribadiannya yang kuat membuatnya menjadi seorang pemimpin revolusioner.
Vilma Espin adalah figur revolusi. Fotonya dengan membawa senapan ketika masih bergerilya di pengunungan menginspirasi banyak perempuan. Hal ini merubah gambaran perempuan Kuba pada umumnya. Namun, ia tetap Latar belakang pendidikannya membuat ia memiliki peran publik di pemerintahan baru hasil revolusi. Pada tahun 1960, Vilma Espin mendirikan Federasi Perempuan Kuba dan menjadi presiden organisasi ini hingga ia meninggal. Organisasi ini diakui sebagai organisasi non pemerintah yang memiliki anggota sebanyak tiga setenah juta perempuan. Vilma selama hidupnya menjadi figur internasional dalam memperjuangkan hak – hak perempuan. Dalam Konferensi Perempuan Internasional di Mexico City pada 1975, ia sempat berbicara “Kami telah memenuhi segala hal tentang hak perempuan, yang disampaikan di konferensi ini. Perempuan adalah bagian dari rakyat, dan tanpa bicara tentang politik, anda tidak akan pernah merubah apapun”. Ann Louise Bardach, seorang penulis yang mewawancarai Vilma pada awal tahun 1990an untuk bukuinya “Rahasia Kuba”, menyatakan bahwa Vilma Espin adalah perempuan yang menyadari bahwa dirinya adalah “First Lady Kuba”. Latar belakangnya, pernikahannya dengan tokoh revolusi Kuba serta prestasinya menjadikan Vilma sebagai “First lady Kuba”.

Pada tahun 1986, Espin menjadi perempuan pertama yagn terpilih sebagai anggota Polit Biro Partai Komunis Kuba, sebuah badan pengambil keputusan tertinggi di Kuba. Meski posisi ini ia raih di akhir karirnya, dan terkesan terlambat, namun posisi itu adalah buah dari kerja kerasnya semenjak menjadi pimpinan perjuangan gerilya di tahun 1950an menggulingkan kediktatoran Batista. Selain dikenal sebagai pejuang gerilya, Vilma Espin juga dikenal sebagai seorang organisir dan diplomat. Vilma Espin adalah sosok diplomat yang ideal bagi negaranya setelah Castro berkuasa pada tahun 1959. Selama lebih dari 4 dekade, Vilma Espin memegang peran sebagai ‘first lady Kuba” (ibu negara Kuba) setelah Fidel bercerai.

Peran Vilma Espin sendiri dalam gerakan perempuan terbilang besar. Ia meningkatkan derajat perempuan di dalam masyarakat dengan mengupayakan kesetaraan antara lelaki dan perempuan. Ia menyuarakan agar ada kebijakan kesehatan dan perawatan anak serta kebijakan pendidikan bagi perempuan. Ia bahkan berhasil meloloskan Undang-Undang Keluarga Kuba di tahun 1975 yang menyatakan bahwa lelaki juga memiliki kewajiban yang sama dengan perempuan di dalam keluarga seperti merawat anak. Namun demikian, masih beberapa hal yang belum bisa dicapai oleh gerakan perempuan Kuba. Dalam bukunya, Ann Fergusson menulis bahwa di Kuba untuk ukuran negeri dunia ke tiga telah berhasil menerapkan sistem pendidikan gratis yang memberi akses bagi perempuan untuk menjadi pekerja di bidang teknik dan menempati bidang profesional, namun posisi pekerjaan tertinggi seperti manager, supervisor masih banyak ditempati kaum lelaki meski secara hukum sudah dilabeli sebagai pekerjaan feminin.

Pada tahun 2000, Vilma tampil sebagai juru bicara ketika anak Kuba berusia 6 tahun, Elian Gonzales, kembali kepada ayahnya di Kuba. Seperti yang diberitakan media, anak lelaki ini menjadi fokus pemberitaan internasional terkait pertikaian kuba dan Amerika Serikat. Pengaruh Vilma Espin semakin besar di negeri itu ketika Raul Castro diserahi tugas kepresidenan pada bulan juli 2006. Tahun itu, Fidel Castro menyerahkan kekuasaannya kepada Raul Castro setelah operasi ganda yang dijalaninya. Vilma Espin dan Raul Castro dianugerahi 4 anak. Salah satunya adalah Mariela Castro Espin, Kepala Pusat Nasional Kuba untuk Pendidikan Seks. Di tahun yang sama, tahun 2000, ia berkesempatan mengunjungi Panama, dimana ia menghadiri peretemuan menteri perempuan dalam mengadopsi dan menerapkan kebijakan terkait perempuan. Pertemuan ini merupakan persiapan bagi Pertemuan Amerika – Ibero ke 5, yang diadakan pada tahun itu di Panama. Ia juga turut menghadiri hari ke dua Pertemuan Dewan Umum PBB yang menganalisa hasil promosi hak perempuan antara tahun 1995 sampai 2000. Pada acara itu ia menyampaikan dampak negatif dari kebijakan neo liberal melalui IMF pada nasib perempuan. Dalam kesempatan itu ia menyampaikan betapa pentingnya kemandirian ekonomi dan politik untuk mempertahankan kedaulatan rakyat.

Di tahun 2001, ia juga sempat berkumjung ke Venezuela dalam rangka menghadiri pertemuan Institut Perempuan Nasional Amerika Latin. Institusi Venezuela mengundangnya sebagai pegiat hak perempuan, sebagai sosok perempuan yang aktif memperjuangkan hak perempuan Amerika Latin. Di tahun yang sama dewan Kuba memberinya gelar sebagai pahlawan perempuan Republik Kuba.

http://marsinahfm.wordpress.com/2013/04/04/vilma-espin-perempuan-revolusioner-kuba/#more-674