Sekjend PBB (Ban Ki-Moon)

Ban Ki-Moon lahir 13 Juni 1944, Beliau adalah Pemimpin Sekretaris-Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa kedelapan, setelah menggantikan Kofi Annan pada tahun 2007. Sebelum menjadi Sekretaris Jenderal PBB, Ban adalah seorang diplomat di Korea Selatan di Departemen Luar Negeri dan berkarier di Perserikatan Bangsa-Bangsa. Dia memasuki pelayanan diplomatik pada tahun ia lulus dari universitas, menerima tugas pertama di New Delhi, India.

Pada 13 Oktober 2006, Ban ki-moon terpilih menjadi Sekretaris Jenderal kedelapan oleh Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa. Pada tanggal 1 Januari 2007, ia melanjutkan kesuksesan Annan, dan memimpin beberapa reformasi utama pemeliharaan perdamaian. Beberapa bentuk Diplomasi yang dilakukan beliau adalah, Ban meberikan pandangan kuat mengenai Darfur, dimana ia berdiplomasi dengan Presiden Sudan Omar al-Bashir untuk mengizinkan pasukan penjaga perdamaian untuk masuk ke Sudan; Permasalahan pemanasan global, menekan permasalahan tersebut dengan mantan Presiden Amerika Serikat George W. Bush.

Masa Kecil dan pendidikan

Ban ki-moon lahir di Eumseong di sebuah desa pertanian kecil di Chungcheong Utara, pada tahun 1944. Keluarganya pindah ke kota terdekat Chungju, di mana ia dibesarkan. Ban semasa kanak-kanak, ayahnya memiliki bisnis pergudang, tetapi pergudang bangkrut dan keluarga kehilangan penghasilan utamanya untuk melanjutkan kehidupan yang berkecukupan. Ketika Ban berusia enam tahun, keluarganya melarikan diri ke sebuah gunung terpencil selama Perang Korea. Setelah perang berakhir, keluarganya kembali ke Chungju.

 Di sekolah menengah (Chungju High School), Ban ki-moon menjadi bintang kelas, terutama dalam studi bahasa Inggris. Menurut cerita setempat, Ban setiap hari berjalan 6 mil (9.7 km) ke pabrik pupuk untuk berlatih bahasa Inggris dengan penasehat pabrik yang berasal dari Amerika. Pada tahun 1952, ia dipilih oleh sekolah untuk menulias pesan kepada Sekretaris Jenderal PBB Dag Hammarskjöld, tetapi beliau tidak pernah tahu apakah pesan yang pernah dikirim sampai atau tidak. Pada tahun 1962, Ban memenangkan kontes esai yang disponsori oleh Palang Merah dan mendapat pendidikan ke Amerika Serikat di mana ia tinggal di San Francisco dengan keluarga angkat selama beberapa bulan. Sebagai bagian dari pendidikan, Ban bertemu dengan Presiden Amerika Serikat John F . Kennedy. Ketika seorang jurnalis bertanya pada Ban, apa yang ia inginkan ketika ia tumbuh dewasa, ia berkata, “Aku ingin menjadi seorang diplomat.”

 Di sekolah menengah (Chungju High School), Ban ki-moon menjadi bintang kelas, terutama dalam studi bahasa Inggris. Menurut cerita setempat, Ban setiap hari berjalan 6 mil (9.7 km) ke pabrik pupuk untuk berlatih bahasa Inggris dengan penasehat pabrik yang berasal dari Amerika. Pada tahun 1952, ia dipilih oleh sekolah untuk menulias pesan kepada Sekretaris Jenderal PBB Dag Hammarskjöld, tetapi beliau tidak pernah tahu apakah pesan yang pernah dikirim sampai atau tidak. Pada tahun 1962, Ban memenangkan kontes esai yang disponsori oleh Palang Merah dan mendapat pendidikan ke Amerika Serikat di mana ia tinggal di San Francisco dengan keluarga angkat selama beberapa bulan. Sebagai bagian dari pendidikan, Ban bertemu dengan Presiden Amerika Serikat John F . Kennedy. Ketika seorang jurnalis bertanya pada Ban, apa yang ia inginkan ketika ia tumbuh dewasa, ia berkata, “Aku ingin menjadi seorang diplomat.”

Karir

Pada Februari 2006, Ban ki-moon menyatakan pencalonannya untuk menggantikan Kofi Annan sebagai Sekretaris Jenderal PBB pada akhir 2006. Meskipun Ban adalah orang pertama yang mengumumkan pencalonannya, ia awalnya tidak dianggap sebagau lawan yang serius.

Selama periode di mana jajak pendapat ini terjadi, Ban membuat pidato utama Asia Society dan Dewan Hubungan Luar Negeri di New York. Untuk dapat dikonfirmasi, Ban tidak hanya membutuhkan untuk memenangkan dukungan dari masyarakat diplomatik , tetapi juga untuk dapat menghindari hak veto dari salah satu dari lima anggota tetap Dewan: People’s Republic of China, Perancis, Rusia, Kerajaan Inggris, dan Amerika Serikat. Ban sangat populer di Washington karena telah mendorong untuk mengirim pasukan Korea Selatan ke Irak. Namun, Ban juga menentang beberapa posisi US: ia menyatakan dukungan untuk Pengadilan Kriminal Internasional dan mendukung sepenuhnya pendekatan non-konfrontatif untuk berurusan dengan Korea Utara. Ban mengatakan selama kampanye bahwa ia ingin mengunjungi Korea Utara secara pribadi dan bertemu dengan Kim Jong-il secara langsung. Ban dipandang sebagai kontras dari Kofi Annan, yang dianggap sebagai karismatik, namun dianggap sebagai manajer yang lemah karena masalah seputar PBB minyak-untuk-program makanan di Irak.

Ban ki-moon juga berjuang untuk memenangkan persetujuan dari Perancis. Biografi resminya menyatakan bahwa ia berbicara dalam bahasa Inggris dan Perancis, dua bahasa kerja dari Sekretariat PBB. Dia telah berulang kali berusaha untuk menjawab pertanyaan dalam bahasa Perancis dari wartawan. Ban mengakui keterbatasan berulang kali di perancis, tetapi diplomat Perancis meyakinkan bahwa ia ditujukan untuk melanjutkan studi.

Pada akhir jajak pendapat informal pada 2 Oktober, Ban ki-moon menerima baik empat belas suara dan satu abstain dari lima belas anggota Dewan Keamanan.. Setelah pemungutan suara, Shashi Tharoor, yang selesai kedua, menarik pencalonannya dan Cina Perwakilan Tetap untuk PBB mengatakan kepada wartawan bahwa “itu cukup jelas dari polling hari ini bahwa Menteri Ban Ki-moon adalah calon Dewan Keamanan akan merekomendasikan kepada Majelis Umum.”

Pada tanggal 9 Oktober, Dewan Keamanan secara resmi memilih Ban sebagai calon. Dalam suara publik, ia didukung oleh semua 15 anggota dewan. Pada 13 Oktober, 192 anggota Majelis Umum mengangkat Ban sebagai Sekretaris Jenderal.

Keluarga

Ban Ki-moon bertemu Yoo Soon-Taek pada tahun 1962 ketika semasa SMA. Ban berusia 18 tahun, dan Yoo Soon-Taek adalah ketua persatuan pelajar SMA. Ban Ki-moon menikah Yoo Soon-Taek pada tahun 1971. Mereka memiliki tiga anak dewasa: dua anak perempuan dan seorang putra. Putri sulungnya, Seon-yong (lahir 1972), bekerja untuk Yayasan Korea di Seoul. Putranya, Woo-hyun (lahir 1974) menerima gelar MBA dari Anderson School of Management di Universitas California, Los Angeles dan bekerja untuk sebuah perusahaan investasi di New York. Putri bungsunya, Hyun-hee (lahir 1976), adalah petugas lapangan untuk UNICEF di Nairobi, Kenya. Setelah terpilih sebagai Sekretaris Jenderal, Ban menjadi ikon di kota kelahirannya, dimana keluarga masih tinggal. Lebih dari 50.000 berkumpul di sebuah stadion sepak bola di Chungju untuk perayaan hasil pemungutan.

Referensi :

- http://info-biografi.blogspot.com/2010/03/biografi-ban-ki-moon-pemimpin-pbb.html

Diujung Amarahku

 
Ketika Bunga-Bunga CINTA mulai tumbuh berselubung dengan Pilu,
Ibarat kembang yang terhalang oleh Kemarau yang menghampiri.
Dalam Rindu yang penuh dengan derita dipenghujung Alam penantian.

My Hope ada penawar rahasia walau hanya secangkir saja. Ibarat seseduh kopi yang membuat-suasana lebih santai and enjoy. Namanya juga rantai yang putus diolokkan oleh janji yang tidak sanggup ditepati.

Apapun sitiasi dan kondisinya yang pasti Aku tercambah rindu. Membelai sejuta kuntuman impian dan serta menyirami keindahan yang sudah lama menunggu.

Mengutip dalam Puisi Khalil Ghibran ;

"Apabila Cinta Memberi Isyarat Kepadamu, Ikutilah Dia,
Walau Jalannya Sukar Dan Curam.
Dan Pabila Sayapnva Memelukmu Menyerahlah Kepadanya.
Walau Pedang Tersembunyi Di Antara Ujung-Ujung Sayapnya Bisa Melukaimu."


" Dan Kalau Dia Bicara Padamu Percayalah Padanya.
Walau Suaranya Bisa Membuyarkan Mimpi-Mimpimu Bagai Angin Utara Mengobrak-Abrik Taman.
Karena Sebagaimana Cinta Memahkotai Engkau, Demikian Pula Dia
Kan Menyalibmu."


"Cinta Tak Memberikan Apa-Apa Kecuali Dirinya Sendiri,
Dan Tiada Mengambil Apa Pun Kecuali Dari Dirinya Sendiri.
Cinta Tiada Memiliki,
Pun Tiada Ingin Dimiliki;
Karena Cinta Telah Cukup Bagi Cinta."


Sipp Sudah Bungkus.




Sikap Rakyat 2014

Harga Bahan Pokok di Bekasi Naik  

Rekapitulasi akhir dari KPU (Komisi Pemilihan Umum) menunjukkan bahwa pasangan urut 2 calon kepresidenan unggul. Namun, harus diingat bahwa bergantinya transisi rezim diindonesia bukan berarti sistem perampasan dan penindasan manusia atas manusia yang masih berlaku diindonesia berhenti lenyap begitu saja. Harapan terbesarnya adalah bagi yang masih memiliki nilai penuh terhadap militansi gerakannya agar tetap konsisten terhadap garis-garis perjuangan kedaulatan rakyat.


Ramadhan yang sebentar lagi akan mau berakhir. Tetapi saudara-saudari kita dipalestina masih saja gedar-gedor dengan nuklir dimana-dimana. Ini tentunya berharap pada pemerintahan baru untuk serius serta ikut andil dalam membackup kebijakan internasional yang terkenal dengan lamban penanganannya. Menunggu ribuan jiwa sipil mati merekapun tetap saja bicara tekhnis yang tidak menghasilkan apa-apa terhadap palestina.



Yogyakarta yang sangat terkenal dengan kota pendidikan. Namun, harus diingat bahwa dikota inipun juga mengalami persoalan yang sangat serius terhadap kehadiran tambang pasir besi (Kulonprogo) maupun proyeksi bandara (Temon) yang ingin melakukan penggusuran terhadap warga (berjumlah 634 Hektar Tanah). Mengganggu mata pencaharian petani yang ada dipesisir pantai selatan. Kemudian, proyek MP3EI yang berkedok para pemodal asing juga harus direkapitulasi pengelolaanya yang jangan sampai proyek ini berkedok pada perampasan lahan. Harga cabe yang hanya berkisar 3 ribuan rupiah ini juga harus ditelisik oleh pemerintah perdagangan siapa tengkulak yang meraup keuntungan. Namun, para petani dipaksakan untuk menjual cabenya dengan harga yang murah. Tentu tidak bisa mengembalikan modal dan memberikan nafkah segenap keluarganya.

Biaya pendidikan yang juga mulai melonjak juga harus ditanggapi oleh pemerintah dengan memerhatikan masyarakat klas kebawah yang kurang mampu menyekolahkan anaknya kejenjang yang lebih tinggi. Jikalo, perlu sediakan pendidikan gratis bagi rakyat yang kurang mampu. Khususnya juga dibidang kesehatan sebaliknya.



Perusahan tambang batu-bara yang sudah menjadi momok besar bagi rakyat indonesia tentu harus direvisi ulang terkait kontrak yang sudah ditetapkan salah-satunya freeport dipapua. Asean Economic Community (AEC) yang dicanangkan 2015 juga harus dibicarakan dengan seksama apakah selama ini perdagangan bebas mampu mensejahterakan rakyat indonesia atau sebaliknya memberikan kompetisi keta bagi rakyat untuk bersaing dengan para pemodal asing.


Menjelang lebaran juga ini acapkali ada kesempatan harga bahan - bahan pokok naik coba saja dilihat berdasarkan pantauan, harga-harga yang mengalami kenaikan yakni daging sapi kini mencapai Rp95 ribu atau naik Rp3 ribu dari seminggu sebelumnya. "Di sini kita patok dagingnya hingga Lebaran harganya Rp95 ribu - Rp100 ribu. Tapi kalau untuk daging karkas harganya Rp73 ribu," ucap salah seorang pedagang di Pasar Klender. CT menyebut daging sapi dipatok tidak boleh melebihi Rp100 ribu karena sapi yang di potong terlalu banyak, sehingga jeroan sapinya juga menumpuk namun jarang ada pembeli yang berminat. Makanya harga lebih dibebankan pada dagingnya. "Produksi kulit sapi, jeroan sapi juga banyak, tapi permintaannya tidak setinggi dagingnya, sehingga kerugian dibebankan pada dagingnya. Jadi harga dagingnya naik Rp95 ribu. Setelah Lebaran akan turun jadi Rp85 ribu," ucap CT. Selanjutnya, harga cabai rawit merah juga mengalami kenaikan, dari semula Rp20 ribu/kg menjadi Rp24 ribu/kg. Cabai rawit hijau masih stabil Rp20 ribu/kg, cabai keriting Rp16 ribu/kg, cabai merah besar Rp20 ribu/kg. Begitu pula dengan mentimun harganya naik menjadi Rp7 ribu/kg dari sebelumnya Rp5 ribu/kg. Untuk tomat saat ini harganya Rp9 ribu/kg. Bawang merah pun masih stabil harganya Rp24 ribu/kg. Telur ayam ras mengalami peningkatan Rp1000 menjadi Rp20 ribu/kg. "Ini karena ongkos transportasinya naik," ujar pedagang. Adapun, bahan pangan yang cenderung mengalami penurunan harga yakni ayam potong, yang awalnya Rp35 ribu/kg menjadi Rp30 ribu, karena permintaan yang berkurang. Penurunan harga juga berlaku pada produk tempe. "Sejak puasa harga tempe cenderung turun, biasanya Rp7 ribu sekarang maksimal Rp5 ribu-Rp6 ribu. Harga kedelai juga cenderung turun, yakni kurang dari Rp8 ribu," kata pedagang. Untuk beras, hanya beras dengan kualitas tinggi saja, seperti pandan wangi yang mengalami kenaikan menjadi Rp10 ribu/liter. Adapun harga beras murah masih sama yakni Rp6500/liter. Harga gula juga relatif stabil yakni Rp11 ribu/kg.1



Desertasi dari persoalan bangsa yang tidak pernah usai. Maka, sekali lagi bahwa ruh perlawanan akan terus tetap menggelegar untuk tetap menyuarak aspirasi bagi rakyat yang ditindas dan dilindas. 

Catatan Sumber :
1. http://ekonomi.metrotvnews.com/read/2014/07/21/268596/ct-meski-harga-naik-tapi-relatif-stabil




Sang Jurnalis dan Companeira

Bila keadaan tidak mampu memberikan sejuta harapan. Maka, kata maaf yang sebesar-besarnya Vanguard rekomendasikan atas segala janjinya. Ingin rasanya Vanguard mempercepat revolusi. Akan tetapi diera sistem Globalisasi sistem yang berbasiskan kapitalistik. Membuat segala harapan itu menjadi sebuah mimpi. Sama halnya dengan filosofis Idealis yang tidak mampu mendatangkan kondisi materialis. Kondisi hal yang sama atas apa yang dijanjikan untukmu.

Vanguard yakin, kamu pastinya marah dan kecewa. Bahkan lebih dari itu. Tapi, disisi yang lain. Moga-moga itu hanya perspektif kebodohan dan kesalahan dalam paradigmatis Vanguard saja.

Demontrasi memang sudah menjadi loyalitas Vanguard dalam gerak dan waktu. Berdialektika atas jurnalistik. Serta, Agitasi dan Propaganda perlawanan. Memang, sudah menjadi kewajibanku yang termaktum dalam beberapa Manifesto:

"Berbareng bergerak merebut kedaulatan, wujudkan demokrasi tuntaskan revolusi. Bersatu kita menggempur, bercerai kita menghimpun." (Forum Sekolah Bersama)

"My Love intelectual progreess and revolusionary, My Love organization Sekber and My Love kedaulatan rakyat." Revolusi, revolusi dan revolusi (Fidel Castro). Ini semua merupakan falsafah kerja Vanguard dalam berorganisasi. Jadi, alasan yang menjadi kesibukanku adalah kesemuanya itu harus dipraksiskan atau dipraktekkan ke Massa. Sehingga hal inilah yang terus mendilematiskan Vanguard dalam bepergian kemana dan dimanapun.

Vanguard sadar, sesuatu yang salah tidak mungkin untuk dibenarkan. Akan tetapi dibulan baik Ramadhan nan suci ini. Terimalah maaf dariku By Vanguard. Kita memang tidak hidup dizaman Mahabbaratha maupun Mahadewa yang terjerat dalam sebuah retorika dan kasta dalam sebuah keputusan. Tetapi Vangurad hanya memiliki tulisan untuk meredam segala kemarahan dan kekecewaan dirimu terhadap Vanguard. Dilain waktu, jam, detik dan tempat. Suatu saat Tuhan akan mempertemukan kita. Ini puisi berbasiskan Novelis untukmu :

"Dunia tidak pernah menyangka untuk mengenalimu"
"Siapa Anda ?"
"Dimanakah Anda ?"
"Ouwww, kapan kita pernah bertemu."
Semuanya akan terjawab oleh keramah-tamahan kita di Twitter.
"Ingin saling kenal dan berbagi didunia maya"
"Bertemu dalam kerangka Intelektual dan Pengetahuan"
"Piss cinta Damai, Sejahtera, Bahagia, dan yang terakhir uppss Tatap Muka dan Mata sampai detik ini masih di PHP-in. Emmhh Kasihan.....

"Bersabar adalah Senjata"
"Diibaratkan SNIPER yang sedang menembak. Seolah-olah lagi mengintai musuh, dibawah rerumputan hijau belantara. Namun, sayang musuhnya belum muncul dihadapan."
"Jika, suatu saat dia muncul, siap-siap saja dengan desingan senapanku beserta peluru yang siap mengobrak-abrik jantungmu. Hehehe pasti kamu takutkan ? Jikalo tidak juga tidak apa-apa. Salam Revolusi menjelang lebaran. Semoga di Idulfitri nanti kamu bahagia dengan keluarga. Serta, sanak saudara dan disayangi oleh teman, kerabat dekat, maupun terhadap orang yang kamu anggap istimewa."

Gebrakan Sang Pemberontak


Shubuh hening beserta dingin menyelimuti seluruh isi kamarku,
sambil menggeletakkan tanganku dikepala.
Aku berfikir tentangmu dan raut wajahmu.
Sekalipun, itu belum mampu memaknai siapa kamu.
Yea-yea ialah itu fhotonya doank.
Bukan, wujud fisiknya yang asli.
Jika, seandainya aku seorang Vampir. Mingkin, aku sudah terbang kekotamu untuk-
mencari dan mendeteksi dimana letak keberadaanmu.
 SATU KATA !!!
Thanks....
Semoga kita bisa bertemu dilain waktu
Berdiskusi yang tidak sekedar berdiskusi
Bertemu yang tidak sekedar bertemu
Akan tetapi, Vanguard akan memperkenalkan dunia praksisnya.
Serta, Vangurad selalu SETIA menunggu menemuimu.





Operation Protective Edge Israel

Operation Protective Edge yang dilancarkan oleh Israel Telah memakan korban 190 0rang korban kematian dan seribuan lebih cedera. Kemudian Dengan menggunakan Pesawat Tempur F 16 dan pesawat-pesawat tanpa awak (Israel). Melancarkan rudalnya ke Palestina. Harus diingat bahwa rudal yang diluncurkan adalah rudal buatan Amerika serikat yang jelas-jelas rudal yang mereka gunakan sangat dilarang digunakan oleh dunia internasional diantaranya : Misil jenis GBU-39, Vacum Bomb dan Fragmentation bomb (cluster bomb) dan White Phosporus.
 





Misil jenis GBU-39 memiliki kemampuan penetrasi yang sama dengan GBU dengan berat normal 900 kilogram. Meskipun bom jenis ini hanya mengandung 22,7 kilogram bahan peledak. Dengan panjang hanya 1,75 meter, memungkinkan pesawat-pesawat pembom membawa bom jenis ini dengan jumlah besar sehingga bisa menghancurkan lebih banyak target dalam waktu singkat. Kemudian, Vacuum bomb yang bila dijatuhkan dari udara dan ketika meledak mampu menghisap satu blok bangunan sepuluh lantai ke dalam tanah yang hanya dalam beberapa detik. Kemudian mampu menjadikan tumpukan beton. Serta, mengubur seluruh penghuninya secara hidup-hidup. Cluster bomb memiliki kemampuan yang awalnya terlihat hanya satu akan memecah diri menjadi ratusan bola-bola besi kecil seukuran bola tenis dan menyebar dalam radius ratusan meter persegi. Bom-bom kecil ini tidak segera meledak dan tergeletak di dalam tanah. Jika, seorang anak kecil mengutak-atiknya karena dikiranya sebuah mainan. Maka, bom ini akan meledak dan membunuh atau merusak bagian tubuh di anak tersebut. Bom ini biasanya sengaja dijatuhkan di lokasi padat penduduk seperti pasar atau sebuah tempat penghunian banyak orang, Lalu ada fosfor bomb yang bersifat membakar. “Zat fosfornya menempel di kulit, paru-paru, dan usus para korban selama bertahun-tahun, terus membakar dan menghanguskan serta menyebabkan nyeri berkepanjangan. Sedangkan White Phosporus memiliki kemampuan dapat menghasilkan kebakaran dan asap. Fosfor putih dibuat dari allotrope unsur kimia fosfor. Fungsi utama dari bom fosfor adalah untuk menghasilkan asap pelindung yang akan melindungi gerakan dan pandangan musuh, atau agar asal tembakan tidak terlihat oleh musuh Fosfor putih atau White Phosporus (WP) dapat menghasilkan asap dengan cepat begitu meledak. Penggunaan WP ini dikenal umum dalam dunia militer, baik infantry, tank, artileri dan lainnya. Inilah jenis-jenis bom yang diluncurkan pada warga sipil Palestina. Anehnya Dunia Internasional (PBB) hanya bisa diam bila Palestina diintervensi kembali oleh Israel. Lebih-lebih lagi bagaimana bisa Rudal Palestina bisa membalas balik serangan dari Israel. Bila Israel menggunakan alat Perisai untuk menahan serangan Rudal pejuang Palestina. Pertanyaannya dimana persatuan dunia Liga Arab ? Apakah kalian masih memperdebatkan antara Syiah dan Sunni. Korban sudah mulai berjatuhan anak-anak, bayi baru lahir dan warga sipil-lainnya. Seharusnya Mahkamah Internasional setidaknya mampu menjatuhkan sanksi terhadap Israel. Karena 400 ton bom dan rudal yang telah dijatuhkan di Jalur Gaza sangat Ironis dan serangan yang mematikan bagi warga Palestina. Apalagi yang diserang dari kalangan sipil.








Dialog Arjuna & Krisnha


Percakapan 1: Kegelisahanmu membuktikan kau masih hidup !

Arjuna:
Mereka memang serakah, tidak sadar,
pikiran mereka pun kacau;
namun kita sadar,



kita masih dapat berpikir secara jernih.
Kenapa harus saling membunuh
demi memperebutkan kekuasaan?



Percakapan 2: Lampaui Kegelisahan dengan Menemukan Jati Diri !

Krishna:
Kau tidak berperang untuk memperebutkan kekuasaan;
kau berperang demi keadilan, untuk menegakkan Kebajikan.
Janganlah kau melemah di saat yang menentukan ini.
Bangkitlah demi bangsa, negeri, dan Ibu Pertiwi.

Arjuna:
Dan, untuk itu aku harus memerangi keluarga sendiri?
Krishna, aku bingung, tunjukkan jalan kepadaku.



Krishna:
Kau berbicara seperti seorang bijak,
namun menangisi sesuatu yang tak patut kau tangisi.
Seorang bijak sadar bahwa kelahiran dan kematian,
dua-duanya tak langgeng.



Jiwa yang bersemayam dalam diri setiap insan,
sungguhnya tak pernah lahir dan tak pernah mati.
Badan yang mengalami kelahiran dan kematian
ibarat baju yang dapat kau tanggalkan sewaktu-waktu
dan menggantinya dengan yang baru.
Perubahan adalah Hukum Alam – tak patut kau tangisi.



Suka dan duka hanyalah perasaan sesaat,
disebabkan oleh panca-inderamu sendiri
ketika berhubungan dengan hal-hal di luar diri.
Lampauilah perasaan yang tak langgeng itu.



Temukan Kebenaran Mutlak
di balik segala pengalaman dan perasaan.
Kebenaran Abadi, Langgeng
dan Tak Termusnahkan.



Segala yang lain diluar-Nya
sesungguhnya tak ada – tak perlu kau risaukan.



Temukan Kebenaran Abadi Itu,
Dia Yang Tak Terbunuh dan Tak Membunuh.
Dia Yang Tak Pernah Lahir dan Tak pernah Mati.
Dia Yang Melampaui Segala dan Selalu Ada.



Kau akan menyatu dengan-Nya,
bila kau menemukan-Nya.
Karena, sesungguhnya Ialah yang bersemayam
di dalam dirimu, diriku, diri setiap insan.



Maka, saat itu pula kau akan terbebaskan
dari suka, duka, rasa gelisah dan bersalah.



Kebenaran Abadi Yang Meliputi Alam Semesta,
tak terbunuh oleh senjata seampuh apapun jua.
Tak terbakar oleh api, tak terlarutkan oleh air,
dan tidak menjadi kering karena angin.



Sementara itu, wujud-wujud yang terlihat olehmu
muncul dan lenyap secara bergantian.
“Keberadaan” muncul dari “Ketiadaan”
dan lenyap kembali dalam “Ketiadaan”.



Jiwa tak berubah dan tak pernah mati;
hanyalah badan yang terus-menerus
mengalami kelahiran dan kematian.
Apa yang harus kau tangisi?



Badanmu lahir dalam keluarga para Satria,
ia memiliki tugas untuk membela negara dan bangsa.
Bila kau melarikan diri dari tanggungjawabmu,
kelak sejarah akan menyebutmu pengecut.



Bila kau gugur di medan perang,
kau akan mati syuhda, namamu tercatat sebagai pahlawan.
Dan, bila kau menang, rakyat ikut merayakan
menangnya Kebajikan atas kebatilan



Sesungguhnya kau tak perlu memikirkan
kemenangan dan kekalahan.
Lakukan tugasmu dengan baik.
Berkaryalah demi kewajibanmu.



Janganlah membiarkan pikiranmu bercabang,
bulatkan tekadmu, dan dengan
keteguhan hati, tentukan sendiri
jalan apa yang terbaik bagi dirimu.



Berkaryalah demi tugas dan kewajiban,
bukan demi surga, apa lagi kenikmatan dunia.
Janganlah kau merisaukan hasil akhir,
tak perlu memikirkan kemenangan maupun kegagalan.



Dengan jiwa seimbang,
dan tak terikat pada pengalaman
suka maupun duka,
berkaryalah dengan penuh semangat!



Bebaskan pikiranmu dari pengaruh luar;
dari pendapat orang tentang dirimu,
dan apa yang kau lakukan.
Ikuti suara hatimu, nuranimu.



Arjuna:
Bagaimana Krishna,
bagaimana mendengarkan suara hati?



Krishna:
Bebas dari segala macam keinginan
dan pengaruh pikiran,
kau akan mendengarkan dengan jelas
suara hatimu – itulah Pencerahan!



Saat itu, kau tak tergoyahkan lagi
oleh pengalaman duka,
dan tidak pula mengejar pengalaman suka.
Rasa cemas dan amarah pun terlampaui seketika.



Krishna:
Ia yang tercerahkan tidak menjadi girang
karena memperoleh sesuatu;
tidak pula kecewa bila tidak memperolehnya.
Dirinya selalu puas, dalam segala keadaan.



Pengendalian Diri yang sampurna
membuatnya tidak terpengaruh oleh
pemicu-pemicu di luar.
Ia senantiasa sadar akan Jati-Dirinya.



Krishna:
Keterlibatan panca-indera dengan
pemicu-pemicu di luar
menimbulkan kerinduan,
kemudian muncul keinginan.



Dan, bila keinginan tak terpenuhi,
timbul rasa kecewa, amarah.
Manusia tak mampu lagi membedakan
tindakan yang tepat dari yang tidak tepat.



Krishna:
Seorang bijak yang tercerahkan
terkendali panca-inderanya,
maka ia dapat hidup di tengah keramaian dunia,
dan tak terpicu oleh hal-hal diluar diri.



Demikian dengan keseimbangan diri,
ia menggapai kesadaran yang lebih tinggi.
Jiwanya damai, dan ia pun
memperoleh Kebahagiaan Kekal Sejati.



Krishna:
Pengendalian Diri menjernihkan pandangan manusia,
ia menggapai kesempunaan hidup.
Saat ajal tiba, tak ada lagi kekhawatiran baginya,
ia menyatu kembali dengan Yang Maha Kuasa.




Percakapan 3 : Berkaryalah tanpa Pamrih!



Arjuna:
Bila Pengendalian Diri dan Penemuan Jati Diri
merupakan tujuan hidup,
maka untuk apa melibatkan diri dengan dunia?
Aku sungguh tambah bingung.



Krishna:
Pengendalian Diri dan Penemuan Jati Diri
memang merupakan tujuan tertinggi.
Namun, kau harus berkarya untuk mencapainya.
Dan, berkarya sesuai dengan kodratmu.



Bila kau seorang Pemikir,
kau dapat menggapai Kesempurnaan Diri
dengan cara mengasah
kesadaranmu saja.



Bila kau seorang Pekerja,
kau harus menggapainya lewat Karya Nyata,
dengan menunaikan kewajibanmu,
serta melaksanakan tugasmu.



Dan, kau seorang Pekerja,
kau hanya dapat mencapai Kesempurnaan Hidup
lewat Kerja Nyata.
Itulah sifat-dasarmu, kodratmu.



Sesungguhnya tak seorang pun dapat
menghindari perkerjaan.
Seorang Pemikir pun sesungguhnya bekerja.
Pengendalian Pikiran – itulah pekerjaannya.



Bila pikiran masih melayang ke segala arah,
apa gunanya duduk diam dan menipu diri?
Lebih baik berkarya dengan pikiran terkendali.
Bekerjalah tanpa pamrih!



Hukum Sebab Akibat menentukan hasil
perbuatan setiap makhluk hidup.
Tak seorang pun luput darinya,
kecuali ia berkarya dengan semangat menyembah.



Alam Semesta tercipta “dalam”
semangat Persembahan.
Dan, “lewat” Persembahan pula
segala kebutuhan manusia terpenuhi.



Bila kau menjaga kelestarian lingkungan,
lingkungan pun pasti menjaga kelestarianmu.
Raihlah kebahagiaan tak terhingga dengan
saling “menyembah” – membantu dan melindungi.



Bila kau hanya berkarya demi kepentingan pribadi,
tak pernah berbagi dan tak peduli
terhadap alam yang senantiasa memberi;
maka seseungguhnya kau seorang maling.



Berkaryalah dengan semangat “menyembah”.
Persembahkan hasil pekerjaanmu pada Yang Maha Kuasa.
Dan, nikmati segala apa yang kau peroleh
dari-Nya sebagai Tanda Kasih-Nya!



Apa yang kau makan, menentukan kesehatan dirimu.
Dan, makanan berasal dari alam sekitarmu.
Bila kau menjaga kelestarian alam,
kesehatanmu pun akan terjaga – inilah Kesadaran.



Waspadai setiap tindakanmu.
Bertindaklah dengan penuh kesadaran.
Inilah Persembahan,
yang dapat mengantarmu pada Kepuasan Diri.



Bila kau puas dengan diri sendiri,
dan tidak lagi mencari kepuasaan
dari sesuatu di luar diri,
maka kau akan berkarya tanpa pamrih.



Sesungguhnya seorang Pekerja tanpa Pamrih
sudah tak terbelenggu oleh dunia.
Jiwanya bebas, namun ia tetap bekerja,
supaya orang laind apat mencontohinya.



Sesungguhnya tak ada sesuatu yang harus “Ku”-lakukan.
Namun, “Aku” tetap bekerja demi Keselarasan Alam.
Bila “Aku” berhenti bekerja, banyak yang akan mencontohi tindakan-“Ku”,
dan “Aku” akan menjadi sebab bagi kacaunya tatanan masyarakat.



Ketahuilah bahwa segala sesuatu terjadi atas Kehendak-Nya.
Tak seorang pun dapat menghindari pekerjaan,
kau akan didorong untuk menunaikan kewajibanmu.
Maka, janganlah berkeras kepala – bekerjalah!



Terpicu oleh hal-hal di luar,
panca-indera pun bekerja sesuai dengan kodrat mereka.
Janganlah kau terlibat dalam permainan itu.
Jadilah saksi, kau bukan panca-indera.



Berkat pengendalian diri bila inderamu
tak terpicu lagi oleh hal-hal luaran,
hendaknya kau tidak membingungkan mereka
yang belum dapat melakukan hal itu.
Biarlah mereka menghindari
pemicu di luar untuk mengendalikan diri.



Berkayalah demi “Aku” dengan
kesadaranmu terpusatkan pada-”Ku”,
bebas dari harapan dan ketamakan -
itulah Persembahan, Pengabdian.



Para bijak berkarya sesuai dengan sifat mereka,
kodrat serta kemampuan mereka.
Demikian mereka terbebaskan dari rasa gelisah,
dan mencapai kesempurnaan hidup.



Berkaryalah sesuai dengan kemampuan serta kewajibanmu.
Janganlah engkau sekadar ikut-ikutan memilih
suatu pekerjaan yang tidak sesuai dengan sifat dasarmu,
tidak sesuai dengan kemampuanmu.



Arjuna:
Aku memahami semua itu,
namun kadang tetap saja terpicu
untuk melakukan sesuatu yang tidak tepat.
Bagaimana mengatasi hal itu?



Krishna:
Ketahuilah terlebih dahulu penyebabnya -
yaitu “keinginan”, “ketamakan” dan
sifat dasar manusia yang membuatnya bekerja.
Manusia tak dapat berhenti bekerja.



Bila ia tidak bekerja tanpa pamrih,
Ia akan bekerja untuk memenuhi keinginannya.
Ketamakan melenyapkan kesadaran manusia,
akhirnya ia binasa terbakar oleh api nafsunya sendiri



Kunci keberhasilan manusia terletak pada pengedalian diri.
Bila terkendali oleh pancaindera kau pasti binasa.
Ketahuilah bahwa panca indera mengendalikan raga,
namun pikiran menguasai pancaindera.



Di atas pikiran adalah intelek,
kemampuanmu untuk membedakan tindakan
yang tepat dari yang tidak tepat – itulah Kesadaran.
Bertindakalah sesuai dengan kesadaranmu.



Dengan pengendalian diri dan bekerja sesuai dengan kesadaran,
segala keinginan dan ketamakan dapat kau lampaui.
Kemudian setiap pekerjaan menjadi persembahan
pada “Sang Aku” yang bersemayam dalam diri setiap makhluk.




Percakapan 4 : Berkaryalah dengan penuh semangat, namun tetap santai!



Krishna:
Apa yang kusampaikan kepadamu bukanlah hal baru;
sudah berulang kali kusampaikan di masa lalu.



Arjuna:
Apa maksudmu dengan masa lalu? Kapan?



Krishna:
Dari masa ke masa, di setiap masa.
Sesungguhnya kita semua telah berulang kali lahir dan mati,
aku mengingat setiap kelahiran dan kematian.
Kau tidak, itu saja bedanya.



Setiap kali keseimbangan alam terkacaukan,
dan ketakseimbangan mengancam keselarasan alam,
maka “Aku” menjelma dari masa ke masa,
untuk mengembalikan keseimbangan alam.



“Aku” ini bersemayam pula di dalam dirimu,
bahkan di dalam diri setiap makhluk hidup,
segala sesuatu yang bergerak maupun tak bergerak.
Menemukan “Sang Aku” ini merupakan pencapaian tertinggi.



Dengan menemukan jati diri, Sang Aku Sejati,
segala apa yang kau butuhkan akan kau
peroleh dengan sangat mudah.
Berkaryalah dan Keberadaan akan membantumu.



Sesuai dengan sifat dasar masing-masing,
Manusia dibagi dalam 4 golongan utama.
Walau pembagian seperti itu,
Tidak pernah mempengaruhi Sang Jiwa Agung.



Para Pemikir bekerja dengan berbagai pikiran mereka.
Para Satria membela negara dan bangsa.
Para Pengusaha melayani masyarakat dengan berbagai cara.
Para Pekerja melaksanakan setiap tugas dengan baik.



Berada dalam kelompok manapun,
bekerjalah selalu sesuai kesadaranmu.
Jangan memikirkan keberhasilan maupun kegagalan.
Terima semuanya dengan penuh ketenangan.



Bila kau bekerja sesuai dengan kodratmu,
tidak untuk memenuhi keinginan serta harapan tertentu,
maka walau berkarya sesungguhnya kau melakukan persembahan.
Dan, kau terbebaskan dari hukum sebab akibat.



Tuhan yang kau sembah, juga adalah Persembahan itu sendiri.
Dalam diri seorang penyembahpun, Ia bersemayam.
Berkaryalah dengan kesadaran ini,
dan senantiaasa merasakan kehadiran-Nya.



Banyak sekali cara persembahan -
Ada yang menghaturkan sesajen dalam berbagai bentuk.
Ada pula yang menghaturkan kesadaran hewani pada
“Sang Aku” - sejati yang bersemayam di dalam diri.



Bila kau mempersembahkan kenikmatan dunia pada pancaindera,
maka kau menjadi penyembah pancaindera.
Bila kau mengendalikan pancaindera,
maka kau menyembah Kesadaran Murni di dalam diri.



Ada yang mempersembahkan harta, ada yang bertapa,
Ada yang berkorban, ada yang menjauhkan diri dari dunia,
Ada yang sibuk mempelajari kitab suci, ada yang berpuasa.
Apapun yang kau lakukan, lakukanlah dengan kesadaran!



Langkah berikutnya:
Lakoni hidupmu seolah kau sedang melakukan persembahan.
Berkarya dengan penuh kesadaran, itulah Pengabdian.
Cara-cara lain hanya bersifat luaran.



Terlebih dahulu, raihlah kesadaran diri.
Bila kau tidak mengetahui caranya,
Belajarlah dari mereka yang telah sadar.
Untuk itu hendaknya kau berendah hati.



Orang yang sadar tidak pernah bingung.
Pandangannya meluas, penglihatannya menjernih,
ia yakin dengan apa yang dilakukannya,
Sehingga meraih kedamaian yang tak terhingga nilainya.