Sang Jurnalis dan Companeira

Bila keadaan tidak mampu memberikan sejuta harapan. Maka, kata maaf yang sebesar-besarnya Vanguard rekomendasikan atas segala janjinya. Ingin rasanya Vanguard mempercepat revolusi. Akan tetapi diera sistem Globalisasi sistem yang berbasiskan kapitalistik. Membuat segala harapan itu menjadi sebuah mimpi. Sama halnya dengan filosofis Idealis yang tidak mampu mendatangkan kondisi materialis. Kondisi hal yang sama atas apa yang dijanjikan untukmu.

Vanguard yakin, kamu pastinya marah dan kecewa. Bahkan lebih dari itu. Tapi, disisi yang lain. Moga-moga itu hanya perspektif kebodohan dan kesalahan dalam paradigmatis Vanguard saja.

Demontrasi memang sudah menjadi loyalitas Vanguard dalam gerak dan waktu. Berdialektika atas jurnalistik. Serta, Agitasi dan Propaganda perlawanan. Memang, sudah menjadi kewajibanku yang termaktum dalam beberapa Manifesto:

"Berbareng bergerak merebut kedaulatan, wujudkan demokrasi tuntaskan revolusi. Bersatu kita menggempur, bercerai kita menghimpun." (Forum Sekolah Bersama)

"My Love intelectual progreess and revolusionary, My Love organization Sekber and My Love kedaulatan rakyat." Revolusi, revolusi dan revolusi (Fidel Castro). Ini semua merupakan falsafah kerja Vanguard dalam berorganisasi. Jadi, alasan yang menjadi kesibukanku adalah kesemuanya itu harus dipraksiskan atau dipraktekkan ke Massa. Sehingga hal inilah yang terus mendilematiskan Vanguard dalam bepergian kemana dan dimanapun.

Vanguard sadar, sesuatu yang salah tidak mungkin untuk dibenarkan. Akan tetapi dibulan baik Ramadhan nan suci ini. Terimalah maaf dariku By Vanguard. Kita memang tidak hidup dizaman Mahabbaratha maupun Mahadewa yang terjerat dalam sebuah retorika dan kasta dalam sebuah keputusan. Tetapi Vangurad hanya memiliki tulisan untuk meredam segala kemarahan dan kekecewaan dirimu terhadap Vanguard. Dilain waktu, jam, detik dan tempat. Suatu saat Tuhan akan mempertemukan kita. Ini puisi berbasiskan Novelis untukmu :

"Dunia tidak pernah menyangka untuk mengenalimu"
"Siapa Anda ?"
"Dimanakah Anda ?"
"Ouwww, kapan kita pernah bertemu."
Semuanya akan terjawab oleh keramah-tamahan kita di Twitter.
"Ingin saling kenal dan berbagi didunia maya"
"Bertemu dalam kerangka Intelektual dan Pengetahuan"
"Piss cinta Damai, Sejahtera, Bahagia, dan yang terakhir uppss Tatap Muka dan Mata sampai detik ini masih di PHP-in. Emmhh Kasihan.....

"Bersabar adalah Senjata"
"Diibaratkan SNIPER yang sedang menembak. Seolah-olah lagi mengintai musuh, dibawah rerumputan hijau belantara. Namun, sayang musuhnya belum muncul dihadapan."
"Jika, suatu saat dia muncul, siap-siap saja dengan desingan senapanku beserta peluru yang siap mengobrak-abrik jantungmu. Hehehe pasti kamu takutkan ? Jikalo tidak juga tidak apa-apa. Salam Revolusi menjelang lebaran. Semoga di Idulfitri nanti kamu bahagia dengan keluarga. Serta, sanak saudara dan disayangi oleh teman, kerabat dekat, maupun terhadap orang yang kamu anggap istimewa."

Gebrakan Sang Pemberontak


Shubuh hening beserta dingin menyelimuti seluruh isi kamarku,
sambil menggeletakkan tanganku dikepala.
Aku berfikir tentangmu dan raut wajahmu.
Sekalipun, itu belum mampu memaknai siapa kamu.
Yea-yea ialah itu fhotonya doank.
Bukan, wujud fisiknya yang asli.
Jika, seandainya aku seorang Vampir. Mingkin, aku sudah terbang kekotamu untuk-
mencari dan mendeteksi dimana letak keberadaanmu.
 SATU KATA !!!
Thanks....
Semoga kita bisa bertemu dilain waktu
Berdiskusi yang tidak sekedar berdiskusi
Bertemu yang tidak sekedar bertemu
Akan tetapi, Vanguard akan memperkenalkan dunia praksisnya.
Serta, Vangurad selalu SETIA menunggu menemuimu.





0 komentar:

Posting Komentar