Bombardir

Jika kau tidak mampu mengaum seperti Harimau. Maka, garanglah kau seperti Singa. Berlarilah kau sekencang kuda dan bertahanlah laksana gajah yg siap mendobrak garis pertahanan. Serta Lantangkan suaramu bak Srigala yang siap menerkam Mangsa.

Kau bukan elang yang mampu terbang ataupun Buaya yang bisa hidup di Air (Amphibie). Lagi-lagi jangan kau penjarakan dirimu didunia yg Formal. Ala terminologis. Karena itu pembodohan alias kemerdekaanmu direnggut oleh moncong senjata.

Akibatnya kepalamu akan dipenggal dengan seorang algojo yg telah siap mengasah Samurainya. Satu refleksi katakan Revolusi atau Mati.

Setiap orang maupun binatang. Tidak akan pernah berkeinginan nyawanya dikubur hidup-hidup. Apalagi dirantai oleh sistem yg banyak merenggut jutaan umat manusia dimuka bumi. Saatnya untuk bangkita dan lawan.

Tidak ada manusia yg diciptakan dimuka bumi ini diciptakan menunggu keajaiban seperti kadal yg sedang memanggil hujan. Maupun seperti kucing yg senantiasa lepas dari binatang yg luar. Waktu makan dikasi, pas tidak ada yea mencuri.

Kenapa kau bangga pada dirimu. Padahal, kau hanya segumpal darah. Apa yg kamu takutkan mereka makan nasi. Alias bukan makan batu. Lagi-lagi hanya malas yg kau jadikan alasan, bebaskan dirimu skrg juga dari penyakit manai virus yg mematikan.

Samping kanan dan kiri tidak akan pernah butuh dengan Idealismu. Disana yg akan dihargai hanya kerja dan kerja. Jadinya kau malas. Mati lah kau buang aja nyawamu kelaut.

Negara ini terlalu kejam membuat kita lapar kawan. Susah tempat tidur dan susah melangsak lainnya. Tidakkah cukup itu dijadikan sampel hidupmu. Apa perlu harus pakai proposal. Saya rasa Rakyat tidak butuh dengan embel2 yg kamu miliki.

Jadikan gurumu adalah kitab (Tuhan). atau jadikan gurumu buku (kampus). Prakteknya Ribuan persoalan yang akan kau pikul dari pertama kuliah sampe selesai kuliah. "Mati karena diam dalam penindasan adalah sebuah pengkhianatan atas kelahiranmu n rahim ibumu.

 Pernah kau menelaah secara sederhana ibarat meriam yang siap mengantarkan gardunya kemedan perang. Maksudnya kau harus menjadi garda terdepan yg tidak gentar dengan problematika dilapangan nantinya.

Terakhir tunjukkan : "Torang semua basodara, Luka mereka luka kita semua, derita mereka derita kita juga".

0 komentar:

Posting Komentar