APEC tahun ini mengambil tema “Resilient Asia Pacific-Engine of Global Growth”. Dari hasil pertemuan ini, para pemimpin APEC menyepakati beberapa hal strategis.
Pertama, para pemimpin menyepakati untuk memperkuat agenda Bogor Goals. Untuk itulah, para pemimpin APEC bersepakat untuk memperkuat, mendorong, dan membuka kesempatan bagi seluruh pemangku kepentingan berpartisipasi dalam agenda APEC dan saling memberikan keuntungan bagi semua.
Kedua, para pemimpin APEC sepakat meningkatkan intra-APEC untuk infrastruktur, membangun kapasitas, dan memfungsikan perdagangan multilateral. “Referensi terhadap perdagangan multilateral ini adalah pengenalan pada perdagangan di antara anggota APEC yang membawa keuntungan lebih pada ekonomi dan kesuksesan dalam kerja sama multilateral di kawasan,” kata Presiden SBY.
Ia menyebutkan, para pemimpin APEC mendorong hal ini dengan membuat kesepakatan perdagangan multilateral yang dapat diangkat dalam pertemuan WTO di Bali pada Desember 2013.
Ketiga, para pemimpin APEC setuju untuk meningkatkan konektivitas institusi dan sumber daya manusia di antara anggota APEC. Untuk itulah, dibuat konektivitas yang menitikberatkan pada investasi dan infrastruktur.
Para pemimpin APEC menyampaikan bahwa hal ini akan mengurangi biaya produksi dan transportasi, serta memperkuat bahan baku dan memperkuat iklim usaha di antara anggota APEC. Di waktu yang sama, pembangunan infrastruktur akan menciptakan peluang pekerjaan.
Keempat, para pemimpin APEC memastikan pertumbuhan yang kuat, inklusif, dan berkelanjutan. Para pemimpin APEC bersepakat untuk memfasilitasi dan memperkuat Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), serta perempuan pegusaha dan muda.
Kelima, memperkuat ketahanan pangan. Tujuan dari agenda ini adalah menghadapi tantangan pertumbuhan dan perubahan iklim. "Dengan pertemuan di Bali ini, para pemimpin mulai melihat permasalahan ini secara menyeluruh,” ungkap Presiden.
Keenam, para pemimpin APEC bersepakat untuk meningkatkan sinergi dan melengkapi dengan kerja sama multilateral yang lain seperti East Asia Summit dan G-20. Hal ini menjadi sangat penting karena dunia ini dibentuk dengan berbagai arsitek ekonomi yang berbeda.
Ketujuh, kerja sama di dunia usaha antarnegara APEC sangat penting untuk mencapai free and open trade investment. Terkait meningkatkan keikutsertaan Usaha Kecil dan Menengah, kaum muda dan perempuan, Presiden SBY mengatakan bahwa pelaku usaha UMKM merupakan tulang punggung perekonomian Indonesia.
0 komentar:
Posting Komentar