Bintang Merah yang Pudar dipergelangan Kiri

 
Part II

Persoalan perasaan, terkadang membuat segala sesuatu menjadi rumit. Rumit untuk dilogikakan dan didiskusikan dengan skema yang ingin diilmiahkan. Apapun alasannya jarak yang membuat seseorang marah kepadanya. Sibuk dengan embarkasi dunia yang berbeda antara satu dengan yang lain. Jadi wajar dunia berubah menjadi mendung seketika. Halilintar menggelegar bak tandanya ia marah besar. Apapun alasannya, kata maaf adalah perihal yang ia punya. Lebih dari itu, ingin rasanya membiasakan dia untuk selalu bersabar dengan apa yang dialami sekarang. Keinginan yang paling mendasar adalah ingin rasanya merubah segala kebiasaan dan perilaku yang kamu anggap buruk dihadapanku. Sekalipun kamu tidak pernah percaya dengan apa yang dikalimatkan atas tinta putih yang terus dijanjikan. Berharap apa yang ingin dicita-citakan tidak akan pernah terganggu oleh kenakalan ini My Lovely. Semoga kamu lebih dewasa dan bijak menilai terhadap apa yang kurasakan terhadapmu. Yakin dan percaya Tuhan selalu menyertai orang-orang yang selalu mewarnai hidup dengan Kasih Sayang. Sekalipun dia jarang bertemu. Ingatkah kamu ketika seorang Adam dan Hawa dipisahkan antara satu dengan yang lain. Ketika, mereka diturunkan kedunia. Apa yang membuat mereka bisa bersatu kembali. Itu karena Rasa Cinta yang mendalam tiada henti yang kemudian dijadikan alat pemersatu kembali. Memang hal yang sangat tidak mungkin ketika kuajak dirimu untuk melintasi gelapnya malam. Karena aku tahu kamu punya batas-batasan malam yang mengakibatkan ada syarat ketika kuajak jalan-jalan. Tapi, memang itu kebaikan ketulusanku telah membayar semua terhadap apa yang menjadi keresahan. Lagi-lagi hanya satu pintaku, Ajari aku memagari hidup yang terus berjuang. Agar ada orang yang selalu mengetuk pintu yang masuk dengan mengucapkan salam sejuta ketenangan atas segala kesulitan-kesulitan. Karena aku tidak ingin menjadi orang yang pernah disampaikan oleh soe hok gie dengan kesempatan-kesempatan "Bagiku ada sesuatu yang paling berharga dan hakiki dalam kehidupan: 'dapat mencintai, dapat iba hati, dapat merasai kedukaan'. Tanpa itu semua maka kita tidak lebih dari benda. Berbahagialah orang yang masih mempunyai rasa cinta, yang belum sampai kehilangan benda yang paling bernilai itu. Kalau kita telah kehilangan itu maka absurdlah hidup kita” ― Soe Hok Gie, Catatan Seorang Demonstran. Kutipan yang terkahir “Kita tak pernah menanamkan apa-apa, kita tak'kan pernah kehilangan apa-apa” ― Soe Hok Gie, Soe Hok-Gie...Sekali Lagi: Buku Pesta dan Cinta di Alam Bangsanya.

0 komentar:

Posting Komentar