
Framing berkaitan denganbagaimana realitas dibingkai dan disajikan kepada khalayak. Dari definisi yangsederhana ini saja sudah tergambar apa efek Framing ! sebuah realitas bisa jadidibingkai dan dimaknai secara berbeda oleh media. Bahkan pemaknaan itu bisajadi akan sangat bebeda. Realitas begitu kompleks, penuh dimensi, ketika dimuatdalam berita bisa jadi akan menjadi realitas satu dimensi, kalau saja adarealitas dalam arti yang objektif, bisa jadi apa yang ditampilkan dan dibingkaioleh media berbeda dengan realitas objektif tersebut.1 Kenapa bisamuncul perbedaan semacam ini, karena realitas pada dasarnya bukan ditangkap danditulis. Realitas sebaliknya dikonstruksi dalam proses kontruksi tersebut adabanyak penafsiran dan pemaknaan yang berbeda-beda dalam memahami realitas. Apasaja efek dari Framing tersebut, berhubungan dengan pendefenisian realitas.Bagaimana peristiwa dipahami, sumber siapa yang diwawancarai. Semua elementersebut tidak dimaknai semata sebagai masalah, teknis jurnalistik, tetapisebuah praktik. Berbagai praktik tersebut bisa mengakibatkan pendefinisiantertentu atas realitas. Peristiwa yang sama bisa menghasilkan berita dan padaakhirnya realitas yang berbeda ketika peristiwa tersebut dibingkai dengan carayang berbeda.
Salahsatu efek framing yang mendasar adalah realitas yang paling mendasar adalahrealitas sosial yang kompleks, penuh dimensi dan tidak beraturan disajikandalam berita sebagai sesuatu yang sederhana, beraturan, dan memenuhi logikatertentu. Framing menyediakan alat bagaimana peristiwa dibentuk dan dikemasdalam kategori yang dikenal khalayak. Karena itu, framing menolong khalayakuntuk memproses informasi kedalam kategori yang dikenal, kata-kata kunci dancitra tertentu. Khalayak bukan disediakan informasi yang rumit, melainkaninformasi yang tinggal ambil, kontekstual, berarti bagi dirinya dan dikenaldalam benak mereka. Teori framing menunjukkan bagaimana jurnalis membuatsimplifikasi,prioritas, dan struktur tertentu dari peristiwa. Karenanya, Framingmenyediakan kunci bagaimana peristiwa dipahami oleh media dan ditafsirkankedalam bentuk berita. Karena media melihat peristiwa dari kacamata tertentu.Maka realitas setelah dilihat oleh khalayak adalah realitas yang sudahterbentuk oleh dibingkai media. Disini media cenderung melihat realitas sebagaisesuatu yang sederhana. Deretan contoh yang dapat diurutkan. Liputan mengenaiterorisme yang kompleks, disederhanakan sebagai tindakan yang tidak bermoral.Konflik etnis, rasial, diberitakan semata sebagai konflik atau kerusuhan.2
Catatan Kaki :
1Elizabeth C.Hanson,”Framing the world News : The Times ofIndia in Changing Times”, dalam political Communication. Vol.12,No.4,1996,hlm.
2pippa Norris membuat penelitian yang menarik bagaimanamedia Amerika melihat peristiwa Internasional. Peristiwa internasional adalahsalah satu topik yang diminati dan tidak pernah absen dalam pemberitaanAmerika. Ini sesuai dengan kecenderungan Amerika untuk melihat keluar danmerasa berkepentingan dengan kondisi diluar negara mereka. Dalam kacamata mediaAmerika, terutama saat perang dingin, liputan internasional selalu dilihatdalam Frame kawan atau ancaman. Itu sebabnya, dari ratusan negara didunia, yangmendapat porsi lebih untuk ditulis adalah negara yang dalam media Amerika dikategorikansegagai Diktator, seperti chili, Panama, Nikaragua, dan Argentina. Framemenentukan peristiwa politik luar negeri apa yang dianggap layak untukdiperdebatkan dan bagaimana peristiwa politik tersebut harus diperdebatkan.Dengan Frame semacam itu, tidak semua masalah dunia yang Urgen, sepertikemiskinan dan kelaparan dinegara Dunia Ketiga mendapat Porsi liputan yangmemadai. Tidak semua konflik didunia, meski dengan derajat pelanggaran hakasasi manusia yang sama, mendapat Liputan memadai. Liputan mengenai perangTeluk misalnya, jauh lebih mendominasi dibandingkan liputan tentang Timor-Timurdan konflik Nigeria. Berbagai konflik dengan skala luas perang saudara jugatidak mendapatkan tempat. Disini Frame media menentukan apa saja yang bisa diliputdan bagaimana cara meliputnya. Lihat Pippa Norris,”The Restless Search Lihgt :Network News Framing of the post – cold War World,” dalam politicalCommunication, Vol.12,No,4.1996,hlm.357-370.
0 komentar:
Posting Komentar