K.H Ahmad Dahlan


K.H.Ahmad Dahlan lahir tahun 1868 di kauman Yogyakarta dengan nama Muhammad Darwisy.Ayahnya bernama Abu Bakar Imam dan Khatib Mesjid Besar Kauman, Ibunya bernama Siti Aminah binti K.H. Ibrahim penghulu besar di Yogyakarta. Silsilahnya menurut Yunus Salam adalah Muhammad Darwisy bin K.H.Abu Bakar bin K.H.Muhammad Sulaiman bin K.H.Murtadla bin K..H.Ilyas bin Demang Jurang Juru Kapindo bin Demang Juru Sapisan bin Maulana Sulaiman (Ki Ageng Gribig) bin Maulana Fadlullah bin Maulana ‘Ainul Yakin bin Maulana Ishaq bin Maulana Malik Ibrahim.

Saudara saudara K.H.Ahmad Dahlan:

1. Nyai Ketib Harum

2. Nyai Mukhsin (Nyai Nur)

3. Nyai H.Shaleh

4. K.H.Ahmad Dahlan

5. Nyai Abdurrahman

6. Nyai Muhammad Fakih

7. Basir

Guru gurunya:

1. K.H.Abu Bakar

2. K.H.Shaleh (Fiqih)

3. K.H.Muslim (Nahwu)

4. Nyai Raden Dahlan (Falak)

5. K.H.Mahfud dan Syeik Khaiyat (Hadist)

6. Syeik Amin dan Sayyid Bakri Satock (Qira’ah)

7. Syaikh Hasan (Ilmu bisa,racun binatang)dll

Kawin dengan Siti Walidah tahun 1889,memperoleh anak enam:

1. Johannah (1890)

2. Siraj dahlan (1898)

3. Siti Busyro (1903)

4. Siti Aisyah (1905)

5. Irfan Dahlan (1905)

6. Siti Zuharoh (1908)

Beliau juga pernah menikahi janda janda yang lain. Yang tidak dapat di temukan kapan beliau menikah, akan tetapi istri yang menemaninya sampai meninggal adalah siti Walidah.

Tahun 1890 berangkat ke mekkah dan berada di sana selama 8 bulan. Setelah menunaikan ibadah haji beliau langsung ke Imam Syafi’I Sayyid Bakhri Syatha dan mendapat nama haji Ahmad Dahlan. Tahun 1896 ayahnya meninggal dunia dan haji Dahlan di angkat menggantikan ayahnya. Tahun 1898 bermusyawarah tentang arah kiblat, tahun 1899 membangun suraunya sendiri, dan arah kiblat ke ka’bah, kemudian datang utusan dari kyai penghulu Muhammad Khalil Kamaludiningrat agar surau haji dahlan di bongkar. 

1903 K.H.Dahlan pergi ke mekkah bersama Siraj yang kedua kalinya, pulang dari sana beliau mendirikan pondok. Pada tahun 1909 beliau masuk budi utomo. Dan menjadi pengurus. Tahun 1912 beliau mendirikan sekolah rakyat yang bernama madrasah ibtidayyah diniyyah islamiyah. Tanggal 18 n0pember 1912 atau bertepatan dengan 8 dzulhijjah 1330H. permohonan kyai haji ahmad dahlan dengan 6 orang kawannya mendirikan muhammadiyah di kabulkan. 

PEMIKIRANNYA dan GERAKANNYA

1. Pemikiran dalam bidang agama

Dalam masalah beragama Ahmad Dalan selalu menghubungkan amal dengan ketauhidan.

Pengertian orang beragama menurut ahmad dahlan: …orang jg djiwanja meghadap kepada alloh dan berpaling dari lainja2nja hanja tertudju kepada alloh, tidak tertawan kebendaan dan harta benda,dengan bukti dapat dilihat menjerahkan harta benda dan dirinja kepada allah.

1. Dasar pemikiran

Haji dahlan menyatakan bahwa dasar hukum Islam adalah Al-Qur’an, Al-Hadist, Ijma’, dan Qias.

2. Persatuan Ulama

ü Untuk kebenaran dan kebaikan islam

ü Salah satu hasilnya: pelurusan arah kiblat mesjid.

ü “para pemimpin agama selalu mengambil keputusan sendiri, tidak mau saling bertemu, betukar pikiran. Mereka hanya saling menganggap diri benar.

3. Pemurnian agama

Dibedakan mana ajaran, mana yang bukan, mana yang tradisi atau adat.

“maka pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan hawa nafsu sebagai Tuhannya, (Q.S.Al-Jaatsiyah:32)

Dan beberapa yang lain yang dilakukan dalam hal keagamaan:

a. Mempelajari Al-Qur’an dengan cara:

· Mengetahui artinya

· Mengetahui tafsir dan keterangan

· Mengetahui maksudnya

· Kalau larangan: sudahkah di tinggalkan, kalau perintah: sudahkah dilaksanakan

· (bila belum) tidak perlu membawa ayat baru.

b. Berislam lebih banyak pada sisi praksis

§ Ayat ayat yang menjadi perhatiannya adalah Al-Ma’un: 1-7, Al-faJar:17-23 dan At-Taubah:34-35

§ Agar selamat dari siksa neraka orang harus berbuat sesuatu, beramal.

§ Dalam perintah banyak mengerjakan perintah yang mempunyai akibat sosial

2. Pemikiran dalam bidang kemasyarakatan

A. Dorongan mati sebagai pendorong amal, ayat yang sering dibahas:

Tafsir Al-Ma’un:1-7 Orang yang mendustakan agama adalah:

v Orang yang menolak dan menghardik anak yatim dengan keras. Jika anak yatim meminta kepadanya maka dia menolak dengan sombong dan takabbur.

v Orang yang tidak menganjurkan kepada orang lain untuk memberi makan orang miskin, lebih lebih dirinya sendiri. Jadi jika kita tidak mampu melakukan kewajiban tersebut , maka kita menganjurkan kepada orang yang mampu untuk melakukannya, seperti lembaga/dll

v Jika ada orang yang tidak melakukan hal tersebut maka dia dianggap melakukan ibadah hanya karena riya’. Mereka melakukan shalat, tapi tidak berbekas sedikit pun makna shalat itu dalam kehidupannya.

v Mereka melakukan hanya ingin dapat pujian.

v Mereka tidak memberi apa yang menjadi kebutuhan kaum miskin.

Tafsir Al-Fajar:17-23 kesimpulannya: Sesungguhnya kerakusan dan ketamakan mereka terhadap harta benda dan kecenderungan mereka yang berlebihan dalam hal kelezatan, sehingga seluruh waktunya tersita untuk pemenuhan hal itu- membuat hati mereka keras dan tidak sedikit pun menaruh hati kepada penderitaan anak yatim. Akhlak mereka rusak dan kekuatanpun semakin menurun. Penyakit ini menyebar kepada teman teman sepergaulan mereka daan menyebar luas di kalangan masyarakat. Mereka bahkan melakukan perbuatan yang lebih jahat dari perkatannya. Allah telah menganugerahi kepada mereka harta benda yang melimpah, tetapi mereka tidak mau menolong anak yatim dan memberi makan orang miskin, bahkan mereka memperlakukan anak yatim dan orang miskin dengan sewenang-wenang.

Tafsit At-Taubah:34-35 kesimpulannya: Cara yang dilalkukan untuk memakan harta secara bakhil:

· Mengambilnya berupa risywah (sogokan) dengan membuat yang bathil menjadi haq.

· Mengambilnya dengan jalan riba.

· Kaum penjaga kuburan nabi dan orang orang shaleh mereka mengambil hadiah daan wakaf yang diberikan.

· Mengeluarkan harta untuk orang orang yang mereka anggap zuhud di dunia, agar oranng itu mendoakan mereka.

· Mengambil harta sebagai upah atas pemberian ampunan dosa.

· Mereka mengambil harta karena fatwa yang mereka berikan untuk menghalalkan yang haram dan mengharamkan yang halal.

· Mereka mengambil harta dari orang yang berbeda ras dll.

Ayat ayat ini adalah ayat yang menggugah K.H.A.Dahlan untuk melakukan kebaikan. Oleh karenanya dalam muhammadiyah didirikan berbagai sekolah-sekolah, panti asuhan baik jompo maupun yatim, rumah sakit dan masih banyak lagi kegiatan kegiatan yang dilakukan muhammadiyah dalam mengentaskan masalah umat. Apalagi sekarang ini ribuan tempat tempat social yang didirikan oleh organisasi muhammadiyah.

B. Pendidikan dan lahirnya Muhammadiyah

Ø KHAD: dari nguru ngaji>mendirikan pondok>menjadi anggota dan pengurus Budi Utomo>menjadi guru agama di sekolah umum>dirikan sekolah sendiri.

Ø Sekolah KHAD (Madrasah Ibtidaiyah Diniyah) dengan sistem modern:

+ memakai sitem kelas, tidak perorangan

+ pakai meja/kursi, papan tulis

+ ada pelajaran umum dan agama

+ ada pelajaran menyanyi

+ di kelola oleh organisasi

Ø Organisasi itu diberi nama Muhammadiyah, diajukan kepemerintah bersama 6 anggota Budi Utomo dan dikabulkan pada 18 nov 1912. Proklamasi Muhammadiyah di Malioboro, di hadiri 60-70 orang

Ø Inti tujuan organisasi: kemajuan dan kegembiraan dalam menuntut ilmu agama dan mengamalkannya.

3. Pemikiran dalam bidang politik/kenegaraan bersikap netral, tidak ambil bagian secara resmi.

o Diperlakukan secara baik oleh colonial

o Tidak di senangi oleh kelompok intoleran

o Keanggotaan Muhammadiyah terbuka: dari berbagai latar belakang: pegawai pangreh praja, aktivis politik

o Pernyataan politik KHAD tidak terlihat. KHAD adalah pegawai kraton (khetib Mesjid Sulthan) yang berada di bawah penjajah kolonial.

REFERENSI:

1. K.H.Ahmad Dahlan Pemikiran dan Gerakannya (Drs.M.Yusron Ashofie)

2. Muhammadiyah sebagai Gerakan Islam (Drs.Musthafa kamal pasha)

3. Tafsir AL-Maraghi (Ahmad Musthafa Al-Maraghi)


0 komentar:

Posting Komentar