Berteriak lantang ala Spartacus kayaknya menjadi sebuah keharusan bagaimana masyarakat Rembang dan Kulonprogo. Tanah mereka dengan segera dirampas oleh manusia yang bertopengkan kekuasaan. Dilain sisi bila kita melihat lebih jauh dalam kerangka nasional harga BBM yang dinaikkan. Belum lagi persoalan parlemen yang didalamnya tergolong para elit-elit politik kayaknya sibuk menyelesaikan partainya masing-masing. Pastinya negara ini penuh dengan orang-orang yang bulsyit, pembunuh berdarah penguasa alias manusia lalim yang berdarah dingin kawan.
Negara memang memiliki aparat. Segenap yang berbaju loreng dan coklat. Mereka mengundang akademisi yang brengsek yang hobbynya menjilat. Belum lagi tahta yang dimiliki oleh pemerintah setempat. Mungkin sebagian mahasiswa menganggap bahwa persoalan dikulonprogo merupakan hal yang sepele. Sebagian kawan-kawanku yang hari masih bersedia bergerilya siang malam pagi hingga akan sore. Satu jawaban tolak IPL Bandara Internasional Kulonprogo. Sebagai bentuk kekritisan kami yang masih setia dijalanan dimanapun kekuasaan tiran harus segera tumbang. Hidup Rakyat yang melawan
0 komentar:
Posting Komentar