27 Desember 2014 menjadi saksi bisu dilaut samudera hindia (Pantai selatan, KULONPROGO). Kala itu, sahabat yang saya kenal Ikher M Ali yang merupakan kawan seidelogi yakni Kedaulatan Rakyat (Sekber). Entahlahhh, sekiranya belum mampu saya mengurai makna apa yang harus saya katakan. Pastinya ada satu hal yang saya ingat dari kata-katamu Ikher ; "Jangan terlalu mudah menyatakan keluar dari organisasi. Dikarenakan sumpah kader Sekber itu Sakral". Statement yang bagi saya dia benar-benar memiliki organisasi. Kamu Vanguard Sekber Kawan. Mohon Do'anya kawan-kawan dimanapun anda berada. Karena dia lebih dari segalanya buat kami. Sekalipun Bhatin kami menangis tapi saya masih meyakini yang Maha Kuasa akan menyayangimu lebih dari atas segalanya. Amien Ya Rabb
Statement yang inspiratif pernah ia tulis :
"Tanah mestinya untuk menanam, sebab hidup tak hanya hari ini,
jika sawah di ratakan, rimbun semak pohon di rubuhkan, !!
apa yang kita harap dari cerobong asap Besi,,,???"
29 Januari 2014
Ikher M. Ali
"Pengemis Tua"
Kerasnya hidup ini, dan memang sangat keras, jahatnya negri ini, dan memang sangat jahat, mungkin ini adalah kata yang tepat untuk membuka isi dari pada hati pengemis tua ini,
apa yang mampu dia lakukan dengan keadannya ini, dia terlihat lemah, kulitnya yang keriput, rambutnya yang memutih karna usia, pakaiannya yang tampak usang, masikah orang-orang mengatakan dia pemalas, ?
adakah orang yang memberikan dia pekerjaan, ?
apakah masih ada kekuatan untuk dia melakukan pekerjaan, ?
Masih banyak sekali pertanyaan semacam ini dan jawabannya masih tetap sama, 'tidak. tetapi dengan lancangnya pemerintah mengatakan 'menolong bukan berarti memberi recehan',,
lalu dengan apa kita menolong mereka??
Apakah dengan do'a?? dia tidak membutuhkan do'a dari kita, kita bisa membayangkan sudah berapa juta kali dia berdo'a, dan selama itu do'anya tidak berarti sama sekali, dia trlihat lelah, kemana lagi dia berpijak, di tengah kelelahannya hanya ada satu hal yang akan membuat dia keliatan segar kembali, setelah menerima 1 koin dari orang" yang memberikan, di wajahnya akan terukir beribu terima kasih, yang harus di sadari oleh kita semua, apakah ada orang yang brcita-cita menjadi pengemis,?? sekali lagi jawabannya tidak. dia tampak menunggu kedatangan kita untuk membantunya, adakah yang rela menunggu dia mati di jalanan,, tetesan air matanya sudah berjuta bahkan miliaran sudah membasahi jalanan tempat ia berpijak, tak ada orang yang dapat menghapus jalanan yang di banjiri air mata karna tangisan hati, kita adalah jawaban dari perntanyaan, mengapa, dimana, dan bagaimana, kepada siapa kini mereka dia dan aku atau kami harus percaya lagi, ketika masyarakat, pemerintah maupun kita sebagai jiwa muda ini melupakan hal yang dinamakan moral kehidupan "SAMPAI KAPAN MEREKA AKAN HIDUP DALAM DUNIA YANG PENUH FANTASI KEBOHONGAN INI" .
1 Januari 2014
Ikher M.Ali
*Rakyat ingin kaya,sudah mereka wakilkan
*Rakyat ingin kendaraan mewah,sudah mereka wakilkan
*Rakyat ingin keluar negeri, sudah mereka wakilkan
*Rakyat ingin rumah mewah, sudah mereka wakilkan
*Rakyat ingin gaji tinggi, sudah mereka wakilkan
Apa lagi yang diinginkan rakyat yang belum mereka wakili....???"
5 November 2013
*Rakyat ingin kendaraan mewah,sudah mereka wakilkan
*Rakyat ingin keluar negeri, sudah mereka wakilkan
*Rakyat ingin rumah mewah, sudah mereka wakilkan
*Rakyat ingin gaji tinggi, sudah mereka wakilkan
Apa lagi yang diinginkan rakyat yang belum mereka wakili....???"
5 November 2013
Ikher M.Ali
"Senyuman bunga jalanan tak lagi terlihat seperti biasanya,,
dari abu merapi yang menutup senyuman keindahan bunga-bunga
kini terlihat sudah usia dunia yang tampaknya mulai mendeketi hari pembalasan,,
semuanya terlihat tua ktika berkolaborasi dengan warna abu,
alam sekitarnya seperti memikul tangisan dari kesalahan manusia.
huhh,, sesuatu akan terjadi..!!"
16 Februari 2014
Ikher M.Ali
0 komentar:
Posting Komentar