Lion and Tiger


Part VI
Pertemanan dan kesetiakawanan yang melebihi identitas persahabatan yang dipertemukan dalam ideologi yang mengikat yakni kedaulatan rakyat (Sekber). Menjadikan ikatan kita lebih solid yang mampu menggerakkan dan mengerahkan teriakan berbareng bergerak merebut kedaulatan, wujudkan demokrasi tuntaskan revolusi, bersatu kita menggempur bercerai kita menghimpun. Jika singa mereflesikan opininya. Maka, bersiaplah raungan yang dilontarkan menggelegar disegala sudut ruang gelap menjadi pecah dengan pedasnya konsepsi teori dan kritik yang dilontarkan. Sang macan yang angkat bicara. Kemungkinan besar provokasi yang teridentifikasi nilai-nilai keberpihakan akan muncul dengan bahasa romantisme gerakan selayaknya harimau yang sedang menerkam mangsa dari jarak dekat. Dari ujung timur dan barat darah yang terlahir dilingkungan yang berbeda. Namun, berbicara keberpihakan klas tetap sama. Itulah kita berdua yakni singa yang turun dari gunung Halmahera dan harimau yang datang dari rawa hutan Sumatra. Apapun alasannya perjuangan massa merupakan tindak lanjut untuk bersama-sama mencerdaskan dan memberikan penyadaran dengan bunga – bunga perlawanan yang memiliki nilai kedisiplinan dalam loyalitas gerak praksis organisasi. Sekalipun intrik perilaku koja (kopi jahat) mengharuskan singa keluar dan pindah dari kandangnya (kampus). Serta sang macan disergap para pemburu kelas mafia yang mencoba mengejar dan memukuli hingga babak belur dalam beberapa tahun lalu (masuk sel alias penjara).
Commandante 47 yang disandang gelar oleh singa yang begitu getis eksistensinya diluar eksternal organisasi. Sedangkan sang macan Vanguard yang pro internal begitu getir melihat ruang-gerak internal. Bukan mencari nama maupun terdidik kader yang haus dengan kekuasaan. Tapi, konsep berfikir progress dan revolusioner kami berdua mencoba mengkorelasikan progressifitas dalam teori dan revolusioneritas dan praksis yang berbagi dengan identitas massa yang diembarkasi sentralisme demokrasi basis. Historical hegel yang mengajarkan bersedia membantu kelancaran karya Karl Marx. Gerak revolusi lenin buruh dan Mao ze dong desa menyerbu kota dengan petaninya. Ditambah lagi Ernesto che Guevara dan fidel castro melalui pernyataan Lucia Velazquez, salah satu kekasih Fidel Castro, Komentarnya terhadap hubungan yang saling melengkapi Antara Fidel dan Che. “Gairah Fidel untuk Kuba dan Ide – ide revolusioner Guevara saling menyatakan seperti api unggun, dengan nyala yang berkobar-kobar. Yang satu impulsif, yang lainnya pemikir; yang satu emosional dan optimistic, yang lainnya dingin dan skeptic; yang satu hanya terikat dengan Kuba, yang lain terkait dengan kerangka konsep-konsep social ekonomi. Tanpa Ernesto Guevara, Fidel Castro mungkin takkan pernah jadi komunis. Tanpa Fidel Castro, Ernesto Guevara mungkin tak lebih dari teori Marxis, seorang intelektual idealis”.

0 komentar:

Posting Komentar