Pidato Ernest Mandel "Teori dan Praktek"

“Dalam proses keseluruhan kesatuan teori dan aksi yang dinamis, teori kadang ada didepan aksi, dan sewaktu-waktu aksi tampil didepan teori. Bagaimanapun, pada setiap titik keharusan perjuangan mendesak para aktivis untuk memantapkan kesatuan ini pada tingkat yang lebih tinggi. Untuk memahami proses yang dinamis ini kita harus menyadari bahwa mempertentangkan aksi langsung dengan studi yang mendalam itu sepenuhnya keliru. Saya tersentak ketika mengikuti konferensi Sarjana sosialis dan pertemuan lainnya yang saya ikuti di Amerika selama dua minggu terakhir. Melihat bagaimana pemisahan teori dan praktik terus dipertahankan. Saya seperti sedang mengikuti perdebatan diantara orang-orang tuli, dimana sebagian pengunjung mengatakan, “yang penting aksi! Tidak perlu yang lain, yang penting aksi!” sementara dipihak lain ada yang mengatakan, “Tidak, sebelum bisa aksi, kita harus tahu apa yang dikerjakan. Duduk, belajar, dan tulis buku.” Jawaban yang jelas dari pengalaman sejarah gerakan revolusioner. Bukan hanya dari periode marxis tapi bahkan dari periode pra-marxis, adalah kenyataan bahwa keduanya tidak dapat dipisahkan. Aksi tanpa teori tidak akan efisien atau tidak akan berhasil melakukan perubahan yang mendasar, atau seperti saya katakan sebelumnya, kita tidak dapat membebaskan manusia tanpa sadar. Dipihak lain, teori tanpa aksi tidak akan mendapat watak ilmiah yang sejati karena tidak ada jalan lain untuk menguji teori kecuali melalui aksi. Setiap bentuk teori yang tidak diuji melalu aksi bukan teori yang shahih, dan dengan sendirinya menjadi teori yang tidak berguna dari sudut pandang pembebasan manusia."

Catatan Kaki :
www.detik.com, 26 juli 2000

0 komentar:

Posting Komentar