Mistifikasi

Seperti dalam masyarakat feodal dan kesukuan, didalam masyarakat borjuis, berbagai lembaga sosial ditempatkan didalam. Suatu semesta tertutup, abadi, dan diatur secara supernatural. Bedanya, bila dalam masyarakat suku suku pengatur supernatural itu adalah dewa-dewa alam dan dalam masyarakat feodal adalah Tuhan yang Mahakuasa, maka didalam masyarakat borjuis, dewa-dewa itu diganti "tangan ghaib" didalam pasar bebas yang Maha Kuasa (Invisible Hand).

Apa yang dalam kenyataan merupakan hasil terkumpul praktik-praktik politik dan ekonomi selama generasi kegenerasi, dari penyesuaian diri kepada tuntutan hidup yang praktis karena perubahan-perubahan
Produktif, dan dari kemampuan manusia memperlambangkan sesuatu, digambarkan sebagai sesuatu yang mutlak dan abadi. Penyamaran sifat-sifat kenyataan dan ekonomi dibelakang tirai ideologi seperti ini disebut Mistifikasi.

Mistifikasi berjalan melalui penggunaan istilah-istilah keramat untuk kenyataan dunia nyata. Misalnya penggunaan istilah keramat seperti Economicus sebagai kodrat asli manusia untuk menjelaskan perilaku manusia dalam kungkungan kapitalisme. Hukum kapitalisme perolehlah laba sebesar-besarnya dengan modal sekecil-kecilnya, didudukkan sebagai hukum kodrat ekonomi dengan mengkhayalkan bahwa semesta ekonomi dihuni individu-individu serakay yang sudah berkodrat demikian, dengan membayangkan sesuatu yang gaib menuntun gerak kegiatan ekonomi dan bahwa peraturan-peraturan manusia dalam ekonomi dan politik ditetapkan oleh kekuatan gaib entah dengan nama "hukum persaingan","pasar bebas",atau"budaya kewirausahaan".



_Dede Mulyanto,"Antropologi Marx"hal. 199-200

0 komentar:

Posting Komentar