Empat kelompok kelas-berkuasa :
- kaum kapitalis industri
- kaum kapitalis komersial
- kaum Bankir
- para pemilik-tanah kapitalis1
1Pemilik
tanah kapitalis dibedakan dari pemilik (tanah) tanah feodal dan semi-feodal.
Kategori pendapatan :
1. upah
2. laba industri
3. laba komersial (dan perbankan)
4. bunga
5. sewa tanah
Karlmax-rumus trinitas pelaku dan
faktor ekonomi :
1. tenaga kerja yang menghasilkan
tanah
2. kapital yang menghasilkan laba
3. tanah yang menghasilkan tanah
Masalah yang dipersengketakan adalah
:
1. penyetara tingkat laba
2. nilai lebih hanya diproduksi oleh
kerja yang hidup :
"dari sudut pandang kapitalis,
oleh pecahan kapital yang digunakan untuk membeli tenaga-kerja, dan bukan yang
digunakan untuk membeli gedung, mesin, bahan mentah, energi dan sebagainya.
Karenanya, Marx menyebutkan pecahan (fraksi sosial),"
yaitu :
1. Variabel (non statis)
2. Konstan (tetap)
Ada tiga varian utama penafsiran
sebab-akibat, mengenai teori krisis Marx :
1. teori ketidaksebandingan (disproportionity) semurninya, yang
memandang anarki produksi kapitalis sebagai sebab dasar dari siklus industri
dan krisis yang ditimbulkannya.
2. teori massa orang banyak yang berada dibawah batas konsumsi (under
consumption). Semurninya, yang memandang kesenjangan (kapasitas peoduktif)
dan konsumsi massal (upah nyata kaum pekerja/daya beli), Sebagai sebab mendasar
dari krisis kelebihan-produksi kapitalis.
3.
teori akumulasi berlebihan (over accumulation).
Semurninya, yang memandang tidak-cukup diproduksinya massa nilai-lebih,
dibandingkan dengan seluruh jumlah kapital yang diakumulasi, sebagai sebab
pokok dari krisis itu.
4.
teori kependudukan
(demografhic) yang menekankan pada kenyataan bahwa, setelah periode-periode
kemakmuran kapitalis yang panjang, armada kerja cadangan cenderung menghilang,
dan sebagai akibatnya upah nyata naik hingga suatu titik dimana upah itu
menyebabkan suatu kejatuhan tajam dalam tingkat nilai-lebih dan dari situ
kejatuhan tajam dalam tingkat nilai-lebih dan dari situ kejatuhan dalam tingkat
laba. Sekalipun hal ini tidak dapat dikesampingkan dari sudut pandang teori
umumnya, dalam sejarah kapitalisme sesungguhnya - dengan situasi mobilitas
kerja yang ekstensif secara internasional (migrasi)- tekanan kependudukan
seperti itu diatas, kapitalisme seakan-akan sudah berabad-abad jauhnya dari
masa kini.
0 komentar:
Posting Komentar