"Jika melihat relaksasi kebangsaan indonesia hari ini, kemiskinan yang masih diatas rata-rata serta kesejahteraan masih jauh dari pandangan rakyat jelata. Ini menunjukkan bukti bahwa birokrasi pemerintah tidak becus dalam mengurusi rumah tangganya dengan berlandaskan pada kebijakan BBM yang sebentar lagi akan dinaikkan. Pemerintah sering saja berdalih dengan berjuta alasan APBN jebol, yang jebol bukan APBN-nya tapi identitas kedaulatan sumber daya alam khususnya minyak mentah dieksploitasi oleh asing. Tiada keraguan selain katakan Tolak kenaikan BBM bersubsidi. Tanpa BBM dinaikkan masyarakat yang dipelosok pedesaan khususnya di papua Rp 30.000,- Perliter apa lagi harga dipertamina naik harganya. Entah berapa kali lipat lagi naik di papua. Sistem manajerial transportasi yang memang menggunakan BBM. Tentu, jika BBM dinaikkan akan sangat berpengaruh disetiap lini ekonomi entah itu bahan pokok dan lain-lain."
"Harapan terbesar kaum intelektual yang peduli atas penderitaan rakyat, semoga darah perlawanan Bung Tomo masih tetap mengalir dalam semangat perjuangan. Hiiiiiiiiiiduuuuuuup Rakyaaaaaaaaaaaat..."
0 komentar:
Posting Komentar