Gosip


Gosip



Pernahkan ada seseorang; tetangga; teman yang membicarakan diri anda? keluarga anda? yah bahasa kerennya gosip.. atau orang jawa menyebutnya Rasan-rasan,, hehe. Apakah Anda marah dan jengkel, ingin membantah atau bahkan ingin ‘menyerang’ balik? saat seseorang berbicara di belakang Anda? Sudah saatnya anda menyikapi hal tersebut dengan santai dan bijaksana. Orang akan berbicara di belakang anda, bukan hanya karena Anda lemah, tetapi karena hidup Anda memang layak dibicarakan. So, be wise..!


Seperti kita ketahui bersama di era infromasi dan teknologi ini, berbagai skandal tentang figur publik dapat dinikmati oleh sebagian besar masyarakat. Dan banyak media massa yang tanpa tedeng aling-aling memburu gosip untuk disebarluaskan kepada masyarakat. Situasi seperti ini sebenarnya telah terjadi jauh sejak era sebelum Perang Dunia II di AS. (lihat tulisan saya sebelumnya) Tidak salah jika Vance Packard di tahun 1964 menulis buku tentang “The Naked Society” di mana industri pertelevisian memasuki babak baru dalam menyampaikan pesan-pesan informasinya.
Di Indonesia kita mengenalnya dengan namainfotainment. Yaitu bentuk informasi yang dikemas sedemikian rupa oleh stasiun-stasiun televisi swasta di Indonesia menjadi paket acara yang memadukan informasi dengan hiburan, yang kurang lebih merupakan gunjingan (gosip) tentang orang-orang ternama. Saat ini masing-masing stasiun televisi swasta tidak cukup memiliki satu mata acara infotainment, tetapi dua atau tiga sekaligus, yang kemasannya sama tapi diberi nama yang berbeda.
Gosip adalah….
Dalam buku “Propaganda: Salah Satu bentuk Komunikasi Massa,” Drs. R.A Santoso Sastroputro menyebutkan bahwa gosip adalah ceritera-ceritera tentang seseorang atau suatu pihak tertentu, di mana pihak yang diceritakan tersebut tidak hadir di tempat. Dan dalam American Heritage Dictionary, gosip adalah talk of personal, sensational, or intimate nature. Obrolan ringan yang bersifat pribadi, intim, dan sensasional. Gosip bersifat sensasional karena pembicaraan yang belum tentu kebenarannya ini seringkali dibumbui sedemikian rupa.
13087862231059732672

Istilah gosip ini berbeda dengan apa yang disebut rumor. Rumor merupakan kabar angin atau desas-desus yang tidak jelas asal-usulnya dan tidak terjamin kebenarannya. Rumor lebih menekankan pada berita tentang kondisi sosial, atau sebuah peristiwa. Seperti peristiwa kebakaran, peristiwa kerusuhan, atau peristiwa sunatan massal (eh.. sorry agak ‘ngaco’ sedikit :) ). Rumor bisa tumbuh menjadi gosip, tetapi gosip belum tentu bisa menjadi rumor.
Faktor yang menyebabkan mengapa sebuah informasi bisa berkembang menjadi gosip, sedangkan informasi lainnya tidak, adalah nilai berita dan fungsi tertentu yang dimiliki gosip tersebut di mata publik. Nilai berita dari sebuah gosip antara lain ditentukan oleh faktor close-remoteness isi gosip terhadap individual zone of relevance, atau jauh dekatnya relevansi isi gosip dengan wilayah kepentingan publik. Misalnya informasi tentang Iyang Sri Jatmika yang lagi ‘aw.. aw…’ tidak akan berkembang menjadi heboh karena tidak semua orang mengenal dia (apalagi merasa dekat :) ), dan tidak memiliki kepentingan apapun terhadapnya. Gosip ini akan mati secara natural, dan ini perbedaannya tentang gosip AA Gym dan Teh Ninih.
Gosip bisa berasal dari fakta dan realita, lalu ter-copy se-asli-aslinya, mati atau berkembang dengan perubahan substansi beserta karakter varian-variannya, ditentukan sepenuhnya oleh proses pemberian interpretasi terhadap interpretasi berantai, dan juga oleh pengujian publik terhadap vailiditas dan reliabilitas gosip tersebut.
Namun tidak semua gosip yang tidak sesuai dengan realita bisa disebut sebagai kebohongan apalagi fitnah. Sejauh penyimpangan tersebut hanyalah akibat kekurangan informasi, atau tanpa disadari mengutip informasi yang keliru. Di sini istilah lazim yang digunakan adalah ‘kesalahan.’
Gosip bisa menjadi cacat atau bertambah utuh, tergantung dari samar atau tidaknya berita yang ada. Sehingga kita dapat menambahkan atau mengurangi detail-detail penting untuk membuat kabar itu menjadi lebih masuk akal.
Gosip bisa muncul tanpa adanya unsur kesengajaan (unintentional). Gosip jenis ini merupakan produk dari proses publik dalam mendefinisikan suatu realitas sosial tertentu. Dan gosip seperti ini yang sedang hangat di Kompasiana, yaitu tentang AA Gym. Berawal dari Tulisan Uni Linda Djalil di sini yang sumber beritanya berasal dari detik.com. Di dalam kolom komentar, ramai para pembaca saling meluapkan emosinya, baik itu untuk AA Gym atau untuk Uni Linda.
Sesungguhnya untuk mencerna isi tulisan dari Uni Linda, kita melibatkan proses reading between the lines atau pemberian interpretasi spekulatif (seringkali bahkan intuitif) terhadap fakta-fakta yang belum lengkap (premature facts). Hasil interpretasi itu pun memperoleh berbagai interpretasi lain dari para pembaca yang masing-masing didasarkan pada kerangka pemikiran, pengalaman, harapan dan kepentingan yang berbeda-beda. Sehingga tidak saja dikunjugi dan disemarakkan oleh para komentator, tulisan Uni Linda langsung disambut oleh berbagai tulisan lainnya (termasuk tulisan ini) dari beberapa warga kompasiana, menjadi mata rantai proses pemberian interpretasi terhadap interpretasi mengenai situasi rumah tangga orang lain.
So, sebagai warga ‘masyarakat yang telanjang’ di Kompasiana ini, mari kita sama-sama bijak untuk menyikapi berbagai informasi yang bertebaran agar satu sama lain tidak saling mencaci untuk hal-hal yang tidak substantif menyangkut gagasan, karya, dan perubahan kondisi sosial ke arah yang lebih baik.

2 komentar:

Terbaru dan mudah untuk digunakan bagi kamu pecinta serial drama korea, sudah tau kalau sekarang menonton film drama korea sangat mudah, cukup download aplikasi MYDRAKOR di GooglePlay gratis MYDRAKOR menghadirkan nuasa menonton film drama korea sangat mudah, MYDRAKOR banyak pilihan film drama korea terbaru.

https://play.google.com/store/apps/details?id=id.mydrakor.main

https://www.inflixer.com/

Posting Komentar