Kita ketahui secara
bersama-sama megaproyek bandara internasional yang telah direncanakan
dikecamatan Temon Kulonprogo. Mengusik
keberadaan petani yang hari ini telah sejahtera dengan hasil pertaniannya.
Bagaimana semangka telah melimpah-ruah, tanaman cabe yang membentang hijau dan
sayur-sayuran. Semua ini tidakkah sang penguasa sadar akan kemandirian seorang
petani khususnya di Temon Kulonprogo. Apakah hari ini memang sang penguasa
hanya tahu menyerahkan seorang petani ditangan para pemilik pemodal asing ?
Lokasi megaproyek
bandara internasional yang berdekatan langsung dengan megaproyek pelabuhan
internasional. Sekaligus penambangan pasir besi telah banyak memberikan janji
manis dengan warga setempat. Salah-satunya ingin membeli lahan warga setempat
dengan kepentingan atas infrastruktur yang ingin dibangun. Namun, ingatlah
petani bukanlah budak diatas lahannya sendiri. Serta, tidak akan pernah ada
seorang petani ingin kehilangan tanah yang memang dengan tanah dan air mereka
bisa bercocok-tanam. Saat yang sama pemerintah setempat ingin mempercepat
pembangunan Jalur Jawa Lintas Selatan (JJLS) yang melintas ditiga kabupaten DIY
menghubungkan dikota lain juga jawa tengah dan jawa timur. Tentunya jalur jalan
yang direncanakan bukan untuk mempermudah jalur tranpsortasi rakyat. Akan
tetapi hanya mempermulus jalur pemilik investor untuk membangun koneksi
perdagangan kepentingan pemilik modal yang berskala besar. Seharusnya anda tahu
bahwa bandara yang ingin dibangun dalam masterplan yang telah dipresentasikan
PT Angkasa Pura beberapa waktu lalu bandara baru DIY ini memiliki luasan lahan
637 hektar dengan panjang landasan lebih dari tiga kilometer dan lebar landasan
45 meter. Bandara ini diproyeksikan mampu menampung 20 juta hingga 22 juta penumpang dalam satu tahun atau tiga
kali lebih besar dari bandara Adisucipto di Maguwoharjo. Wow, belum masuk
proyek perhotelan, jalan tol, rel kereta api dan terminal Dryport.
Penguasa seharusnya
tahu bahwa apapun yang dibangun itu kesemuanya hanya untuk pintu utama masuk
barang keluar masuk dalam dan luar negeri ujung-ujungnya kembali lagi
keuntungannya diserahkan kepemilik modal asing. Belum lagi pembangunan Baron
Tehcnopark, Flyover Jombor, serta, pembangunan monorel dan sebagainya. Itu
artinya bahwa Infrastruktur yang dibangun oleh penguasa hari ini telah
melenyapkan atas apa yang dicita-citakan oleh Land Reform yaitu :
1. Mengadakan pembagian yang adil atas sumber
penghidupan rakyat tani yang berupa tanah. Agar ada pembagian hasil yang adil
pula dengan merombak struktur pertanahan sama sekali secara revolusioner guna
merealisir keadilan sosial.
2. Mengadakan melaksanakan prinsip tanah untuk
tani. Agar tidak terjadi lagi tanah sebagai obyek spekulasi dan alat pemerasan.
3.
Memperkuat dan memperluas hak milik atas tanah bagi setiap warga negara
Indonesia yang berfungsi sosial.
4. Mengakhiri sistem tuan tanah dan menghapuskan
pemilikan dan penguasaan tanah secara besar-besaran dengan tak terbatas, dengan
menyelenggarakan batas maksimum dan batas minimum untuk tiap keluarga. Dengan
demikian mengikis pula sistem liberalisme dan kapitalime atas tanah dan
memberikan perlindungan terhadap golongan ekonomis yang lemah.
5. Mempertinggi produksi nasional dan mendorong
terselenggaranya pertanian yang intensif secara gotong-royong dalam bentuk
koperasi dan bentuk gotong-royong lainnya.
1 komentar:
Main Poker Online Asli Di CemePoker
Player Vs Player, No Bot
Dapatkan Bonus New Member 20%
Pendaftaran : http://cemepoker.info
Info Lebih Lanjut Bisa Hub kami Di :
Whatsapp : 081333552227
Posting Komentar