Sejarah
Dunia
By : SON4
A. Fasisme
a.
Pengertian Fasisme :
Fasisme adalah suatu paham yang
mengedepankan bangsa sendiri dan memandang rendah bangsa lain. Dengan kata
lain, fasisme adalah suatu sikap nasionalisme yang berlebihan.
Fasime
dapat menghambat proses multikulturalisme karena bersifat :
- Ultra nasionalis
- Rasis
- Militerisme
- Imperialisme
Unsur-unsur
pokok dalam ideologi fasisme :
1. Ketidakpercayaan pada kemampuan
nalar keyakinan yang bersifat fanatik dan dogmatic adalah suatu yang sudah
pasti benar dan tidak boleh lagi di diskusikan. terutama permusnahan nalar di
gunakan dalam rangka "tabu" terhadap masalah ras, kerajaan atau
pemimpin.
2. Pengingkaran derajat kemanusiaan.
Manusia tidaklah sama, justru pertidaksamaanlah yang mendorong muncul nya
idealisme mereka. bagi fasisme, pria melampaui wanita, militer melampaui sipil,
anggota partai melampaui bukan anggota partai, bangsa yang satu melampaui
bangsa yang lain dan yang kuat harus melampaui yang lemah. jadi fasisme menolak
persamaan tradisi yahudi-kristen (dan juga islam) yang berdasar kan aspek
kemanusiaan, dan mengantikan ideologi yang mengedepankan kekuatan.
3. Kode prilaku yang didasarkan pada
kekerasan dan kebohongan negara adalah satu hingga tidak di kenal istilah
"oposan". jika ada yang bertentangan terhadap negara, maka mereka
adalah musuh yang harus di musnahkan. dalam pendidikan mental, mereka mengenal
adanya indoktrinasi pada kamp-kamp konsentrasi. setiap orang akan di paksa
dengan jalan apapun untuk mengakui kebenaran doktrin pemerintah. hitler kalau
tidak salah pernah mengatakan, bahwa "kebenaran terletak pada perkataan
yang berulang ulang". jadi tidak terletak pada nilai obyektif
kebenarannya.
4. Pemerintahan oleh kelompok elit
pemerintah harus dipimpin oleh segelintir elit yang lebih tahu keinginan
seluruh anggota masyarakat. jika ada pertentangan pendapat, maka yang berlaku
adalah keinginan si-elit.
5. Totaliterisme, bersifat total
dalam meminggirkan sesuatu yang di anggap "kaum pinggiran". hal
inilah yang alami oleh wanita, dimana mereka hanya ditempatkan pada wilayah 3 K
yaitu: kinder (anak anak), kuche (dapur), dan kirche (gereja). bagi anggota
masyarakat, kaum fasis menerapkan pola pengawasan sangat ketat. sedangkan bagi
kaum penentang, maka totaliterisme dimunculkan dengan aksi kekerasan seperti
pembunuhan dan penganiayaan.1
Lahirnya Negara – Negara Fasis
Fasisme berasal dari kata fascio dari kata fasces yang berarti seikat tongkat
dan kapak. Menurut para ahli sejarah bangsa Italia, fasisme adalah fascio di
combattimento, yang artinya kurang lebih “ persatuan perjuangan “. Kemudian
nama Fasisme menjadi nama partai di Italia yang didirikan oleh Benito
Mussolini. Fasisme adalah pengaturan pemerintahan dan masyarakat secara
totaliter oleh suatu kediktatoran partai tunggal yang sangat nasionalis,
rasialis , militeris, dan agresif imperialis. Paham fasisme hampir bersamaan
dianut oleh tiga negara , yaitu Italia , Jerman dan Jepang.
a. Fasisme
di Jerman
Paham Fasisme di Jerman disebut Nazi
( Nazisme ). Nazi adalah suatu partai di bawah pimpinan Adolf Hitler. Seusai
Perang Dunia I , Jerman berubah menjadi Republik yang semula adalah kerajaan.
Pemimpin pertama adalah Ebert, Berkuasa antara tahun 1919 – 1925, pemimpin
selanjutnya adalah Presiden Hindenburg ( 1925 – 1934 ). Dalam pemerintahan
republic ini, Jerman mengalami berbagai macam kesulitan , Baik dalam keuangan (
Inflasi ) maupun kekacauan ekonomi ( Malaise ). Dalam keadaan Negara yang kacau
tersebut rakyat Jerman mengharapkan orang yang kuat untuk memperbaiki keadaan.
Dalam suasana yang kacau ini muncullah Adolf Hitler dengan partai Extrim yaitu
NAZI.
Nazisme adalah :
1). Paham yang mengutamakan
kepentingan Negara diatas segala – galanya, karena itu terbentuk negara
totaliter.
2). Paham kemasyarakatan yang
nasional sosialistis (satu buat semua, semua buat satu, tetapi hanya untuk
Jerman).
3). Untuk membentuk Negara totaliter
pemerintahan harus dipimpin oleh satu pemimpin yang bertanggung jawab atas
segala – galanya artinya pemerintahan harus disusun secara Diktaktor.
Adolf Hitler selalu menekankan
kepada pemuda Jerman bahwa bangsa Jerman adalah bangsa yang besar yang
ditakdirkan untuk memerintah dunia (Deucland Uber Aless) karena bangsa Jerman
adalah bangsa berdarah Arya, yang merupakan pangkal kekuatan jerman. Namun kekuatan
itu sedang terbelenggu oleh kekuatan asing, yaitu bangsa Yahudi dan Komunis.
Orang Yahudi sebagai penyebab semua itu harus dimusnahkan. Selanjutnya, kata
Adolf Hitler untuk melepaskian diri dari penderitaan dan meluaskan ruang hidup,
Jerman harus membentuk angkatan perang yang sangat kuat yang dipimpin oleh
seorang Fuhrer (pemimpin besar).
Setelah Perang Dunia I Negara Jerman
yang semula berbentuk Kerajaan berubah menjadi Republik. Akan tetapi, masa
pemerintahan republic ini tidak berhasil mengatasi kekacauan ekonomi sebagai
akibat Perang Dunia I, Lbih lebih lagi Jerman berada di pihak yang kalah.
Dengan adanya hal tersebut , Timbullah ketidakpuasan rakyat yang menimbulkan
kekacauan-kekacauan, bahkan pemberontakan- pemberontakan. Sementara itu Partai
Nasionalis Jerman atau National Sozialistische Deutsche Arbeiter. ( NSDAP )
yang disingkat dengan Nazi berkembang menjadi partai yang kuat dipimpin oleh
Adolf Hitler. Nazi berusaha merebut kekuasaan tetapi gagal. Hitler
dipenjarakan. Dipenjara itulah Hitler menulis buku Mein Kamf ( Perjuanganku )
isinya mengenai paham – paham Nazi.
Dalam waktu singkat Partai Nazi yang
dipimpin Hitler maju dengan pesat. Pada tahun 1933 Adolf Hitler diangkat
menjadi Perdana Menteri ( Kanselor ) oleh Presiden Hindenburg.
Kebijaksanaan Hitler sebagai perdana
menteri yaitu :
a).Jerman keluar dari PBB karena usahanya mengenai
penambahan jumlah militer Jerman ditolak.
b).Membatalkan semua perjanjian internasionalnya, termasuk
Perjanjian Versailles yang dianggapnya sangat merugikan pihak Jerman.
c). Memperkuat armada militernya
untuk merebut kembali sungai Rijn.
d). Membangun industrinya termasuk
industri perang.
b. Fasisme
di Italia
Setelah Perang Dunia Ke I,
pemerintahan di Italia dipegang oleh Kaisar Victor Emmanuel III yang lemah,
tidak tegas dan tidak disukai rakyatnya. Dalam keadaan sperti itu muncul
golongan Ultra Nasionalis yang mendapat dukungan besar dari rakyat. Pada tahun
1919 golongan Ultra Nasionalis berhasil mendirikan Partai Fasis dibawah
pimpinan Benito Mussolini. Tahun 1922 Mussolini berhasil merebut pemerintahan
stelah berkuasa, Benito Mussolini menjalankan tugas panggilan suci yaitu
mengembalikan masa kejayaan Romawi Kuno yang diberi nama Italia La Prima.
Kebaktian yang mutlak kepada bangsa dan Negara menjadi prinsip dasar bagi
pendidikan fasisme di Italia. Pada tahun 1922 itu Partai Fasis yang dipimpin
oleh Benito Mussolini dan beranggotakan 50 ribu orang mengadakan long march ke
Roma dengan tujuan menuntut Perdana Menteri Italia untuk mengundurkan diri.
Raja Italia menunjuk Mussolini sebagai perdana menteri, mulailah pemerintahan
dictator Mussolini (1922 - 1944).
Dengan paham fasisnya, Mussolini
melaksanakan tindakan - tindakannya sebagai berikut.
a). Diadakannya perjanjian Lateran
(1929) dengan Sri Paus di Roma, yang menghasilkan terbentuknya Negara Vatikan
seluas 44 ha. Selesailah soal Roma, yaitu pertentangan antara Paus dan
pemerintahan Italia.
b). Untuk melaksanakan Italia
Irredenta-nya , pada tahun 1934, Italia bersahabat dengan Perancis karena
khawatir terhadap kekuasaan Jerman.
c). Pada tahun 1936, Italia dapat
menduduki Ethiopia sehingga Kaisar Ethiopia mengajukan protes ke LBB, akhirnya
Italia keluar dari LBB.
d). Membantu Jendral Franco dalam
perang saudara di Spanol (1936 - 1939).
e). Italia menjalin kerjasama dengan Jerman untuk tidak
saling mengganggu dalam mencapai cita - citanya masing – masing.
Dalam waktu singtkat Italia dibawah
Mussolini berkembang menjadi Negara kuat berpahamkan Fasisme. Mussolini yang
berkuasa kemudian bertindak secara diktator seperti :
1). Mengangkat dirinya menjadi
perdana menteri merangkap menjdi panglima angkatan perang;
2). Menempatkan anggota partai fasis
dalam jabatan penting di pemerintahan
3). Menyingkirkan kaum oposisi
dengan kekerasan senjata
4). Menghapuskan dewan perwakilan
rakyat gaya lama
5). Membuat undang - undang
berdasarkan dekrit dari pusat
6). Menghapuskan hak - hak asasi
manusia
7). Melarang emigrasi, perceraian,
dan pembatasan kelahiran agar jumlah penduduk bertambah cepat.
8). Membatasi wewenang badan
legislatif.
9). Sri Paus diakui kekuasaannya
sebagai kepala gereja yang berkedudukan di Vatikan.
Setelah merasa kuat Mussolini segera
melancarkan politik ekspansionisme dengan menyerang dan menduduki Abessinia dan
Ethiopia pada tahun 1935. Untuk memperkuat kedudukannya Italia menjalin
kerjasama yang erat dengan Jerman dibawah Hitler. Fasisme di Italia mempunyai
kesamaan dengan Naziisme di Jerman, yaitu bersifat Ultra Nasionalisme,
militerisme, antiliberalisme, diktatorisme, antiindividualisme, dan antikomunisme,
bagi Fasisme berlaku semboyan semua untuk Negara. Dalam perkembangannya Fasisme
kemudian menjadi penyebab meletusnya Perang Dunia ke II.
c. Fasisme
di Jepang
Menurut catatan Marcopolo nama
Jepang disebut Zipango yang berasal dari kata Kajipon artinya Matahari terbit.
Sejak abad 6 nama itu diubah menjadi Nipong ( Nipon, Dai Nihon ). Menurut
sejarah kekaisaran Jepang telah didrikan pada tahun 660 SM oleh Kaisar Tenno
Jimmu. Tahun 660 ini dijadikan sebagai permulaan tarikh Jepang.
Agama/kepercayaan nenek moyang bangsa Jepang disebut Syinto, artinya jalan
Dewa-dewa ( syinto - dewa to - jalan ). Selain agama syinto sejak abad 6 di
Jepang telah pula menyebar agama Budha.
Di Jepang ada dua golongan bangsawan
yang berpengaruh yaitu Dalmyo artinya golongan bangsawan tinggi dan Samurai
artinya golongan bangsawan rendahan. Kaum Samurai ini merupakan tentara
pengawal keamanan kerajaan yang berdisiplin tinggi dan setia disebut Bushido.
Jika seorang samuarai melanggar Bushido ia akan menghukum dirinya dengan menikam
perutnya menggunakan pedang samurai disebut hara-kiri. Pemerintahan di Jepang
bersifat turun temurun secara bergantian.
Kaisar Matsuhito sebagai Kaisar
Meiji dikenal memiliki jiwa Nasionalisme yang tinggi yang ingin menjadikan
Jepang sebagai negara yang bersatu dan maju seperti negara-negara di Eropa.
Politik isolasi Jepang menurutnya sangat merugikan Jepang dan merupakan
penyebab keterbelakangan Jepang. Ia kemudian menerapkan system pemerintahan
yang berparlemen seperti yang diterapkan di Negara-negara Eropa.
Untuk mempersatukan seluruh negeri
Jepang. Kaisar Meiji melakukan tindakan-tindakan sebagai berikut:
a. Membentuk Dewan Perwakilan Rakyat ( Sementara ) Yang
bertugas menyusun Undang Undang Dasar Jepang ( Diet/Gikay ).
b. Memindahkan ibukota Jepang dari Kyoto ke Tokyo
c. Menetapkan Hinomaru ( Matahari Terbit ) sebagai bendera
kebangsaan Jepang
d. Menetapkan Syintoisme sebagai agama negara Jepang
e. Menetapkan lagu kebangsaan Jepang Kimigayo
f. Membangun angkatan laut Jepang seperti Inggris dan Jerman
Disamping itu , Kaisar Meiji juga mengeluarkan pernyataan
kemerdekaan tanggal 8 April 1868 yang berisikan:
a. Semua jabatan di pemerintahan terbuka untuk umum.
b. Akan dibentuk DPR sebagai lembaga perwakilan untuk umum.
c. Segala adapt istiadat kolot yang menghambat kemajuan
Jepang dihapuskan.
d. Akan dibentuk Tentara Nasional Jepang.
e. Segenap rakyat Jepang wajib bersatu memajukan negara.
f. Setiap warga negara Jepang mempunyai hak dan kewajiban
yang sama dalam pemerintahan.
g. Setiap warga negara Jepang diwajibkan menambah ilmu
pengetahuan sebanyak- banyaknya untuk memajukan negara.
Restorasi dalam segala bidang telah
mengangkat bangsa dan negara Jepang pada puncak keunggulannya. Jepang telah
menjelma menjadi Negara yang kuat dan modern. Kedudukannya sejajar dengan
Negara-negara besar di Eropa. Oleh sebab itu Jepang mulai melibatkan diri dalam
dunia Internasional. Beberapa factor yang mendorong Jepang menjadi Negara
Imperialis baru adalah sebagai berikut:
1. Pendidikan Jepang dalam segala bidang seperti industri,
perdagangan, angkatan perang, pendidikan dan semangat patriotik. Perkembangan
industri yang pesat membutuhkan daerah pemasaran dan sekaligus bahan baku demi
kelangsungan industrinya.
2. Pertambahan penduduk yang sangat pesat karena kemakmuran yang
meningkat. Tahun 1872 penduduk Jepang berjumlah 35 juta sedang tahun 1930 telah
menjadi 72 juta
3. Ristriksi ( pembatasan ) Imigrasi bangsa Jepang oleh
bangsa-bangsa Eropa
4. Pengaruh ajaran agama Shyinto tentang Hokko Ichi U (
Dunia sebagai satu keluarga ) menyatakan bahwa Jepang harus menyusun dunia
sebagai keluarga besar.2
B. Perang
Dingin
Sejarah Perang Dingin - Perang
dingin adalah perang dalam bentuk ketegangan sebagai perwujudan dari
konflik-konflik kepentingan, supremasi, perbedaan ideologi dan lain-lain antara
Blok Barat yang dipimpin oleh Amerika Serikat dan Blok Timur yang dipimpin oleh
Uni Soviet.
Pada mulanya, guna mengakhiri Perang
Dunia II, Uni Soviet dan Amerika Serikat bersekutu dan menjalin hubungan untuk
menghadapi NAZI Jerman di bawah pimpinan Adolf Hitler. Amerika Serikat pernah
mengirim bantuan tentara ke Uni Soviet untuk menggempur pasukan Jerman.
Ketegangan paling awal dari
persaingan ini, yang kemudian dikenal dengan sebutan Cold War (Perang Dingin),
dimulai sejak pembagian Jerman menjadi dua wilayah, yaitu Jerman Barat dan
Jerman Timur. Pembagian dua negara Jerman pasca PD II itu berakibat pada
pembagian kota Berlin menjadi Berlin Barat dan Berlin Timur. Berlin Barat
dikuasai oleh Amerika Serikat, Inggris, dan Perancis, sedangkan Berlin Timur
dikuasai oleh Uni Soviet.
Doktrin Truman merupakan model
bantuan ekonomi yangdilancarkan oleh Amerika Serikat untuk membendung pengaruh
komunis di negara-negara Eropa.bantuan yang diberikan tersebut tidak hanya
berupa bantuan keuangan, tetapi juga bantuan militer dan penasihat militer.
Menurut teori Domino, jika satu negara jatuh maka berjatuhanlah negara-negara
tetangga lainnya, sehingga semua negara akan jatuh. Doktri Truman merupakan
langkah awal dari kebijakan AS terhadap ancaman masuknya pengaruh Uni Soviet.
Perang dingin juga ditandai dengan
terjadinya Perang Korea. Setelah berakhirnya PD II, tentara Uni Soviet menyerbu
Korea dari Utara dan memusnahkan sisa-sisa kekuatan tentara Jepang (12 Agustus
1945). Sementara itu, pada bulan september 1945 Amerika Serikat mendaratkan
pasukannya di Korea bagian selatan. Dengan demikian di Korea terdapat dua
daerah pendudukan, yaitu Korea Utara oleh Uni Soviet dan Korea Selatan berada
di bawah pengaruh Amerika Serikat dengan garis Lintang 38 derajat sebagai garis
pemisah.
Karena usaha mempersatukan Korea
tidak tercapai, maka Korea Selatan membentuk negara Republik Korea dengan ibu
kotanya Seoul dan Syangman Rhee sebagai Presiden (15 Agustus 1948). Di pihak
lain, Korea Utara mendirikan Republik Demokrasi Rakyat Korea dengan ibu kota
Pyong Yang di bawah pimpinan Perdana Menteri Kim II Sung (September 1948).
Pertentangan antara Korea Utara dan
Korea Selatan semakin lama semakin tajam. Pada tanggal 25 Juni 1950, sekitar
60.000 tentara Korea Utara (dengan bantuan tank dan jet tempur) menyerbu Korea
Selatan melewati garis Lintang 38 derajat. Pada taggal 30 Juni 1950, tentara
Korea Utara menguasai ibu kota Korea Selatan, Seoul.
PBB kemudian ikut campur dalam
peperangan itu dan menyerukan agar anggota-anggotanya memberikan bantuan kepada
Korea Selatan. Di bawah Komando Jenderal Mac Arthur (Amerika Serikat), pasukan
PBB sebagai pasukan gabungan mendarat di Inchon dan mengadakan serangan
pembalasan. Tentara Korea Utara berhasil dipukul mundur dan tentara PBB berhasil
melintasi Garis Lintang 38 derajat. Pasukan PBB berhasil menerobos daerah Korea
Utara sampai tapal batas Mansuria. Dalam keadaan terdesak, Korea Utara mendapat
bantuan dari RRC yag menerjunkan puluhan ribu pasukannya, sehingga pasukan PBB
mundur kembali ke daerah Korea Selatan sampai batas Garis Lintang 38 derajat.
Perang Korea yang berlangsung demikian hebatnya selama kurang lebih 3 tahun
akhirnya berakhir pada tanggal 27 Juli 1953 dengan ditandatangani persetujuan
gencatan senjata di Pamunjom. SEATO (South East Asia Treaty Organization)
beranggotakan Amerika Serikat, Inggris, Perancis, New Zealand, Australia,
Pakistan, Thailand dan Filipina.3
C. Perang
Salib
Perang
Salib adalah serangkaian peperangan yang terjadi antara umat Kristen Eropa
dengan Kaum Muslimin. Perang Salib ini merupakan konflik terbesar antara umat
Islam yang tengah berkuasa di sebahagian Eropa, Afrika Utara dan Asia, melawan
Kristen yang baru bangkit dan berusaha merebut kota Yerusalem.
Disebut Perang Salib, karena umat
Kristen dalam perang tersebut memakai logo salib yang berwarna merah di dada
mereka. Penggunaan logo salib ini, sedikit banyaknya diilhami oleh perintah
dari Injil yang memerintahkan kepada umat Kristen untuk mengangkat salib.
Perintah menggunakan Salib yang terbuat dari kain berwarna merah yang disulam
pada jubah seragam pasukan Salib sebagai lambang bahwa Perang Salib semata-mata
untuk mempertahankan eksistensi umat Kristen.
Disebut Perang Salib seakan-akan
faktor agama merupakan faktor yang dominan, akan tetapi sebenarnya agama
bukanlah faktor-satu-satunya faktor yang terpenting, sebab Perang Salib
merupakan akumulasi beberapa faktor. Untuk memahami hal tersebut secara
konprehensif, berikut ini penulis akan mengemukakan beberapa faktor yang
dianggap pemicu terjadinya Perang Salib.
1.
Faktor Agama
Pemerintahan Bani Saljuk yang
wilayah kekuasaannya meliputi Yerusalem memperketat aturan ziarah bagi orang
Kristen ke Bait al-Maqdis. Lalu lintas ziarah mereka terhambat. Kemerdekaan
mereka untuk berziarah menjadi hilang. Oleh karena itu, mereka bergerak untuk
merebut kembali kebebasan mereka dan menguasai Yerusalem yang dianggap sebagai
holy land dari kekuasaan umat Islam. Di samping itu, Perang Salib merupakan
ekspedisi spektakuler sebagai akibat tidak langsung dari proses kebangkitan
semangat religius yang melanda Eropa pada abad X-XI M. Dengan demikian, Perang
Salib merupakan salah satu upaya membela kepercayaan Kristen, meski tidak
ditemukan dalam kitab suci mereka (Bible/Injil) suatu perintah sebagai
justifikasi dan legitimasi pelaksanaan Perang Salib. Sehubungan dengan ini,
W.M. Watt mengatakan: "Gagasan untuk
menjalankan peperangan demi membela kepercayaan agama Kristen setidak-tidaknya
dapat dilacak kembali sampai kaisar Konstantin". Walaupun tidak
ditemukan dalam Perjanjian Baru atau sepanjang abad ketika orang Kristen masih
merupakan kelompok minoritas yang terjepit, gagasan tersebut diklaim sebagai
mempunyai presedennya dalam perjanjian lama. Pada abad kesembilan belas, kita
menemukan bahwa Agobard (dari Leon) menafsirkan pengertian pemberian pedang
oleh Paus kepada Sang Kaisar sebagai “Penaklukan atas bangsa-bangsa Barbar,
supaya mereka memeluk kepercayaan (Kristen) dan memperluas batas-batas kerajaan
orang-orang yang beriman”. Brun dari Querfurt, yang dipengaruhi oleh reformasi
monastik abad kesepuluh, menyatakan bahwa tugas seorang raja Kristen dalam
kaitannya dengan penyembah berhala adalah “mendorong mereka untuk masuk
Kristen” dengan pedang.
Dengan demikian, Perang Salib
diilhami oleh dua institusi Kristen, yaitu ziarah ke tempat suci dan perang
suci (holy war). Ziarah ke Bait al-Maqdis untuk merebut kembali holy land
sebagai tujuan jangka pendek, sedangkan di balik pelaksanaan holy war
terkandung misi ekspansi Dunia Eropa ke Asia.
2.
Faktor Politik
Menurut Philip K. Hitti, konflik
Timur-Barat merupakan konflik yang panjang dalam sejarah. Antara Timur dan
Barat telah beberapa kali terjadi kontak-konfrontatif, misalnya ketika terjadi
perang antara Trujah dan Parsi pada zaman purba. Konflik tersebut berlangsung
hingga zaman pertengahan dalam bentuk konflik dua peradaban Besar, bahkan
hingga zaman modern ini yaitu konflik antara Barat dan Timur yang oleh
sebahagaian pengamat dipandang sebagai representasi dari konflik Islam-Kristen.
Memasuki abad pertengahan, ketika
umat Kristen melihat wilayah mereka terancam oleh ekspansi Islam, bahkan
Konstantinopel terancam dari serangan Bani Saljuk, sebab wilayah di sekitar
Asia kecil telah dikuasi oleh mereka. Dalam keadaan seperti ini imperium Bizantium
menggalang dukungan segenap umat Kristen di daratan Eropa untuk mempertahankan
imperiumnya.
Di samping itu, peristiwa kekalahan
pasukan Armanus, Raja Romawi, dari pasukan Bani Saljuk di bahwa pimpinan Alp
Arselan (355-465 H/1063-1072 M) yang mengakibatkan Manzikart jatuh ke tangan
kaum muslimin (464 H/1071 M), menjadi suatu trauma politis yang harus segera
dibalas. Dalam pada itu, muncul cita-cita di kalangan Kristen Eropa untuk
mendirikan kerajaan al-Masih di seluruh wilayah Timur dan menjadikan Timur
sebagai zona Kristen. Di sisi lain, tradisi mengembara dan bakat kemiliteran
suku Teutonia yang telah mengubah arah sejarah Eropa sejak penghancuran gereja
Sepulchre (gereja tempat dikuburnya Yesus) yang dilakukan oleh Khalifah
al-Hakim dari Fathimiyah (386-411 H/996-1020 M) pada tahun 1009. Jadi, dalam
hal ini tampak adanya dendam politik dari pihak Kristen-Eropa terhadap Islam.
Faktor Sosial-Ekonomi
Stratifikasi sosial masyarakat Eropa
masyarakat terbagi ke dalam tiga kelas, yaitu kaum gereja, aristokrat dan
rakyat jelata. Rakyat jelata merupakan kelompok mayoritas. Kehidupan mereka
sangat hina dan tertindas. Oleh karena itu seruan mobilisasi oleh pihak gereja
untuk berpartisipasi dalam perang suci dengan iming-iming akan mendapat
kebebasan dan kesejahteraan yang lebih baik disambut secara spontan, dan
jaminan spritual bahwa memerangi musuh adalah suatu hal yang terhormat dan
mulia, mereka diampuni dosa-dosanya sehingga apabila mati dalam peperangan
adalah ‘pahlawan agama, dan langsung masuk surga.
Kawasan Timur Tengah adalah kawasan
yang sangat strategis prospektif bagi sentra perdagangan, sebab sejak dahulu
merupakan lalu lintas perdagangan yang ramai. Oleh karena itu, menguasai
wilayah tersebut akan sangat menguntungkan sebab akan dijadikan sebagai pintu
gerbang pengembangan perdagangan ke wilayah-wilayah sekitarnya. Sejak abad X M,
umat Islam menguasai jalur perdagangan di laut Tengah. Para pedagang Pisa,
Venesia dan Genoa merasa terusik dengan kehadiran pasukan Islam sebagai
penguasa jalur perdagangan tersebut. Hal tersebut menimbulkan keinginan untuk
menguasai wilayah tersebut.
3.
Ambisi pribadi Paus Gregory VII
Setelah jatuhnya Manzikert dan
mengantisipasi ancaman dari Bani Saljuk, pihak kaisar Byzantium mengajukan
permohonan kepada Paus Gregory VII dengan kesediaan menyatukan kembali gereja
Yunani dengan gereja Latin yang tunduk di bawah kewenangan Paus. Oleh karena
itu Paus berupaya mengkonsolidasikan kekuatan agar alam Masehi tunduk semua di
bawah satu pemerintahan agama yang dipimpin oleh Paus. Untuk merealisasikan hal
tersebut, maka diserukanlah peperangan guna menyapu-bersih umat Islam dari
Palestina dan menundukkan gereja-gereja di Timur. Dari sini tampak bahwa Paus
berkeinginan mempertahankan supremasinya sebagai pemegang kedaulatan umat Kristiani.
d. Bani
Umayyah dan Abbasiyah
1. Asal
Mula Bani Umayyah
Bani Umayyah diambil dari nama
Umayyah, kakeknya Abu Sofyan bin Harb, atau moyangnya Muawiyah bin Abi Sofyan.
Umayyah hidup pada masa sebelum Islam, ia termasuk bangsa Quraisy. Daulah Bani
Umayyah didirikan oleh Muawiyah bin Abi Sufyan dengan pusat pemerintahannya di
Damaskus dan berlangsung selama 90 tahun (41 – 132 H / 661 – 750 M).
Muawiyah bin Abi Sufyan sudha
terkenal siasat dan tipu muslihatnya yang licik, dia adalah kepala angkatan
perang yang mula-mula mengatur angkatan laut, dan ia pernah dijadikan sebagai
amir “Al-Bahar”. Ia mempunyai sifat panjang akal, cerdik cendekia lagi
bijaksana, luas ilmu dan siasatnya terutama dalam urusan dunia, ia juga pandai
mengatur pekerjaan dan ahli hikmah.
Muawiyah bin Abi Sufyan dalm
membangun Daulah Bani Umayyah menggunakan politik tipu daya, meskipun pekerjaan
itu bertentangan dengan ajaran Islam. Ia tidak gentar melakukan kejahatan.
Pembunuhan adalah cara biasa,asal maksud dan tujuannya tercapai. Daulah Bani
Umayyah yang berpusat di Damaskus, telah diperintah oleh 14 orang kholifah.
Namun diantara kholifah-kholifah tersebut, yang paling menonjol adalah :
Kholifah Muawiyah bin Abi Sufyan, Abdul Malik bin Marwan, Walid bin Abdul
Malik, Umar bin Abdul Aziz dan Hisyam bin Abdul Malik.
2.
Peta Daerah Perkembangan Islam Pada Masa Kejayaan Bani Umayyah
Dalam upaya perluasan daerah
kekuasaan Islam pada masa Bani Umayyah, Muawiyah selalu mengerahkan segala
kekuatan yang dimilikinya untuk merebut kekuasaan di luar Jazirah Arab, antara
lain upayanya untuk terus merebut kota Konstantinopel. Ada tiga hal yang
menyebabakan Muawiyah terus berusaha merebut Byzantium. Pertama, karena kota
tersebut adalah merupakan basis kekuatan Kristen Ortodoks, yang pengaruhnya dapat
membahayakan perkembangan Islam. Kedua, orang-orang Byzantium sering melakukan
pemberontakan ke daerah Islam. Ketgia, Byzantium termasuk wilayah yang memiliki
kekayaan yang melimpah.
Pada waktu Bani Umayyah berkuasa,
daerah Islam membentang ke berbagai negara yang berada di benua Asia dan Eropa.
Dinasti Umayyah, juga terus memperluas peta kekuasannya ke daerah Afrika Utara
pada masa Kholifah Walid bin Abdul Malik , dengan mengutus panglimanya Musa bin
Nushair yang kemudian ia diangkat sebagai gubernurnya. Musa juga mengutus
Thariq bin Ziyad untuk merebut daerah Andalusia.
Keberhasilan Thariq memasuki
Andalusia, membuta peta perjalanan sejarah baru bagi kekuasaan Islam. Sebab,
satu persatu wilayah yang dilewati Thariq dapat dengan mudah ditaklukan,
seperti kota Cordova, Granada dan Toledo. Sehingga, Islam dapat tersebar dan
menjadi agama panutan bagi penduduknya. Tidak hanya itu, Islam menjadi sebuah
agama yang mampu memberikan motifasi para pemeluknya untuk mengembangkan diri
dalam berbagai bidang kehidupan social, politik, ekonomi, budaya dan sebaginya.
Andalusia pun mencapai kejayaan pada masa pemerintahan Islam.
3.
Kemajuan dan Keunggulan Bani Umayyah
Di masa Bani Umayyah ini, kebudayaan
mengalami perkembangan dari pada masa sebelumnya. Di antara kebudayaan Islam
yang mengalami perkembangan pada masa ini adalah seni sastra, seni rupa, seni
suara, seni bangunan, seni ukir, dan sebagainya.
Pada masa ini telah banyak bangunan
hasil rekayasa umat Islam dengan mengambil pola Romawi, Persia dan Arab.
Contohnya adalah bangunan masjid Damaskus yang dibangun pada masa pemerintahan
Walid bin Abdul Malik, dan juga masjid Agung Cordova yang terbuat dari batu
pualam. Seni sastra berkembang dengan pesatnya, hingga mampu menerobos ke dalam
jiwa manusia dan berkedudukan tinggi di dalam masyarakat dan negara. Sehingga
syair yang muncul senantiasa sering menonjol dari sastranya, disamping isinya
yang bermutu tinggi. Dalam seni suara yang berkembang adalah seni baca
Al-Qur’an, qasidah, musik dan lagu-lagu yang bernafaskan cinta. Sehingga pada
saat itu bermunculan seniman dan qori’/ qori’ah ternama.
Perkembangan seni ukir yang paling
menonjol adalah penggunaan khot Arab sebagai motif ukiran atau pahatan. Hal ini
dapat dilihat dari banyaknya dinding masjid dan tembok-tembok istana yang
diukur dengan khat Arab. Salah satunya yang masih tertinggal adalah ukiran
dinding Qushair Amrah (Istana Mungil Amrah), istana musim panas di daerah
pegunungan yang terletak lebih kurang 50 mil sebelah Timur Amman. Dalam bidang
ilmu pengetahuan, perkembangan tidak hanya meliputi ilmu pengetahuan agama
saja, tetapi juga ilmu pengetahuan umum, seperti ilmu kedokteran, filsafat,
astronomi, ilmu pasti, ilmu bumi, sejarah, dan lain-lain.
Pada ini juga, politik telah
mengaami kamajuan dan perubahan, sehingga lebih teratur dibandingkan dengan
masa sebelumnya, terutama dalam hal Khilafah (kepemimpinan), dibentuknya
Al-Kitabah (Sekretariat Negara), Al-Hijabah (Ajudan), Organisasi Keuangan,
Organisasi Keahakiman dan Organisasi Tata Usaha Negara.
Kekuatan militer pada masa Bani
Umayyah jauh lebh berkembang dari masa sebelumnya, sebab diberlakukan
Undang-Undang Wajib Militer (Nizhamut Tajnidil Ijbary). Sedangkan pada masa
sebelumnya, yakni masa Khulafaurrasyidin, tentara adalah merupakan pasukan
sukarela. Politik ketentaraan Bani Umayyah adalah politik Arab, dimana tentara
harus dari orang Arab sendiri atau dari unsur Arab.
Pada masa ini juga, telah dibangun
Armada Islam yang hampir sempurna hingga mencapai 17.000 kapal yang dengan
mudah dapat menaklukan Pulau Rhodus dengan panglimanya Laksamana Aqabah bin
Amir. Disamping itu Muawiyah juga telah membentuk “Armada Musin Panas dan
Armada Musim Dingin”, sehingga memungkinkannya untuk bertempur dalam segala
musim.
Dalam bidang social budaya, kholifah
pada masa Bani Umayyah juga telah banyak memberikan kontribusi yang cukup
besar. Yakni, dengan dibangunnya rumah sakit (mustasyfayat) di setiap kota yang
pertama oleh Kholifah Walid bin Abdul Malik. Saat itu juga dibangun rumah
singgah bagi anak-anak yatim piatu yang ditinggal oleh orang tua mereka akibat
perang. Bahkan orang tua yang sudah tidak mampu pun dipelihara di rumah-rumah
tersebut. Sehingga usaha-usaha tersebut menimbulkan simpati yang cukup tinggi
dari kalangan non-Islam, yang pada akhirnya mereka berbondong-bondong memeluk
Islam.
4.
Keruntuhan Bani Umayyah
Bani Umayyah mengalami keruntuhan
oleh banyak hal, diantaranya adalah terbaginya kekuasaan Daulah Bani Umayyah ke
dalam dua wilayah. Kholifah Marwan bin Muhammad berkuasa di wilayah Semenanjung
Tanah Arab, dan Kholifah Yazid bin Umar berkuasa di wilayah Wasit. Namun yang
paling kuat di antara kedua wilayah tersebut adalah yang berpusat di
Semenanjung Tanah Arab. Sehingga para pendiri kerajaan Daulah Bani Abbasiyah
terus menerus mengatur strateginya untuk menumbangkan Kholifah Marwan dengan
cara apapun, termasuk menghabisi nyawanya.
Pembunuhan Terhadap Marwan bin
Muhammad dan Yazid bin Umar Salah satu pendiri daulah Bani Abbasiyah, Abul
Abbas As-Shaffah mengirimkan pasukannya untuk melumpuhkan kepemimpinan Marwan.
Sebagai panglima, ia mengutus Abdullah bin Ali. Kholifah MArwan juga telah
mempersiapkan pasukannya yang besar dengan membaginya dengan dua lapis. Lapis
pertama, adalah terdiri dari pasukan yang selalu mengalami kemenangan dalam
setiap peperangan, yang kedua, adalah pasukan yang selalu mengalami kekalahan
dalam setiap peperangan.
Kedua pasukan tersebut bertempur di
lembah Sungai az-Zab, salah satu cabang Sungai Djlah (Tigris) dari sebelah
timur. Pertempuran berlaku sengit. Angkatan perang Marwan memang cukup besar
dan memiliki perbekalan yang banyak. Namun, itu semua tidak menyurutkan
keinginan pasukan Abbasiyah untuk memperoleh kemenangan demi masa depan yang
cemerlang. Demikianlah angkatan tentara Abbasiyah mencapai kemenagan atas
pasukan Kholifah Marwan.
Sejak saat itu, Marwan terus diburu
untuk benar-benar dibunuh, sehingga tidak ada lagi kekuasaan Bani Umayyah yang
tersisa. Marwan terus menerus melakukan pengunduran dari satu tempat ke tempat
lain, dimulai dari ia mundur dari Harran, Qinnisirin (Syiria), kemudian Hims,
Damsyik, Palestin dan akhirnya Mesir. Di Mesir, Marwan dan sedikit pasukannya
yang tersisa masih harus melakukan pertempuran kecil, dan saat itu pula ia
tewas.
Moment inilah yang menyebabkan
kemunduran dan kehancuran daulah Bani Umayyah yang sudah berkuasa selama 90
tahun.
B. Bani
Abbasiyah
1.
Pembangunan Daulah Bani Abbasiyah
Daulah Bani Abbasiyah diambil dari
nama Al-Abbas bin Abdul Mutholib, paman Nabi Muhammad SAW. Pendirinya ialah
Abdullah As-Saffah bin Ali bin Abdullah bin Al-Abbas, atau lebih dikenal dengan
sebutan Abul Abbas As-Saffah. Daulah Bani Abbasiyah berdiri antara tahun 132 –
656 H / 750 – 1258 M. Lima setengah abad lamanya keluarga Abbasiyah menduduki
singgasana khilafah Islamiyah. Pusat pemerintahannya di kota Baghdad.
Tokoh pendiri Daulah Bani Abbasiyah
adalah ; Abul Abbas As-Saffah, Abu Ja’far Al-Mansur, Ibrahim Al-Imam dan Abu
Muslim Al-Khurasani. Bani Abbasiyah mempunyai kholifah sebanyak 37 orang. Dari
masa pemerintahan Abul Abbas As-Saffah sampai Kholifah Al-Watsiq Billah agama
Islam mencapai zaman keemasan (132 – 232 H / 749 – 879 M). Dan pada masa
kholifah Al-Mutawakkil sampai dengan Al-Mu’tashim, Islam mengalami masa
kemunduran dan keruntuhan akibat serangan bangsa Mongol Tartar pimpinan Hulakho
Khan pada tahun 656 H / 1258 M.
2.
Peta Daerah Perkembangan Islam Pada Masa Bani Abbasiyah
Pemerintahan daulah Bani Abbasiyah
merupakan kelanjutan dari pemerintahan daulah Bani Umayyah yang telah hancur di
Damaskus. Meskipun demikian, terdapat perbedaan antara kekuasaan dinasti Bani
Abbasiyah dengan kekuasaan dinasti Bani Umayyah, diantaranya adalah :
a. Dinasti Umayyah sangat bersifat Arab Oriented, artinya
dalam segala hal para pejabatnya berasal dari keturunan Arab murni, begitu pula
corak peradaban yang dihasilkan pada dinasti ini.
b. Dinasti Abbasiyah, disamping bersifat Arab murni, juga
sedikit banyak telah terpengaruh dengan corak pemikiran dan peradaban Persia,
Romawi Timur, Mesir dan sebagainya.
Pada masa pemerintahan dinasti
Abbasiyah, luas wilayah kekuasaan Islam semakin bertambah, meliputi wilayah
yang telah dikuasai Bani Umayyah, antara lain Hijaz, Yaman Utara dan Selatan,
Oman, Kuwait, Irak, Iran (Persia), Yordania, Palestina, Lebanon, Mesir,
Tunisia, Al-Jazair, Maroko, Spanyol, Afganistan dan Pakistan, dan meluas sampai
ke Turki, Cina dan juga India.
3.
Bentuk-Bentuk Peradaban Islam Pada Masa Daulah Abbasiyah
Masa pemerintahan Dinasti Abbasiyah
merupakan masa kejayaan Islam dalam berbagai bidang, khususnya dalam bidang
ilmu pengetahuan dan kebudayaan. Pada zaman ini, umat Islam telah banyak
melakukan kajian kritis terhadap ilmu pengetahuan, yaitu melalui upaya
penterjemahan karya-karya terdahulu dan juga melakukan riset tersendiri yang
dilakukan oleh para ahli. Kebangkitan ilmiyah pada zaman ini terbagi di dalam
tiga lapangan, yaitu : kegiatan menyusun buku-buku ilmiah, mengatur ilmu-ilmu
Islam dan penerjemahan dari bahasa asing.
Setelah tercapai kemenangan di medan
perang, tokoh-tokoh tentara membukakan jalan kepada anggota-anggota
pemerintahan, keuangan, undang-undang dan berbagai ilmu pengetahuan untuk
bergiat di lapangan masing-masing. Dengan demikian muncullah pada zaman itu
sekelompok penyair-penyair handalan, filosof-filosof, ahli-ahli sejarah,
ahli-ahli ilmu hisab, tokoh-tokoh agama dan pujangga-pujangga yang memperkaya
perbendaharaan bahasa Arab.
Adapun bentuk-bentuk peradaban Islam
pada masa daulah Bani Abbasiyah adalah sebagai berikut :
a.
Kota-Kota Pusat Peradaban
Di antara kota pusat peradaban pada
masa dinasti Abbasiyah adalah Baghdad dan Samarra. Bangdad merupakan ibu kota
negara kerajaan Abbasiyah yang didirikan Kholifah Abu Ja’far Al-Mansur (754-775
M) pada tahun 762 M. Sejak awal berdirinya, kota ini sudah menjadi pusat
peradaban dan kebangkitan ilmu pengetahuan. Ke kota inilah para ahli ilmu
pengetahuan datang beramai-ramai untuk belajar. Sedangkan kota Samarra terletak
di sebelah timur sungai Tigris, yang berjarak + 60 km dari kota Baghdad. Di
dalamnya terdapat 17 istana mungil yang menjadi contoh seni bangunan Islam di
kota-kota lain.
b.
Bidang Pemerintahan
Pada masa Abbasiyah I (750-847 M),
kekuasaan kholifah sebagai kepala negara sangat terasa sekali dan benar seorang
kholifah adalah penguasa tertinggi dan mengatur segala urusan negara. Sedang
masa Abbasiyah II 847-946 M) kekuasaan kholifah sedikit menurun, sebab Wazir
(perdana mentri) telah mulai memiliki andil dalam urusan negara. Dan pada masa
Abbasiyah III (946-1055 M) dan IV (1055-1258 M), kholifah menjadi boneka saja,
karena para gubernur di daerah-daerah telah menempatkan diri mereka sebagai penguasa
kecil yang berkuasa penuh. Dengan demikian pemerintah pusat tidak ada
apa-apanya lagi.
Dalam pembagian wilayah (propinsi),
pemerintahan Bani Abbasiyah menamakannya dengan Imaraat, gubernurnya bergelar
Amir/ Hakim. Imaraat saat itu ada tiga macam, yaitu ; Imaraat Al-Istikhfa,
Al-Amaarah Al-Khassah dan Imaarat Al-Istilau. Kepada wilayah/imaraat ini diberi
hak-hak otonomi terbatas, sedangkan desa/ al-Qura dengan kepala desanya
as-Syaikh al-Qoryah diberi otonomi penuh.
Selain hal tersebut di atas, dinasti
Abbasiyah juga telah membentuk angkatan perang yang kuat di bawah panglima,
sehingga kholifah tidak turun langsung dalam menangani tentara. Kholifah juga
membentuk Baitul Mal/ Departemen Keuangan untuk mengatur keuangan negara
khususnya. Di samping itu juga kholifah membentuk badan peradilan, guna
membantu kholifah dalam urusan hukum.
c.
Bangunan Tempat Pendidikan dan Peribadatan
Di antara bentuk bangunan yang
dijadikan sebagai lembaga pendidikan adalah madrasah. Madrasah yang terkenal
saat itu adalah Madrasah Nizamiyah, yang didirikan di Baghdad, Isfahan,
Nisabur, Basrah, Tabaristan, Hara dan Musol oleh Nizam al-Mulk seorang perdana
menteri pada tahun 456 – 486 H. selain madrasah, terdapat juga Kuttab, sebagai
lembaga pendidikan dasar dan menengah, Majlis Muhadhoroh sebagai tempat
pertemuan dan diskusi para ilmuan, serta Darul Hikmah sebagai perpustakaan. Di
samping itu, terdapat juga bangunan berupa tempat-tempat peribadatan, seperti
masjid. Masjid saat itu tidak hanya berfungsi sebagai tempat pelaksanaan ibadah
sholat, tetapi juga sebagai tempat pendidikan tingkat tinggi dan takhassus. Di
antara masjid-masjid tersebut adalah masjid Cordova, Ibnu Toulun, Al-Azhar dan
lain sebagainya.
d.
Bidang Ilmu Pengetahuan
Ilmu pengetahuan pada masa Daulah
Bani Abbasiyah terdiri dari ilmu naqli dan ilmu ‘aqli. Ilmu naqli terdiri dari
Ilmu Tafsir, Ilmu Hadits Ilmu Fiqih, Ilmu Kalam, Ilmu Tasawwuf dan Ilmu Bahasa.
Adapaun ilmu ‘aqli seperti : Ilmu Kedokteran, Ilmu Perbintangan, Ilmu Kimia,
Ilmu Pasti, Logika, Filsafat dan Geografi.
4.
Kemunduran Daulah Bani Abbasiyah
Kehancuran Dinasti Abbasiyah ini
tidak erjadi dengan cara spontanitas, melainkan melalui proses yang panjang
yang diawali oleh berbagai pemeberontakan dari kelompok yang tidak senang
terhadap kepemimpinan kholifah Abbasiyah. Disamping itu juga, kelemahan
kedudukan kekholifahan dinasti Abbasiyah di Baghdad, disebabkan oleh luasnya
wilayah kekuasaan yang kurang terkendali, sehingga menimbulkan disintegrasi
wilayah.
Di antara kelemahan yang menyebabkan
kemunduran Dinasti Abbasiyah adalah sebagai berikut :
a.
Mayoritas Kholifah Abbasiyah periode akhir lebih mementingkan urusan pribadinya
dan cenderung hidup mewah.
b.
Luasnya wilayah kekuasaan Abbasiyah, sementara komunikasi pusat dengan daerah
sulit dilakukan.
c.
Ketergantungan kepada tentara bayaran.
d.
Semakin kuatnya pengaruh keturunan Turki dan Persia, yang menimbulkan
kecemburuan bagi bangsa Arab murni.
e.
Permusuhan antara kelompok suku dan agama.
f.
Perang Salib yang berlangsung beberapa gelombang dan menelan banyak korban.
g.
Penyerbuan tentara Mongol di bawah pimpinan Panglima Hulagu Khan yang menghacur
leburkan kota Baghdad.4
Biografi
Kediktatoran
Benito
Mussolini
Benito Amilcare Andrea Mussolini (29
Juli 1883 – 28 April 1945) adalah seorang diktator Italia yang menganut Fasis.
Ia adalah diktator Italia pada periode 1922-1943. Ia dipaksa mundur dari
jabatan Perdana Menteri Italia pada 28 Juli 1943 setelah serangkaian kekalahan
Italia di Afrika. Setelah ditangkap, ia diisolasi. Dua tahun kemudian, ia
dieksekusi di Como, Italia utara. Mussolini mengakhiri sebuah dekade seperti di
Jerman yang dilakukan diktator Adolf Hitler dengan Nazi-nya.
Mussolini lahir di Predappio, Forlì
(Emilia-Romagna). Ayahnya Alessandro seorang pandai besi dan ibunya Rosa
seorang guru sekolah. Seperti ayahnya, ia menjadi seorang sosialis berat. Tahun
1902 ia beremigrasi ke Swiss. Karena sulit mencari pekerjaan tetap, akhirnya ia
pindah ke Italia. Pada 1908 ia bergabung dengan surat kabar Austria di kota
Trento.
Keluar dari situ, ia jadi editor
sebuah koran sosialis la Lotta di Class (Pertentangan Kelas). Di sini
antusiasmenya pada Karl Heinrich Marx makin besar. Tahun 1910, ia menjabat
sekretaris partai sosialis tingkat daerah di Forlì dan kepribadiannya
berkembang menjadi antipatriot. Ketika Italia menyatakan perang dengan Kerajaan
Ottoman tahun 1911, ia dipenjara karena propaganda perdamaiannya. Ini
bertentangan dengan kinerjanya kemudian.
Setelah ditunjuk jadi editor koran
sosialis Avanti, ia pindah ke Milan, tempatnya membangun dirinya sebagai
kekuatan berpangaruh atas para pemimpin buruh sosialis Italia. Ia percaya, para
proletar bisa dibuhul dalam gerakan fascio. Agaknya inilah cikal bakal gerakan
fasis, yang lahir di saat perekonomian Italia memburuk akibat perang, dan
pengangguran merebak di mana-mana.
Pada Maret 1919, fasisme menjadi
suatu gerakan politik ketika ia membentuk Kelompok untuk Bertempur yang dikenal
sebagai baju hitam, yakni kumpulan penjahat, kriminal, dan preman yang
bertindak sebagai tukang pukul para cukong. Penampilan mereka seram dan tiap
hari terlibat perkelahian di jalan-jalan.
Setelah gagal pada Pemilu 1919, ia
mengembangkan paham kelompoknya, sehingga mulai mendapat pengaruh. Mereka, kaum
fasis, menolak parlemen dan mengedepankan kekerasan fisik. Anarki pecah di
mana-mana. Pemerintah liberal tak berdaya menghadapinya. Ia membawa
"geng"nya, sejumlah besar kaum fasis yang bertampang sangar, untuk
melakukan Berbaris ke Roma. Melihat rombongan preman berwajah angker memasuki
Roma, Raja Vittorio Emanuele III menciut jeri. Mussolini diundang ke istana
lalu diberi posisi sang Pemimpin. Pada Oktober 1922, Raja memintanya membentuk
pemerintahan baru. Jadilah Italia dikelola pemerintahan fasis.
Gebrakan pertamanya setelah memegang
kekuasaan, adalah menyerang Ethiopia dengan merujuk pada pandangan rasis
Charles Robert Darwin, "Ethiopia bangsa kelas rendah, karena termasuk
kulit hitam. Jika diperintah oleh ras unggul seperti Italia, itu sudah
merupakan akibat alamiah dari evolusi." Bahkan ia bersikeras bahwa bangsa-bangsa
berevolusi melalui peperangan. Sehingga jadilah Italia waktu itu bangsa yang
ditakuti sepak terjangnya.
Yang meresahkan, ketika ia menduduki
Abbesinia tahun 1937, kontan dunia tersentak. Teman akrabnya di Eropa adalah
Adolf Hitler, dan mereka membuat aliansi, yang menyeret Italia ke dalam Perang
Dunia II di pihak Jerman pada 1940. Namun, pasukannya kalah di Yunani dan
Afrika, dan Italia sendiri diserbu oleh pasukan Britania Raya dan Amerika
Serikat pada 1943. Pada saat itu Mussolini telah diturunkan dari takhtanya dan
ditahan. Pasukan payung Jerman membebaskan dan mengembalikannya berkuasa di
Italia Utara. Akhir riwayatnya tiba tak lama kemudian. Ketika akhirnya Italia
dikalahkan, ia ditembak oleh musuh Italianya dan mayatnya digantung terbalik di
Piazza Loreto di Milan.5
Adolf Hitler lahir tahun 1889 di
Braunau, Austria. Sebagai remaja dia merupakan seorang seniman gagal yang
kapiran dan kadang-kadang dalam usia mudanya dia menjadi seorang nasionalis
Jerman yang fanatik. Di masa Perang Dunia ke-I, dia masuk Angkatan Bersenjata
Jerman, terluka dan peroleh dua medali untuk keberaniannya.
Kekalahan Jerman membikinnya
terpukul dan geram. Di tahun 1919 tatkala umurnya menginjak tiga puluh tahun,
dia bergabung dengan partai kecil berhaluan kanan di Munich, dan segera partai
ini mengubah nama menjadi Partai Buruh Nasionalis Jerman (diringkas Nazi).
Dalam tempo dua tahun dia menanjak jadi pemimpin yang tanpa saingan yang dalam
julukan Jerman disebut “Fuehrer.”
Di bawah kepemimpinan Hitler, partai
Nazi dengan kecepatan luar biasa menjadi suatu kekuatan dan di bulan Nopember
1923 percobaan kupnya gagal. Kup itu terkenal dengan sebutan “The Munich Beer
Hall Putsch.” Hitler ditangkap, dituduh pengkhianat, dan terbukti bersalah.
Tetapi, dia dikeluarkan dari penjara sesudah mendekam di sana kurang dari
setahun.
Di tahun 1928 partai Nazi masih
merupakan partai kecil. Tetapi, depressi besar-besaran membikin rakyat tidak
puas dengan partai-partai politik yang besar dan sudah mapan. Dalam keadaan
seperti ini partai Nazi menjadi semakin kuat, dan di bulan Januari 1933,
tatkala umurnya empat puluh empat tahun, Hitler menjadi Kanselir Jerman.
Dengan jabatan itu, Hitler dengan
cepat dan cekatan membentuk kediktatoran dengan menggunakan aparat pemerintah
melabrak semua golongan oposisi. Perlu dicamkan, proses ini bukanlah lewat
erosi kebebasan sipil dan hak-hak pertahankan diri terhadap tuduhan-tuduhan
kriminal, tetapi digarap dengan sabetan kilat dan sering sekali partai Nazi
tidak ambil pusing dengan prosedur pengajuan di pengadilan samasekali. Banyak
lawan-lawan politik digebuki, bahkan dibunuh langsung di tempat. Meski begitu,
sebelum pecah Perang Dunia ke-2, Hitler meraih dukungan sebagian terbesar
penduduk Jerman karena dia berhasil menekan jumlah pengangguran dan melakukan
perbaikan-perbaikan ekonomi.
Hitler kemudian merancang jalan
menuju penaklukan-penaklukan yang ujung-ujungnya membawa dunia ke kancah Perang
Dunia ke-2. Dia merebut daerah pertamanya praktis tanpa lewat peperangan
samasekali. Inggris dan Perancis terkepung oleh pelbagai macam kesulitan
ekonomi, karena itu begitu menginginkan perdamaian sehingga mereka tidak ambil
pusing tatkala Hitler mengkhianati Persetujuan Versailles dengan cara membangun
Angkatan Bersenjata Jerman. Begitu pula mereka tidak ambil peduli tatkala
Hitler menduduki dan memperkokoh benteng di Rhineland (1936), dan demikian juga
ketika Hitler mencaplok Austria (Maret 1938). Bahkan mereka terima sambil manggut-manggut
ketika Hitler mencaplok Sudetenland, benteng pertahanan perbatasan
Cekoslowakia. Persetujuan internasional yang dikenal dengan sebutan “Pakta
Munich” yang oleh Inggris dan Perancis diharapkan sebagai hasil pembelian
“Perdamaian sepanjang masa” dibiarkan terinjak-injak dan mereka bengong ketika
Hitler merampas sebagian Cekoslowakia beberapa bulan kemudian karena
Cekoslowakia samasekali tak berdaya. Pada tiap tahap, Hitler dengan cerdik
menggabung argumen membenarkan tindakannya dengan ancaman bahwa dia akan perang
apabila hasratnya dianggap sepi, dan pada tiap tahap negara-negara demokrasi
merasa gentar dan mundur melemah.
Tetapi, Inggris dan Perancis
berketetapan hati mempertahankan Polandia, sasaran Hitler berikutnya. Pertama
Hitler melindungi dirinya dengan jalan penandatangan pakta “Tidak saling
menyerang” bulan Agustus 1939 dengan Stalin (hakekatnya perjanjian itu
perjanjian agresi karena keduanya bersepakat bagaimana membagi dua Polandia
buat kepentingan masing-masing). Sembilan hari kemudian, Jerman menyerang
Polandia dan enam belas hari sesudah itu Uni Soviet berbuat serupa. Meskipun
Inggris dan Perancis mengumumkan perang terhadap Jerman, Polandia segera dapat
ditaklukkan.
Tahun puncak kehebatan Hitler adalah
tahun 1940. Bulan April, Angkatan Bersenjatanya melabrak Denmark dan Norwegia.
Bulan Mei, dia menerjang Negeri Belanda, Belgia, dan Luxemburg. Bulan Juni,
Perancis tekuk lutut. Tetapi pada tahun itu pula Inggris bertahan mati-matian
terhadap serangan udara Jerman-terkenal dengan julukan “Battle of Britain” dan
Hitler tak pernah sanggup menginjakkan kaki di bumi Inggris.
Pasukan Jerman menaklukkan Yunani
dan Yugoslavia di bulan April 1941. Dan di bulan Juni tahun itu pula Hitler
merobek-robek “Perjanjian tidak saling menyerang” dengan Uni Soviet dan membuka
penyerbuan. Angkatan Bersenjata Jerman dapat menduduki bagian yang amat luas
wilayah Rusia tetapi tak mampu melumpuhkannya secara total sebelum musim
dingin. Meski bertempur lawan Inggris dan Rusia, tak tanggung-tanggung Hitler
memaklumkan perang dengan Amerika Serikat bulan Desember 1941 dan beberapa hari
kemudian Jepang melabrak Amerika Serikat, mengobrak-abrik pangkalan Angkatan
Lautnya di Pearl Harbor.
Di pertengahan tahun 1942 Jerman
sudah menguasai bagian terbesar wilayah Eropa yang tak pernah sanggup dilakukan
oleh siapa pun dalam sejarah. Tambahan pula, dia menguasai Afrika Utara. Titik
balik peperangan terjadi pada parohan kedua tahun 1942 tatkala Jerman
dikalahkan dalam pertempuran rumit di El-Alamein di Mesir dan Stalingrad di Rusia.
Sesudah kemunduran ini, nasib baik yang tadinya memayungi tentara Jerman
angsur-berangsur secara tetap meninggalkannya. Tetapi, kendati kekalahan Jerman
tampaknya tak terelakkan lagi, Hitler menolak menyerah. Bukannya dia semakin
takut, malahan meneruskan penggasakan selama lebih dari dua tahun sesudah
Stalingrad. Ujung cerita yang pahit terjadi pada musim semi tahun 1945. Hitler
bunuh diri di Berlin tanggal 30 April dan tujuh hari sesudah itu Jerman
menyerah kalah.
Selama masa kuasa, Hitler terlibat dalam
tindakan pembunuhan massal yang tak ada tolok tandingannya dalam sejarah. Dia
seorang rasialis yang fanatik, spesial terhadap orang Yahudi yang dilakukannya
dengan penuh benci meletup-letup. Secara terbuka dia mengumumkan bunuh tiap
orang Yahudi di dunia. Di masa pemerintahannya, Nazi membangun kampkamp
pengasingan besar, dilengkapi dengan kamar gas. Di tiap daerah yang menjadi
wilayah kekuasaannya, orang-orang tak bersalah, lelaki dan perempuan serta
anak-anak digiring dan dijebloskan ke dalam gerbong ternak untuk selanjutnya
dicabut nyawanya di kamar-kamar gas. Dalam jangka waktu hanya beberapa tahun
saja sekitar 6.000.000 Yahudi dipulangkan ke alam baka.
Berikut pernyataan Hitler yang
paling terkenal :
“Ich konnte all die Juden in dieser Welt zu zerstören, aber
ich lasse ein wenig drehte-on,so können Sie herausfinden, warum ich sie
getötet”
(Bisa saja saya musnahkan semua Yahudi di dunia ini, tapi
saya sisakan sedikit yang hidup, agar
kamu nantinya dapat mengetahui mengapa saya membunuh mereka)
Yahudi bukan satu-satunya golongan
yang jadi korban Hitler. Di masa pemerintahan kediktatorannya, orang-orang
Rusia dan Gypsy juga dibabat, seperti juga halnya menimpa orang-orang yang
dianggap termasuk ras rendah atau musuh-musuh negara. Jangan sekali-kali dibayangkan
pembunuhan ini dilakukan secara spontan, atau dalam keadaan panas dan sengitnya
peperangan. Melainkan Hitler membangun kamp mautt itu dengan organisasi yang
rapi dan cermat seakan-akan dia merancang sebuah perusahaan bisnis besar.
Data-data tersusun, jumlah ditetapkan, dan mayat-mayat secara sistematis
dipreteli anggota-anggota badannya yang berharga seperti gigi emas dan cincin
kawin. Juga banyak dari jenazah-jenazah itu dimanfaatkan buat pabrik sabun.
Begitu telitinya rencana pembunuhan oleh Hitler hingga bahkan di akhir-akhir
perang akan selesai, tatkala Jerman kekurangan bahan-bahan buat penggunaan baik
sipil maupun militer, gerbong ternak masih terus menggelinding menuju kamp-kamp
pembunuhan dalam rangka missi teror non-militer.
Dalam banyak hal, jelas sekali
kemasyhuran Hitler akan tamat. Pertama, dia oleh dunia luas dianggap manusia
yang paling jahanam sepanjang sejarah. Jika orang seperti Nero dan Caligula
yang salah langkahnya amat tidak berarti jika dibanding Hitler dan Hitler masih
saja tetap jadi lambang kekejaman selama 20 abad, tampaknya tak melesetlah jika
orang meramalkan bahwa Hitler yang begitu buruk reputasinya tak terlawankan
dalam sejarah akan dikenang orang untuk berpuluh-puluh abad lamanya.
Lebih dari itu, tentu saja, Hitler akan
dikenang sebagai biang keladi pecahnya Perang Dunia ke-2, perang terbesar yang
pernah terjadi di atas bumi. Kemajuan persenjataan nuklir seakan merupakan
kemustahilan akan terjadi perang yang berskala luas di masa depan. Karena itu,
bahkan dua atau tiga ribu tahun lagi dari sekarang, Perang Dunia ke-2 mungkin
masih dianggap kejadian besar dalam sejarah.
Lebih jauh lagi, Hitler akan tetap
terkenal karena seluruh kisah menyangkut dirinya begitu menyeramkan dan
menarik, betapa seorang asing (Hitler dilahirkan di Austria, bukan Jerman),
betapa seorang yang tak punya pengalaman politik samasekali, tak punya duit,
tak punya hubungan politik, mampu –dalam masa kurang dari empat belas tahun–
menjadi pemimpin kekuatan dunia yang menonjol, sungguh-sungguh mengagumkan.
Kemampuannya selaku orator betul-betul luar biasa. Diukur dari kemampuannya
menggerakkan massa dalam tindakan-tindakan penting, bisa dikatakan bahwa Hitler
merupakan seorang orator terbesar dalam sejarah. Akhirnya, cara kotor yang
mengangkatnya ke puncak kekuasaan, sekali terpegang tangannya tak akan cepat
terlupakan.
Mungkin tak ada tokoh dalam sejarah
yang punya pengaruh begitu besar terhadap generasinya ketimbang Adolf Hitler.
Di samping puluhan juta orang yang mati dalam peperangan yang dia biang keladinya,
atau mereka yang mati di kamp konsentrasi, masih berjuta juta orang
terlunta-lunta tanpa tempat bernaung atau yang hidupnya berantakan akibat
perang. Perkiraan lain mengenai pengaruh Hitler harus mempertimbangkan dua
faktor. Pertama, banyak yang betul-betul terjadi di bawah kepemimpinannya tak
akan pernah terjadi andaikata tanpa
Hitler. (Dalam kaitan ini dia amat berbeda dengan tokoh-tokoh seperti Charles
Darwin atau Simon Bolivar). Tentu saja benar bahwa situasi di Jerman dan Eropa
menyediakan kesempatan buat Hitler. Gairah kemiliterannya dan anti Yahudinya,
misalnya, memang memukau para pendengamya. Tak tampak tanda-tanda, misalnya,
bahwa umumnya bangsa Jerman di tahun 1920-an atau 1930-an bermaksud punya
pemerintahan seperti yang digerakkan oleh Hitler, dan sedikit sekali
tanda-tanda bahwa pemuka-pemuka Jerman lainnya akan berbuat serupa Hitler. Apa
yang dilakukan Hitler sedikit pun tak pernah diduga akan terjadi oleh para
pengamat.
Kedua, seluruh gerakan Nazi dikuasai
oleh seorang pemimpin hingga ke tingkat yang luar biasa. Marx, Lenin, Stalin
dan lain-lain pemimpin sama-sama punya peranan terhadap tumbuhnya Komunisme.
Tetapi, Nasional Sosialisme tak punya pemimpin penting sebelum munculnya
Hitler, begitu pula tak ada sesudahnya. Hitler memimpin partai itu ke puncak
kekuasaan dan tetap berada di puncak. Ketika dia mati, partai Nazi dan
pemerintahan yang dipimpinnya mati bersamanya.
Tetapi, meski pengaruh Hitler
terhadap generasinya begitu besar, akibat dari tindakan-tindakannya di masa
depan tampaknya tidaklah seberapa besar. Hitler boleh dibilang gagal total
merampungkan sasaran cita-cita yang mana pun, dan akibat-akibat yang tampak
pada generasi berikutnya malah kebalikannya dari apa yang ia kehendaki.
Misalnya, Hitler bermaksud menyebarkan pengaruh Jerman serta wilayah kekuasaan
Jerman. Tetapi, daerah-daerah taklukannya, meski teramat luas, hanyalah
bersifat singkat dan sementara. Dan kini bahkan Jerman Barat dan Jerman Timur
jika digabung jadi satu masih lebih kecil ketimbang Republik Jerman tatkala
Hitler jadi kepala pemerintahan.
Adalah dorongan nafsu Hitler ingin
membantai Yahudi. Tetapi lima belas tahun sesudah Hitler berkuasa, sebuah
negara Yahudi merdeka berdiri untuk pertama kalinya setelah 2000 tahun. Hitler
membenci baik Komunisme maupun Uni Soviet. Tetapi, sesudah matinya dan sebagian
disebabkan oleh perang yang dimulainya, Rusia malahan memperluas daerah
kekuasaannya di wilayah yang luas di Eropa Timur dan pengaruh Komunisme di
dunia malahan semakin berkembang. Hitler menggencet demokrasi malahan bermaksud
menghancurkannya, bukan saja di negeri lain melainkan di Jerman sendiri. Namun,
Jerman Barat sekarang menjadi negeri yang menjalankan demokrasi dan penduduknya
kelihatan lebih membenci kediktatoran dari generasi yang mana pun sebelum masa
Hitler.
Apakah sebabnya terjadi kombinasi
yang aneh dari pengaruhnya yang luar biasa besar pada saat dia berkuasa dengan
pengaruhnya yang begitu mini pada generasi sesudahnya? Akibat-akibat yang
ditimbulkan Hitler pada saat hidupnya begitu luar biasa besar sehingga nyatalah
Hitler memang layak ditempatkan di urutan agak tinggi dalam daftar buku ini.
Kendati begitu, tentu saja dia mesti
ditempatkan di bawah tokoh-tokoh seperti Shih Huang Ti, Augustus Caesar dan
Jengis Khan yang perbuatannya mempengaruhi dunia yang berdaya jangkau jauh
sesudah matinya. Yang nyaris sejajar kedudukannya dengan Hitler adalah Napoleon
dan Alexander Yang Agung. Dalam masa yang begitu singkat, Hitler dapat
mengobrak-abrik dunia jauh lebih parah dari kedua orang itu. Hitler ditempatkan
di bawah urutan mereka karena mereka punya pengaruh yang lebih lama.6
Biografi
Kediktatoran
Napoleon
Bonaparte
Napoleon Bonaparte (1769 1821)
mungkin merupakan sosok yang selalu menimbulkan kontroversi bagi banyak orang.
Mereka yang hidup pada jaman itu ataupun setelahnya hampir selalu menghadapi
dilemma dalam menilainya: apakah ia seorang yang bengis dan bar-bar yang suka
membunuh orang ataukah seorang pemimpin yang selalu mendapat simpati dari
pengikutnya? Ia dikabarkan selalu memberi racun tentaranya yang terluka setiap
usainya peperangan. Apakah itu disebabkan ia tak peduli kepada mereka atau
justru karena ia tak tega melihat mereka menderita dan tak ingin melihat mereka
menderita? Konon ia juga selalu membawa bekal sedikit di setiap peperangan dari
yang semestinya diperlukan pasukannya. Apakah itu karena ia kejam dan tak punya
belas kasih atau justru karena ia seorang yang realistis? Ia mungkin saja
berpikir bahwa akan banyak tentara yang mati dalam peperangan sehingga jumlah
pasukan berkurang. Mungkin kita akan menemukan jawabannya jika mengetahui lebih
banyak tentang dirinya
Jendral dan Kaisar Perancis yang
tenar, Napoleon I, keluar dari rahim ibunya di Ajaccio, Corsica, tahun 1769.
Nama aslinya Napoleon Bonaparte. Corsica masuk wilayah kekuasaan Perancis cuma
lima belas bulan sebelum Napoleon lahir, dan pada saat-saat remajanya Napoleon
seorang nasionalis Corsica yang menganggap Perancis itu penindas. Tetapi,
Napoleon dikirim masuk akademi militer di Perancis dan tatkala dia tamat tahun
1785 pada umur lima belas tahun dia jadi tentara Perancis berpangkat letnan.
Kesempatan pertama Napoleon
menampakkan kebolehannya adalah di tahun 1793, dalam pertempuran di Toulon
(Perancis merebut kembali kota itu dari tangan Inggris), tempat Napoleon
bertugas di kesatuan artileri. Pada saat itu dia sudah tidak lagi berpegang
pada paham nasionalis Corsicanya, melainkan sudah menganggap diri orang
Perancis. Sukses-sukses yang diperolehnya di Toulon mengangkat dirinya jadi
brigjen dan pada tahun 1796 dia diberi beban tanggung jawab jadi komando
tentara Perancis di Itali. Di negeri itu, antara tahun 1796-1797, Napoleon
berhasil pula merebut serentetan kemenangan yang membuatnya seorang pahlawan
tatkala kembali ke Perancis.
Di tahun 1798 ia memimpin penyerbuan
Perancis ke Mesir. Langkah ini ternyata merupakan malapetaka. Di darat, umumnya
pasukan Napoleon berhasil, tetapi Angkatan Laut Inggris di bawah pimpinan Lord
Nelson dengan mantap mengobrak-abrik armada Perancis, dan di tahun 1799
Napoleon meninggalkan pasukannya di Mesir dan pulang ke Perancis.
Begitu sampai di Perancis, Napoleon
yang jeli itu dapat berkesimpulan bahwa rakyat Perancis lebih terkenang dengan
kemenangan-kemenangannya di Itali ketimbang kegagalan ekspedisi Perancis ke
Mesir. Berpegang pada fakta ini, hanya sebulan sesudah dia menginjak bumi
Perancis, Napoleon ambil bagian dalam perebutan kekuasaan bersama Albe Sieyes
dan lain-lainnya. Kup ini melahirkan sebuah pemerintah baru yang disebut
“Consulate” dan Napoleon menjadi Konsul pertama. Kendati konstitusi sudah
disusun dengan cermat dan diterima lewat persetujuan plebisit rakyat, ini cuma
kedok belaka untuk menutupi kediktatoran militer Napoleon yang dengan segera
mampu menyikut dan melumpuhkan lawan-lawannya.
Naiknya Napoleon ke tahta kekuasaan
betul-betul menakjubkan. Tepatnya di bulan Agustus 1793, sebelum pertempuran
Toulon, Napoleon samasekali tidak dikenal orang. Dia tak lebih dari seorang
perwira rendah berumur dua puluh empat tahun dan bukan sepenuhnya orang
Perancis. Tetapi, kurang dari enam tahun kemudian –masih dalam usia tiga puluh
tahun– sudah menjelma jadi penguasa Perancis yang tak bisa dibantah lagi,
posisi yang digenggamnya selama lebih dari empat belas tahun.
Di masa tahun-tahun kekuasaannya,
Napoleon melakukan perombakan besar-besaran dalam sistem administrasi
pemerintahan serta hukum Perancis. Misalnya, dia merombak struktur keuangan dan
kehakiman, dia mendirikan Bank Perancis dan Universitas Perancis, serta
menyentralisir administrasi. Meskipun tiap perubahan ini punya makna penting, dan
dalam beberapa hal punya daya pengaruh jangka lama khususnya untuk Perancis,
tidaklah punya pengaruh yang berarti buat negeri lain.
Tetapi salah satu perombakan yang
dilakukan oleh Napoleon punya daya pengaruh yang melampaui batas negeri
Perancis sendiri. Yaitu, penyusunan apa yang termasyhur dengan sebutan Code
Napoleon. Dalam banyak hal, code ini mencerminkan ide-ide Revolusi Perancis.
Misalnya, di bawah code ini tidak ada hak-hak istimewa berdasar kelahiran dan
asal-usul, semua orang sama derajat di mata hukum. Berbarengan dengan itu code
tersebut cukup mendekati hukum-hukum lama dan adat kebiasaan Perancis sehingga
diterima oleh rakyat Perancis dan sistem pengadilannya. Secara umum, code itu
moderat, terorganisir rapi dan ditulis dengan ringkas, jelas, serta dapat
diterima, tambahan pula mudah difahami. Akibatnya, code ini tidak hanya berlaku
di Perancis (hukum perdata Perancis yang berlaku sekarang hampir mirip dengan
Code Napoleon itu) tetapi juga diterima pula di negeri-negeri lain dengan perubahan-perubahan
yang disesuaikan dengan keperluan setempat.
Politik Napoleon senantiasa
menumbuhkan keyakinan bahwa dialah seorang yang membela Revolusi Perancis.
Tetapi, di tahun 1804 dia sendiri pula yang memperoklamirkan diri selaku Kaisar
Perancis. Tambahan lagi, dia mengangkat tiga saudaranya keatas tahta kerajaan
di beberapa negara Eropa. Langkah ini tidak bisa tidak menumbuhkan rasa tidak
senang pada sebagian orang-orang Republik Perancis yang menganggap tingkah itu
sepenuhnya merupakan pengkhianatan terhadap ide-ide dan tujuan Revolusi
Perancis. Tetapi, kesulitan utama yang dihadapi Napoleon adalah peperangan
dengan negara-negara asing.
Di tahun 1802, di Amiens, Napoleon
menandatangani perjanjian damai dengan Inggris. Ini memberi angin lega kepada
Perancis yang dalam tempo sepuluh tahun terus-menerus berada dalam suasana
perang. Tetapi, di tahun berikutnya perjanjian damai itu putus dan peperangan
lama dengan Inggris dan sekutunya pun mulai lagi. Walaupun pasukan Napoleon
berulang kali memenangkan pertempuran di daratan, Inggris tidak bisa dikalahkan
kalau saja armada lautnya tak terlumpuhkan. Malangnya untuk Napoleon, dalam
pertempuran yang musykil di Trafalgar tahun 1805, armada laut Inggris merebut
kemenangan besar. Karena itu, pengawasan dan keampuhan Inggris di lautan
tidaklah perlu diragukan lagi. Meskipun kemenangan besar Napoleon (di
Austerlitz melawan Austria dan Rusia) terjadi enam minggu sesudah Trafalgar,
hal ini sama sekali tidak bisa menghapus kepahitan kekalahan di sektor armada
laut. Ditahun 1808 Napoleon perbuat ketololan besar melibatkan Perancis ke
dalam peperangan yang panjang dan tak menentu ujung pangkalnya di Semenanjung
Iberia, tempat tentara Perancis tertancap tak bergerak selama bertahun-tahun.
Tetapi, kekeliruan terbesar Napoleon adalah serangannya terhadap Rusia. Di
tahun 1807 Napoleon bertemu muka dengan Czar, dan dalam perjanjian Tilsit
mereka bersepakat menggalang persahabatan abadi. Tetapi, persepakatan dan
persekutuan itu lambat laun rusak, dan di tahun 1812 bulan Juni Napoleon
memimpin tentara raksasa menginjak-injak bumi Rusia.
Hasil dari perbuatan ini sudah sama
diketahui. Tentara Rusia umumnya menghindar dari pertempuran langsung
berhadapan dengan tentara Napoleon, karena itu Napoleon dapat maju dengan
cepatnya. Di bulan September Napoleon menduduki Moskow. Tetapi, orang Rusia
membumihanguskan kota itu dan sebagian besar rata dengan tanah. Sesudah
menunggu lima minggu di Moskow (dengan harapan sia-sia Rusia akan menawarkan
perdamaian), Napoleon akhirnya memutuskan mundur, tetapi keputusan ini sudah
terlambat. Gabungan antara pukulan tentara Rusia dan musim dingin yang kejam,
tak memadainya suplai pasukan Perancis mengakibatkan gerakan mundur itu menjadi
gerakan mundur yang morat-marit. Kurang dari sepuluh persen tentara raksasa
Perancis bisa keluar dari bumi Rusia hidup-hidup.
Negara-negara Eropa lain, seperti
Austria dan Prusia, sadar benar mereka punya kesempatan baik menghajar
Perancis. Mereka menggabungkan semua kekuatan menghadapi Napoleon,dan pada saat
pertempuran di Leipzig bulan Oktober 1813, Napoleon kembali mendapat pukulan
pahit hingga sempoyongan. Tahun berikutnya dia berhenti dan dibuang ke Pulau
Elba, sebuah pulau kecil di lepas pantai Itali. Di tahun 1815 dia melarikan
diri dari Pulau Elba, kembali ke Perancis, disambut baik dan kembali berkuasa.
Kekuatan-kekuatan Eropa segera memaklumkan perang dan seratus hari sehabis
duduknya lagi ia di tahta kekuasaan, Napoleon mengalami kekalahan yang
mematikan di Waterloo.
Sesudah Waterloo, Napoleon dipenjara
oleh orang Inggris di St. Helena, sebuah pulau kecil di selatan Samudera
Atlantik. Di sinilah dia menghembuskan nafasnya yang terakhir tahun 1821 akibat
serangan kanker.
Karier militer Napoleon menyuguhkan
paradoks yang menarik. Kegeniusan gerakan taktiknya amat memukau, dan bila
diukur dari segi itu semata, bisa jadi dia bisa dianggap seorang jendral
terbesar sepanjang jaman. Tetapi di bidang strategi dasar dia merosot akibat
bikin kekeliruan-kekeliruan besar, seperti misalnya penyerbuan ke Mesir dan
Rusia. Kesalahan strateginya begitu bego sehingga Napoleon tak layak dijuluki
pemimpin militer kelas wahid. Apakah anggapan kedua ini tidak adil? Saya kira
tidak. Sesungguhnya, ukuran kebesaran seorang jendral terletak pada
kemampuannya mengelak dari berbuat kesalahan-kesalahan yang menuntun kearah
kehancuran. Hal semacam itu tak terjadi pada diri Alexander Yang Agung, Jengis
Khan dan Tamerlane yang tentaranya tak pernah terkalahkan. Berhubung Napoleon
pada akhirnya dapat dikalahkan di tahun 1815, Perancis memiliki daerah lebih
kecil ketimbang yang pernah dipunyainya di tahun 1879, saat pecahnya Revolusi.
Napoleon tentu saja seorang
“egomaniac” dan sering dianggap semodel dengan Hitler. Tetapi, ada perbedaan
yang ruwet diantara keduanya. Jika Hitler bertindak sebagian terbesarnya atas
dorongan ideologi yang tersembunyi, Napoleon semata-mata terdorong oleh ambisi
yang oportunistis dan dia tak punya selera melakukan penjagalan besar dan
gila-gilaan. Dalam masa pemerintahan Napoleon, tidak terdapat semacam kamp
konsentrasi seperti yang dipunyai Hitler.
Teramat masyhurnya nama Napoleon
amat mudah menjebak orang menganggap dia itu berpengaruh besar secara
berlebih-lebihan. Masa pengaruh jangka pendeknya memang besar, mungkin lebih
besar dari Alexander Yang Agung walaupun tidak sebesar Hitler. (Menurut
taksiran, sekitar 500.000 tentara Perancis mati dalam perang Napoleon, sedang
sekitar 800.000 orang Jerman tewas selama Perang Dunia ke-2). Dengan ukuran apa
pun, perbuatan pengrusakan Napoleon lebih sedikit ketimbang apa yang diperbuat
Hitler.
Dalam kaitan pengaruh jangka
panjang, tampaknya Napoleon lebih penting ketimbang Hitler, meski lebih kurang
penting dibanding Alexander Yang Agung. Napoleon melakukan perubahan luas dalam
tata administrasi Perancis, tetapi penduduk Perancis cuma satu per tujuh puluh
penduduk dunia. Dalam tiap kejadian, perubahan administratif macam itu harus
ditinjau dari sudut perspektif yang sewajarnya. Pengaruhnya terhadap orang
Perancis jauh lebih sedikit ketimbang perubahan-perubahan sejumlah kemajuan
teknologi dalam masa dua abad belakangan ini.
Banyak orang bilang, masa Napoleon
menyediakan peluang bagi perubahan-perubahan bagi terkonsolidasinya dan semakin
mapannya kaum borjuais Perancis. Di tahun 1815, tatkala monarki Perancis
akhirnya tersusun kembali, perubahan-perubahan ini ditopang dan dilindungi
begitu baiknya sehingga kemungkinan bisa kembalinya pola-pola sosial orde lama
suatu hal yang sepenuhnya mustahil. Tetapi, perubahan terpenting sebetulnya
terjadi dan tersusun sebelum Napoleon. Pada tahun 1799 ketika Napoleon memegang
kendali pemerintahan mungkin setiap jalan ke arah kembalinya ke masa status quo
sudah terlambat. Tetapi, lepas dari ambisi Napoleon sendiri yang keraja-rajaan,
dia memang pegang peranan penting menyebarnya ide revolusi ke seluruh Eropa.
Napoleon juga membawa akibat
timbulnya pengaruh-pengaruh luas dan besar dalam revolusi Amerika Latin.
Penyerbuannya ke Spanyol melemahkan pemerintahan Spanyol sehingga cengkraman
kolonialnya di daerah-daerah jajahannya juga dengan sendirinya melonggar dan
tidak efektif. Dalam situasi de facto otonomi inilah gerakan-gerakan
kemerdekaan Amerika Latin mulai meletus. Napoleon di pertempuran Waterloo.
Dari semua langkah perbuatan
Napoleon, yang paling penting dan paling punya pengaruh berjangka panjang justru
yang berada di luar rencananya dan tidak ada sangkut pautnya dengan rencana
Napoleon sendiri.
Di tahun 1803, Napoleon menjual
daerah luas kepada Amerika Serikat. Dia tahu, milik Perancis di Amerika Utara
sulit dilindungi menghadapi serangan-serangan Inggris. Selain itu, dia juga
perlu duit, penjualan tanah Louisiana itu mungkin merupakan jual-beli tanah
secara damai yang terbesar dalam sejarah sekaligus mengubah Amerika Serikat
menjadi suatu negara yang berukuran benua. Sukar dibayangkan apa bentuknya Amerika
Serikat tanpa Louisiana ini. Pasti akan merupakan negeri yang samasekali
berbeda dengan apa yang kita kenal sekarang. Dan pula layak diragukan Amerika
Serikat bisa menjadi negeri kuat tanpa jual-beli Louisiana ini.
Napoleon, tentu saja, bukanlah satu-satunya
orang yang berperanan dan bertanggung jawab atas penjualan ini. Pemerintah
Amerika jelas pegang peranan pula. Tetapi, penawaran Perancis menjual Louisiana
diputuskan dalam perundingan oleh satu orang. Dan orang itu Napoleon Bonaparte.7
Biografi
Jhon F Kennedy
Nama
Lengkap : John Fitzgerald Kennedy
Alias
: John F Kennedy
Profesi
: -
Agama
: Katolik
Tempat
Lahir : Brookline, Massachusetts
Tanggal
Lahir : Senin, 19 Mei 1975
Zodiac
: Taurus
Warga
Negara : USA
Anak
: Arabella , Caroline B., John F., Jr., Patrick B, Joseph Kennedy
Istri
: Jacqueline Lee Bouvier
Ibu
: Rose Elizabeth Fitzgerald
Ayah
: Joseph Kennedy
John Fitzgerald Kennedy lahir pada
29 Mei 1917 di Brookline, Massachusetts, di tengah-tenga keluarga kaya dan
terhormat. Kakek dari keluarga ayahnya, P.J. Kennedy, adalah bankir kaya dan
pedagang minuman keras. Sedangkan nenek dari keluarga ibunya, John E.
Fitzgerald, yang memiliki julukan "Honey Fitz," adalah seorang
politisi handal yang bekerja sebagai anggota kongres dan sebagai Walikota Boston.
Ibu Kennedy, Rose Elizabeth Fitzgerald adalah seorang wanita kelas tinggi di
Boston. Sedangkan ayahnya, Joseph Kennedy Sr., adalah seorang bankir sukses
yang memperoleh keuntungan besar dari pasar saham setelah Perang Dunia I. Joe
Kennedy Sr. kemudian melanjutkan karier pemerintahannya sebagai Ketua
Securities and Exchange Commission dan sebagai Duta Besar untuk Inggris.
John Fitzgerald Kennedy, yang lebih
sering dipanggil, Jack, adalah anak tertua kedua dari sembilan bersaudara yang
luar biasa. Saudara-saudaranya antara lain Eunice Kennedy (pendiri Special
Olympics), Robert Kennedy (Jaksa Agung Amerika Serikat), dan Ted Kennedy, salah
seorang senator paling kuat di sejarah Amerika.
Kennedy mengikuti sekolah paroki
Canterbury (1930-1931) dan Sekolah Choate (1931-1935). Salah seorang gurunya
mengatakan bahwa orang-orang di sekolah menyukainya lebih untuk kepribadiannya
daripada prestasinya. Dia sering sakit-sakitan sewaktu kecil dan menghabiskan
banyak waktu dengan membaca. Kennedy terdaftar di Princeton University pada
tahun 1935 tetapi penyakit segera memaksanya untuk mundur. Setelah pemulihan ia
masuk ke Harvard University, di mana ia mengambil jurusan hubungan pemerintah
dan internasional.
Selama tahun-tahun awal di Harvard,
ia melakukan perjalanan ke Eropa dan mengamati peristiwa yang mengarah ke
Perang Dunia II (1939-1945). Dia menggunakan pengamatannya untuk tugas senior
paper-nya, yang kemudian menjadi buku terlaris ‘Why England Slept’ (1940).
Setelah lulus dari Harvard dengan
penghargaan pada tahun 1940, Kennedy masuk ke Stanford University untuk
melanjutkan pascasarjana. Pada bulan April 1941 ia mencoba mendaftarkan diri di
Angkatan Darat AS tapi ditolak karena alasan fisik (cedera punggung yang
diterima saat bermain sepak bola). Beberapa bulan kemudian, setelah punggungnya
diperkuat melalui latihan, Angkatan Laut AS menerimanya. Dia kemudian menjadi
seorang perwira intelijen di Washington, D.C. Setelah Jepang menyerang Pearl
Harbour (sebuah pangkalan militer AS di Hawaii) pada tanggal 7 Desember 1941,
Amerika Serikat memasuki Perang Dunia II. Kennedy meminta tugas aktif di laut
dan diberi tugas ini pada tahun 1942-an.
Melanjutkan pelatihan dalam Skuadron
Boat Torpedo Motor, Kennedy dikirim ke Pasifik Selatan untuk dalam perang
melawan Jepang. Pada bulan Maret 1943 ia diberi komando kapal patroli torpedo
(PT), sebuah perahu kecil, cepat, dan dipersenjatai dengan senjata, termasuk
torpedo. Pada bulan Agustus perahunya telah diiris menjadi dua oleh sebuah
kapal perusak Jepang dan dua anak buahnya tewas. Kennedy dan empat orang
lainnya berpegangan pada setengah dari kapal PT yang tetap mengapung. Enam
orang lainnya selamat di perairan terdekat, dua terluka. Dalam perjuangan tiga
jam Kennedy meletakkan awak kapal yang terluka ke bangkai kapal yang masih mengambang.
Ketika kapal ini terbalik, ia memerintahkan anak buahnya untuk berenang ke
sebuah pulau kecil sekitar tiga mil jauhnya. Dia menarik satu orang ke pantai
dalam perjuangan lima jam yang heroik. Beberapa hari kemudian, setelah
memperlihatkan keberanian, kepemimpinan, dan daya tahan, Kennedy dan anak
buahnya berhasil diselamatkan.
Kembali ke kehidupan sipil, Kennedy
bekerja di surat kabar selama beberapa bulan, meliputi konferensi PBB,
Konferensi Potsdam, dan pemilu Inggris 1945. Namun, karena ia datang dari
keluarga yang biasa melakukan pelayanan publik, Kennedy menginginkan karier di
bidang politik.
Pada tahun 1946 ia menjadi calon
U.S. House of Representatives dari distrik Massachusetts ke sebelas. Kennedy
membangun organisasi personal yang besar untuk kampanyenya. Pada tur keliling,
ia bertemu pemilih sebanyak mungkin. Dia langsung berbicara kepada orang-orang
tersebut dalam gaya non formal tentang topik yang mereka sukai. Dalam
kampanyenya ini, Jack didukung oleh ibu dan saudara-saudaranya. Robert dan
Edward berperan sebagai manajernya, sedangkan ibu dan saudara-saudara
perempuannya mengadakan kegiatan sosial untuk menggalang dana bagi kampanyenya.
Kennedy memenangkan pemilihan utama,
musim gugur, dan pemilihan untuk House of Representatives pada tahun 1948 dan
sekali lagi pada 1950. Dia bekerja untuk program-program mewujudkan
kesejahteraan sosial yang lebih baik, khususnya di bidang perumahan murah
rakyat. Pada tahun 1949 ia menjadi anggota Komite Bersama Hubungan
Buruh-Manajemen. Dalam kapasitas ini, Kennedy adalah seorang pendukung kuat
bagi buruh, yang mengupayakan upah yang lebih tinggi dan kondisi kerja yang
lebih baik. Kennedy mendukung program domestik dari Presiden Harry Truman,
termasuk program-program kesejahteraan sosial, perpajakan progresif, dan
regulasi bisnis. Namun, ia tidak mengikuti kebijakan Truman dalam hubungan luar
negeri. Misalnya, ia menentang pertempuran di Korea. Pada April 1952 Kennedy
berjuang untuk mendapatkan kursi di Senat AS menghadapi Henry Cabot Lodge, Jr.,
seorang anggota Partai Republik yang liberal. Kennedy dimenangkan oleh lebih
dari tujuh puluh ribu suara. Lodge kalah telak. Dia tidak melawan seorang pria
saja, melainkan seluruh keluarga Kennedy. Pada tahun 1958 Kennedy terpilih
kembali ke Senat.
Sukses politik Kennedy segera
diikuti oleh kesuksesan lain dalam kehidupan pribadinya. Pada tanggal 12
September 1953, Kennedy menikahi Jacqueline Lee Bouvier, putri seorang pemodal
dari New York City, di Newport, Rhode Island. John dan Jacqueline Kennedy
memiliki tiga anak: Caroline Bouvier, John Fitzgerald, dan Patrick Bouvier
(yang hidup hanya beberapa hari setelah kelahirannya di tahun 1963); serta
seorang anak lain yang meninggal saat dilahirkan di tahun 1956.
Kennedy bertugas sebagai Senat di
bulan Januari 1953. Ia melanjutkan untuk mendukung para buruh, ekonomi, dan
hubungan luar negeri. Ia menjabat di Komite Kesejahteraan Buruh dan Masyarakat,
Komite Operasi Pemerintah, Komite Hubungan Buruh-Manajemen, Komite Hubungan
Luar Negeri dan Komite Ekonomi Bersama. Dia juga mengupayakan untuk meloloskan
dana untuk membantu industri perikanan dan tekstil Massachusetts dan meningkatkan
perekonomian New England.
Cedera lama di punggungnya yang
kambuh memaksa Kennedy untuk menggunakan kruk selama 1954. Dia menjalani
operasi pada Oktober 1954 dan pada Februari 1955. Dia menghabiskan
berbulan-bulan masa sakit dan penyembuhannya dengan menulis biografi
orang-orang Amerika yang telah menunjukkan keberanian moral pada titik-titik
sulit dalam hidup mereka. Buku biografi ini, ‘Profiles in Courage’ (1956),
menjadi buku terlaris dan Hadiah Pulitzer untuk kategori biografi pada tahun
1957.
Operasi punggung Kennedy tidak
sukses 100%, dan dia tidak pernah lagi sepenuhnya bebas dari rasa sakit. Pasca
operasi, ia kembali ke kursi Senat pada bulan Mei 1955. Ia menjadi pendukung
kuat dari hak-hak sipil dan perundang-undangan kesejahteraan sosial. Kennedy
juga mendukung anggaran untuk memberikan dana bantuan bagi pendidikan dan untuk
melonggarkan hukum imigrasi AS. Pada 1960, Kennedy menjadi Presiden Amerika
Serikat termuda, dengan wakil Lyndon B. Johnson. Mereka mengalahkan kandidat
dari Partai Republik, Richard Nixon. Dalam masa jabatannya sebagai presiden
yang cukup singkat, Kennedy menghadapi banyak keadaan yang sangat genting.
Antara lain, kegagalan invasi AS ke Kuba di Teluk Babi (Bay of Pigs),
perlindungan terhadap hak-hak sipil, krisis misil Kuba, dan perang Vietnam.
Namun, Kennedy dapat menghadapi semuanya dengan sangat baik, yang membuatnya
semakin disegani oleh kawan maupun lawan.
Tanggal 22 November 1963 adalah hari
naas bagi Kennedy. Ia tewas ditembak saat berada di mobil terbuka di Dallas,
Texas. Lee Harvey Oswald dipercaya sebagai penembak sang presiden, meskipun
beberapa argumen lain mengatakan, bahwa pelakunya lebih dari satu orang.
Seluruh Amerika Serikat – bahkan seluruh dunia – berduka. Di Indonesia, bendera
setengah tiang dikibarkan sebagai tanda turut berduka cita. Di New Delhi,
India, banyak orang yang menangis di jalan-jalan.
Kennedy pernah menyimpulkan bahwa
masa saat itu sebagai "sangat berbahaya, dan berantakan." Ia hidup di
antara dua perang dunia, Great Depression (tahun 1929-1939 di mana hampir
setengah pekerja industri di negara tersebut kehilangan pekerjaan), dan era
nuklir. "Hidup ini tidak adil," katanya. Dan itulah Kennedy, yang
dikaruniai kemuliaan dan tragedi. Namun, ia tidak pernah kehilangan kasih
sayangnya, rasa keseimbangan, maupun optimismenya.
Biografi
Douglas
MacArthur
Douglas MacArthur (26 Januari 1880 –
5 April 1964) adalah seorang jendral Amerika Serikat dan Field Marshal angkatan
bersenjata Filipina. Ia adalah Kepala Staf Angkatan Darat AS pada tahun 1930-an
dan kemudian berperan penting dalam Perang Dunia II. Ia ditugaskan untuk
memimpin invasi ke Jepang pada November 1945, dan kemudian menerima penyerahan
Jepang kepada Sekutu pada 2 September 1945.
MacArthur mengurus pendudukan Jepang
dari 1945 sampai 1951 dan dianggap berjasa menerapkan berbagai perubahan
demokratis. Ia memimpin tentara PBB di Korea dari 1950–1951 melawan invasi
Korea Utara. MacArthur dicabut dari jabatan pemimpin oleh presiden Harry S.
Truman pada April 1951 karena menentang kebijakan Truman dalam Perang Korea di
depan umum. MacArthur bertempur dalam tiga perang besar, Perang Dunia I, Perang
Dunia II, dan Perang Korea. ini-anak-istrinya-saat-di-manila1Douglas MacArthur
dilahirkan di Little Rock, Arkansas pada 1880 ketika. orangtuanya ditugaskan di
sana. Ayahnya adalah letnan jendral Arthur MacArthur, Jr., penerima Medal of
Honor, dan ibunya Mary Pinkney Hardy MacArthur dari Norfolk, Virginia. Douglas
MacArthur adalah cucu dari politikus Arthur MacArthur, Sr. Ia dibaptis di
Christ Episcopal Church pada 16 Mei 1880. Ayah MacArthur ditugaskan di San
Antonio, Texas, pada 1893. Di sana, Douglas bersekolah di West Texas Military
Academy dan kemudian United States Military Academy di West Point pada 1898. Ia
lulus pada 1903 dan diberi gelar “First Captain Of The Corps Of Cadets”. Ia
kemudian pergi ke Filipina dan Jepang.
ini-arthur-macarthur-iv-anaknya2ini-istri-dan-anak-douglas2Ia menikah dengan
Henrietta Louise Cromwell Brookson pada 14 Februari 1922, dan bercerai pada
1929. Ia kemudian menikah dengan Jean Marie Faircloth pada 30 April 1937 dan
dikaruniai satu anak, Arthur, di Manila pada 21 Februari 1938. Nama anaknya
Arthur MacArthur IV.
Catatan
Kaki :
1http://oioihooligans.blogspot.com/2012/02/arti-dari-fasisme-dan-rasisme.html
2http://jacek-87.blogspot.com/
3http://www.katailmu.com/2011/02/sejarah-perang-dingin.html
4http://tristiono.wordpress.com/2009/03/16/daulah-bani-umayyah-dan-daulah-bani-abbasiyah/
5http://kolom-biografi.blogspot.com/2009/06/biografi-benito-mussolini.html
6http://kolom-biografi.blogspot.com/2009/01/biografi-adolf-hitler.html
7http://kolom-biografi.blogspot.com/2009/01/biografi-napoleon-bonaparte.html
8http://kolom-biografi.blogspot.com/2010/01/biografi-jendral-douglas-mac-arthur.html
"Berbareng bergerak merebut
kedaulatan
Wujudkan Demokrasi Tuntaskan
Revolusi
Bersatu Kita Menggempur Bercerai
Kita Menghimpun"
0 komentar:
Posting Komentar