Lenin



A. PEMBAHASAN 

1. Latar belakang pemimpin 

Lenin dilahirkan dengan nama Vladimir Ilich Ulianov di kota Simbirsk, Volga pada tanggal 10 April 1870 dari enam bersaudara. la merupakan keturunan bangsawan sehingga keluarganya mampu membiayai Lenin masuk perguruan tinggi. Ayah Lenin berprofesi sebagai pegawai negeri yang menjabat direktur sekolah konservatif dan ibunya seorang dokter anak. Masa kecil Lenin tidak jauh berbeda dengan anak-anak Volga lainnya yang dihabiskan dengan bermain bersama. Lenin kecil bersama teman dan saudara-saudaranya, namun ada perbedaan yang mencolok dari Lenin, ia tumbuh menjadi anak yang cerdas dibandingkan dengan teman-teman sekelas lainnya. Hal itu terbukti dari medali emas yang Lenin dapatkan dari pihak sekolah karena nilainya yang selalu bagus dan tingkah lakunya yang baik. 

Lenin atau Vladimir Ilyich Lenin merupakan nama samaran dari Vladimir Ilyich Ulyanov, meninggal di Gorki, RSFS Rusia, Uni Soviet, 21 Januari 1924 pada umur 53 tahun, dikenal sebagai revolusioner komunis Rusia, pemimpin partai Bolshevik, perdana menteri pertama Uni Soviet, kepala negara pertama Uni Soviet secara de facto, dan penggagas Leninisme. (Nama Lenin sebenarnya adalah sebuah nama samaran dan diambil dari nama Sungai Lena di Siberia.) 

Masa Muda 

Lenin lahir sebagai putra dari Ilya Nikolaevich Ulyanov (1831 - 1924), seorang pegawai negeri Rusia yang berjuang meningkatkan demokrasi dan pendidikan bebas untuk semua orang Rusia. Beristerikan Maria Alexandrovna Blank (1835 - 1916). Lenin berasal dari sukubangsa yang berbeda-beda. Ia punya darah Kalmyk yang diwarisinya dari orangtua ayahnya. Dan ibunya mewarisi darah Jerman Wolga. 

Lenin terkenal pandai dalam bahasa Latin dan bahasa Yunani. Di bulan Mei 1887 kakaknya Alexander Ulyanov mendapat hukuman gantung karena merencanakan pembunuhan Tsar Alexander III. Ini membuat Lenin menjadi radikal, ia dikeluarkan dari Universitas Kazan karena turut serta dalam demonstrasi mahasiswa. Akan tetapi ia belajar sendiri. Tahun 1891 bisa mendapatkan izin menjadi seorang pengacara. 

Revolusioner & Akhir hidup 

Ketika sebagai pengacara di Saint Petersburg, ia mengenal karya-karya Karl Marx dan Friedrich Engels. Karya tentang Marxisme dilarang di Rusia, Lenin ditangkap dan dipenjara selama setahun. Lalu dibuang ke Siberia. Dalam penjara pun Lenin menunjukkan bakatnya dengan mengalahkan para penghuni penjara yang lain dalam bermain catur. 

Bulan Juli 1898, masih di Siberia, Lenin menikahi seorang wanita sosialis bernama Nadezhda Krupskaya. Tahun 1899, Lenin menulis buku tentang perkembangan kapitalisme di Rusia. Tahun 1900, Lenin diperbolehkan pulang dari Siberia. Lalu berkeliling Eropa dan mengunjungi konferensi-konferensi Marxis. 

Tahun 1903 Lenin bertengkar dengan pengurus Partai Sosial-Demokrat dan Buruh Rusia mengenai struktur kepartaian. Julius Martov, seorang pengurus, menginginkan sebuah struktur yang agak lepas dan otonom sedangkan Lenin menginginkan struktur yang sentralistik. Partai ini pecah menjadi dua. Orang-orang Lenin disebut kaum Bolshevik yang berarti mayoritas dan orang-orang Martov disebut kaum Menshevik yang berarti minoritas.

Bulan Februari 1917, berhubung dengan kekalahan besar Rusia di Perang Dunia I, Tsar Nikolas II dipaksa turun takhta. Lalu terbentuk kabinet yang dipimpin Alexander Kerensky. Pada tanggal 16 April 1917, Lenin kembali ke Petrograd, nama kota Saint Petersburg yang di 'Rusia'-kan. 

Pada bulan Juli Lenin mencoba mengadakan pemberontakan kaum buruh. Namun pemberontakan ini gagal, Lenin melarikan diri ke Finlandia. Bulan Oktober 1917 Lenin kembali dan mengadakan Revolusi Oktober. Saat ini Lenin berhasil, maka tanggal 7 November 1917 menurut tarikh Kalender Gregorian atau 25 Oktober menurut tarikh Kalender Julian, revolusinya berhasil dan Kerensky melarikan diri. 

Tanggal 30 Agustus 1918, Lenin ditembak oleh Fanya Kaplan, seorang wanita revolusioner, sebanyak tiga kali. Kaplan menganggap Lenin telah mengkhianati Revolusi Rusia. Lenin bisa selamat namun kesehatannya mulai menurun dan tak pernah pulih. Lenin meninggal 

2. Gaya kepemimpinan 

Lenin dalam gerakannya, iya mengadopsi pemikiran daripada marx dengan konsep sosialismenya, namu lenin agak sedikit berbeda dengan yang sebelumnya tetapi ada relefansi dari kedua pemikir tentang kepimpinan, marx misalnya berdasarkan penelusurang sejahar dan analisis ekonomi, marx berpendapat bahwa seperti feodalisme yang dengan kekerasan akan bisa digulingkan dan diganti oleh kapitalisme, maka tatanan kapitalisme itu sendiri juga akan digulingkan dan akan diberi jalan bagi perkembangan sosilalisme. 

Sosok lenin adalah suatu gambaran dari pada marx itu sendiri bagaimana dia adalah seseorang diktator plotariat, untuk menjadi seorang diktaktor proletar haru dibutuhkan sebbuah organisasi atau partai sebagai alat perjuangan klas kaum proletar, pada saat dia keluar negri pada tahun 1895 ia menhubungi kelompok emansipasi di swis, dan kembali dan memusatkan perhatiannya pada usaha probaganda di kalangan rakyat luas dalam upaya membangun partai yang mendukung teori karl marx, dan terus intens dalam usaha propaganda, dalam usaha menbangun partai yang marxist, lenin menberikan sumbangan yang sangat besar, melebihi perorangan yang lain. Dalam menganalisis posisi kaum marxist berhadapan dengan kaum narodniks yang konsekuensinya harus mengadopsi landasan perjuangan partai sosial-demokrat jerman adalah kelompok narodnik yang pecahanya, merupakan kelompok marxist yang pertama yang didalamnya ada lenin yang gencar melakukan aktivitas politik propaganda, ada perbedaan antara lenin dan kelompok narodniks dalam mengonsepsi kapitalisme, narodniks menganggap bahwa kapitalisme sebagai kreasi yang artifiliasi yang diperkenalkan oleh barat, lenin menerjemahkan kapitalisme berkembang secara spontan, lenin menambahkan bahwa rusia yang feodal, maka kapitalisme merupakan fenomenah progresif. Argumen dalam berhadapan dengan kaum narodniks yang mengandung konsekuensinya adalah perkembangan klas buruh rusia di kota-kota, telah menumbuhkan kemungkinan lebih besar bagi terjadinnya revolusi sosialis, pada tahap tertentu kapitasisme sudah berkembang di rusia bahkan sudah sampai di daereh-daerah yaitu kaum tani kaya telah menguasai komune. Karena itu revolusi sosialis hanya bisa dilakukan jika melawan tzarisme sekaligus melawan kaum borjuis, termasuk petani kaya. Lenin menggandeng kaum tani yang homogen dalam aktivitas politik dengan bealiansi besar dengan klas buruh, karena lenin mempertanyakan pertangaan teoritik dalam propaganda pada kaum tani rusia, apakah kaum tani akan bergabung dengan kaum borjuis dalam revolusi atau akan bealiansi dengan klas buruh dalam merealisasikan revolusi sosialis di rusia, lenin menyatakan bahwa klas buruh merupakan satu-satunya dan wakil alami dari seluruh rakyat yang bekerja dan tertindar dirusia. Karena itu klas buruh harus menjadi pemimpin dalam perjuangan dari semua elemen masyarakat yang tidak puas denga absolutisme dan tidak berada dalam pertai liberal yang kelompok peragu dan berhati-hati. 

Perasaan lenin sangat halus, karena itu pertentangannya dengan teman-teman pribadinya sangat mempengaruhinya. Selama terjadi konsfrensi didalam partai pada tahun 1903, lenin dituduh lawan”nya menjadi ‘autokrat’ manakala dia berdiskusi, namun dia sendiri mengakui bahwa hal itu disebabkan karna dia ‘terlalu bersemangat’, ditahun 1917 lanin menjadi matang. Istrinya, telah melihat pengalaman selama 9 tahun dipengasingannya yang kedua, menyebutkan bahwa lenin telah melebur diri dalam tujuan-tujuan politik yang diperjuangkannya, sehingga dia bisa memutuskan hubungan dengan teman” dekatnya sekalipun, manakala teman”nya itu merugikan gerakan politiknya, dan sebaliknya. 

3. PENGARUH DAN POWER YANG DIMILIKI 

Perang Dunia I membuka peluang besar buat Lenin. Perang ini membawa malapetaka baik militer maupun ekonomi bagi Rusia dan akibatnya menambah ketidakpuasan rakyat kepada sistem pemerintahan Tsar. Akhirnya pemerintah Tsar ini digulingkan di bulan Maret tahun 1917 dan untuk sementara waktu tampaknya Rusia dipimpin oleh sebuah pemerintah demokratis. 

Begitu mendengar kejatuhan Tsar, Lenin buru-buru pulang ke Rusia dan sesampainya di negeri asalnya ia dengan cepat dapat melihat dan mengambil kesimpulan bahwa partai-partai demokratis --walau sudah mendirikan pemerintahan sementara-- tak punya daya kekuatan cukup dan kondisi ini sangat baik buat partai Komunis yang punya pegangan disiplin kuat untuk menguasai keadaan biarpun anggotanya sedikit. 

Karena itu Lenin mendorong dan memimpin kaum Bolshevik melompat kedepan mengambil pemerintahan sementara dan menggantinya dengan pemerintahan Komunis. Percobaan pertama di bulan Juli tidak berhasil dan memaksa Lenin menyembunyikan diri. Percobaan kedua di bulan Nopember 1917 berhasil dan Lenin menjadi kepala negara baru.
Selaku kepala pemerintahan, Lenin keras tetapi di lain pihak dia amat pragmatis. Mula-mula dia ajukan tekanan yang tak kenal kompromi adanya masa transisi singkat menuju masyarakat yang ekonominya sepenuhnya berdasar sosialisme. Ketika ini tidak jalan, dengan luwes Lenin mundur dan mengambil jalan sistem ekonomi campuran kapitalis-sosialistis. Ini berjalan di Uni Soviet selama beberapa tahun.
.
Ciri penting dari Lenin adalah dia seorang yang cepat bertindak sehingga dialah orang yang mendirikan pemerintahan Komunis di Rusia. Dia menganut ajaran Karl Marx dan menterjemahkannya dalam bentuk tindakan politik praktis yang nyata. Sejak bulan Nopember 1917 telah terjadi ekspansi kekuatan Komunis ke seluruh dunia. Kini, sekitar sepertiga penduduk dunia menganut faham Komunis.

Biarpun arti penting Lenin terletak pada seorang pemimpin politik praktis, Lenin juga menunjang pengaruhnya lewat tulisan-tulisan. Pikiran-pikiran Lenin tidaklah bertentangan dengan Marx tetapi ada perubahan tekanan. Lenin kelewat terpukau oleh taktik-taktik revolusi dan dia merasa punya kelebihan khusus dalam urusan ini. Dia tak henti-hentinya menekankan perlunya penggunaan kekerasan: "Tak ada masalah apa pun dalam hubungan perjuangan kelas dapat diselesaikan tanpa kekerasan," adalah ungkapan khasnya. Marx hanya mengaitkan perlunya kediktatoran proletariat sekali-sekali saja, tetapi Lenin sudah terlalu tergoda dengan itu. Misalnya ucapannya: "Diktatur proletariat tak lain dan tak bukan daripada kekuasaan berdasarkan kekerasan yang tak ada batasnya, baik batas hukum maupun batas aturan absolut."

Ide Lenin tentang kediktatoran sesungguhnya lebih penting ketimbang politik ekonominya. Ciri terpokok pemerintahan Soviet bukanlah di bidang politik ekonominya (banyak pemerintahan sosialis di banyak negeri) tetapi ciri pokoknya lebih terletak pada teknik mempertahankan kekuasaan politik untuk jangka waktu tak terbatas. Terhitung sejak saat Lenin hidup, tak ada satu pun pemerintah Komunis di mana pun juga di dunia ini --sekali berdiri dengan kokohnya-- dapat tergulingkan. Dengan pengawasan yang seksama terhadap semua lembaga kekuasaan dalam negeri --mass media, bank, gereja, serikat buruh dan lain-lain-- pemerintahan Komunis tampaknya sudah mengikis adanya kemungkinan-kemungkinan penggulingan pemerintahan. Bisa saja ada titik-titik lemah pada kekuatannya, tetapi tak seorang pun mampu menemukannya.

jelas Komunisme adalah gerakan besar yang punya arti penting sejarah. Tidaklah jelas benar, siapakah yang bisa dianggap paling berpengaruh dalam gerakan ini, Marx atau Lenin. Saya beranggapan Marx punya arti lebih penting karena dia mendahului dan mempengaruhi Lenin. Tetapi masih bisa dibantah anggapan ini karena kemampuan politik praktis Lenin merupakan faktor yang amat ruwet dalam hal mendirikan Komunisme di Rusia. Tanpa peranan Lenin, Komunis rasanya mesti menunggu bertahun-tahun untuk punya kesempatan memegang kekuasaan dan akan menghadapi perlawanan yang lebih terorganisir. Karena itu, bukan mustahil tidak bisa berhasil. Dalam hal memantapkan arti penting Lenin, orang jangan lupa betapa singkatnya masa kekuasaan dipegangnya. Juga, berdirinya diktatur proletariat di Uni Soviet lebih besar berkat Lenin ketimbang penggantinya, Stalin yang lebih keras.

Sepanjang hidupnya Lenin seorang pekerja keras dan tekun. Dia seorang yang kenamaan dan jumlah buku yang ditulisnya tak kurang dari 55 jilid. Dia mengabdikan seluruh hidupnya untuk tujuan-tujuan revolusi, dan meskipun dia mencintai keluarganya, dia tak mau pekerjaannya terganggu. Ironisnya, biar dia menghabiskan sepenuh umurnya dalam percobaan melenyapkan penindasan, hasil yang dicapainya dari perjuangan adalah penghancuran semua segi kebebasan pribadi. 

4. CAPAIAN 

Partai Bolsyevik dalam Revolusi 1917 

Selama tahun 1917 Bolsehvik bertumbuh dengan pesat. Pada bulan Januari, para anggota partai berjumlah 23.600. Jumlah anggota meningkat terus hingga menjadi 70.204 pada bulan April dan kira-kira 200.000 pada bulan Agustus. Angka-angka ini masih agak kecil dibandingkan dengan jumlah penduduk Rusia saat itu, yakni 100 juta, akan tetapi para Bolsyevik amat terkonsentrasi dalam kelas buruh yang berkesadaran tinggi, sehingga di beberapa daerah industrial strategis, kelompok Bolsyevik sejak awal bisa memimpin kaum buruh. Badan demokratik pertama yang dikuasai pihak Bolsyevik adalah konferensi aktivis pabrik ibu kota yang diselenggarakan pada akhir Mei. Pada tanggal 18 Juni, ketika dewan eksekutif soviet (yang masih didominasi kelompok Mensyevik dan SR) mengadakan sebuah demonstrasi massa, 90 persen dari spanduk yang dibawa para perserta bertuliskan slogan-slogan Bolsyevik. 

Menyaksikan revolusi Oktober, seorang Mensyevik terkemuka, Martov, harus menulis: "Harap mengerti, yang terjadi di depan mata kita adalah sebuah kebangkitan kaum proletariat -- hampir seluruh proletariat mendukung Lenin serta berharap mencapai emansipasi mereka lewat kebangkitan ini." Revolusi Februari tidak dipimpin oleh kaum Bolsyevik ataupun partai lain, melainkan oleh massa rakyat secara "spontan". Oleh karena itu kaum buruh dan prajurit revolusioner tidak bisa merebut kekuasaan, dan kekuasaan dalam pemerintah transisi tetap dipegang oleh unsur-unsur borjuis dan liberal. Para buruh dan prajurit sama sekali tidak puas dengan hasil itu. Sejak tanggal 3 Maret pertemuan-pertemuan prajurit dan buruh mulai menuntut agar soviet ibukota mengambil alih kekusaan, namun mereka belum memiliki organisasi dan kepemimpinan politik yang sunggup memaksa kehendak mereka. Kevakuman itu baru dipenuhi dengan bertumbuhnya partai Bolsyevik yang akhirnya bisa meraih mayoritas dalam soviet, menaikkan program revolusioner konkrit (Perdamaian, pangan, tanah! Semua kekuasaan untuk soviet!) guna menyatukan kaum buruh, tani dan prajurit kecil, yang kemudian menyelenggarakan insureksi secara berdisiplin. 

Dari fakta-fakta ini, tidak sedikit pengamat yang menyebut revolusi Oktober sebuah kudeta saja. Bagaimana peranan partai Bolsyevik dalam merebut kekusaan bisa disesuaikan dengan prinsip demokratik bahwa kaum buruh dan rakyat sendiri yang harus berkuasa, melalui soviet-soviet? Untuk menelusuri masalah ini, mari kita menyimak pola pikiran Lenin selama tahun 1917. Lenin secara konsisten melawan semua afonturisme, misalnya dalam Tesis-tesis April yang menjadi dokumen strategis utama bagi revolusi Bolsyevik. "Dalam tesis-tesis itu," tulisnya beberapa waktu kemudian, "saya dengan tegas mereduksi persoalannya menjadi masalah perjuangan untuk mempengaruhi soviet-soviet ... dua kali saya tekankan perlunya kerjaan penjelasan yang sabar dan gigih dan sesuai dengan kepentingan praktis massa." Partai Bolsyevik boleh bertindak secara independen untuk menumbangkan rezim lama, karena aksi ini hanya merupakan tindakan destruktif saja. Lembaga-lembaga negara buruh sudah berdiri dalam bentuk soviet, dan hak partai Bolsyevik untuk bertindak berdasarkan mayoritas yang sudah diraihnya dalam soviet itu. 

Seperti ditulis Lenin setelah berhasilnya pemberontakan tersebut: "Partai Bolsyevik adalah dalam mayoritas di Kongres Kedua Soviet Se-Rusia. Makanya hanya sebuah pemerintah yang dibentuk oleh pihak Bolsyevik merupakan pemerintahan soviet." Di dalam tubuh Partai Bolsyevik pun, perdebatan dan perjuangan demokratik harus terjadi agar partai itu menjadi siap melakukan revolusi. Saat Lenin pertama kali melontarkan slogan "Semua kekuatan untuk soviet" dia dilawan oleh seluruh pimpinan partai, yang masih pegang pada rumusan lama tentang "revolusi demokratik" yang dianggap mesti mendahului revolusi sosialis. Lenin harus meyakinkan mereka dengan argumen-argumen, bukan dengan senjata, dan itupun hanya mungkin karena argumentasinya senada dengan perasaan para aktivis buruh muda yang sedang masuk partai. Makanya revolusi yang dipimpin kaum Bolsyevik memiliki dasar demokratik yang kuat. 

KOMINTERN: Sebuah Partai Revolusioner Internasional 

Lenin dan Trotsky melihat revolusi di Rusia sebagai langkah pertama dalam revolusi internasional yang harus meluas ke seluruh Eropa. Oleh karena itu kaum Bolsyevik dan para simpatisan dari mancanegara mendirikan Internasional Ketiga (Internasional Komunis atau Komintern). Kongres pertama (1919) tidak berhasil banyak, namun dengan kongres kedua (1920) Komintern mengambil bentuk sebagai organisasi perjuangan internasional, yang berbeda dari Internasional Kedua (sosial-demokrat) dalam beberapa hal yang penting. 

Yang pertama, Internasional Kedua adalah sebuah federasi longgar yang terdiri atas partai-partai nasional yang independen, sedangkan Komintern jauh lebih tersentralisasi. Menurut Anggaran Dasarnya, "Internasional Komunis, dalam kata-kata dan juga dalam tindakan, harus menjadi satu partai komunis bagi seluruh dunia. Partai-partai yang bergerak di negeri-negeri masing-masing hanya merupakan seksi-seksi dari partai tersebut." Yang kedua, Komintern berupa partai pelopor revolusioner. Dulu Lenin telah memerangi unsur-unsur non-revolusioner dalam gerakan kiri Rusia; sekarang dia melakukan hal yang sama dalam gerakan internasional. Dia menghadap unsur-unsur "sentris" (centrist), yaitu kelompok-kelompok yang ditengah-tengah antara kubu revolusioner dan kubu refrormis, dengan polemik-polemik tajam. Di saat yang sama dia mengecam pula unsur-unsur "ultra-kiri" yang sifat utamanya adalah ketidaksabaran. 

Dalam tulisannya berjudal Kekiri-kirian (Left Wing Communism) Lenin menjelaskan bahwa para komunis harus bersedia bergerak di dalam serikat-serikat buruh yang konservatif atau ikut partisipasi dalam pemilihan-pemilihan borjuis, selama massa buruh dan rakyat masih percaya pada struktur-struktur semacam itu. Namun selalu dengan tujuan meyakinkan massa itu untuk putus dengan lembaga-lembaga borjuis dan reformis. Internasional Komunis mengerahkan jutaan buruh dalam perjuangan sosialis, namun akhirnya gagal juga, dan selama tahun 1920-an menjadi semakin tidak efektif sekaligus semakin didominasi oleh rezim soviet. Kenapa itu bisa terjadi? Tentu saja para pimpinan Bolsyevik, terutama Lenin dan Trotsky, amat berwibawa di mata partai-partai komunis lainnya. Mula-mula ini merupakan hal yang positif, karena partai-partai itu harus banyak belajar dari pengalaman-pengalaman Bolsyevik. Lenin berharap ini hanya akan menjadi fenomena sementara saja, karena dengan terjadinya revolusi-revolusi di barat kaum revolusioner di negeri-negeri barat mesti mengambil alih kepemimpinan. Tetapi revolusi di barat gagal. Alhasil para revolusioner di Jerman dan negeri-negeri lain semakin kehilangan kepercayaan-diri, sehingga tidak lagi berani berpikir secara independen. Sedangkan di Rusia sendiri, birokrasi Stalinis semakin menguat, sehingga akhirnya Komintern menjelma menjadi organisasi boneka rezim Stalin. Meski demikian, dokumen-dokumen dari kongres-kongres pertama Internasional Komunis sangat berguna untuk mengerti strategi dan taktik yang diajukan oleh para revolusioner paska-Oktober 1917 di tingkat global. 

5. KELEBIHAN LENIN 

Lenin merupakan simbol dari kemenangan revolusi secara keseluruhan, dan hampir semua pengamat setuju bahwa lenin mampu mendominasi para pendengarnya dengan kekuatan pikiran dan kepribadiannya, kata-kata lenin kemudian menjadi hal yang mempunyai kekuasaan otorisasi disoviet rusia, 

6. KELEMAHAN LENIN 
Seorang pemimpin harus pandai dalam hal orator. Lenin agak lemah dalam berorator, tapi dia pandai dalam berdebatan teori dan praksis, gaya lenin berbicara tampaknya tetap sama, dengan keterusterangan dan kelurusannya, serta dengan argumennya yang sederhan. Dia bukan orator besar bila dibandingkan dengan kerensky ataupun trotsky. 

B.PENUTUP 

1. KESIMPULAN 

Sejarah Lenin dan Partai Bolsyevik tidak lepas dari kekalahan dan kesalahan yang serius. Namun mereka berhasil menggabungkan dan menerapkan dalam praktek dua prinsip yang mahapenting. Pertama, bahwa kaum aktivis buruh serta aktivis revolusioner lainnya harus menbentuk sebuah organisasi independen yang menjunjung tinggi kepentingan kelas buruh dan rakyat tertindas untuk jangka panjang guna melakukan revolusi sosialis. Kedua, bahwa partai itu harus menjalin hubungan yang dekat dengan massa buruh dan rakyat tertindas dengan mengadakan intervensi dalam semua perjuangan, termasuk yang paling minimal sekalipun. Untuk mengkombinasikan kedua aspek ini, kaum revolusioner harus menggabungkan keteguhan dalam prinsip dengan fleksibilitas dalam taktik. Inilah yang pernah dijuluki "realpolitik revolusioner Lenin". 

0 komentar:

Posting Komentar