Postmodernisme


Bagi posmo, semuanya adalah makna, makna adalah segalanya, dan hermeneutika (kurang lebih bisa dipahami sebagai aliran filsafat yang bertujuan menafsirkan realitas sebagai teks) adalah nabinya. Apapun sesuatu itu, ia ditentukan oleh makna yang ada didalamnya. Adalah makna yang membuat sesuatu berubah dari sebuah keberadaan yang tidak jelas menjadi sebuah objek yang dapat dikenal. (Tetapi, makna yang memberikan eksistensi juga memberikan status, dan demikian itu merupakan alat dominasi). Mungkin gabungan antara subjektivitas dan hermeneutika dengan janji yang mengabsahkan diri sendiri dan monopoli? tentang kebebasan inilah yang menjadikan cara pandang ini berbeda. "subjek menjadi semacam alat perlindungan, semacam benteng, meskipun kita tidak pernah yakin tentang dunia luar, sepaling tidak kita merasa pasti dengan perasaan fikiran, dan indra kita sendiri.

0 komentar:

Posting Komentar