
Konsep "Involusi" (Aexander Goldenweiser seorang Antropologi) yang mengamati perkembangan pola-pola seni dekoratif pada suku Maori. ia menunjukkan bahwa kesenian tradisional suku maori sangat terkenal karena kerumitan dan ketelitiannya pada garis-garis kecil, sehingga suatu benda dihiasi dengan beragam dekoratif yang penuh dengan njlimet, Tetapi jika diamati secara seksama, ternyata unsur-unsur satuan pola tersebut hanya sedikit saja ragamnya, bahkan pola pola yang kelihatan sangat kompleks itu sebenarnya dihasilkan oleh pengulang-ulangan susunan ruang dari satuan-satuan pola yang itu-itu juga.
Apa yang terjadi adalah pola yang ditambah dengan perkembangan yang dilanjutkan dalam bentuk yang sama. pola itu tidak memperbolehkan digunakannya satuan pola yang lain, namun tidak menentang penggarapan lanjut dari satuan itu sendiri. Tak dapat dihindarkan lagi, hasilnya adalah suatu kerumitan yang makin lama makin hebat, keanaekaragaman dalam kesegaraman, suatu keterampilan seni dalam suatu nada tunggal yang datar.
Kemudian Cliffort Gertzlah yang kemudian mensohorkan istilah dan konsep involusinya Goldenweiser mejadi suatu konsep yang berlaku umum untuk semua fenomena perkembangan yang pada dasarnya tanpa perubahan alias jalan ditempat.
0 komentar:
Posting Komentar