UNIDADE ESTUDANTE LAUTEM – YOGYAKARTA (UNESLAY)


UNESLY merupakan organisasi mahasiswa/I Lautem yang belajar di Daerah Istimewa Yogyakarta yang merupakan singkatan dari Unidade Estudante Lautem – Yogyakarta. Organisasi didirikan pada tanggal 12/06/2016 di-samping wisma gedung serbaguna Universitas Kristen Duta Wacana Yogyakarta. Azas dari organisasi yakni; kekeluargaan dan kebersamaan. Selain itu, tujuan dari organisasi UNESLY yakni; Bertujuan untuk mempererat hubungan kekeluargaan dan memperkaya kemampuan akademik dan non-akademik. Prinsip dari organisasi UNESLY yakni; Bertaqwa kepada Tuhan yang maha Esa, demokrasi untuk mencapai musyawarah dan mufakat, sukarela giat gotong-royong, saling menghormati dan memiliki rasa kepedulian kepada sesama dan menghargai ide serta masukan yang membangun organisasi. Adapun, kegiatan dari organisasi diantaranya; membentuk kelompok belajar dan diskusi, mengadakan kegiatan yang bersifat seni serta kegiatan turnamen keolahragaan dan sebagainya. Intinya bertujuan dengan dari UNESLAY itu sendiri yakni; kekeluargaan dan kebersamaan.[1] Periode ketua pertama dipimpin oleh Marcelo Caetano Valenca. 

[1]Tim Penyusun “Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga” Kertas Peserta Sidang Rapat Umum Anggota (RUA) UNESLY, 12 Juni 2016.

Rawan Bencana Versus Megaproyek Bandara Internasional Kabupaten Kulonprogo



Sumber : https://www.google.co.id

Rencana pembangunan bandara Internasional Kabupaten Kulonprogo yang sudah memasuki tahapan masalah tawar-menawar ganti-rugi yang dilakukan oleh tim Appraisal. Kini, selanjutnya menjadi pertanyaan besar ketika Amdal (Analisis Dampak Lingkungan) dilupakan begitu saja oleh pemangku kebijakan setempat; Pemda DIY (Daerah Istimewa Yogyakarta). Kita seharusnya belajar dari tragedi stunami di provinsi Aceh, Negara Jepang dan sebagainya. Mengapa demikian, sudah menjadi hukum alam bila disuatu wilayah sudah ditetapkan sebagai zona merah gempa yang berskala-besar. Maka, tidak menutup kemungkinan diwilayah tersebut akan mengalami tsunami yang berskala-besar pula bila zona merah gempa yang sudah ditetapkan sangat dekat dengan bibir pantai. Selanjutnya, gambarannya sudah cukup jelas bila rencana pembangunan bandara Internasional Kabupaten Kulonprogo akan dibangun berdekatan dengan bibir pantai selatan jawa (Samudera Hindia), tanpa melihat kondisi alam yang jelas-jelas sudah ditetapkan sebagai kawasan rawan bencana, maka tidak menutup kemungkinan kondisi pembangunan bandara Internasional Kabupaten Kulonprogo, nasibnya akan sama nantinya seperti di provinsi Aceh, Negara Jepang dan Sebagainya. Mengapa demikian, melihat masterplan percepatan pembangunan sangat dekat dengan bibir pantai selatan jawa, dilain sisi konsep masterplan perencanaan bandara yang sifatnya Aero city (Konsep Perkotaan). Tentu, kondisi alam tidak akan seimbang nantinya dengan kostur tanah yang bisa saja mengalami abrasi dan zona merah gempa; tsunami, yang kedatangannya tidak bisa diprediksi bisa terjadi kapan saja diwilayah rencana pembangunan bandara Internasional Kabupaten Kulonprogo.

Perpres Nomor 28 tahun 2012 tentang RTR Pulau Jawa-Bali menyebutkan; Kabupaten Kulonprogo jadi salah-satu wilayah yang ditetapkan sebagai zona rawa bencana alam geologi (pasal 46 Ayat 9 huruf d). Selain itu, menilik perda Provinsi DIY, sepanjang pantai di Kabupaten Kulonprogo telah ditetapkan sebagai kawasan rawan tsunami (pasal 51 huruf g). Bahkan, Perda Kabupaten Kulonprogo Nomor 1 Tahun 2012 Tentang RTRW Kabupaten Kulonprogopun lebih detail menyatakan bahwa kawasan rawan tsunami salah-satunya meliputi Kecamatan Temon (Pasal 39 ayat 7 huruf a). Penataan ruang berbasis mitigasi bencana dengan menetapkan suatu kawasan sebagai kawasan lindung geologi. Senyatanya adalah ikhtiar untuk meningkatkan keselamatan dan kenyamanan kehidupan makhluk hidup. Apalagi, secara geografis Indonesia berada di lingkaran rawan bencana. Badan Nasional Penanggulangan Bencana dalam Masterplan Pengurangan Resiko Bencana Tsunami (2012). Sebetulnya sudah memetakan kawasan utama yang punya resiko dan probabilitas tsunami tinggi. Kawasan tersebut antara lain kawasan Selat Sunda dan Jawa bagian Selatan. Gempa bumi yang besar yang terjadi di zona penunjaman di Jawa bagian Selatan dikhawatirkan akan memicu tsunami yang dapat menimpa salah-satunya daerah pantai diselatan Provinsi DIY (Kabupaten Kulonprogo). Kemudian, potensi bencana tsunami di Kecamatan Temon diamini oleh Dr. Eko Teguh PAripurno, Ketua Pusat Studi Manajemen Bencana UPN Yogyakarta. Menurutnya, Temon merupakan daerah rawan gempa yang dapat memicu tsunami. Terlebih blok Jogja termasuk blok yang belum pernah mengalami gempa besar. Karena gempa (2006) lalu bukan dari blok Jogja, tapi patahan Opak. Sehingga, jika berbicara mengenai potensi terjadinya gempa dan tsunami di calon lokasi Bandara Internasional Kulonprogo cukup besar. Bahkan, berdasarkan Peta Bahaya Tsunami Wilayah Kulonprogo yang diterbitkan InaTews bekerjasama dengan DLR, Lapan, LIPI dan Bakosurtanal (2012). Menunjukkan bahwa lokasi tapak bandara rawan bahaya tsunami tinggi seluas 167,2 hektar, rawan bahaya sedang seluas 40,02 hektar dan bahaya rendah seluas 44,3 hektar. Tsunami dapat mencapai ketinggian mencapai 6 meter dan terjangan mencapai 2 Kilometer. Tsunami dapat hadir 33-40 setelah gempa. Beberapa paparan karakter bahaya tsunami tersebut maka kawasan tapak mempunyai indeks ancaman tinggi sampai rendah, dengan rata-rata sedang. Sedangkan, pada tapak terjadi perubahan indeks penduduk terpapar pada saat ini rendah (16 Jiwa/km2, kurang dari 500 Jiwa/km2 dan akan berubah menjadi tinggi (16.468 jiwa/km2, lebih dari 1000 jiwa/km2) pada saat bandara beroperasi.[1]

Sejak awal bukankah sudah ditegaskan oleh warga yang menolak keberadaan megaproyek bandara tersebut, bahwa rencana pembangunan bandara tersebut seyogyanya berdampak pada kelestarian lingkungan kehidupan warga setempat diantaranya perusakan ekosistem gumuk pasir; gumuk pasir disepanjang pesisir selatan Yogyakarta merupakan salah-satu bentang alam eolian di Indonesia. Kawasan pesisir di Kabupaten Kulonprogo merupakan 1 dari 14 gumuk pasir di dunia yang mempunyai fungsi ekologis sebagai benteng terhadap bencana laut. Pembangunan bandara di kawasan ini akan mengakibatkan hilangnya gumuk pasir sekaligus menambah resiko wilayah sekitarnya menjadi kawasan bencana.[2] Kini, artinya kita berharap pihak Pemda DIY bisa berfikir ulang tentang rencana pembangunan bandara Internasional Kabupaten Kulonprogo, yang rencana megaproyek tersebut sudah ditetapkan di enam desa; Desa Glagah, Desa Palihan, Desa Sindutan, Desa Jangkaran, Desa Kebon Rejo, dan Desa Temon Kulon. Karena jelas, bahwa diwilayah tersebut benar-benar tata ruang yang sangat rawan oleh bencana gempa dan tsunami.


[1]Yogi Zul Fadhli, “Bandara di Ruang Bencana” Buletin Edisi Bandara, 25 Juni 2016. h 18-20 
[2]Wahana Tri Tunggal “Kertas Posisi Perjuangan Masyarakat di Kulonprogo-Yogyakarta,” Press Release, 28 April 2015.

Ikatan Keluarga Mahasiswa Pascasarjana (IKMP) Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga


Organisasi Ikatan Keluarga Mahasiswa Pascasarjana (IKMP) Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga didirikan pada tanggal 01 Januari 2015. Latar-belakang mengapa organisasi ini didirikan yakni; Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga sebagai Universitas besar di Indonesia, ternama dan dikenal sebagai Universitas Islamic Studies. UIN Sunan Kalijaga sedang berupaya keras mewujudkan visinya sebagai salah-satu center of excellence pengkajian islam berperspektif pendidikan S2 dan S3 berkelas internasional. Bertujuan untuk memperbaiki mutu penelitian dosen dan mahasiswa untuk menembus jurnal-jurnal dan penerbit akademik bergengsi berskala nasional maupun internasional. Harapannya atmosfir akademik, minat penelitian dan komitmen seluruh civitas akademik Pascasarjana untuk menghasilkan karya-karya ilmiah yang bermutu dapat terdorong secara maksimal. Karya-karya yang dihasilkan bukan hanya sebatas menjadi karya-karya tulis, akan tetapi bisa dinikmati oleh pembaca dan bisa dinikmati juga oleh kalangan sangat terbatas untuk kepentingan gelar akademik dan kum-kum kenaikan jabatan fungsional, tetapi karya-karya yang layak disiarkan dan dibaca khalayak akademik luas, baik pada tingkat nasional, regional dan internasional. Disebutkan keberadaan mahasiswa pascasarjana yang jumlahnya sudah mencapai 3.164 sarjana bergelar magister dan 442 bergelar doctor sangat strategis untuk berpartisipasi dalam proses pencapaian visi dan misi UIN Sunan Kalijaga. Karena mereka memiliki potensi intelektualitas yang tinggi. Dikatakan juga bahwa pascasarjana perlu dikembangkan potensinya agar dapat bersinergi bagi pencapaian visi dan misi UIN Sunan Kalijaga. Kemudian, juga mampu memberikan kontribusi bagi kejayaan rakyat, bangsa dan Negara, serta mampu berpartisipasi dalam komunitas akademik internasional. Akan tetapi, dikatakan juga bahwa mahasiswa pascasarjana juga memiliki sejumlah keterbatasan dan permasalahan dalam penyelesaian studinya. Sehingga perlu penyaluran aspirasi melalui wadah organisasi yang dapat memberikan manfaat langsung bagi seluruh mahasiswa pascasarjana. Situasi dan kondisi inilah yang kemudian mendasari pentingnya didirikan Ikatan Keluarga Mahasiswa Pascasarjana (IKMP) Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga yang bertujuan dapat menampung partisipasi dan aspirasi mahasiswa pascasarjana. Serta, mampu mengembangkan potensi intelektualnya secara optimal. Periode 2006-2012, Ketua Umum Inur Rahim, M.Si. Selanjutnya IKMP UIN periode 2012-2013, Ketua Umum, Sumarto. Selanjutnya IKMP UIN periode 2014-2016, Ketua Umum Abdul Malik. Mubes ke IX IKMP UIN periode 2016-2018, Ketua Umum Amursyid. Visi; mewujudkan manusia yang ramah. Misi; terwujudnya manusia yang sadar ber-Tuhan, terwujudnya manusia yang actual terhadap perkembangan zaman, terwujudnya manusia yang mampu memberikan manfaat ditengah multikulturalisme dan multiperadaban, terwujudnya manusia yang professional dalam teoritis dan praktis, serta terwujudnya keharmonisan dalam keluarga besar UIN Sunan Kalijaga. Nilai filosofis organisasi; R-Religius; Nilai keagamaan dan spiritualitas menjadi dasar/landasan visi dan misi yang terbingkai dalam aktualisasi program kerja, menjunjung tinggi nilai-nilai ke-Tuhanan yang bermetamorfosis dalam diri manusia sebagai khalifah yang memakmurkan dalam semesta. A-Aktual; Visi dan Misi yang teraktualisasi dalam program kerja bernilai actual yang merefleksikan kedinamisan pascasarjana dan mengakses kajian-kajian terkini sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan. M-Madani; Konsep Rasulullah dalam membangun (dengan karya besar) yang menjadi referensi peradaban setiap Negara, organisasi dan keluarga. Yakni; karya multikulturalisme dengan basis mu’amalah keislaman yang termaktub dalam bingkai konstitusi islam Rahmatanlila’lamin yang kemudian direferensikan dalam ruang lingkup IKMP mampu menjadi bagian dari rahmat Allah untuk semua keluarga besar UIN Sunan Kalijaga. A-Aksi; Nilai program kerja yang diaktualisasikan tidak teoritis permanent, akan tetapi praktis-continuities walau dalam bentuk program kerja yang dalam dimensinya masih kecil tetapi berkelanjutan sebagai bentuk refleksi Movement Abbasiyah. H-Harmonis; Implikasi dari ‘rama’ adalah mewujudkan keharmonisan sebagai bentuk nilai aktualisasi dari makna kita adalah keluarga besar UIN Sunan Kalijaga sebagai teladan Uswatun Hasanah. Keanggotaan; Setiap mahasiswa Pascasarjana (S2 dan S3) UIN yang terdaftar pada program studi masing-masing secara otomatis menjadi anggota IKMP-UIN.[1]

[1]Moh. Abdul Aziz Nawawi “Tentang IKMP (Ikatan Keluarga Mahasiswa Pascasarjana) Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga,” Press Release Graduate Student Association Of UIN Univercity Sekretariat Gedung Pascasarjana UIN, Ruang 4100, Jl. Marsda Adisucipto, Yogyakarta. 55281. Telp. 0858-53383800. Fb : IKMP UIN JOGJA. Blog : ikmpuinsuka.worpress.com. h 1-2

Berjuanglah Terus Bersama Rakyat


Pergolakan perlawanan rakyat,
Tetap utuh dalam poros kerja - kerja organisasi,

Ideologi kedaulatan rakyat,
Selalu bergerak disetiap langkah, pikiran dan retorika.

Turun gunung,
Naik gunung,
Turun ke jalan,
Serta, dimana tempat, desa, kota,
Semuanya kita jamah,
Demi terwujudnya cita-cita yang kita inginkan.

"Berjuanglah terus bersama rakyat",

Tak terasa umurnya,
Kian tua kawan.
14 tahun Sekber bergerak yang sesuai dengan bidangnya,
Malam ini, akan menjadi awal baru kembali,
Bagi kawan-kawan Forum Sekolah Bersama (Sekber) Yogyakarta,
Untuk tetap menjaga militansi perlawanannya.

"Hidup rakyat",

Puisi ini dibacakan pada Milad Sekber ke 14 tahun
di-asrama Mahasiswa NTB (Nusa Tenggara Barat).