Tempur


Maaf ini bukanlah kosa-kata untuk bicara soal kontak senjata maupun tragedi perang. Akan tetapi disini penulis akan berbicara tentang keindahan Dusun Tempuran. Dusun Tempuran dibawah naungan Desa Taman Tirto Kasihan Bantul Yogyakarta. Dilengkapi panorama sawah yang sekelilingnya menghampar hijau. Ada yang ingin berpose tentunya dipersilakan kepada para pendatang maupun pengunjung untuk merasakan suasana yang adem didusun Tempuran. Ada wisata pemandian dan sarana tempat ibadah satu Musholla yang baru saja didirikan beberapa bulan lalu. Alhamdulillah sudah digunakan awal puasa yang lalu hingga hari ini dan berikutnya.


Keramah-tamahan warga yang selalu menemani penulis hingga penulis tidak pernah merasa kesepian sedikitpun. Kebetulan disinilah tempat penulis bermukim alias bersemedi pada dunia keintelektualannya. Jarak yang tidak begitu jauh oleh kota Malioboro. Serta, juga akses kampus UMY (Universitas Muhammadiyah Yogyakarta).

Refleksi kicauan burung gereja sangat menghiasi hiruk-pikuk dihamparan hijaunya persawahan. Serta, warung makan dan tempat perbelanjaan yang lengkap. Apalagi bicara soal tempat nongkrong, Pastinya tidak akan menyulitkan para pendatang untuk yang mencarinya. Bicara soal kultur keagamaan pastinya warga disini sangat menghargai toleransi yang luar biasa hingga jarang sekali ada cekcok didusun tersebut. Cuman, satu perihal yang harus disiapkan selimut dan jaket harus diprioritaskan. Jika, anda sampai disusun tersebut. Persoalannya suasana dingin dimalam hari dan siang. Bagi penulis sama saja. Dingin melebihi dingin kondisi normal yang biasanya. Aktivitas sibuk kendaraan roda dua dan empat terjadi hanya waktu tertentu yang berkisar jam 08:00 pagi dan 17:00 sore hari. Kebetulan itu merupakan aktivitas para pekerja berangkat bekerja dan student pelajar dan mahasiswa kekampus. Akhirnya diwaktu istirahat bisa full Time tanpa ada yang menganggumu diwaktu sleeping.

Semoga saja didaerah tersebut mampu memberikan ketenangan pada penulis dalam berkreatifitas dan mendatangkan sejuta inspiratif tanpa ada Tapal-Batas. Tapal-Batas merupakan refleksi penulis terhadap suasana laut lepas yang dalam satu sebulan sekali penulis akan selalu mewajibkan diri untuk meluangkan waktunya untuk Tour pantai yang berdekatan dengan pesisiran air laut. Tidak lain dan tidak bukan untuk mencari serta memotivasi diri untuk terus menghargai alam dengan bertanya apa saja yang terkandung didalam dasar laut tersebut ?




Malam Vanguard Kota Yogjakarta


Jejak malam yang terkadang membuat aku lelah dengan situasi dan kondisi yang terkadang tidak semestinya untuk dibicarakan. Angin yang bertiup diatas kendaraan tua yang disertai raungan Bobby. Rasanya kencang suara yang dikeluarkan mampu bersaing dengan kendaraan besar Bus dan kendaraan roda empat. Satu hal yang ingin dikatakan hindari kata bosan yang mampu mematikan pola pikir. Serta, gerak yang sengaja menemani malam yang penuh dengan kebisuan. 

Menghampiri Tor-Toar yang berwarnakan Putih dan Hitam. Serta, menunggu lampu Merah, Kuning dan Merah. Kemudian terus Start menuju Finish disebuah tempat nongkrong. Segelas kopi kucoba hangatkan tubuh yang serba gemetar. Bukan rasa lapar dan kenyang yang semestinya menjadi persoalan. Cuman, susah dimengerti sebenarnya apa sih yang sedang dipikirkan ?

Berusaha menarik napas yang selebar-lebarnya. Kemudian, mencoba untuk melepaskan dengan tanpa ada sebuah beban. Akhirnya semua itu berakhir dengan kondisi normal semula oleh keadaan.


Vanguard yang akan terus melawan keadaan dan mapan dalam ketenangan hati, jiwa raga dan perasaan. Falsafah tersebut akan tetap menjadi kepribadian sosial Vanguard. Kapan dan dimanapun dia menemukan jejak petualangan dengan alam dan interaksinya pada binatang maupun manusia. Tidak kalah penting Hablumminallah akan selalu tersemat pada akidah dan akhlak yang meyakini ada kekuatan yang lebih besar daripada kekuatan lainnya. Namun, bukan manusia atas manusia yang terjadi dibangsa untuk Vanguard bermukim. Disana ada kehidupan yang saling berkompetisi dan terus berkontradiksi dengan akhir dan tujuan. Memang, kehidupan itu kejam dan mematikan jika penindasan itu lahir dan muncul ditengah-tengah peradaban. Oleh sistem komprador sistem yang berbasiskan mesin kapitalistik. Ini menempatkan solusi yang ditawarkan adalah takkan pernah menyerah atas tantangan kehidupan dan berusaha untuk belajar memahami, menganalisa, dan melakukan kepeloporan. Agar, peradaban tersebut sesegera mungkin tidak banyak menelan korban. Serta, merubah pola-pikir yang menjadi bisu dan mati seketika. Save Intelektual yang percaya dengan proses Dialektika. Tidak ada satupun situasi dan kondisi mencoba untuk menetap dan abadi. Akhirnya solusi konkrit yang diemban oleh Vanguard adalah mengisi nilai-nilai perjuangan dalam catatan sejarah. Serta, harus percaya bahwa esok seratus tahun kedepan yang akan datang akan menjadi tembang kenang-kenangan. Memang tidak seindah lukisan maupun film yang disajikan untuk tontonan. Akan tetapi, realitas yang mengharuskan sejarah itu ada dan tidak hilang ditelan oleh zaman.

Mbedog (Tea & Coffee Shop)


Aliran air yang mengalir disamping batu. Serta, takkan pernah menyatakan berhenti. Panorama bambu yang hijau menyapa disamping kiri dan kanan. Menyatu dalam dinginnya suasana malam yang dipenuhi para bintang diatas langit. Hanya segelas Coffe dan Tea yang mampu memberikan solusi hangat situasi dan kondisi. 

Kaulamuda berkumpul disatu meja khusus spesial bambu yang mampu mendatangkan kenyamanan. Ada yang sedang berdiskusi, Nge-game, Poker-an, Catur-an, ngeotak-atik tablet dan handphone. Serta, tidak ketinggalan para komunitas dan pujangga dua sijoli saling berbagi refleksi nongkrong diaula gubug mbedog (Cafe Mbedog). Semuanya disatukan dalam istilah Ngopi Tiada Henti adalah Tradisi Anak Negeri.

Menu yang disediakan :



Desa Teluk Nibung

Daerah Pinggiran Masyarakat Indragirihilir Riau
(INHIL UTARA)


A. Desa Teluk Nibung

Desa tersebut dinamakan Desa Teluk Nibung. Dahulu kala (informasi yang didapatkan dari masyarakat setempat) tempat pelarian masyarakat dari penjajahan dan lanon dalam bahasa indonesia dimaksud dengan penjahat perampok dari lautan. Kemudian, masyarakat setempat membangun daerah sekaligus membentuk benteng-benteng pertahanan dari laut dengan menanam pohon Nibung. Karakteristik pohon Nibung pembaca harus mengerti bahwa pohon tersebut tegak lurus tanpa ada ranting. Jika, ditanam secara berbaris dan rapat. Maka, dia akan menghasilkan nuansa hutan lindung dan kokoh. Akhirnya dibalik hutan tersebutlah masyarakat tersebut tinggal dan membentuk dengan sebuah kampung yang namanya Teluk Nibung. Istilah teluk dalam studi geografis tentunya sebuah pulau yang menjorok kedalam dari dasar pantai dan lautan. Makanya, didaerah ini secara geografis hubungan lautnya bersifat parit yang lurus hingga didaratan. Akses transportasi lautpun menunggu air pasang yang mendulang kedarat baru bisa berjalan. Ada gosip yang berkembang akan dibangun jalan lintas provinsi yang dinamakan lintas timur. Semasa kepemimpinan gubernur M. Rusli Zainal. Namun, hingga detik ini proyek tersebut belum berjalan dengan yang diharapkan. Desa tersebut secara geografis laut bertetangga langsung dengan beberapa daerah yang ada dikepulauan Riau. Salah-satunya Kec. Tanjung batu, Kec. Alai dan Kec. Durai. Berhadapan langsung juga dengan pulau yang tidak ada penghuninya yaitu pulau Wakbu yang informasinya disana hanya ada pohon Durian. Didaratan bertetangga dengan Kec. Belengkong dan desa Sei Danai. Selain itu juga akses laut mampu menopang lajur laut keselat Malaka, Malaysia dan Singapura. Didaratan berbatasan dengan kawasan perusahaan perkebunan PT RSUP Kec. PL-Burung. Kemudian, berbatasan dengan beberapa desa migran yang dinamakan SP (Suatu pemukiman/desa 03-05 RSTM). Berpenghuni berbagai ragam suku yakni bugis, jawa, melayu, banjar dan lain-lain. Akses pendidikan memang seharusnya menjadi proritas pemerintah setempat untuk memperhatikan jarak yang sangat begitu jauh dari lembaga pendidikan SLTA. Kemudian, juga memusatkan perhatian terhadap kondisi yang hampir bertetangga dengan wilayah Kab. Pelalawan (Penyalai). Prioritas yang lainnya pemerintah kabupaten dan provinsi juga seharusnya untuk memberikan swasembada kesejahteraan bagi warga yang tinggal didesa tersebut. Agar tidak dilihat sebagai anak tiri dan daerah yang terbuang dari daerah yang katanya pulau seribu parit. Mayoritas daerah tersebut memang barmayoritaskan beragamakan islam. Tentunya cagar budaya setempat tetap terjaga dengan masih adanya budaya – budaya yang terdahulu masih dijalankan khusunya dibidang pernikahan dan acara keagamaan. Harapan besar dari student yang menempuh pendidikannya diluar untuk tetap menetap memikirkan nasib masyarakat dimana tempat dilahirkan dan tetap menjaga kelestarian sejarah cagar budaya nenek-moyang yang harus tetap dijaga. Kemudian juga memiliki beberapa makanan tradisi diantaranya :

1. Lendot
2. Sagu (Sagu Rendang dan Lemak)
3. Mengkasam
4. Lempeng
5. Kue Bangkit
6. Ikan masak senggang dan lain-lain

Kekayaan budidaya jenis-jenis ikan laut dan tawar masih bisa dinikmati sebagian masyarakat setempat. Selain itu juga jenis-jenis burung dan binatang liar yang mungkin tidak akan kita temukan dikebun binatang. Akan tetapi akan bisa kita nikmati dengan melihat secara langsung. Suasana yang begitu eksotis didesa tersebut lebih terkenal dengan udara yang panas. Disisi lautan ada fenomena yang kadang akan terjadi yaitu badai angin Taong dan puting beliung yang sering terjadi dalam satu tahun sekali.

Tradisi kultur yang masih melekat cagar budaya yang ada didaerah setempat selain kegamaan adalah berbudi bahasa dengan berbalas pantun. Serta, melakukan ritual nyepi seperti di Bali dengan cara tanpa melakukan aktivitas menebang pohon dan menggoyangkan bumi selama tiga hari. Ini biasanya dilakukan pada satu muharram (Tahun baru islam). Ketika, bala kampung. Tradisi minang-meminang adalah tradisi yang menarik didaerah tersebut. Dikarenakan kolaborasi budaya yang ada mau tidak mau adat istiadat cara berpakaian sangat unik untuk dilihat. Makanya, jangan heran ketika anda berkunjung didaerah tersebut bayi yang baru lahir biasanya sudah disuguhkan berbagai acara. Diantaranya cuci lantai dan lain-lain. Agar, pengaruh metropolitan kota Batam dan Singapura tidak merobek dan meringkus oleh identitas moral dan etika yang masyarakatnya masih kental dengan nilai-nilai agamis. Pemerintahpun tidak hanya sekedar memberikan janji palsu yang tidak diharapkan oleh masyarakat setempat. Tetapi juga harus terjun langsung yang tidak hanya terjun ketika punya kepentingan politik pemilu saja. Bergantinya transisi pemerintahan bupati dan gubernur yang baru sepaling tidak punya perhatian yang baik terhadap wilayah tersebut. Motivasi pendidikan juga diharuskan kalangan Student yang diluar untuk mengajak mereka untuk bersekolah. Agar, tidak selamanya mereka para remaja dan pemuda merasa ketertinggalan terhadap dunia kerja yang biasanya belum banyak berwiraswasta dan mandiri. Lebih banyak memiliki aktivitas kerja lepas bagi yang mereka tidak memiliki sebidang kebun dan lahan. Jangan sampai peribahasa “lebaran China melayu mabuk, lebaran melayu China sibuk”. “Hidup yang penting makan berlauk cukuplah” Istilah yang telah menjadi tolok ukur kehidupan masyarakat setempat untuk sesegera mungkin dihapus dan ditolak. Melalui jenjang pendidikan masyarakat yang berwawasan keilmuan dan pembentukan Karang taruna/ organisasi kemasyarakatan yang bertopang kesejahteraan.

Adapun dusun yang dibawah naungan kepemimpinan Desa Teluk Nibung yaitu :

a. Dusun Sei Perpat 
b. Dusun Sei Puntian
c. Dusun Teluk Nibung

a.) Dusun Sei Perpat


Sarana tempat Ibadah didusun tersebut hanya memiliki satu mesjid dan 4 (empat) musholla. Kemudian, memiliki sarana pendidikan diantaranya TK, MI dan MTS (Madrasah Tsanawiyah). Serta, memiliki satu PLD yang singkatannya Perusahaan Listrik Desa. Kemudian, memiliki beberapa organisasi kemasyarakatan sebagai penunjang misalnya Thoriqoh Naqsabandiyah, PKK, Kesenian Kompang, rebana, dan beberapa aliran pencak silat. Penghasilan yang dikerjakan oleh masyarakat setempat diantaranya pertanian, buruh tani, buruh pabrik (PT RSUP Kec. PL-Burung), PNS, Nelayan dan pedagang. Sarana prasarana memiliki tower perusahaan Indosat dan balai desa yang biasa dijadikan tempat pertemuan masyarakat satu desa. Selain itu juga penunjang pertanian salah satunya petani kelapa, sawit dan getah. Memiliki tempat pariwisata yang begitu belum sangat dikenal oleh masyarakat sekitarnya yaitu pantai senyum yang dijadikan tempat pariwisata masyarakat setempat. Secara geografis alur transportasi laut daerah tersebut berbentuk sungai. Serta, memiliki jalan utama dan beberapa jalan umum yang menghubungkan setiap RT (Rukun tetangga/parit). Sebagai informasi bahwa dipesisiran pantai didusun tersebut memiliki kandungan minyak yang gosipnya masih tergolong muda. Serta, kandungan tanah yang memiliki kekayaan tambang batu bara. Adapun naungan wilayah kepemimpinan dusun mencakup ; RT parit 01, RT parit 02, RT parit 03 dan RT parit 04. Mengapa daerah daerah tersebut dinamakan sei Perpat. Nama istilah ini diangkat dari nama pohon buah perpat yang terkenal asin dan renyah bila dimakan. Serta, buah tersebut bisa menggantikan posisi garam bagi masyarakat sekitar. Selain itu juga masyarakat memiliki kepemimpinan Pawang Kampung yang dipercayai sebagai ketua adat setempat. Sarana olahraga memiliki lapangan sepak bola di RT Parit 02.

a.) Dusun Sei Puntian


Sarana tempat Ibadah didusun tersebut hanya memiliki satu mesjid. Kemudian, memiliki beberapa organisasi kemasyarakatan sebagai penunjang misalnya PKK dan beberapa aliran pencak silat. Penghasilan yang dikerjakan oleh masyarakat setempat dantaranya pertanian, buruh tani, buruh pabrik (PT RSUP Kec. PL-Burung), PNS, Nelayan dan pedagang. Selain itu juga penunjang pertanian salah satunya petani kelapa dan getah. Memiliki tempat pariwisata yang begitu belum sangat dikenal oleh masyarakat sekitarnya yaitu bukit Sei Gunung yang dijadikan tempat pariwisata masyarakat setempat. Sekalipun bukit tersebut bertetanggaan antara kawasan desa Sei Danai. Namun, para pengunjung bisa melihat panorama keindahan laut dan daratan pulau burung permai dan sekitarnya. Secara geografis alur transportasi laut daerah tersebut berbentuk sungai. Serta, memiliki jalan utama dan beberapa jalan umum yang menghubungkan setiap RT (Rukun tetangga/parit). Sebagai informasi bahwa dipesisiran pantai didusun tersebut juga memiliki kandungan minyak yang gosipnya masih tergolong muda. Serta, kandungan tanah yang memiliki kekayaan tambang batu bara. Adapun naungan wilayah kepemimpinan dusun mencakup ; RT parit pasar dan RT parit darat. Mengapa daerah tersebut dinamakan sei Puntian. Istilah sei Puntian yaitu dalam istilah bahasa melayu dinamakan sungai Kuntilanak. Konon, untuk menakuti warga. Konon ceritanya disungai tersebut ada pohon besar yang penghuninya makhluk dedemit yang sering menakuti warga disaat melaut bila dimalam hari tiba. Hingga hari ini sebagian masyarakat mempercayai problematika tersebut. Selain itu juga masyarakat memiliki kepemimpinan Pawang Kampung yang dipercayai sebagai ketua adat setempat.

a.) Dusun Teluk Nibung



Sarana tempat Ibadah didusun tersebut hanya memiliki satu mesjid dan 1 (satu) musholla. Kemudian, memiliki sarana pendidikan diantaranya SD dan MDA (Madrasah Diniyah Awaliyah). Serta, memiliki satu Puskemas. Kemudian, memiliki beberapa organisasi kemasyarakatan sebagai penunjang misalnya PKK, Kesenian Kompang, rebana, dan beberapa aliran pencak silat. Penghasilan yang dikerjakan oleh masyarakat setempat diantaranya pertanian, buruh tani, buruh pabrik (PT RSUP Kec. PL-Burung), PNS, Nelayan dan pedagang. Sarana prasarana memiliki tower perusahaan Telkomsel. Selain itu juga penunjang pertanian salah satunya petani kelapa dan sawit. Memiliki tempat pariwisata yang begitu belum sangat dikenal oleh masyarakat sekitarnya yaitu pelabuhan yang sering dijadikan tempat duduk santai bagi masyarakat setempat. Secara geografis alur transportasi laut daerah tersebut berbentuk parit yang membujur hingga kelaut. Serta, memiliki jalan utama dan beberapa jalan umum yang menghubungkan setiap RT (Rukun tetangga/parit). Sebagai informasi bahwa dipesisiran pantai didusun tersebut juga memiliki kandungan minyak yang gosipnya masih tergolong muda. Serta, kandungan tanah yang memiliki kekayaan tambang batu bara. Adapun naungan wilayah kepemimpinan dusun mencakup ; RT pasar, RT Parit Tegak dan RT Simpang Tiung. Sarana olahraga memiliki satu lapangan Sepak Bola yang berlokasi di RT parit pasar. Sarana olahraga memiliki lapangan sepak bola di RT Parit pasar.

Makan Nasi Sisa Kucing1
Karya : Sona Adiansyah2

Pernahkah aku merasa bosan ?
Mengarungi air pasang dan surut
Sepeda yang kunaiki malah harus kupikul.

Jalan kaki sekian jam sudah menjadi rutinitas setiap pagi dan petang,
Tapi, tidak pernah menyulutkan atas cita-cita yang diharapkan semua orang.

Berorganisasi merupakan media mengembangkan pengetahuan dan jaringan,
Menyapa mereka dijalan ?

Babi Hutan,
Kera dan Monyet,
Burung – burung yang bekicauan,
Aparat birokrasi pemerintahan,
Petani, nelayan, pedagang dan buruh.
Itulah aku Sang Penantang Kehidupan.

Masa sulit kujadikan Guru
Masa suram kujadikan sahabatku

Suatu ketika,
Aku pernah ditegur oleh seorang guru :
“Kamu goblok amat sihhh, masak rumus yang begituan gak ngerti (matematika)”Dasar kamu !!! ini ....Dirumah hanya makan nasi sisa kucing yea. Pantesan kamu ini goblok.”

Bukan malah marah,
Tetapi, aku berfikir panjang atas kalimat diatas.

Siapa yang goblok ?
Apakah anak kaum tani ditakdirkan untuk goblok.
Mudah-mudahan ini sekedar pembelajaran,
Pendidikan tidak selamanya memberikan keistimewaan.
Tapi, berpengetahuan dengan mempelajari kesulitan.
Itulah awal kesuksesan kepribadian.
Semua orang bertanya tentangmu,
Semua orang akan sayang padamu,
Hemz, terakhir banyak orang yang bangga dan rindu padamu.
Terimakasih sang penguasa alam
Yang telah memberikan pencerahan
Untuk hidup ditengah-tengah
Peradaban kehidupan.

My Love TL-Nibung dan sekitarnya....

Catatan Kaki :

1Mengambil istilah seorang guru
2Student desa tersebut yang lagi melanjutkan pendidikannya diluar daerah















Surat Presiden SBY untuk Seluruh Pemimpin Dunia Terkait Gaza


 


Berikut isi surat terbuka SBY tersebut:



"Nama saya Susilo Bambang Yudhoyono. Saya seorang muslim yang mencintai keadilan, dan yang sekaligus mencintai kedamaian, kemanusiaan, dan demokrasi. Hampir sepuluh tahun ini saya memimpin Indonesia, dan beberapa bulan mendatang saya akan mengakhiri tugas saya sebagai Presiden Republik Indonesia. Kemarin, setelah pagi harinya bersama rakyat Indonesia merayakan ldul Fitri dengan tenang dan damai, sebuah hari keagamaan yang agung bagi umat Islam, sepanjang malam saya tidak bisa memejamkan mata saya. Melalui tayangan televisi nasional dan internasional, hampir setiap menit, saya menyaksikan jatuhnya korban jiwa di Gaza akibat kekerasan dan aksi-aksi militer yang tengah berkecamuk. Hampir semua yang tewas dan yang Iuka-Iuka adalah mereka yang tidak berdosa, tidak berdaya, dan tidak bisa menyelamatkan diri dari desingan peluru dan bom-bom maut pencabut nyawa.
Isak tangis ibu-ibu yang kehilangan putra-putrinya, serta jeritan anak-anak yang tiba-tiba kehilangan orang tuanya, sungguh menusuk relung hati saya yang paling dalam. Saya yakin, siapa pun dan bangsa mana pun hampir pasti akan mengalami kesedihan dan kepiluan yang sama menyaksikan tragedi kemanusiaan yang tak terperikan itu. Sebagai seorang Presiden yang saat ini tengah memimpin sebuah negara dengan penduduk Islam terbesar di dunia, tentu saya tidak hanya bersedih dan marah. Hingga saat ini saya juga aktif melaksanakan diplomasi beserta para menteri dan diplomat Indonesia, termasuk dengan Sekjen PBB Ban Ki-moon, dan Presiden Palestina Mahmoud Abbas, tetapi situasi yang ada di Gaza kenyataannya bertambah buruk. Oleh karena itu, dari Jakarta, saya harus meneriakkan seruan moral kepada seluruh bangsa di dunia, utamanya para pemimpin dunia, dan utamanya lagi kepada pemimpin Israel dan Hamas, untuk segera menghentikan kekerasan dan tragedi di kawasan itu. Dengan seruan ini, saya berharap para pemimpin dunia segera mengambil tanggung jawab bersama dan benar-benar bisa melakukan atau "memaksakan" gencatan senjata dan mengakhiri operasi-operasi militer yang tampaknya makin tidak pandang bulu. Gencatan senjata itu mesti dilaksanakan sekarang. Bukan besok, apalagi lusa. Dengan gencatan senjata, berarti serangan Israel melalui udara, laut, dan darat harus segera dihentikan. Demikian pula tembakan-tembakan roket dari pihak Hamas mesti diakhiri, agar aksi balas membalas atau siklus kekerasan tidak terus berlanjut. Tindakan para pemimpin politik dan militer untuk melanjutkan operasi-operasi militer saat ini hanya akan makin menambah jatuhnya korban jiwa, termasuk anak-anak, kaum perempuan, dan golongan lanjut usia. lni semua sudah menabrak hukum, moral, dan etika perang, yang harus dijunjung tinggi di sebuah dunia yang beradab.

Meskipun saya seorang muslim, saya tidak melihat masalah ini dari segi agama. Saya tidak mengaitkan pikiran dan seruan saya ini dengan Islam, Yahudi, Kristen, Katolik, dan agama atau keyakinan apa pun. lsu yang kita hadapi ini adalah isu tentang kemanusiaan, moralitas, hukum, dan etika perang, serta tindakan dari pihak mana pun yang telah melebihi kepatutannya. Tragedi kemanusiaan dan penderitaan manusia yang tak terperikan ini juga berkaitan dengan rasa tanggung jawab dari para pemimpin, yang baik langsung maupun tidak langsung telah membuat tragedi kemanusiaan ini terus berlangsung. Terus terang, Indonesia secara konsisten dan tegas mendukung kemerdekaan bangsa Palestina. Dunia harus benar-benar memberikan kepastian bagi terbentuknya negara Palestina yang merdeka dan berdaulat, serta diakui oleh masyarakat dunia. Juga Palestina merdeka yang hidup berdampingan secara damai dengan Israel, dan juga dengan negara-negara tetangganya. Konsep "dua negara dalam kawasan yang damai" adalah konsep yang saya pandang dan yakini sebagai konsep yang realistis dan bisa diwujudkan. Dengan tontonan dan contoh buruk tentang konflik, perang, dan kekerasan sebagaimana yang kita saksikan saat ini, atau juga di tahun-tahun sebelumnya, maka anak-anak bangsa mana pun, termasuk anak-anak muda kita, bagai diajarkan ya begitulah kehidupan di dunia yang mesti dijalankan. Padahal, selama hampir sepuluh tahun ini saya mengajak bangsa Indonesia, termasuk umat Islam Indonesia, untuk senantiasa mencintai perdamaian, persaudaraan, toleransi, dan kerukunan. Saya juga berjuang dengan gigih untuk memerangi radikalisme, ekstrimisme, dan terorisme di bumi Indonesia. Saya juga aktif menyelenggarakan dan berpartisipasi dalam forum dialog antar agama dan peradabannya baik di Indonesia maupun di berbagai forum internasional. Saya juga memelopori dan memimpin penyelesaian berbagai konflik di Indonesia secara damai dan demokratis, termasuk konflik di Aceh dan Papua, konflik komunal antar dan intra agama, serta konflik kepentingan dengan negara lain termasuk sengketa perbatasan dengan negara-negara tetangga. Saya juga berupaya sekuat tenaga untuk menjaga dan mempertahankan garis Islam Indonesia yang moderat, rukun, dan toleran, di tengah pengaruh global yang sering menyebarluaskan radikalisme, ekstrimisme, dan terorisme. Saya menyadari bahwa semua itu tidak bisa "to be taken for granted", melainkan harus terus kita jaga dan upayakan perwujudannya. Pendek kata, saya berupaya sekuat tenaga untuk mengajak bangsa Indonesia agar mencintai perdamaian, menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi dan kemanusiaan, serta toleransi dan bisa membangun persahabatan dan kemitraan dengan bangsa lain. ltulah konon katanya nilai-nilai universal yang diajarkan oleh orang-orang bijak di dunia. Apa yang terjadi di Gaza dan tempat lain di Timur Tengah atau Afrika Utara dewasa ini, dikaitkan dengan misi dan tantangan yang saya hadapi di Indonesia, bisa dibayangkan betapa beratnya saya mengemban tugas-tugas yang mulia itu. Apa yang harus saya katakan kepada ratusan juta rakyat Indonesia? Bagaimana tidak makin muncul kelompok-kelompok yang radikal di negara kami dan bahkan juga di banyak negara, karena mereka merasa kalah dan dipermalukan, sehingga harus memilih dan menempuh jalannya sendiri-sendiri dalam memperjuangkan keadilan yang diyakininya.
Saya yakin tantangan berat yang saya hadapi ini juga dihadapi oleh banyak pemimpin lain di dunia, termasuk para pemimpin politik, pemimpin pemerintahan, pemimpin organisasi kemanusiaan, dan para pemimpin agama. Saya khawatir, karena keacuhan dan kurangnya tanggung jawab kita semua, maka generasi-generasi yang terlahir saat ini kelak akan menjadi generasi yang keras, penuh dendam, dan kebencian. Bisa-bisa pula menjadi generasi yang haus darah dan peperangan. Kalau ini yang terlahir dan terjadi di abad ke-21 ini, maka terciptanya perdamaian dan keamanan internasional yang menjadi semangat dan jiwa Perserikatan Bangsa-Bangsa hanya akan menjadi sesuatu yang sangat ilusif. Dengan itu semua, pandangan dan usulan konkrit saya sebagai pemimpin Indonesia adalah agar dalam hitungan hari, kalau perlu hitungan jam, para penentu perdamaian dan keamanan dunia, yaitu Dewan Keamanan PBB, utamanya para pemegang Hak Veto, dan negara-negara kunci di kawasan Timur Tengah, segera duduk bersama dan benar-benar bisa memaksakan dilakukannya gencatan senjata. Semangatnya adalah "peace making". Setelah gencatan senjata dapat diwujudkan, segera diintensifkan bantuan kemanusiaan dan proses politik yang lebih inklusif dan konklusif. Jangan sampai setelah peperangan yang dengan susah payah bisa diakhiri, proses politik itu dilupakan kembali. Jangan mengulangi kesalahan masa lalu. Dengarkan jeritan rakyat Palestina, utamanya yang tinggal di Jalur Gaza yang sudah cukup menderita akibat blokade yang diberlakukan selama ini, serta pandangan Fatah dan Hamas yang semoga makin menyatu, realistis, dan konstruktif. Dengarkan pula harapan rakyat Israel agar tidak dihantui oleh rasa takut sepanjang masa setelah tetangganya insya Allah menjadi negara yang merdeka dan berdaulat. Konflik kedua bangsa itu akan berakhir, menurut hemat saya, jika kemerdekaan Palestina telah benar-benar dicapai dan kemudian Israel tidak merasa terancam olehnya. Tentunya Israel yang semakin memiliki hati dan semangat persahabatan, dan bukan yang selalu bersikap superior karena merasa negaranya jauh lebih kuat. Negara lain juga harus peduli, tergerak, dan ikut berkontribusi bagi terwujudnya cita-cita mulia ini. Indonesia menawarkan diri dan selalu siap untuk dilibatkan dalam proses pengakhiran tragedi kemanusiaan yang penting ini. lnilah saudara-saudaraku bangsa sedunia, peluang sejarah yang terbuka. Jangan kita sia-siakan, agar kita tidak dikutuk dan disalahkan oleh generasi mendatang oleh anak cucu kita.
Selamat ldul Fitri 1435 Hijriyah kepada kaum muslimin di Palestina semoga Allah SWT senantiasa memberikan perlindungan dan pertolongan-Nya. Juga salam damai dan persahabatan untuk semua umat beragama dan bangsa-bangsa sedunia."
Catatan Kreasi Kutipan :
http://nasional.kompas.com/read/2014/07/31/16171861/Ini.Surat.Terbuka.SBY.untuk.Pemimpin.di.Seluruh.Dunia.Terkait.Gaza