Sejarah Dunia


Sejarah Dunia

By : SON4
A. Fasisme
a. Pengertian Fasisme :
Fasisme adalah suatu paham yang mengedepankan bangsa sendiri dan memandang rendah bangsa lain. Dengan kata lain, fasisme adalah suatu sikap nasionalisme yang berlebihan.
     Fasime dapat menghambat proses multikulturalisme karena bersifat :
            - Ultra nasionalis
            - Rasis
            - Militerisme
            - Imperialisme
Unsur-unsur pokok dalam ideologi fasisme :
1. Ketidakpercayaan pada kemampuan nalar keyakinan yang bersifat fanatik dan dogmatic adalah suatu yang sudah pasti benar dan tidak boleh lagi di diskusikan. terutama permusnahan nalar di gunakan dalam rangka "tabu" terhadap masalah ras, kerajaan atau pemimpin.
2. Pengingkaran derajat kemanusiaan. Manusia tidaklah sama, justru pertidaksamaanlah yang mendorong muncul nya idealisme mereka. bagi fasisme, pria melampaui wanita, militer melampaui sipil, anggota partai melampaui bukan anggota partai, bangsa yang satu melampaui bangsa yang lain dan yang kuat harus melampaui yang lemah. jadi fasisme menolak persamaan tradisi yahudi-kristen (dan juga islam) yang berdasar kan aspek kemanusiaan, dan mengantikan ideologi yang mengedepankan kekuatan.
3. Kode prilaku yang didasarkan pada kekerasan dan kebohongan negara adalah satu hingga tidak di kenal istilah "oposan". jika ada yang bertentangan terhadap negara, maka mereka adalah musuh yang harus di musnahkan. dalam pendidikan mental, mereka mengenal adanya indoktrinasi pada kamp-kamp konsentrasi. setiap orang akan di paksa dengan jalan apapun untuk mengakui kebenaran doktrin pemerintah. hitler kalau tidak salah pernah mengatakan, bahwa "kebenaran terletak pada perkataan yang berulang ulang". jadi tidak terletak pada nilai obyektif kebenarannya.
4. Pemerintahan oleh kelompok elit pemerintah harus dipimpin oleh segelintir elit yang lebih tahu keinginan seluruh anggota masyarakat. jika ada pertentangan pendapat, maka yang berlaku adalah keinginan si-elit.
5. Totaliterisme, bersifat total dalam meminggirkan sesuatu yang di anggap "kaum pinggiran". hal inilah yang alami oleh wanita, dimana mereka hanya ditempatkan pada wilayah 3 K yaitu: kinder (anak anak), kuche (dapur), dan kirche (gereja). bagi anggota masyarakat, kaum fasis menerapkan pola pengawasan sangat ketat. sedangkan bagi kaum penentang, maka totaliterisme dimunculkan dengan aksi kekerasan seperti pembunuhan dan penganiayaan.1
Lahirnya Negara – Negara Fasis Fasisme berasal dari kata fascio dari kata fasces yang berarti seikat tongkat dan kapak. Menurut para ahli sejarah bangsa Italia, fasisme adalah fascio di combattimento, yang artinya kurang lebih “ persatuan perjuangan “. Kemudian nama Fasisme menjadi nama partai di Italia yang didirikan oleh Benito Mussolini. Fasisme adalah pengaturan pemerintahan dan masyarakat secara totaliter oleh suatu kediktatoran partai tunggal yang sangat nasionalis, rasialis , militeris, dan agresif imperialis. Paham fasisme hampir bersamaan dianut oleh tiga negara , yaitu Italia , Jerman dan Jepang.
a. Fasisme di Jerman
Paham Fasisme di Jerman disebut Nazi ( Nazisme ). Nazi adalah suatu partai di bawah pimpinan Adolf Hitler. Seusai Perang Dunia I , Jerman berubah menjadi Republik yang semula adalah kerajaan. Pemimpin pertama adalah Ebert, Berkuasa antara tahun 1919 – 1925, pemimpin selanjutnya adalah Presiden Hindenburg ( 1925 – 1934 ). Dalam pemerintahan republic ini, Jerman mengalami berbagai macam kesulitan , Baik dalam keuangan ( Inflasi ) maupun kekacauan ekonomi ( Malaise ). Dalam keadaan Negara yang kacau tersebut rakyat Jerman mengharapkan orang yang kuat untuk memperbaiki keadaan. Dalam suasana yang kacau ini muncullah Adolf Hitler dengan partai Extrim yaitu NAZI.
Nazisme adalah :
1). Paham yang mengutamakan kepentingan Negara diatas segala – galanya, karena itu terbentuk negara totaliter.
2). Paham kemasyarakatan yang nasional sosialistis (satu buat semua, semua buat satu, tetapi hanya untuk Jerman).
3). Untuk membentuk Negara totaliter pemerintahan harus dipimpin oleh satu pemimpin yang bertanggung jawab atas segala – galanya artinya pemerintahan harus disusun secara Diktaktor.
Adolf Hitler selalu menekankan kepada pemuda Jerman bahwa bangsa Jerman adalah bangsa yang besar yang ditakdirkan untuk memerintah dunia (Deucland Uber Aless) karena bangsa Jerman adalah bangsa berdarah Arya, yang merupakan pangkal kekuatan jerman. Namun kekuatan itu sedang terbelenggu oleh kekuatan asing, yaitu bangsa Yahudi dan Komunis. Orang Yahudi sebagai penyebab semua itu harus dimusnahkan. Selanjutnya, kata Adolf Hitler untuk melepaskian diri dari penderitaan dan meluaskan ruang hidup, Jerman harus membentuk angkatan perang yang sangat kuat yang dipimpin oleh seorang Fuhrer (pemimpin besar).
Setelah Perang Dunia I Negara Jerman yang semula berbentuk Kerajaan berubah menjadi Republik. Akan tetapi, masa pemerintahan republic ini tidak berhasil mengatasi kekacauan ekonomi sebagai akibat Perang Dunia I, Lbih lebih lagi Jerman berada di pihak yang kalah. Dengan adanya hal tersebut , Timbullah ketidakpuasan rakyat yang menimbulkan kekacauan-kekacauan, bahkan pemberontakan- pemberontakan. Sementara itu Partai Nasionalis Jerman atau National Sozialistische Deutsche Arbeiter. ( NSDAP ) yang disingkat dengan Nazi berkembang menjadi partai yang kuat dipimpin oleh Adolf Hitler. Nazi berusaha merebut kekuasaan tetapi gagal. Hitler dipenjarakan. Dipenjara itulah Hitler menulis buku Mein Kamf ( Perjuanganku ) isinya mengenai paham – paham Nazi.
Dalam waktu singkat Partai Nazi yang dipimpin Hitler maju dengan pesat. Pada tahun 1933 Adolf Hitler diangkat menjadi Perdana Menteri ( Kanselor ) oleh Presiden Hindenburg.
Kebijaksanaan Hitler sebagai perdana menteri yaitu :
a).Jerman keluar dari PBB karena usahanya mengenai penambahan jumlah militer Jerman ditolak.
b).Membatalkan semua perjanjian internasionalnya, termasuk Perjanjian Versailles yang dianggapnya sangat merugikan pihak Jerman.
c). Memperkuat armada militernya untuk merebut kembali sungai Rijn.
d). Membangun industrinya termasuk industri perang.
b. Fasisme di Italia
Setelah Perang Dunia Ke I, pemerintahan di Italia dipegang oleh Kaisar Victor Emmanuel III yang lemah, tidak tegas dan tidak disukai rakyatnya. Dalam keadaan sperti itu muncul golongan Ultra Nasionalis yang mendapat dukungan besar dari rakyat. Pada tahun 1919 golongan Ultra Nasionalis berhasil mendirikan Partai Fasis dibawah pimpinan Benito Mussolini. Tahun 1922 Mussolini berhasil merebut pemerintahan stelah berkuasa, Benito Mussolini menjalankan tugas panggilan suci yaitu mengembalikan masa kejayaan Romawi Kuno yang diberi nama Italia La Prima. Kebaktian yang mutlak kepada bangsa dan Negara menjadi prinsip dasar bagi pendidikan fasisme di Italia. Pada tahun 1922 itu Partai Fasis yang dipimpin oleh Benito Mussolini dan beranggotakan 50 ribu orang mengadakan long march ke Roma dengan tujuan menuntut Perdana Menteri Italia untuk mengundurkan diri. Raja Italia menunjuk Mussolini sebagai perdana menteri, mulailah pemerintahan dictator Mussolini (1922 - 1944).
Dengan paham fasisnya, Mussolini melaksanakan tindakan - tindakannya sebagai berikut.
a). Diadakannya perjanjian Lateran (1929) dengan Sri Paus di Roma, yang menghasilkan terbentuknya Negara Vatikan seluas 44 ha. Selesailah soal Roma, yaitu pertentangan antara Paus dan pemerintahan Italia.
b). Untuk melaksanakan Italia Irredenta-nya , pada tahun 1934, Italia bersahabat dengan Perancis karena khawatir terhadap kekuasaan Jerman.
c). Pada tahun 1936, Italia dapat menduduki Ethiopia sehingga Kaisar Ethiopia mengajukan protes ke LBB, akhirnya Italia keluar dari LBB.
d). Membantu Jendral Franco dalam perang saudara di Spanol (1936 - 1939).
e). Italia menjalin kerjasama dengan Jerman untuk tidak saling mengganggu dalam mencapai cita - citanya masing – masing.
Dalam waktu singtkat Italia dibawah Mussolini berkembang menjadi Negara kuat berpahamkan Fasisme. Mussolini yang berkuasa kemudian bertindak secara diktator seperti :
1). Mengangkat dirinya menjadi perdana menteri merangkap menjdi panglima angkatan perang;
2). Menempatkan anggota partai fasis dalam jabatan penting di pemerintahan
3). Menyingkirkan kaum oposisi dengan kekerasan senjata
4). Menghapuskan dewan perwakilan rakyat gaya lama
5). Membuat undang - undang berdasarkan dekrit dari pusat
6). Menghapuskan hak - hak asasi manusia
7). Melarang emigrasi, perceraian, dan pembatasan kelahiran agar jumlah penduduk bertambah cepat.
8). Membatasi wewenang badan legislatif.
9). Sri Paus diakui kekuasaannya sebagai kepala gereja yang berkedudukan di Vatikan.
Setelah merasa kuat Mussolini segera melancarkan politik ekspansionisme dengan menyerang dan menduduki Abessinia dan Ethiopia pada tahun 1935. Untuk memperkuat kedudukannya Italia menjalin kerjasama yang erat dengan Jerman dibawah Hitler. Fasisme di Italia mempunyai kesamaan dengan Naziisme di Jerman, yaitu bersifat Ultra Nasionalisme, militerisme, antiliberalisme, diktatorisme, antiindividualisme, dan antikomunisme, bagi Fasisme berlaku semboyan semua untuk Negara. Dalam perkembangannya Fasisme kemudian menjadi penyebab meletusnya Perang Dunia ke II.
c. Fasisme di Jepang
Menurut catatan Marcopolo nama Jepang disebut Zipango yang berasal dari kata Kajipon artinya Matahari terbit. Sejak abad 6 nama itu diubah menjadi Nipong ( Nipon, Dai Nihon ). Menurut sejarah kekaisaran Jepang telah didrikan pada tahun 660 SM oleh Kaisar Tenno Jimmu. Tahun 660 ini dijadikan sebagai permulaan tarikh Jepang. Agama/kepercayaan nenek moyang bangsa Jepang disebut Syinto, artinya jalan Dewa-dewa ( syinto - dewa to - jalan ). Selain agama syinto sejak abad 6 di Jepang telah pula menyebar agama Budha.
Di Jepang ada dua golongan bangsawan yang berpengaruh yaitu Dalmyo artinya golongan bangsawan tinggi dan Samurai artinya golongan bangsawan rendahan. Kaum Samurai ini merupakan tentara pengawal keamanan kerajaan yang berdisiplin tinggi dan setia disebut Bushido. Jika seorang samuarai melanggar Bushido ia akan menghukum dirinya dengan menikam perutnya menggunakan pedang samurai disebut hara-kiri. Pemerintahan di Jepang bersifat turun temurun secara bergantian.
Kaisar Matsuhito sebagai Kaisar Meiji dikenal memiliki jiwa Nasionalisme yang tinggi yang ingin menjadikan Jepang sebagai negara yang bersatu dan maju seperti negara-negara di Eropa. Politik isolasi Jepang menurutnya sangat merugikan Jepang dan merupakan penyebab keterbelakangan Jepang. Ia kemudian menerapkan system pemerintahan yang berparlemen seperti yang diterapkan di Negara-negara Eropa.
Untuk mempersatukan seluruh negeri Jepang. Kaisar Meiji melakukan tindakan-tindakan sebagai berikut:
a. Membentuk Dewan Perwakilan Rakyat ( Sementara ) Yang bertugas menyusun Undang Undang Dasar Jepang ( Diet/Gikay ).
b. Memindahkan ibukota Jepang dari Kyoto ke Tokyo
c. Menetapkan Hinomaru ( Matahari Terbit ) sebagai bendera kebangsaan Jepang
d. Menetapkan Syintoisme sebagai agama negara Jepang
e. Menetapkan lagu kebangsaan Jepang Kimigayo
f. Membangun angkatan laut Jepang seperti Inggris dan Jerman
Disamping itu , Kaisar Meiji juga mengeluarkan pernyataan kemerdekaan tanggal 8 April 1868 yang berisikan:
a. Semua jabatan di pemerintahan terbuka untuk umum.
b. Akan dibentuk DPR sebagai lembaga perwakilan untuk umum.
c. Segala adapt istiadat kolot yang menghambat kemajuan Jepang dihapuskan.
d. Akan dibentuk Tentara Nasional Jepang.
e. Segenap rakyat Jepang wajib bersatu memajukan negara.
f. Setiap warga negara Jepang mempunyai hak dan kewajiban yang sama dalam pemerintahan.
g. Setiap warga negara Jepang diwajibkan menambah ilmu pengetahuan sebanyak- banyaknya untuk memajukan negara.
Restorasi dalam segala bidang telah mengangkat bangsa dan negara Jepang pada puncak keunggulannya. Jepang telah menjelma menjadi Negara yang kuat dan modern. Kedudukannya sejajar dengan Negara-negara besar di Eropa. Oleh sebab itu Jepang mulai melibatkan diri dalam dunia Internasional. Beberapa factor yang mendorong Jepang menjadi Negara Imperialis baru adalah sebagai berikut:
1. Pendidikan Jepang dalam segala bidang seperti industri, perdagangan, angkatan perang, pendidikan dan semangat patriotik. Perkembangan industri yang pesat membutuhkan daerah pemasaran dan sekaligus bahan baku demi kelangsungan industrinya.
2. Pertambahan penduduk yang sangat pesat karena kemakmuran yang meningkat. Tahun 1872 penduduk Jepang berjumlah 35 juta sedang tahun 1930 telah menjadi 72 juta
3. Ristriksi ( pembatasan ) Imigrasi bangsa Jepang oleh bangsa-bangsa Eropa
4. Pengaruh ajaran agama Shyinto tentang Hokko Ichi U ( Dunia sebagai satu keluarga ) menyatakan bahwa Jepang harus menyusun dunia sebagai keluarga besar.2
B. Perang Dingin
Sejarah Perang Dingin - Perang dingin adalah perang dalam bentuk ketegangan sebagai perwujudan dari konflik-konflik kepentingan, supremasi, perbedaan ideologi dan lain-lain antara Blok Barat yang dipimpin oleh Amerika Serikat dan Blok Timur yang dipimpin oleh Uni Soviet.
Pada mulanya, guna mengakhiri Perang Dunia II, Uni Soviet dan Amerika Serikat bersekutu dan menjalin hubungan untuk menghadapi NAZI Jerman di bawah pimpinan Adolf Hitler. Amerika Serikat pernah mengirim bantuan tentara ke Uni Soviet untuk menggempur pasukan Jerman.
Ketegangan paling awal dari persaingan ini, yang kemudian dikenal dengan sebutan Cold War (Perang Dingin), dimulai sejak pembagian Jerman menjadi dua wilayah, yaitu Jerman Barat dan Jerman Timur. Pembagian dua negara Jerman pasca PD II itu berakibat pada pembagian kota Berlin menjadi Berlin Barat dan Berlin Timur. Berlin Barat dikuasai oleh Amerika Serikat, Inggris, dan Perancis, sedangkan Berlin Timur dikuasai oleh Uni Soviet.
Doktrin Truman merupakan model bantuan ekonomi yangdilancarkan oleh Amerika Serikat untuk membendung pengaruh komunis di negara-negara Eropa.bantuan yang diberikan tersebut tidak hanya berupa bantuan keuangan, tetapi juga bantuan militer dan penasihat militer. Menurut teori Domino, jika satu negara jatuh maka berjatuhanlah negara-negara tetangga lainnya, sehingga semua negara akan jatuh. Doktri Truman merupakan langkah awal dari kebijakan AS terhadap ancaman masuknya pengaruh Uni Soviet.
Perang dingin juga ditandai dengan terjadinya Perang Korea. Setelah berakhirnya PD II, tentara Uni Soviet menyerbu Korea dari Utara dan memusnahkan sisa-sisa kekuatan tentara Jepang (12 Agustus 1945). Sementara itu, pada bulan september 1945 Amerika Serikat mendaratkan pasukannya di Korea bagian selatan. Dengan demikian di Korea terdapat dua daerah pendudukan, yaitu Korea Utara oleh Uni Soviet dan Korea Selatan berada di bawah pengaruh Amerika Serikat dengan garis Lintang 38 derajat sebagai garis pemisah.
Karena usaha mempersatukan Korea tidak tercapai, maka Korea Selatan membentuk negara Republik Korea dengan ibu kotanya Seoul dan Syangman Rhee sebagai Presiden (15 Agustus 1948). Di pihak lain, Korea Utara mendirikan Republik Demokrasi Rakyat Korea dengan ibu kota Pyong Yang di bawah pimpinan Perdana Menteri Kim II Sung (September 1948).
Pertentangan antara Korea Utara dan Korea Selatan semakin lama semakin tajam. Pada tanggal 25 Juni 1950, sekitar 60.000 tentara Korea Utara (dengan bantuan tank dan jet tempur) menyerbu Korea Selatan melewati garis Lintang 38 derajat. Pada taggal 30 Juni 1950, tentara Korea Utara menguasai ibu kota Korea Selatan, Seoul.
PBB kemudian ikut campur dalam peperangan itu dan menyerukan agar anggota-anggotanya memberikan bantuan kepada Korea Selatan. Di bawah Komando Jenderal Mac Arthur (Amerika Serikat), pasukan PBB sebagai pasukan gabungan mendarat di Inchon dan mengadakan serangan pembalasan. Tentara Korea Utara berhasil dipukul mundur dan tentara PBB berhasil melintasi Garis Lintang 38 derajat. Pasukan PBB berhasil menerobos daerah Korea Utara sampai tapal batas Mansuria. Dalam keadaan terdesak, Korea Utara mendapat bantuan dari RRC yag menerjunkan puluhan ribu pasukannya, sehingga pasukan PBB mundur kembali ke daerah Korea Selatan sampai batas Garis Lintang 38 derajat. Perang Korea yang berlangsung demikian hebatnya selama kurang lebih 3 tahun akhirnya berakhir pada tanggal 27 Juli 1953 dengan ditandatangani persetujuan gencatan senjata di Pamunjom. SEATO (South East Asia Treaty Organization) beranggotakan Amerika Serikat, Inggris, Perancis, New Zealand, Australia, Pakistan, Thailand dan Filipina.3
C. Perang Salib
     Perang Salib adalah serangkaian peperangan yang terjadi antara umat Kristen Eropa dengan Kaum Muslimin. Perang Salib ini merupakan konflik terbesar antara umat Islam yang tengah berkuasa di sebahagian Eropa, Afrika Utara dan Asia, melawan Kristen yang baru bangkit dan berusaha merebut kota Yerusalem.
Disebut Perang Salib, karena umat Kristen dalam perang tersebut memakai logo salib yang berwarna merah di dada mereka. Penggunaan logo salib ini, sedikit banyaknya diilhami oleh perintah dari Injil yang memerintahkan kepada umat Kristen untuk mengangkat salib. Perintah menggunakan Salib yang terbuat dari kain berwarna merah yang disulam pada jubah seragam pasukan Salib sebagai lambang bahwa Perang Salib semata-mata untuk mempertahankan eksistensi umat Kristen.
Disebut Perang Salib seakan-akan faktor agama merupakan faktor yang dominan, akan tetapi sebenarnya agama bukanlah faktor-satu-satunya faktor yang terpenting, sebab Perang Salib merupakan akumulasi beberapa faktor. Untuk memahami hal tersebut secara konprehensif, berikut ini penulis akan mengemukakan beberapa faktor yang dianggap pemicu terjadinya Perang Salib.
1. Faktor Agama
Pemerintahan Bani Saljuk yang wilayah kekuasaannya meliputi Yerusalem memperketat aturan ziarah bagi orang Kristen ke Bait al-Maqdis. Lalu lintas ziarah mereka terhambat. Kemerdekaan mereka untuk berziarah menjadi hilang. Oleh karena itu, mereka bergerak untuk merebut kembali kebebasan mereka dan menguasai Yerusalem yang dianggap sebagai holy land dari kekuasaan umat Islam. Di samping itu, Perang Salib merupakan ekspedisi spektakuler sebagai akibat tidak langsung dari proses kebangkitan semangat religius yang melanda Eropa pada abad X-XI M. Dengan demikian, Perang Salib merupakan salah satu upaya membela kepercayaan Kristen, meski tidak ditemukan dalam kitab suci mereka (Bible/Injil) suatu perintah sebagai justifikasi dan legitimasi pelaksanaan Perang Salib. Sehubungan dengan ini, W.M. Watt mengatakan: "Gagasan untuk menjalankan peperangan demi membela kepercayaan agama Kristen setidak-tidaknya dapat dilacak kembali sampai kaisar Konstantin". Walaupun tidak ditemukan dalam Perjanjian Baru atau sepanjang abad ketika orang Kristen masih merupakan kelompok minoritas yang terjepit, gagasan tersebut diklaim sebagai mempunyai presedennya dalam perjanjian lama. Pada abad kesembilan belas, kita menemukan bahwa Agobard (dari Leon) menafsirkan pengertian pemberian pedang oleh Paus kepada Sang Kaisar sebagai “Penaklukan atas bangsa-bangsa Barbar, supaya mereka memeluk kepercayaan (Kristen) dan memperluas batas-batas kerajaan orang-orang yang beriman”. Brun dari Querfurt, yang dipengaruhi oleh reformasi monastik abad kesepuluh, menyatakan bahwa tugas seorang raja Kristen dalam kaitannya dengan penyembah berhala adalah “mendorong mereka untuk masuk Kristen” dengan pedang.
Dengan demikian, Perang Salib diilhami oleh dua institusi Kristen, yaitu ziarah ke tempat suci dan perang suci (holy war). Ziarah ke Bait al-Maqdis untuk merebut kembali holy land sebagai tujuan jangka pendek, sedangkan di balik pelaksanaan holy war terkandung misi ekspansi Dunia Eropa ke Asia.
2. Faktor Politik
Menurut Philip K. Hitti, konflik Timur-Barat merupakan konflik yang panjang dalam sejarah. Antara Timur dan Barat telah beberapa kali terjadi kontak-konfrontatif, misalnya ketika terjadi perang antara Trujah dan Parsi pada zaman purba. Konflik tersebut berlangsung hingga zaman pertengahan dalam bentuk konflik dua peradaban Besar, bahkan hingga zaman modern ini yaitu konflik antara Barat dan Timur yang oleh sebahagaian pengamat dipandang sebagai representasi dari konflik Islam-Kristen.
Memasuki abad pertengahan, ketika umat Kristen melihat wilayah mereka terancam oleh ekspansi Islam, bahkan Konstantinopel terancam dari serangan Bani Saljuk, sebab wilayah di sekitar Asia kecil telah dikuasi oleh mereka. Dalam keadaan seperti ini imperium Bizantium menggalang dukungan segenap umat Kristen di daratan Eropa untuk mempertahankan imperiumnya.
Di samping itu, peristiwa kekalahan pasukan Armanus, Raja Romawi, dari pasukan Bani Saljuk di bahwa pimpinan Alp Arselan (355-465 H/1063-1072 M) yang mengakibatkan Manzikart jatuh ke tangan kaum muslimin (464 H/1071 M), menjadi suatu trauma politis yang harus segera dibalas. Dalam pada itu, muncul cita-cita di kalangan Kristen Eropa untuk mendirikan kerajaan al-Masih di seluruh wilayah Timur dan menjadikan Timur sebagai zona Kristen. Di sisi lain, tradisi mengembara dan bakat kemiliteran suku Teutonia yang telah mengubah arah sejarah Eropa sejak penghancuran gereja Sepulchre (gereja tempat dikuburnya Yesus) yang dilakukan oleh Khalifah al-Hakim dari Fathimiyah (386-411 H/996-1020 M) pada tahun 1009. Jadi, dalam hal ini tampak adanya dendam politik dari pihak Kristen-Eropa terhadap Islam. Faktor Sosial-Ekonomi
Stratifikasi sosial masyarakat Eropa masyarakat terbagi ke dalam tiga kelas, yaitu kaum gereja, aristokrat dan rakyat jelata. Rakyat jelata merupakan kelompok mayoritas. Kehidupan mereka sangat hina dan tertindas. Oleh karena itu seruan mobilisasi oleh pihak gereja untuk berpartisipasi dalam perang suci dengan iming-iming akan mendapat kebebasan dan kesejahteraan yang lebih baik disambut secara spontan, dan jaminan spritual bahwa memerangi musuh adalah suatu hal yang terhormat dan mulia, mereka diampuni dosa-dosanya sehingga apabila mati dalam peperangan adalah ‘pahlawan agama, dan langsung masuk surga.
Kawasan Timur Tengah adalah kawasan yang sangat strategis prospektif bagi sentra perdagangan, sebab sejak dahulu merupakan lalu lintas perdagangan yang ramai. Oleh karena itu, menguasai wilayah tersebut akan sangat menguntungkan sebab akan dijadikan sebagai pintu gerbang pengembangan perdagangan ke wilayah-wilayah sekitarnya. Sejak abad X M, umat Islam menguasai jalur perdagangan di laut Tengah. Para pedagang Pisa, Venesia dan Genoa merasa terusik dengan kehadiran pasukan Islam sebagai penguasa jalur perdagangan tersebut. Hal tersebut menimbulkan keinginan untuk menguasai wilayah tersebut.
3. Ambisi pribadi Paus Gregory VII
Setelah jatuhnya Manzikert dan mengantisipasi ancaman dari Bani Saljuk, pihak kaisar Byzantium mengajukan permohonan kepada Paus Gregory VII dengan kesediaan menyatukan kembali gereja Yunani dengan gereja Latin yang tunduk di bawah kewenangan Paus. Oleh karena itu Paus berupaya mengkonsolidasikan kekuatan agar alam Masehi tunduk semua di bawah satu pemerintahan agama yang dipimpin oleh Paus. Untuk merealisasikan hal tersebut, maka diserukanlah peperangan guna menyapu-bersih umat Islam dari Palestina dan menundukkan gereja-gereja di Timur. Dari sini tampak bahwa Paus berkeinginan mempertahankan supremasinya sebagai pemegang kedaulatan umat Kristiani.
d. Bani Umayyah dan Abbasiyah
1. Asal Mula Bani Umayyah
Bani Umayyah diambil dari nama Umayyah, kakeknya Abu Sofyan bin Harb, atau moyangnya Muawiyah bin Abi Sofyan. Umayyah hidup pada masa sebelum Islam, ia termasuk bangsa Quraisy. Daulah Bani Umayyah didirikan oleh Muawiyah bin Abi Sufyan dengan pusat pemerintahannya di Damaskus dan berlangsung selama 90 tahun (41 – 132 H / 661 – 750 M).
Muawiyah bin Abi Sufyan sudha terkenal siasat dan tipu muslihatnya yang licik, dia adalah kepala angkatan perang yang mula-mula mengatur angkatan laut, dan ia pernah dijadikan sebagai amir “Al-Bahar”. Ia mempunyai sifat panjang akal, cerdik cendekia lagi bijaksana, luas ilmu dan siasatnya terutama dalam urusan dunia, ia juga pandai mengatur pekerjaan dan ahli hikmah.
Muawiyah bin Abi Sufyan dalm membangun Daulah Bani Umayyah menggunakan politik tipu daya, meskipun pekerjaan itu bertentangan dengan ajaran Islam. Ia tidak gentar melakukan kejahatan. Pembunuhan adalah cara biasa,asal maksud dan tujuannya tercapai. Daulah Bani Umayyah yang berpusat di Damaskus, telah diperintah oleh 14 orang kholifah. Namun diantara kholifah-kholifah tersebut, yang paling menonjol adalah : Kholifah Muawiyah bin Abi Sufyan, Abdul Malik bin Marwan, Walid bin Abdul Malik, Umar bin Abdul Aziz dan Hisyam bin Abdul Malik.
2. Peta Daerah Perkembangan Islam Pada Masa Kejayaan Bani Umayyah
Dalam upaya perluasan daerah kekuasaan Islam pada masa Bani Umayyah, Muawiyah selalu mengerahkan segala kekuatan yang dimilikinya untuk merebut kekuasaan di luar Jazirah Arab, antara lain upayanya untuk terus merebut kota Konstantinopel. Ada tiga hal yang menyebabakan Muawiyah terus berusaha merebut Byzantium. Pertama, karena kota tersebut adalah merupakan basis kekuatan Kristen Ortodoks, yang pengaruhnya dapat membahayakan perkembangan Islam. Kedua, orang-orang Byzantium sering melakukan pemberontakan ke daerah Islam. Ketgia, Byzantium termasuk wilayah yang memiliki kekayaan yang melimpah.
Pada waktu Bani Umayyah berkuasa, daerah Islam membentang ke berbagai negara yang berada di benua Asia dan Eropa. Dinasti Umayyah, juga terus memperluas peta kekuasannya ke daerah Afrika Utara pada masa Kholifah Walid bin Abdul Malik , dengan mengutus panglimanya Musa bin Nushair yang kemudian ia diangkat sebagai gubernurnya. Musa juga mengutus Thariq bin Ziyad untuk merebut daerah Andalusia.
Keberhasilan Thariq memasuki Andalusia, membuta peta perjalanan sejarah baru bagi kekuasaan Islam. Sebab, satu persatu wilayah yang dilewati Thariq dapat dengan mudah ditaklukan, seperti kota Cordova, Granada dan Toledo. Sehingga, Islam dapat tersebar dan menjadi agama panutan bagi penduduknya. Tidak hanya itu, Islam menjadi sebuah agama yang mampu memberikan motifasi para pemeluknya untuk mengembangkan diri dalam berbagai bidang kehidupan social, politik, ekonomi, budaya dan sebaginya. Andalusia pun mencapai kejayaan pada masa pemerintahan Islam.
3. Kemajuan dan Keunggulan Bani Umayyah
Di masa Bani Umayyah ini, kebudayaan mengalami perkembangan dari pada masa sebelumnya. Di antara kebudayaan Islam yang mengalami perkembangan pada masa ini adalah seni sastra, seni rupa, seni suara, seni bangunan, seni ukir, dan sebagainya.
Pada masa ini telah banyak bangunan hasil rekayasa umat Islam dengan mengambil pola Romawi, Persia dan Arab. Contohnya adalah bangunan masjid Damaskus yang dibangun pada masa pemerintahan Walid bin Abdul Malik, dan juga masjid Agung Cordova yang terbuat dari batu pualam. Seni sastra berkembang dengan pesatnya, hingga mampu menerobos ke dalam jiwa manusia dan berkedudukan tinggi di dalam masyarakat dan negara. Sehingga syair yang muncul senantiasa sering menonjol dari sastranya, disamping isinya yang bermutu tinggi. Dalam seni suara yang berkembang adalah seni baca Al-Qur’an, qasidah, musik dan lagu-lagu yang bernafaskan cinta. Sehingga pada saat itu bermunculan seniman dan qori’/ qori’ah ternama.
Perkembangan seni ukir yang paling menonjol adalah penggunaan khot Arab sebagai motif ukiran atau pahatan. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya dinding masjid dan tembok-tembok istana yang diukur dengan khat Arab. Salah satunya yang masih tertinggal adalah ukiran dinding Qushair Amrah (Istana Mungil Amrah), istana musim panas di daerah pegunungan yang terletak lebih kurang 50 mil sebelah Timur Amman. Dalam bidang ilmu pengetahuan, perkembangan tidak hanya meliputi ilmu pengetahuan agama saja, tetapi juga ilmu pengetahuan umum, seperti ilmu kedokteran, filsafat, astronomi, ilmu pasti, ilmu bumi, sejarah, dan lain-lain.
Pada ini juga, politik telah mengaami kamajuan dan perubahan, sehingga lebih teratur dibandingkan dengan masa sebelumnya, terutama dalam hal Khilafah (kepemimpinan), dibentuknya Al-Kitabah (Sekretariat Negara), Al-Hijabah (Ajudan), Organisasi Keuangan, Organisasi Keahakiman dan Organisasi Tata Usaha Negara.
Kekuatan militer pada masa Bani Umayyah jauh lebh berkembang dari masa sebelumnya, sebab diberlakukan Undang-Undang Wajib Militer (Nizhamut Tajnidil Ijbary). Sedangkan pada masa sebelumnya, yakni masa Khulafaurrasyidin, tentara adalah merupakan pasukan sukarela. Politik ketentaraan Bani Umayyah adalah politik Arab, dimana tentara harus dari orang Arab sendiri atau dari unsur Arab.
Pada masa ini juga, telah dibangun Armada Islam yang hampir sempurna hingga mencapai 17.000 kapal yang dengan mudah dapat menaklukan Pulau Rhodus dengan panglimanya Laksamana Aqabah bin Amir. Disamping itu Muawiyah juga telah membentuk “Armada Musin Panas dan Armada Musim Dingin”, sehingga memungkinkannya untuk bertempur dalam segala musim.
Dalam bidang social budaya, kholifah pada masa Bani Umayyah juga telah banyak memberikan kontribusi yang cukup besar. Yakni, dengan dibangunnya rumah sakit (mustasyfayat) di setiap kota yang pertama oleh Kholifah Walid bin Abdul Malik. Saat itu juga dibangun rumah singgah bagi anak-anak yatim piatu yang ditinggal oleh orang tua mereka akibat perang. Bahkan orang tua yang sudah tidak mampu pun dipelihara di rumah-rumah tersebut. Sehingga usaha-usaha tersebut menimbulkan simpati yang cukup tinggi dari kalangan non-Islam, yang pada akhirnya mereka berbondong-bondong memeluk Islam.
4. Keruntuhan Bani Umayyah
Bani Umayyah mengalami keruntuhan oleh banyak hal, diantaranya adalah terbaginya kekuasaan Daulah Bani Umayyah ke dalam dua wilayah. Kholifah Marwan bin Muhammad berkuasa di wilayah Semenanjung Tanah Arab, dan Kholifah Yazid bin Umar berkuasa di wilayah Wasit. Namun yang paling kuat di antara kedua wilayah tersebut adalah yang berpusat di Semenanjung Tanah Arab. Sehingga para pendiri kerajaan Daulah Bani Abbasiyah terus menerus mengatur strateginya untuk menumbangkan Kholifah Marwan dengan cara apapun, termasuk menghabisi nyawanya.
Pembunuhan Terhadap Marwan bin Muhammad dan Yazid bin Umar Salah satu pendiri daulah Bani Abbasiyah, Abul Abbas As-Shaffah mengirimkan pasukannya untuk melumpuhkan kepemimpinan Marwan. Sebagai panglima, ia mengutus Abdullah bin Ali. Kholifah MArwan juga telah mempersiapkan pasukannya yang besar dengan membaginya dengan dua lapis. Lapis pertama, adalah terdiri dari pasukan yang selalu mengalami kemenangan dalam setiap peperangan, yang kedua, adalah pasukan yang selalu mengalami kekalahan dalam setiap peperangan.
Kedua pasukan tersebut bertempur di lembah Sungai az-Zab, salah satu cabang Sungai Djlah (Tigris) dari sebelah timur. Pertempuran berlaku sengit. Angkatan perang Marwan memang cukup besar dan memiliki perbekalan yang banyak. Namun, itu semua tidak menyurutkan keinginan pasukan Abbasiyah untuk memperoleh kemenangan demi masa depan yang cemerlang. Demikianlah angkatan tentara Abbasiyah mencapai kemenagan atas pasukan Kholifah Marwan.
Sejak saat itu, Marwan terus diburu untuk benar-benar dibunuh, sehingga tidak ada lagi kekuasaan Bani Umayyah yang tersisa. Marwan terus menerus melakukan pengunduran dari satu tempat ke tempat lain, dimulai dari ia mundur dari Harran, Qinnisirin (Syiria), kemudian Hims, Damsyik, Palestin dan akhirnya Mesir. Di Mesir, Marwan dan sedikit pasukannya yang tersisa masih harus melakukan pertempuran kecil, dan saat itu pula ia tewas.
Moment inilah yang menyebabkan kemunduran dan kehancuran daulah Bani Umayyah yang sudah berkuasa selama 90 tahun.
B. Bani Abbasiyah
1. Pembangunan Daulah Bani Abbasiyah
Daulah Bani Abbasiyah diambil dari nama Al-Abbas bin Abdul Mutholib, paman Nabi Muhammad SAW. Pendirinya ialah Abdullah As-Saffah bin Ali bin Abdullah bin Al-Abbas, atau lebih dikenal dengan sebutan Abul Abbas As-Saffah. Daulah Bani Abbasiyah berdiri antara tahun 132 – 656 H / 750 – 1258 M. Lima setengah abad lamanya keluarga Abbasiyah menduduki singgasana khilafah Islamiyah. Pusat pemerintahannya di kota Baghdad.
Tokoh pendiri Daulah Bani Abbasiyah adalah ; Abul Abbas As-Saffah, Abu Ja’far Al-Mansur, Ibrahim Al-Imam dan Abu Muslim Al-Khurasani. Bani Abbasiyah mempunyai kholifah sebanyak 37 orang. Dari masa pemerintahan Abul Abbas As-Saffah sampai Kholifah Al-Watsiq Billah agama Islam mencapai zaman keemasan (132 – 232 H / 749 – 879 M). Dan pada masa kholifah Al-Mutawakkil sampai dengan Al-Mu’tashim, Islam mengalami masa kemunduran dan keruntuhan akibat serangan bangsa Mongol Tartar pimpinan Hulakho Khan pada tahun 656 H / 1258 M.
2. Peta Daerah Perkembangan Islam Pada Masa Bani Abbasiyah
Pemerintahan daulah Bani Abbasiyah merupakan kelanjutan dari pemerintahan daulah Bani Umayyah yang telah hancur di Damaskus. Meskipun demikian, terdapat perbedaan antara kekuasaan dinasti Bani Abbasiyah dengan kekuasaan dinasti Bani Umayyah, diantaranya adalah :
a. Dinasti Umayyah sangat bersifat Arab Oriented, artinya dalam segala hal para pejabatnya berasal dari keturunan Arab murni, begitu pula corak peradaban yang dihasilkan pada dinasti ini.
b. Dinasti Abbasiyah, disamping bersifat Arab murni, juga sedikit banyak telah terpengaruh dengan corak pemikiran dan peradaban Persia, Romawi Timur, Mesir dan sebagainya.
Pada masa pemerintahan dinasti Abbasiyah, luas wilayah kekuasaan Islam semakin bertambah, meliputi wilayah yang telah dikuasai Bani Umayyah, antara lain Hijaz, Yaman Utara dan Selatan, Oman, Kuwait, Irak, Iran (Persia), Yordania, Palestina, Lebanon, Mesir, Tunisia, Al-Jazair, Maroko, Spanyol, Afganistan dan Pakistan, dan meluas sampai ke Turki, Cina dan juga India.
3. Bentuk-Bentuk Peradaban Islam Pada Masa Daulah Abbasiyah
Masa pemerintahan Dinasti Abbasiyah merupakan masa kejayaan Islam dalam berbagai bidang, khususnya dalam bidang ilmu pengetahuan dan kebudayaan. Pada zaman ini, umat Islam telah banyak melakukan kajian kritis terhadap ilmu pengetahuan, yaitu melalui upaya penterjemahan karya-karya terdahulu dan juga melakukan riset tersendiri yang dilakukan oleh para ahli. Kebangkitan ilmiyah pada zaman ini terbagi di dalam tiga lapangan, yaitu : kegiatan menyusun buku-buku ilmiah, mengatur ilmu-ilmu Islam dan penerjemahan dari bahasa asing.
Setelah tercapai kemenangan di medan perang, tokoh-tokoh tentara membukakan jalan kepada anggota-anggota pemerintahan, keuangan, undang-undang dan berbagai ilmu pengetahuan untuk bergiat di lapangan masing-masing. Dengan demikian muncullah pada zaman itu sekelompok penyair-penyair handalan, filosof-filosof, ahli-ahli sejarah, ahli-ahli ilmu hisab, tokoh-tokoh agama dan pujangga-pujangga yang memperkaya perbendaharaan bahasa Arab.
Adapun bentuk-bentuk peradaban Islam pada masa daulah Bani Abbasiyah adalah sebagai berikut :
a. Kota-Kota Pusat Peradaban
Di antara kota pusat peradaban pada masa dinasti Abbasiyah adalah Baghdad dan Samarra. Bangdad merupakan ibu kota negara kerajaan Abbasiyah yang didirikan Kholifah Abu Ja’far Al-Mansur (754-775 M) pada tahun 762 M. Sejak awal berdirinya, kota ini sudah menjadi pusat peradaban dan kebangkitan ilmu pengetahuan. Ke kota inilah para ahli ilmu pengetahuan datang beramai-ramai untuk belajar. Sedangkan kota Samarra terletak di sebelah timur sungai Tigris, yang berjarak + 60 km dari kota Baghdad. Di dalamnya terdapat 17 istana mungil yang menjadi contoh seni bangunan Islam di kota-kota lain.
b. Bidang Pemerintahan
Pada masa Abbasiyah I (750-847 M), kekuasaan kholifah sebagai kepala negara sangat terasa sekali dan benar seorang kholifah adalah penguasa tertinggi dan mengatur segala urusan negara. Sedang masa Abbasiyah II 847-946 M) kekuasaan kholifah sedikit menurun, sebab Wazir (perdana mentri) telah mulai memiliki andil dalam urusan negara. Dan pada masa Abbasiyah III (946-1055 M) dan IV (1055-1258 M), kholifah menjadi boneka saja, karena para gubernur di daerah-daerah telah menempatkan diri mereka sebagai penguasa kecil yang berkuasa penuh. Dengan demikian pemerintah pusat tidak ada apa-apanya lagi.
Dalam pembagian wilayah (propinsi), pemerintahan Bani Abbasiyah menamakannya dengan Imaraat, gubernurnya bergelar Amir/ Hakim. Imaraat saat itu ada tiga macam, yaitu ; Imaraat Al-Istikhfa, Al-Amaarah Al-Khassah dan Imaarat Al-Istilau. Kepada wilayah/imaraat ini diberi hak-hak otonomi terbatas, sedangkan desa/ al-Qura dengan kepala desanya as-Syaikh al-Qoryah diberi otonomi penuh.
Selain hal tersebut di atas, dinasti Abbasiyah juga telah membentuk angkatan perang yang kuat di bawah panglima, sehingga kholifah tidak turun langsung dalam menangani tentara. Kholifah juga membentuk Baitul Mal/ Departemen Keuangan untuk mengatur keuangan negara khususnya. Di samping itu juga kholifah membentuk badan peradilan, guna membantu kholifah dalam urusan hukum.
c. Bangunan Tempat Pendidikan dan Peribadatan
Di antara bentuk bangunan yang dijadikan sebagai lembaga pendidikan adalah madrasah. Madrasah yang terkenal saat itu adalah Madrasah Nizamiyah, yang didirikan di Baghdad, Isfahan, Nisabur, Basrah, Tabaristan, Hara dan Musol oleh Nizam al-Mulk seorang perdana menteri pada tahun 456 – 486 H. selain madrasah, terdapat juga Kuttab, sebagai lembaga pendidikan dasar dan menengah, Majlis Muhadhoroh sebagai tempat pertemuan dan diskusi para ilmuan, serta Darul Hikmah sebagai perpustakaan. Di samping itu, terdapat juga bangunan berupa tempat-tempat peribadatan, seperti masjid. Masjid saat itu tidak hanya berfungsi sebagai tempat pelaksanaan ibadah sholat, tetapi juga sebagai tempat pendidikan tingkat tinggi dan takhassus. Di antara masjid-masjid tersebut adalah masjid Cordova, Ibnu Toulun, Al-Azhar dan lain sebagainya.
d. Bidang Ilmu Pengetahuan
Ilmu pengetahuan pada masa Daulah Bani Abbasiyah terdiri dari ilmu naqli dan ilmu ‘aqli. Ilmu naqli terdiri dari Ilmu Tafsir, Ilmu Hadits Ilmu Fiqih, Ilmu Kalam, Ilmu Tasawwuf dan Ilmu Bahasa. Adapaun ilmu ‘aqli seperti : Ilmu Kedokteran, Ilmu Perbintangan, Ilmu Kimia, Ilmu Pasti, Logika, Filsafat dan Geografi.
4. Kemunduran Daulah Bani Abbasiyah
Kehancuran Dinasti Abbasiyah ini tidak erjadi dengan cara spontanitas, melainkan melalui proses yang panjang yang diawali oleh berbagai pemeberontakan dari kelompok yang tidak senang terhadap kepemimpinan kholifah Abbasiyah. Disamping itu juga, kelemahan kedudukan kekholifahan dinasti Abbasiyah di Baghdad, disebabkan oleh luasnya wilayah kekuasaan yang kurang terkendali, sehingga menimbulkan disintegrasi wilayah.
Di antara kelemahan yang menyebabkan kemunduran Dinasti Abbasiyah adalah sebagai berikut :
a. Mayoritas Kholifah Abbasiyah periode akhir lebih mementingkan urusan pribadinya dan cenderung hidup mewah.
b. Luasnya wilayah kekuasaan Abbasiyah, sementara komunikasi pusat dengan daerah sulit dilakukan.
c. Ketergantungan kepada tentara bayaran.
d. Semakin kuatnya pengaruh keturunan Turki dan Persia, yang menimbulkan kecemburuan bagi bangsa Arab murni.
e. Permusuhan antara kelompok suku dan agama.
f. Perang Salib yang berlangsung beberapa gelombang dan menelan banyak korban.
g. Penyerbuan tentara Mongol di bawah pimpinan Panglima Hulagu Khan yang menghacur leburkan kota Baghdad.4
Biografi Kediktatoran
Benito Mussolini

Benito Amilcare Andrea Mussolini (29 Juli 1883 – 28 April 1945) adalah seorang diktator Italia yang menganut Fasis. Ia adalah diktator Italia pada periode 1922-1943. Ia dipaksa mundur dari jabatan Perdana Menteri Italia pada 28 Juli 1943 setelah serangkaian kekalahan Italia di Afrika. Setelah ditangkap, ia diisolasi. Dua tahun kemudian, ia dieksekusi di Como, Italia utara. Mussolini mengakhiri sebuah dekade seperti di Jerman yang dilakukan diktator Adolf Hitler dengan Nazi-nya.
Mussolini lahir di Predappio, Forlì (Emilia-Romagna). Ayahnya Alessandro seorang pandai besi dan ibunya Rosa seorang guru sekolah. Seperti ayahnya, ia menjadi seorang sosialis berat. Tahun 1902 ia beremigrasi ke Swiss. Karena sulit mencari pekerjaan tetap, akhirnya ia pindah ke Italia. Pada 1908 ia bergabung dengan surat kabar Austria di kota Trento.
Keluar dari situ, ia jadi editor sebuah koran sosialis la Lotta di Class (Pertentangan Kelas). Di sini antusiasmenya pada Karl Heinrich Marx makin besar. Tahun 1910, ia menjabat sekretaris partai sosialis tingkat daerah di Forlì dan kepribadiannya berkembang menjadi antipatriot. Ketika Italia menyatakan perang dengan Kerajaan Ottoman tahun 1911, ia dipenjara karena propaganda perdamaiannya. Ini bertentangan dengan kinerjanya kemudian.
Setelah ditunjuk jadi editor koran sosialis Avanti, ia pindah ke Milan, tempatnya membangun dirinya sebagai kekuatan berpangaruh atas para pemimpin buruh sosialis Italia. Ia percaya, para proletar bisa dibuhul dalam gerakan fascio. Agaknya inilah cikal bakal gerakan fasis, yang lahir di saat perekonomian Italia memburuk akibat perang, dan pengangguran merebak di mana-mana.
Pada Maret 1919, fasisme menjadi suatu gerakan politik ketika ia membentuk Kelompok untuk Bertempur yang dikenal sebagai baju hitam, yakni kumpulan penjahat, kriminal, dan preman yang bertindak sebagai tukang pukul para cukong. Penampilan mereka seram dan tiap hari terlibat perkelahian di jalan-jalan.
Setelah gagal pada Pemilu 1919, ia mengembangkan paham kelompoknya, sehingga mulai mendapat pengaruh. Mereka, kaum fasis, menolak parlemen dan mengedepankan kekerasan fisik. Anarki pecah di mana-mana. Pemerintah liberal tak berdaya menghadapinya. Ia membawa "geng"nya, sejumlah besar kaum fasis yang bertampang sangar, untuk melakukan Berbaris ke Roma. Melihat rombongan preman berwajah angker memasuki Roma, Raja Vittorio Emanuele III menciut jeri. Mussolini diundang ke istana lalu diberi posisi sang Pemimpin. Pada Oktober 1922, Raja memintanya membentuk pemerintahan baru. Jadilah Italia dikelola pemerintahan fasis.
Gebrakan pertamanya setelah memegang kekuasaan, adalah menyerang Ethiopia dengan merujuk pada pandangan rasis Charles Robert Darwin, "Ethiopia bangsa kelas rendah, karena termasuk kulit hitam. Jika diperintah oleh ras unggul seperti Italia, itu sudah merupakan akibat alamiah dari evolusi." Bahkan ia bersikeras bahwa bangsa-bangsa berevolusi melalui peperangan. Sehingga jadilah Italia waktu itu bangsa yang ditakuti sepak terjangnya.
Yang meresahkan, ketika ia menduduki Abbesinia tahun 1937, kontan dunia tersentak. Teman akrabnya di Eropa adalah Adolf Hitler, dan mereka membuat aliansi, yang menyeret Italia ke dalam Perang Dunia II di pihak Jerman pada 1940. Namun, pasukannya kalah di Yunani dan Afrika, dan Italia sendiri diserbu oleh pasukan Britania Raya dan Amerika Serikat pada 1943. Pada saat itu Mussolini telah diturunkan dari takhtanya dan ditahan. Pasukan payung Jerman membebaskan dan mengembalikannya berkuasa di Italia Utara. Akhir riwayatnya tiba tak lama kemudian. Ketika akhirnya Italia dikalahkan, ia ditembak oleh musuh Italianya dan mayatnya digantung terbalik di Piazza Loreto di Milan.5
Adolf Hitler lahir tahun 1889 di Braunau, Austria. Sebagai remaja dia merupakan seorang seniman gagal yang kapiran dan kadang-kadang dalam usia mudanya dia menjadi seorang nasionalis Jerman yang fanatik. Di masa Perang Dunia ke-I, dia masuk Angkatan Bersenjata Jerman, terluka dan peroleh dua medali untuk keberaniannya.
Kekalahan Jerman membikinnya terpukul dan geram. Di tahun 1919 tatkala umurnya menginjak tiga puluh tahun, dia bergabung dengan partai kecil berhaluan kanan di Munich, dan segera partai ini mengubah nama menjadi Partai Buruh Nasionalis Jerman (diringkas Nazi). Dalam tempo dua tahun dia menanjak jadi pemimpin yang tanpa saingan yang dalam julukan Jerman disebut “Fuehrer.”
Di bawah kepemimpinan Hitler, partai Nazi dengan kecepatan luar biasa menjadi suatu kekuatan dan di bulan Nopember 1923 percobaan kupnya gagal. Kup itu terkenal dengan sebutan “The Munich Beer Hall Putsch.” Hitler ditangkap, dituduh pengkhianat, dan terbukti bersalah. Tetapi, dia dikeluarkan dari penjara sesudah mendekam di sana kurang dari setahun.
Di tahun 1928 partai Nazi masih merupakan partai kecil. Tetapi, depressi besar-besaran membikin rakyat tidak puas dengan partai-partai politik yang besar dan sudah mapan. Dalam keadaan seperti ini partai Nazi menjadi semakin kuat, dan di bulan Januari 1933, tatkala umurnya empat puluh empat tahun, Hitler menjadi Kanselir Jerman.
Dengan jabatan itu, Hitler dengan cepat dan cekatan membentuk kediktatoran dengan menggunakan aparat pemerintah melabrak semua golongan oposisi. Perlu dicamkan, proses ini bukanlah lewat erosi kebebasan sipil dan hak-hak pertahankan diri terhadap tuduhan-tuduhan kriminal, tetapi digarap dengan sabetan kilat dan sering sekali partai Nazi tidak ambil pusing dengan prosedur pengajuan di pengadilan samasekali. Banyak lawan-lawan politik digebuki, bahkan dibunuh langsung di tempat. Meski begitu, sebelum pecah Perang Dunia ke-2, Hitler meraih dukungan sebagian terbesar penduduk Jerman karena dia berhasil menekan jumlah pengangguran dan melakukan perbaikan-perbaikan ekonomi.
Hitler kemudian merancang jalan menuju penaklukan-penaklukan yang ujung-ujungnya membawa dunia ke kancah Perang Dunia ke-2. Dia merebut daerah pertamanya praktis tanpa lewat peperangan samasekali. Inggris dan Perancis terkepung oleh pelbagai macam kesulitan ekonomi, karena itu begitu menginginkan perdamaian sehingga mereka tidak ambil pusing tatkala Hitler mengkhianati Persetujuan Versailles dengan cara membangun Angkatan Bersenjata Jerman. Begitu pula mereka tidak ambil peduli tatkala Hitler menduduki dan memperkokoh benteng di Rhineland (1936), dan demikian juga ketika Hitler mencaplok Austria (Maret 1938). Bahkan mereka terima sambil manggut-manggut ketika Hitler mencaplok Sudetenland, benteng pertahanan perbatasan Cekoslowakia. Persetujuan internasional yang dikenal dengan sebutan “Pakta Munich” yang oleh Inggris dan Perancis diharapkan sebagai hasil pembelian “Perdamaian sepanjang masa” dibiarkan terinjak-injak dan mereka bengong ketika Hitler merampas sebagian Cekoslowakia beberapa bulan kemudian karena Cekoslowakia samasekali tak berdaya. Pada tiap tahap, Hitler dengan cerdik menggabung argumen membenarkan tindakannya dengan ancaman bahwa dia akan perang apabila hasratnya dianggap sepi, dan pada tiap tahap negara-negara demokrasi merasa gentar dan mundur melemah.
Tetapi, Inggris dan Perancis berketetapan hati mempertahankan Polandia, sasaran Hitler berikutnya. Pertama Hitler melindungi dirinya dengan jalan penandatangan pakta “Tidak saling menyerang” bulan Agustus 1939 dengan Stalin (hakekatnya perjanjian itu perjanjian agresi karena keduanya bersepakat bagaimana membagi dua Polandia buat kepentingan masing-masing). Sembilan hari kemudian, Jerman menyerang Polandia dan enam belas hari sesudah itu Uni Soviet berbuat serupa. Meskipun Inggris dan Perancis mengumumkan perang terhadap Jerman, Polandia segera dapat ditaklukkan.
Tahun puncak kehebatan Hitler adalah tahun 1940. Bulan April, Angkatan Bersenjatanya melabrak Denmark dan Norwegia. Bulan Mei, dia menerjang Negeri Belanda, Belgia, dan Luxemburg. Bulan Juni, Perancis tekuk lutut. Tetapi pada tahun itu pula Inggris bertahan mati-matian terhadap serangan udara Jerman-terkenal dengan julukan “Battle of Britain” dan Hitler tak pernah sanggup menginjakkan kaki di bumi Inggris.
Pasukan Jerman menaklukkan Yunani dan Yugoslavia di bulan April 1941. Dan di bulan Juni tahun itu pula Hitler merobek-robek “Perjanjian tidak saling menyerang” dengan Uni Soviet dan membuka penyerbuan. Angkatan Bersenjata Jerman dapat menduduki bagian yang amat luas wilayah Rusia tetapi tak mampu melumpuhkannya secara total sebelum musim dingin. Meski bertempur lawan Inggris dan Rusia, tak tanggung-tanggung Hitler memaklumkan perang dengan Amerika Serikat bulan Desember 1941 dan beberapa hari kemudian Jepang melabrak Amerika Serikat, mengobrak-abrik pangkalan Angkatan Lautnya di Pearl Harbor.
Di pertengahan tahun 1942 Jerman sudah menguasai bagian terbesar wilayah Eropa yang tak pernah sanggup dilakukan oleh siapa pun dalam sejarah. Tambahan pula, dia menguasai Afrika Utara. Titik balik peperangan terjadi pada parohan kedua tahun 1942 tatkala Jerman dikalahkan dalam pertempuran rumit di El-Alamein di Mesir dan Stalingrad di Rusia. Sesudah kemunduran ini, nasib baik yang tadinya memayungi tentara Jerman angsur-berangsur secara tetap meninggalkannya. Tetapi, kendati kekalahan Jerman tampaknya tak terelakkan lagi, Hitler menolak menyerah. Bukannya dia semakin takut, malahan meneruskan penggasakan selama lebih dari dua tahun sesudah Stalingrad. Ujung cerita yang pahit terjadi pada musim semi tahun 1945. Hitler bunuh diri di Berlin tanggal 30 April dan tujuh hari sesudah itu Jerman menyerah kalah.
Selama masa kuasa, Hitler terlibat dalam tindakan pembunuhan massal yang tak ada tolok tandingannya dalam sejarah. Dia seorang rasialis yang fanatik, spesial terhadap orang Yahudi yang dilakukannya dengan penuh benci meletup-letup. Secara terbuka dia mengumumkan bunuh tiap orang Yahudi di dunia. Di masa pemerintahannya, Nazi membangun kampkamp pengasingan besar, dilengkapi dengan kamar gas. Di tiap daerah yang menjadi wilayah kekuasaannya, orang-orang tak bersalah, lelaki dan perempuan serta anak-anak digiring dan dijebloskan ke dalam gerbong ternak untuk selanjutnya dicabut nyawanya di kamar-kamar gas. Dalam jangka waktu hanya beberapa tahun saja sekitar 6.000.000 Yahudi dipulangkan ke alam baka.
Berikut pernyataan Hitler yang paling terkenal :
“Ich konnte all die Juden in dieser Welt zu zerstören, aber ich lasse ein wenig drehte-on,so können Sie herausfinden, warum ich sie getötet”
(Bisa saja saya musnahkan semua Yahudi di dunia ini, tapi saya sisakan sedikit  yang hidup, agar kamu nantinya dapat mengetahui mengapa saya membunuh mereka)
Yahudi bukan satu-satunya golongan yang jadi korban Hitler. Di masa pemerintahan kediktatorannya, orang-orang Rusia dan Gypsy juga dibabat, seperti juga halnya menimpa orang-orang yang dianggap termasuk ras rendah atau musuh-musuh negara. Jangan sekali-kali dibayangkan pembunuhan ini dilakukan secara spontan, atau dalam keadaan panas dan sengitnya peperangan. Melainkan Hitler membangun kamp mautt itu dengan organisasi yang rapi dan cermat seakan-akan dia merancang sebuah perusahaan bisnis besar. Data-data tersusun, jumlah ditetapkan, dan mayat-mayat secara sistematis dipreteli anggota-anggota badannya yang berharga seperti gigi emas dan cincin kawin. Juga banyak dari jenazah-jenazah itu dimanfaatkan buat pabrik sabun. Begitu telitinya rencana pembunuhan oleh Hitler hingga bahkan di akhir-akhir perang akan selesai, tatkala Jerman kekurangan bahan-bahan buat penggunaan baik sipil maupun militer, gerbong ternak masih terus menggelinding menuju kamp-kamp pembunuhan dalam rangka missi teror non-militer.
Dalam banyak hal, jelas sekali kemasyhuran Hitler akan tamat. Pertama, dia oleh dunia luas dianggap manusia yang paling jahanam sepanjang sejarah. Jika orang seperti Nero dan Caligula yang salah langkahnya amat tidak berarti jika dibanding Hitler dan Hitler masih saja tetap jadi lambang kekejaman selama 20 abad, tampaknya tak melesetlah jika orang meramalkan bahwa Hitler yang begitu buruk reputasinya tak terlawankan dalam sejarah akan dikenang orang untuk berpuluh-puluh abad lamanya.
Lebih dari itu, tentu saja, Hitler akan dikenang sebagai biang keladi pecahnya Perang Dunia ke-2, perang terbesar yang pernah terjadi di atas bumi. Kemajuan persenjataan nuklir seakan merupakan kemustahilan akan terjadi perang yang berskala luas di masa depan. Karena itu, bahkan dua atau tiga ribu tahun lagi dari sekarang, Perang Dunia ke-2 mungkin masih dianggap kejadian besar dalam sejarah.
Lebih jauh lagi, Hitler akan tetap terkenal karena seluruh kisah menyangkut dirinya begitu menyeramkan dan menarik, betapa seorang asing (Hitler dilahirkan di Austria, bukan Jerman), betapa seorang yang tak punya pengalaman politik samasekali, tak punya duit, tak punya hubungan politik, mampu –dalam masa kurang dari empat belas tahun– menjadi pemimpin kekuatan dunia yang menonjol, sungguh-sungguh mengagumkan. Kemampuannya selaku orator betul-betul luar biasa. Diukur dari kemampuannya menggerakkan massa dalam tindakan-tindakan penting, bisa dikatakan bahwa Hitler merupakan seorang orator terbesar dalam sejarah. Akhirnya, cara kotor yang mengangkatnya ke puncak kekuasaan, sekali terpegang tangannya tak akan cepat terlupakan.
Mungkin tak ada tokoh dalam sejarah yang punya pengaruh begitu besar terhadap generasinya ketimbang Adolf Hitler. Di samping puluhan juta orang yang mati dalam peperangan yang dia biang keladinya, atau mereka yang mati di kamp konsentrasi, masih berjuta juta orang terlunta-lunta tanpa tempat bernaung atau yang hidupnya berantakan akibat perang. Perkiraan lain mengenai pengaruh Hitler harus mempertimbangkan dua faktor. Pertama, banyak yang betul-betul terjadi di bawah kepemimpinannya tak
akan pernah terjadi andaikata tanpa Hitler. (Dalam kaitan ini dia amat berbeda dengan tokoh-tokoh seperti Charles Darwin atau Simon Bolivar). Tentu saja benar bahwa situasi di Jerman dan Eropa menyediakan kesempatan buat Hitler. Gairah kemiliterannya dan anti Yahudinya, misalnya, memang memukau para pendengamya. Tak tampak tanda-tanda, misalnya, bahwa umumnya bangsa Jerman di tahun 1920-an atau 1930-an bermaksud punya pemerintahan seperti yang digerakkan oleh Hitler, dan sedikit sekali tanda-tanda bahwa pemuka-pemuka Jerman lainnya akan berbuat serupa Hitler. Apa yang dilakukan Hitler sedikit pun tak pernah diduga akan terjadi oleh para pengamat.
Kedua, seluruh gerakan Nazi dikuasai oleh seorang pemimpin hingga ke tingkat yang luar biasa. Marx, Lenin, Stalin dan lain-lain pemimpin sama-sama punya peranan terhadap tumbuhnya Komunisme. Tetapi, Nasional Sosialisme tak punya pemimpin penting sebelum munculnya Hitler, begitu pula tak ada sesudahnya. Hitler memimpin partai itu ke puncak kekuasaan dan tetap berada di puncak. Ketika dia mati, partai Nazi dan pemerintahan yang dipimpinnya mati bersamanya.
Tetapi, meski pengaruh Hitler terhadap generasinya begitu besar, akibat dari tindakan-tindakannya di masa depan tampaknya tidaklah seberapa besar. Hitler boleh dibilang gagal total merampungkan sasaran cita-cita yang mana pun, dan akibat-akibat yang tampak pada generasi berikutnya malah kebalikannya dari apa yang ia kehendaki. Misalnya, Hitler bermaksud menyebarkan pengaruh Jerman serta wilayah kekuasaan Jerman. Tetapi, daerah-daerah taklukannya, meski teramat luas, hanyalah bersifat singkat dan sementara. Dan kini bahkan Jerman Barat dan Jerman Timur jika digabung jadi satu masih lebih kecil ketimbang Republik Jerman tatkala Hitler jadi kepala pemerintahan.
Adalah dorongan nafsu Hitler ingin membantai Yahudi. Tetapi lima belas tahun sesudah Hitler berkuasa, sebuah negara Yahudi merdeka berdiri untuk pertama kalinya setelah 2000 tahun. Hitler membenci baik Komunisme maupun Uni Soviet. Tetapi, sesudah matinya dan sebagian disebabkan oleh perang yang dimulainya, Rusia malahan memperluas daerah kekuasaannya di wilayah yang luas di Eropa Timur dan pengaruh Komunisme di dunia malahan semakin berkembang. Hitler menggencet demokrasi malahan bermaksud menghancurkannya, bukan saja di negeri lain melainkan di Jerman sendiri. Namun, Jerman Barat sekarang menjadi negeri yang menjalankan demokrasi dan penduduknya kelihatan lebih membenci kediktatoran dari generasi yang mana pun sebelum masa Hitler.
Apakah sebabnya terjadi kombinasi yang aneh dari pengaruhnya yang luar biasa besar pada saat dia berkuasa dengan pengaruhnya yang begitu mini pada generasi sesudahnya? Akibat-akibat yang ditimbulkan Hitler pada saat hidupnya begitu luar biasa besar sehingga nyatalah Hitler memang layak ditempatkan di urutan agak tinggi dalam daftar buku ini.
Kendati begitu, tentu saja dia mesti ditempatkan di bawah tokoh-tokoh seperti Shih Huang Ti, Augustus Caesar dan Jengis Khan yang perbuatannya mempengaruhi dunia yang berdaya jangkau jauh sesudah matinya. Yang nyaris sejajar kedudukannya dengan Hitler adalah Napoleon dan Alexander Yang Agung. Dalam masa yang begitu singkat, Hitler dapat mengobrak-abrik dunia jauh lebih parah dari kedua orang itu. Hitler ditempatkan di bawah urutan mereka karena mereka punya pengaruh yang lebih lama.6

Biografi Kediktatoran
Napoleon Bonaparte

Napoleon Bonaparte (1769 1821) mungkin merupakan sosok yang selalu menimbulkan kontroversi bagi banyak orang. Mereka yang hidup pada jaman itu ataupun setelahnya hampir selalu menghadapi dilemma dalam menilainya: apakah ia seorang yang bengis dan bar-bar yang suka membunuh orang ataukah seorang pemimpin yang selalu mendapat simpati dari pengikutnya? Ia dikabarkan selalu memberi racun tentaranya yang terluka setiap usainya peperangan. Apakah itu disebabkan ia tak peduli kepada mereka atau justru karena ia tak tega melihat mereka menderita dan tak ingin melihat mereka menderita? Konon ia juga selalu membawa bekal sedikit di setiap peperangan dari yang semestinya diperlukan pasukannya. Apakah itu karena ia kejam dan tak punya belas kasih atau justru karena ia seorang yang realistis? Ia mungkin saja berpikir bahwa akan banyak tentara yang mati dalam peperangan sehingga jumlah pasukan berkurang. Mungkin kita akan menemukan jawabannya jika mengetahui lebih banyak tentang dirinya
Jendral dan Kaisar Perancis yang tenar, Napoleon I, keluar dari rahim ibunya di Ajaccio, Corsica, tahun 1769. Nama aslinya Napoleon Bonaparte. Corsica masuk wilayah kekuasaan Perancis cuma lima belas bulan sebelum Napoleon lahir, dan pada saat-saat remajanya Napoleon seorang nasionalis Corsica yang menganggap Perancis itu penindas. Tetapi, Napoleon dikirim masuk akademi militer di Perancis dan tatkala dia tamat tahun 1785 pada umur lima belas tahun dia jadi tentara Perancis berpangkat letnan.
Kesempatan pertama Napoleon menampakkan kebolehannya adalah di tahun 1793, dalam pertempuran di Toulon (Perancis merebut kembali kota itu dari tangan Inggris), tempat Napoleon bertugas di kesatuan artileri. Pada saat itu dia sudah tidak lagi berpegang pada paham nasionalis Corsicanya, melainkan sudah menganggap diri orang Perancis. Sukses-sukses yang diperolehnya di Toulon mengangkat dirinya jadi brigjen dan pada tahun 1796 dia diberi beban tanggung jawab jadi komando tentara Perancis di Itali. Di negeri itu, antara tahun 1796-1797, Napoleon berhasil pula merebut serentetan kemenangan yang membuatnya seorang pahlawan tatkala kembali ke Perancis.
Di tahun 1798 ia memimpin penyerbuan Perancis ke Mesir. Langkah ini ternyata merupakan malapetaka. Di darat, umumnya pasukan Napoleon berhasil, tetapi Angkatan Laut Inggris di bawah pimpinan Lord Nelson dengan mantap mengobrak-abrik armada Perancis, dan di tahun 1799 Napoleon meninggalkan pasukannya di Mesir dan pulang ke Perancis.
Begitu sampai di Perancis, Napoleon yang jeli itu dapat berkesimpulan bahwa rakyat Perancis lebih terkenang dengan kemenangan-kemenangannya di Itali ketimbang kegagalan ekspedisi Perancis ke Mesir. Berpegang pada fakta ini, hanya sebulan sesudah dia menginjak bumi Perancis, Napoleon ambil bagian dalam perebutan kekuasaan bersama Albe Sieyes dan lain-lainnya. Kup ini melahirkan sebuah pemerintah baru yang disebut “Consulate” dan Napoleon menjadi Konsul pertama. Kendati konstitusi sudah disusun dengan cermat dan diterima lewat persetujuan plebisit rakyat, ini cuma kedok belaka untuk menutupi kediktatoran militer Napoleon yang dengan segera mampu menyikut dan melumpuhkan lawan-lawannya.
Naiknya Napoleon ke tahta kekuasaan betul-betul menakjubkan. Tepatnya di bulan Agustus 1793, sebelum pertempuran Toulon, Napoleon samasekali tidak dikenal orang. Dia tak lebih dari seorang perwira rendah berumur dua puluh empat tahun dan bukan sepenuhnya orang Perancis. Tetapi, kurang dari enam tahun kemudian –masih dalam usia tiga puluh tahun– sudah menjelma jadi penguasa Perancis yang tak bisa dibantah lagi, posisi yang digenggamnya selama lebih dari empat belas tahun.
Di masa tahun-tahun kekuasaannya, Napoleon melakukan perombakan besar-besaran dalam sistem administrasi pemerintahan serta hukum Perancis. Misalnya, dia merombak struktur keuangan dan kehakiman, dia mendirikan Bank Perancis dan Universitas Perancis, serta menyentralisir administrasi. Meskipun tiap perubahan ini punya makna penting, dan dalam beberapa hal punya daya pengaruh jangka lama khususnya untuk Perancis, tidaklah punya pengaruh yang berarti buat negeri lain.
Tetapi salah satu perombakan yang dilakukan oleh Napoleon punya daya pengaruh yang melampaui batas negeri Perancis sendiri. Yaitu, penyusunan apa yang termasyhur dengan sebutan Code Napoleon. Dalam banyak hal, code ini mencerminkan ide-ide Revolusi Perancis. Misalnya, di bawah code ini tidak ada hak-hak istimewa berdasar kelahiran dan asal-usul, semua orang sama derajat di mata hukum. Berbarengan dengan itu code tersebut cukup mendekati hukum-hukum lama dan adat kebiasaan Perancis sehingga diterima oleh rakyat Perancis dan sistem pengadilannya. Secara umum, code itu moderat, terorganisir rapi dan ditulis dengan ringkas, jelas, serta dapat diterima, tambahan pula mudah difahami. Akibatnya, code ini tidak hanya berlaku di Perancis (hukum perdata Perancis yang berlaku sekarang hampir mirip dengan Code Napoleon itu) tetapi juga diterima pula di negeri-negeri lain dengan perubahan-perubahan yang disesuaikan dengan keperluan setempat.
Politik Napoleon senantiasa menumbuhkan keyakinan bahwa dialah seorang yang membela Revolusi Perancis. Tetapi, di tahun 1804 dia sendiri pula yang memperoklamirkan diri selaku Kaisar Perancis. Tambahan lagi, dia mengangkat tiga saudaranya keatas tahta kerajaan di beberapa negara Eropa. Langkah ini tidak bisa tidak menumbuhkan rasa tidak senang pada sebagian orang-orang Republik Perancis yang menganggap tingkah itu sepenuhnya merupakan pengkhianatan terhadap ide-ide dan tujuan Revolusi Perancis. Tetapi, kesulitan utama yang dihadapi Napoleon adalah peperangan dengan negara-negara asing.
Di tahun 1802, di Amiens, Napoleon menandatangani perjanjian damai dengan Inggris. Ini memberi angin lega kepada Perancis yang dalam tempo sepuluh tahun terus-menerus berada dalam suasana perang. Tetapi, di tahun berikutnya perjanjian damai itu putus dan peperangan lama dengan Inggris dan sekutunya pun mulai lagi. Walaupun pasukan Napoleon berulang kali memenangkan pertempuran di daratan, Inggris tidak bisa dikalahkan kalau saja armada lautnya tak terlumpuhkan. Malangnya untuk Napoleon, dalam pertempuran yang musykil di Trafalgar tahun 1805, armada laut Inggris merebut kemenangan besar. Karena itu, pengawasan dan keampuhan Inggris di lautan tidaklah perlu diragukan lagi. Meskipun kemenangan besar Napoleon (di Austerlitz melawan Austria dan Rusia) terjadi enam minggu sesudah Trafalgar, hal ini sama sekali tidak bisa menghapus kepahitan kekalahan di sektor armada laut. Ditahun 1808 Napoleon perbuat ketololan besar melibatkan Perancis ke dalam peperangan yang panjang dan tak menentu ujung pangkalnya di Semenanjung Iberia, tempat tentara Perancis tertancap tak bergerak selama bertahun-tahun. Tetapi, kekeliruan terbesar Napoleon adalah serangannya terhadap Rusia. Di tahun 1807 Napoleon bertemu muka dengan Czar, dan dalam perjanjian Tilsit mereka bersepakat menggalang persahabatan abadi. Tetapi, persepakatan dan persekutuan itu lambat laun rusak, dan di tahun 1812 bulan Juni Napoleon memimpin tentara raksasa menginjak-injak bumi Rusia.
Hasil dari perbuatan ini sudah sama diketahui. Tentara Rusia umumnya menghindar dari pertempuran langsung berhadapan dengan tentara Napoleon, karena itu Napoleon dapat maju dengan cepatnya. Di bulan September Napoleon menduduki Moskow. Tetapi, orang Rusia membumihanguskan kota itu dan sebagian besar rata dengan tanah. Sesudah menunggu lima minggu di Moskow (dengan harapan sia-sia Rusia akan menawarkan perdamaian), Napoleon akhirnya memutuskan mundur, tetapi keputusan ini sudah terlambat. Gabungan antara pukulan tentara Rusia dan musim dingin yang kejam, tak memadainya suplai pasukan Perancis mengakibatkan gerakan mundur itu menjadi gerakan mundur yang morat-marit. Kurang dari sepuluh persen tentara raksasa Perancis bisa keluar dari bumi Rusia hidup-hidup.
Negara-negara Eropa lain, seperti Austria dan Prusia, sadar benar mereka punya kesempatan baik menghajar Perancis. Mereka menggabungkan semua kekuatan menghadapi Napoleon,dan pada saat pertempuran di Leipzig bulan Oktober 1813, Napoleon kembali mendapat pukulan pahit hingga sempoyongan. Tahun berikutnya dia berhenti dan dibuang ke Pulau Elba, sebuah pulau kecil di lepas pantai Itali. Di tahun 1815 dia melarikan diri dari Pulau Elba, kembali ke Perancis, disambut baik dan kembali berkuasa. Kekuatan-kekuatan Eropa segera memaklumkan perang dan seratus hari sehabis duduknya lagi ia di tahta kekuasaan, Napoleon mengalami kekalahan yang mematikan di Waterloo.
Sesudah Waterloo, Napoleon dipenjara oleh orang Inggris di St. Helena, sebuah pulau kecil di selatan Samudera Atlantik. Di sinilah dia menghembuskan nafasnya yang terakhir tahun 1821 akibat serangan kanker.
Karier militer Napoleon menyuguhkan paradoks yang menarik. Kegeniusan gerakan taktiknya amat memukau, dan bila diukur dari segi itu semata, bisa jadi dia bisa dianggap seorang jendral terbesar sepanjang jaman. Tetapi di bidang strategi dasar dia merosot akibat bikin kekeliruan-kekeliruan besar, seperti misalnya penyerbuan ke Mesir dan Rusia. Kesalahan strateginya begitu bego sehingga Napoleon tak layak dijuluki pemimpin militer kelas wahid. Apakah anggapan kedua ini tidak adil? Saya kira tidak. Sesungguhnya, ukuran kebesaran seorang jendral terletak pada kemampuannya mengelak dari berbuat kesalahan-kesalahan yang menuntun kearah kehancuran. Hal semacam itu tak terjadi pada diri Alexander Yang Agung, Jengis Khan dan Tamerlane yang tentaranya tak pernah terkalahkan. Berhubung Napoleon pada akhirnya dapat dikalahkan di tahun 1815, Perancis memiliki daerah lebih kecil ketimbang yang pernah dipunyainya di tahun 1879, saat pecahnya Revolusi.
Napoleon tentu saja seorang “egomaniac” dan sering dianggap semodel dengan Hitler. Tetapi, ada perbedaan yang ruwet diantara keduanya. Jika Hitler bertindak sebagian terbesarnya atas dorongan ideologi yang tersembunyi, Napoleon semata-mata terdorong oleh ambisi yang oportunistis dan dia tak punya selera melakukan penjagalan besar dan gila-gilaan. Dalam masa pemerintahan Napoleon, tidak terdapat semacam kamp konsentrasi seperti yang dipunyai Hitler.
Teramat masyhurnya nama Napoleon amat mudah menjebak orang menganggap dia itu berpengaruh besar secara berlebih-lebihan. Masa pengaruh jangka pendeknya memang besar, mungkin lebih besar dari Alexander Yang Agung walaupun tidak sebesar Hitler. (Menurut taksiran, sekitar 500.000 tentara Perancis mati dalam perang Napoleon, sedang sekitar 800.000 orang Jerman tewas selama Perang Dunia ke-2). Dengan ukuran apa pun, perbuatan pengrusakan Napoleon lebih sedikit ketimbang apa yang diperbuat Hitler.
Dalam kaitan pengaruh jangka panjang, tampaknya Napoleon lebih penting ketimbang Hitler, meski lebih kurang penting dibanding Alexander Yang Agung. Napoleon melakukan perubahan luas dalam tata administrasi Perancis, tetapi penduduk Perancis cuma satu per tujuh puluh penduduk dunia. Dalam tiap kejadian, perubahan administratif macam itu harus ditinjau dari sudut perspektif yang sewajarnya. Pengaruhnya terhadap orang Perancis jauh lebih sedikit ketimbang perubahan-perubahan sejumlah kemajuan teknologi dalam masa dua abad belakangan ini.
Banyak orang bilang, masa Napoleon menyediakan peluang bagi perubahan-perubahan bagi terkonsolidasinya dan semakin mapannya kaum borjuais Perancis. Di tahun 1815, tatkala monarki Perancis akhirnya tersusun kembali, perubahan-perubahan ini ditopang dan dilindungi begitu baiknya sehingga kemungkinan bisa kembalinya pola-pola sosial orde lama suatu hal yang sepenuhnya mustahil. Tetapi, perubahan terpenting sebetulnya terjadi dan tersusun sebelum Napoleon. Pada tahun 1799 ketika Napoleon memegang kendali pemerintahan mungkin setiap jalan ke arah kembalinya ke masa status quo sudah terlambat. Tetapi, lepas dari ambisi Napoleon sendiri yang keraja-rajaan, dia memang pegang peranan penting menyebarnya ide revolusi ke seluruh Eropa.
Napoleon juga membawa akibat timbulnya pengaruh-pengaruh luas dan besar dalam revolusi Amerika Latin. Penyerbuannya ke Spanyol melemahkan pemerintahan Spanyol sehingga cengkraman kolonialnya di daerah-daerah jajahannya juga dengan sendirinya melonggar dan tidak efektif. Dalam situasi de facto otonomi inilah gerakan-gerakan kemerdekaan Amerika Latin mulai meletus. Napoleon di pertempuran Waterloo.
Dari semua langkah perbuatan Napoleon, yang paling penting dan paling punya pengaruh berjangka panjang justru yang berada di luar rencananya dan tidak ada sangkut pautnya dengan rencana Napoleon sendiri.
Di tahun 1803, Napoleon menjual daerah luas kepada Amerika Serikat. Dia tahu, milik Perancis di Amerika Utara sulit dilindungi menghadapi serangan-serangan Inggris. Selain itu, dia juga perlu duit, penjualan tanah Louisiana itu mungkin merupakan jual-beli tanah secara damai yang terbesar dalam sejarah sekaligus mengubah Amerika Serikat menjadi suatu negara yang berukuran benua. Sukar dibayangkan apa bentuknya Amerika Serikat tanpa Louisiana ini. Pasti akan merupakan negeri yang samasekali berbeda dengan apa yang kita kenal sekarang. Dan pula layak diragukan Amerika Serikat bisa menjadi negeri kuat tanpa jual-beli Louisiana ini.
Napoleon, tentu saja, bukanlah satu-satunya orang yang berperanan dan bertanggung jawab atas penjualan ini. Pemerintah Amerika jelas pegang peranan pula. Tetapi, penawaran Perancis menjual Louisiana diputuskan dalam perundingan oleh satu orang. Dan orang itu Napoleon Bonaparte.7

Biografi
Jhon  F Kennedy

Nama Lengkap : John Fitzgerald Kennedy
Alias : John F Kennedy
Profesi : -
Agama : Katolik
Tempat Lahir : Brookline, Massachusetts
Tanggal Lahir : Senin, 19 Mei 1975
Zodiac : Taurus
Warga Negara : USA
Anak : Arabella , Caroline B., John F., Jr., Patrick B, Joseph Kennedy
Istri : Jacqueline Lee Bouvier
Ibu : Rose Elizabeth Fitzgerald
Ayah : Joseph Kennedy
John Fitzgerald Kennedy lahir pada 29 Mei 1917 di Brookline, Massachusetts, di tengah-tenga keluarga kaya dan terhormat. Kakek dari keluarga ayahnya, P.J. Kennedy, adalah bankir kaya dan pedagang minuman keras. Sedangkan nenek dari keluarga ibunya, John E. Fitzgerald, yang memiliki julukan "Honey Fitz," adalah seorang politisi handal yang bekerja sebagai anggota kongres dan sebagai Walikota Boston. Ibu Kennedy, Rose Elizabeth Fitzgerald adalah seorang wanita kelas tinggi di Boston. Sedangkan ayahnya, Joseph Kennedy Sr., adalah seorang bankir sukses yang memperoleh keuntungan besar dari pasar saham setelah Perang Dunia I. Joe Kennedy Sr. kemudian melanjutkan karier pemerintahannya sebagai Ketua Securities and Exchange Commission dan sebagai Duta Besar untuk Inggris.
John Fitzgerald Kennedy, yang lebih sering dipanggil, Jack, adalah anak tertua kedua dari sembilan bersaudara yang luar biasa. Saudara-saudaranya antara lain Eunice Kennedy (pendiri Special Olympics), Robert Kennedy (Jaksa Agung Amerika Serikat), dan Ted Kennedy, salah seorang senator paling kuat di sejarah Amerika.
Kennedy mengikuti sekolah paroki Canterbury (1930-1931) dan Sekolah Choate (1931-1935). Salah seorang gurunya mengatakan bahwa orang-orang di sekolah menyukainya lebih untuk kepribadiannya daripada prestasinya. Dia sering sakit-sakitan sewaktu kecil dan menghabiskan banyak waktu dengan membaca. Kennedy terdaftar di Princeton University pada tahun 1935 tetapi penyakit segera memaksanya untuk mundur. Setelah pemulihan ia masuk ke Harvard University, di mana ia mengambil jurusan hubungan pemerintah dan internasional.
Selama tahun-tahun awal di Harvard, ia melakukan perjalanan ke Eropa dan mengamati peristiwa yang mengarah ke Perang Dunia II (1939-1945). Dia menggunakan pengamatannya untuk tugas senior paper-nya, yang kemudian menjadi buku terlaris ‘Why England Slept’ (1940).
Setelah lulus dari Harvard dengan penghargaan pada tahun 1940, Kennedy masuk ke Stanford University untuk melanjutkan pascasarjana. Pada bulan April 1941 ia mencoba mendaftarkan diri di Angkatan Darat AS tapi ditolak karena alasan fisik (cedera punggung yang diterima saat bermain sepak bola). Beberapa bulan kemudian, setelah punggungnya diperkuat melalui latihan, Angkatan Laut AS menerimanya. Dia kemudian menjadi seorang perwira intelijen di Washington, D.C. Setelah Jepang menyerang Pearl Harbour (sebuah pangkalan militer AS di Hawaii) pada tanggal 7 Desember 1941, Amerika Serikat memasuki Perang Dunia II. Kennedy meminta tugas aktif di laut dan diberi tugas ini pada tahun 1942-an.
Melanjutkan pelatihan dalam Skuadron Boat Torpedo Motor, Kennedy dikirim ke Pasifik Selatan untuk dalam perang melawan Jepang. Pada bulan Maret 1943 ia diberi komando kapal patroli torpedo (PT), sebuah perahu kecil, cepat, dan dipersenjatai dengan senjata, termasuk torpedo. Pada bulan Agustus perahunya telah diiris menjadi dua oleh sebuah kapal perusak Jepang dan dua anak buahnya tewas. Kennedy dan empat orang lainnya berpegangan pada setengah dari kapal PT yang tetap mengapung. Enam orang lainnya selamat di perairan terdekat, dua terluka. Dalam perjuangan tiga jam Kennedy meletakkan awak kapal yang terluka ke bangkai kapal yang masih mengambang. Ketika kapal ini terbalik, ia memerintahkan anak buahnya untuk berenang ke sebuah pulau kecil sekitar tiga mil jauhnya. Dia menarik satu orang ke pantai dalam perjuangan lima jam yang heroik. Beberapa hari kemudian, setelah memperlihatkan keberanian, kepemimpinan, dan daya tahan, Kennedy dan anak buahnya berhasil diselamatkan.
Kembali ke kehidupan sipil, Kennedy bekerja di surat kabar selama beberapa bulan, meliputi konferensi PBB, Konferensi Potsdam, dan pemilu Inggris 1945. Namun, karena ia datang dari keluarga yang biasa melakukan pelayanan publik, Kennedy menginginkan karier di bidang politik.
Pada tahun 1946 ia menjadi calon U.S. House of Representatives dari distrik Massachusetts ke sebelas. Kennedy membangun organisasi personal yang besar untuk kampanyenya. Pada tur keliling, ia bertemu pemilih sebanyak mungkin. Dia langsung berbicara kepada orang-orang tersebut dalam gaya non formal tentang topik yang mereka sukai. Dalam kampanyenya ini, Jack didukung oleh ibu dan saudara-saudaranya. Robert dan Edward berperan sebagai manajernya, sedangkan ibu dan saudara-saudara perempuannya mengadakan kegiatan sosial untuk menggalang dana bagi kampanyenya.
Kennedy memenangkan pemilihan utama, musim gugur, dan pemilihan untuk House of Representatives pada tahun 1948 dan sekali lagi pada 1950. Dia bekerja untuk program-program mewujudkan kesejahteraan sosial yang lebih baik, khususnya di bidang perumahan murah rakyat. Pada tahun 1949 ia menjadi anggota Komite Bersama Hubungan Buruh-Manajemen. Dalam kapasitas ini, Kennedy adalah seorang pendukung kuat bagi buruh, yang mengupayakan upah yang lebih tinggi dan kondisi kerja yang lebih baik. Kennedy mendukung program domestik dari Presiden Harry Truman, termasuk program-program kesejahteraan sosial, perpajakan progresif, dan regulasi bisnis. Namun, ia tidak mengikuti kebijakan Truman dalam hubungan luar negeri. Misalnya, ia menentang pertempuran di Korea. Pada April 1952 Kennedy berjuang untuk mendapatkan kursi di Senat AS menghadapi Henry Cabot Lodge, Jr., seorang anggota Partai Republik yang liberal. Kennedy dimenangkan oleh lebih dari tujuh puluh ribu suara. Lodge kalah telak. Dia tidak melawan seorang pria saja, melainkan seluruh keluarga Kennedy. Pada tahun 1958 Kennedy terpilih kembali ke Senat.
Sukses politik Kennedy segera diikuti oleh kesuksesan lain dalam kehidupan pribadinya. Pada tanggal 12 September 1953, Kennedy menikahi Jacqueline Lee Bouvier, putri seorang pemodal dari New York City, di Newport, Rhode Island. John dan Jacqueline Kennedy memiliki tiga anak: Caroline Bouvier, John Fitzgerald, dan Patrick Bouvier (yang hidup hanya beberapa hari setelah kelahirannya di tahun 1963); serta seorang anak lain yang meninggal saat dilahirkan di tahun 1956.
Kennedy bertugas sebagai Senat di bulan Januari 1953. Ia melanjutkan untuk mendukung para buruh, ekonomi, dan hubungan luar negeri. Ia menjabat di Komite Kesejahteraan Buruh dan Masyarakat, Komite Operasi Pemerintah, Komite Hubungan Buruh-Manajemen, Komite Hubungan Luar Negeri dan Komite Ekonomi Bersama. Dia juga mengupayakan untuk meloloskan dana untuk membantu industri perikanan dan tekstil Massachusetts dan meningkatkan perekonomian New England.
Cedera lama di punggungnya yang kambuh memaksa Kennedy untuk menggunakan kruk selama 1954. Dia menjalani operasi pada Oktober 1954 dan pada Februari 1955. Dia menghabiskan berbulan-bulan masa sakit dan penyembuhannya dengan menulis biografi orang-orang Amerika yang telah menunjukkan keberanian moral pada titik-titik sulit dalam hidup mereka. Buku biografi ini, ‘Profiles in Courage’ (1956), menjadi buku terlaris dan Hadiah Pulitzer untuk kategori biografi pada tahun 1957.
Operasi punggung Kennedy tidak sukses 100%, dan dia tidak pernah lagi sepenuhnya bebas dari rasa sakit. Pasca operasi, ia kembali ke kursi Senat pada bulan Mei 1955. Ia menjadi pendukung kuat dari hak-hak sipil dan perundang-undangan kesejahteraan sosial. Kennedy juga mendukung anggaran untuk memberikan dana bantuan bagi pendidikan dan untuk melonggarkan hukum imigrasi AS. Pada 1960, Kennedy menjadi Presiden Amerika Serikat termuda, dengan wakil Lyndon B. Johnson. Mereka mengalahkan kandidat dari Partai Republik, Richard Nixon. Dalam masa jabatannya sebagai presiden yang cukup singkat, Kennedy menghadapi banyak keadaan yang sangat genting. Antara lain, kegagalan invasi AS ke Kuba di Teluk Babi (Bay of Pigs), perlindungan terhadap hak-hak sipil, krisis misil Kuba, dan perang Vietnam. Namun, Kennedy dapat menghadapi semuanya dengan sangat baik, yang membuatnya semakin disegani oleh kawan maupun lawan.
Tanggal 22 November 1963 adalah hari naas bagi Kennedy. Ia tewas ditembak saat berada di mobil terbuka di Dallas, Texas. Lee Harvey Oswald dipercaya sebagai penembak sang presiden, meskipun beberapa argumen lain mengatakan, bahwa pelakunya lebih dari satu orang. Seluruh Amerika Serikat – bahkan seluruh dunia – berduka. Di Indonesia, bendera setengah tiang dikibarkan sebagai tanda turut berduka cita. Di New Delhi, India, banyak orang yang menangis di jalan-jalan.
Kennedy pernah menyimpulkan bahwa masa saat itu sebagai "sangat berbahaya, dan berantakan." Ia hidup di antara dua perang dunia, Great Depression (tahun 1929-1939 di mana hampir setengah pekerja industri di negara tersebut kehilangan pekerjaan), dan era nuklir. "Hidup ini tidak adil," katanya. Dan itulah Kennedy, yang dikaruniai kemuliaan dan tragedi. Namun, ia tidak pernah kehilangan kasih sayangnya, rasa keseimbangan, maupun optimismenya.
Biografi
Douglas MacArthur

Douglas MacArthur (26 Januari 1880 – 5 April 1964) adalah seorang jendral Amerika Serikat dan Field Marshal angkatan bersenjata Filipina. Ia adalah Kepala Staf Angkatan Darat AS pada tahun 1930-an dan kemudian berperan penting dalam Perang Dunia II. Ia ditugaskan untuk memimpin invasi ke Jepang pada November 1945, dan kemudian menerima penyerahan Jepang kepada Sekutu pada 2 September 1945.
MacArthur mengurus pendudukan Jepang dari 1945 sampai 1951 dan dianggap berjasa menerapkan berbagai perubahan demokratis. Ia memimpin tentara PBB di Korea dari 1950–1951 melawan invasi Korea Utara. MacArthur dicabut dari jabatan pemimpin oleh presiden Harry S. Truman pada April 1951 karena menentang kebijakan Truman dalam Perang Korea di depan umum. MacArthur bertempur dalam tiga perang besar, Perang Dunia I, Perang Dunia II, dan Perang Korea. ini-anak-istrinya-saat-di-manila1Douglas MacArthur dilahirkan di Little Rock, Arkansas pada 1880 ketika. orangtuanya ditugaskan di sana. Ayahnya adalah letnan jendral Arthur MacArthur, Jr., penerima Medal of Honor, dan ibunya Mary Pinkney Hardy MacArthur dari Norfolk, Virginia. Douglas MacArthur adalah cucu dari politikus Arthur MacArthur, Sr. Ia dibaptis di Christ Episcopal Church pada 16 Mei 1880. Ayah MacArthur ditugaskan di San Antonio, Texas, pada 1893. Di sana, Douglas bersekolah di West Texas Military Academy dan kemudian United States Military Academy di West Point pada 1898. Ia lulus pada 1903 dan diberi gelar “First Captain Of The Corps Of Cadets”. Ia kemudian pergi ke Filipina dan Jepang. ini-arthur-macarthur-iv-anaknya2ini-istri-dan-anak-douglas2Ia menikah dengan Henrietta Louise Cromwell Brookson pada 14 Februari 1922, dan bercerai pada 1929. Ia kemudian menikah dengan Jean Marie Faircloth pada 30 April 1937 dan dikaruniai satu anak, Arthur, di Manila pada 21 Februari 1938. Nama anaknya Arthur MacArthur IV.

Catatan Kaki :

1http://oioihooligans.blogspot.com/2012/02/arti-dari-fasisme-dan-rasisme.html
2http://jacek-87.blogspot.com/
3http://www.katailmu.com/2011/02/sejarah-perang-dingin.html
4http://tristiono.wordpress.com/2009/03/16/daulah-bani-umayyah-dan-daulah-bani-abbasiyah/
5http://kolom-biografi.blogspot.com/2009/06/biografi-benito-mussolini.html
6http://kolom-biografi.blogspot.com/2009/01/biografi-adolf-hitler.html
7http://kolom-biografi.blogspot.com/2009/01/biografi-napoleon-bonaparte.html
8http://kolom-biografi.blogspot.com/2010/01/biografi-jendral-douglas-mac-arthur.html

"Berbareng bergerak merebut kedaulatan
Wujudkan Demokrasi Tuntaskan Revolusi
Bersatu Kita Menggempur Bercerai Kita Menghimpun"