Tolak Penambangan Pasir Besi, PPLP Geruduk DPRD DIY


YOGYA (KRjogja.com) - Ratusan masyarakat petani Kulon Progo yang tergabung dalam Paguyuban Petani Lahan Pasir Kulon Progo (PPLP KP) menggelar aksi di depan gedung DPRD DIY, Senin (9/7) siang. Sebelumnya, demonstran dari kantor Polda DIY mengendarai motor menuju gedung dewan dengan mata tertutup.

Koordinator aksi, Widodo menuturkan, rangkaian aksi ini merupakan bentuk penolakan petani lahan pantai Kulon Progo terhadap proyek pasir besi. Warga juga menuntut sertifikasi tanah Swapraja (tanah Pakualaman Ground) menjadi tanah petani.

"Tanah ini menurut pemahaman pemerintah dan investor diklaim sebagai milik pakualaman ground. Padahal, warga telah memiliki hak atas tanah serta usaha keras puluhan tahun menciptakan lahan kritis menjadi lahan subur pangan," tuturnya.

Sementara, aksi tutup mata tersebut dilakukan sebagai simbol yang menggambarkan pemimpin saat ini tidak perlu memakai mata tetapi hati nurani. "Kami menolak Perda nomor 2 tahun 2010 tentang RTRW di Kulon Progo yang merugikan dan merebut hak petani dan hak kami sebagai rakyat," ungkapnya.

Kedatangan massa ke gedung dewan, lanjutnya, adalah untuk menuntut birokrasi dari pihak dewan untuk memfasilitasi kemudahan sertifikasi tanah milik petani. "Kami juga tetap tegas menolak proyek tambang pasir besi dan akan terus berjuang menolak penambangan. Kami meminta dukungan dewan sebagai representasi perwakilan rakyat," tandasnya. (Aie)

Tolak Harga Kelapa Murah



YOGYAKARTA. IPRY Kom – Inhil, senin (22/10) turun aksi kejalan untuk menyampaikan aspirasi didaerah mereka. Terkait harga kelapa diKabupaten Indragiri Hilir telah jatuh harga. Semula harga kelapa Rp1000,- menjadi Rp350,- perbiji.

Menurut keterangan dari korlap Najib, menyatakan tuntutan mereka tidak hanya masalah kelapa murah, selain itu juga mereka meminta agar pemerintah daerah khususnya DPRD Komisi II Indragiri Hilir menetapkan Perda yang mengatur harga kelapa minimum. Kemudian memberikan anggaran untuk penangggulangan tanggul serta subsidi bagi petani di kabupaten Indragiri Hilir.

Penduduk kurang lebih 600 ribu jiwa mayoritas penghasilan adalah petani kelapa sudah sepantasnyalah dari pihak pemerintah setempat memberikan perhatian kesejahteraan terhadap rakyatnya, Tutur salah satu orator massa aksi.

Estimasi massa 30 orang mahasiswa berkumpul dititik Nol Kilometer Malioboro, bernegosiasi dengan pihak aparat untuk mengadakan aksi. Namun tidak diberikan izin oleh aparat dikarenakan diistana ada kunjungan oleh bapak presiden, Kemudian aksi dipindahkan dipertigaan Sarana Olahraga AAU agar aksi yang dilakukan bisa damai tutur salah satu dari kalangan massa aksi.

Selanjutnya aksi teatrikal ditampilkan, kemudian massa aksi membubarkan diri dan memberikan pernyataan ketika tuntutan mereka tidak ditanggapi mereka akan menurunkan massa aksi yang lebih besar lagi.